Anda di halaman 1dari 32

BAHAN KULIAH

ANALISA SISTEM TENAGA I

PENDAHULUAN
Suatu sistem tenaga listrik adalah kumpulan dari komponen-kom
ponen atau alat2 listrik seperti : generator, transformator, saluran
Transmisi dan beban, yang dihubung-hubungkan dan membentuk
suatu sistem.
Persoalan2 dalam sistem tenaga listrik antara lain :
Aliran beban
Operasi ekonomis
Hubung singkat
Stabilitas : statis, dinamis, dan transien
Pengaturan daya aktif dan frekuensi

Cont

Pengaturan daya reaktif dan tegangan


Pelepasan beban
Interkoneksi antara sistem2 TL
Keandalan sistem TL
Pengetanahan netral STL
Pengamanan dari sistem terhadap : arus lebih, tegangan lebih,
daya balik, hubung singkat, tegangan surja petir dan opersi
pemutusan (switching operations), arcing ground, dll.

REPRESENTASI SISTEM-SISTEM TENAGA LISTRIK


1. Diagram Satu Kawat (Single Line Diagram)
Sistem 3 fasa yang seimbang dipecahkan persatu fasa dengan
menggambarkan diagram satu kawat. Maksudnya untuk
memberikan informasi yang perlu dan dalam bentuk yang sesuai
mengenai sistem itu. Didalam AST ada 3 persoalan penting yang
selalu dihadapi sehari-hari :
a. Aliran daya/beban
b. Hubung singkat
c. Stabilitas.
Dalam studi aliran daya, beban dan tahanan harus digambarkan,
tempat pemutus daya (CB) dan rele tidak penting, impedansi
hubungan netral ketanah tidak perlu digambarka.

Cont
dalam studi hubung singkat, tempat dan spesifikasi dari PMT dan rele
harus diberikan, sedang tahanan biasanya dapat diabaikan, demikian juga
beban statis dapat diabaikan. Representasi sistem untuk studi stabilitas
transien hampir sama dengan representasi sistem untuk studi hubung
singkat. Sebenarnya pengabaian ini ditujukan terutama
untuk
menyederhanakan perhitungan yang dilakukan dengan tangan, tapi bila
perhitungan dilakukan dengan digital computer pengabaian itu tidak perlu.

Gambar 1. Digram satu kawat

Cont
2.

Diagram Impedansi/Diagram Reaktansi


Untuk menganalisa sifat kerja (performance) dari suatu sistem dalam
keadaan kerja normal, atau dalam keadaan hs, diagram satu kawat gambar
1, harus dirubah menjadi diagram impedansi atau reaktansi.

Gambar 2. Diagram Impedansi

Cont
3.

Representasi Komponen-komponen Sistem


Komponen-komponen sistem tenaga pada umumnya terdiri dari :
a. Pusat listrik tenaga, hanya digambarkan generatornya saja.
b. Transformator
c. Saluran transmisi
d. Kondensator sinkron, atau statis
e. Alat pengaman, PMT dan rele.
f. Beban yang terdiri dari beban dinamis dan beban statis.
3.1. Representasi Beban
Untuk merepresentasikan beban dikenal, tiga cara :
g. Daya riil dan daya reaktif yang konstan
h. Daya riil dan arus reaktif yang konstan
i. Impedansi yang konstan

Cont
Representasi yang paling sederhana dalam perhitungan terutama untuk tangan
adalah dengan impedansi yang konstan.
3.2. Generator sinkron
generator sinkron direpresentasikan sebagai :
a. Studi aliran daya : reaktansi sinkron terhubung seri dengan tegangan
dalam
b. Studi hubung singkat : reaktansi sub-transien terhubung seri dengan
tegangan dibelakang reaktansi sub-transien
c. Studi stabilitas transien : reaktansi transient terhubung seri dengan
tegangan dibelakang reaktansi transien.
3.3. Transformator
untuk semua macam studi transformator direpresentasikan sebagai
reaktansi bocor, X

Cont
3.4. Saluran Transmisi
saluran transmisi direpresentasikan sesuai dengan kelasnya, pendek,
menengah atau panjang, dan sama untuk semua macam studi.
3.5. Kondensator Sinkron atau Statis
direpresentasikan sebagai :
a. Studi aliran daya : sumber daya reaktif atau sering juga sebagai impedansi
(kapasitansi shunt yang konstan)
b. Studi hubung singkat : diabaikan
c. Studi stabilitas transien : diabaikan
4. Sistem Satuan (per-unit system)
untuk mempermudah perhitungan biasanya dipakai nilai-nilai dalam
satuan atau dalam per-unit, jika arus dinyatakan dalam nilai satuan,
disingkat Ipu

Cont

I pu

I ada
per unit ( pu )
Id

Begitu juga dengan tegangan, daya


dan impedansi
V pu

Vada
per unit ( pu )
Vd

S pu

S ada
per unit ( pu )
Sd

Z pu

Z ada
per unit ( pu )
Zd

Cont

4.1. Pemilihan nilai-nilai dasar


a. Nilai dasar tegangan Vd biasanya
dipilih tegangan nominal dari salah satu
komponen dalam sistem itu, sedangkan
nilai dasar tegangan untuk bagian lain
dari sistem diperoleh dengan mengalikan
nilai dasar yang telah dipilih tadi dengan
faktor transformasi dari trafo yang
memisahkan komponen dimana tegangan
dasar telah dipilih dengan komponen lain
yang akan dicari tegangan dasarnya.

Cont

Contoh :
suatu sistem yang terdiri: dari
generator 10.000 kVA; 6 kV, trafo
10.000 kVA; 6/70 kV; saluran
transmisi, trafo 10.000 kVA; 70/13,8
kV, dan motor 5.000 kVA; 13,2 kV,
bila tegangan dasar dipilih tegangan
70 6 kV, maka
nominal generator , yaitu
6x
70kV
6
13,8
:
70 x
13,8kV
70
1. Tegangan dasar transmisi =
2. Tegangan dasar motor
=

Cont
b. Daya dasar Sd dapat dipilih sembarang daya,
dan daya dasar ini berlaku untuk seluruh sistem
c. Arus dasar Id diperoleh dari daya dasar dan
tegangan dasar
d. Impedansi (dasar
kV L L ) 2
Zd

( MVA) 3

karena pada umumnya daya dasar adalah daya


untuk 3 fasa, dan tegangan dasar
adalah
tegangan jala-jala,
maka impedansi dasar dapat
2
kV:
ditulisZseperti

d
MVA

Z pu

Z ada

Zd

Bila ada perubahan daya dasar dan tegangan dasar,


maka impedansi (pu) yang baru dapat diperoleh :

Z d (1)
Z d ( 2)

( kV1 ) 2

MVA1
( kV2 ) 2

MVA2

Z pu (1)
Z pu ( 2 )

MVA1
Z ada x
(kV1 ) 2
MVA2
Z ada x
(kV2 ) 2

Maka :

Z pu ( 2 )

MVA2 ( kV1 ) 2
Z pu (1) x
x
MVA1 ( kV2 ) 2

Keuntungan-keuntungan dengan Sistem Satuan


1. Impedansi-impedansi dari alat-alat listrik biasanya
diberikan dalam persen atau pu, misalnya sebuah
trafo : 1.000 kVA, 70/6 kV, X = 10% (0,1 pu) pada
dasar 1.000 kVA dan 70/6 kV. Jadi resistansi trafo itu
X H X % xX dH
dalam ohm adalah :
2
70
a. Dilihat dari sisi TT (70X kV)
:
0,1x 4.900 490
H 0,1x
1,0

X L X % xX dL

b. Dilihat dari sisi TR (6

62
kV)
: x 0,1x36 3,6
X L 0,1
1,0

2. Rangkaian ekivalen atau diagram impedansi


Bila dalam satu rangkaian terdapat trafo maka
impedansi dalam ohm dari semua elemen dalam
rangkaian itu harus dinyatakan pada tegangan mana
impedansi itu dilihat. Tetapi bila impedansi diberikan
dlam pu pada dasar MVA yang sama tidak timbul lagi

Representasi Transformator dengan rario yang


berubah-ubah
Dalam sistem tenaga pada umumnya trafo-trafo
dilengkapi
dengan
alat
pengubah
perbandingan
tegangan.
Suatu trafo dengan faktor transformasi yang berubah,
jadi per-unit turn ratio tidak sama dengan satu, dapat
direpresentasikan oleh impedansinya atau admitansinya,
terhubung seri dengan trafo oto ideal.
Gambar 3. Representasi trafo dengan
faktor
transformasi yang berubah

Suatu rangkaian ekivalen PI dapat diperoleh dari


representasi diatas untuk, misalnya studi aliran daya

Gambar 4. Diagram impedansi dari trafo


dengan faktor transformasi
yang berubah

Pada bus p gambar 3


I p itq / a
dan
jadi

itq (Vt Vq ) y pq
I p (Vt Vq ) y pq / a

Karena
Vt V p / a

Maka persamaan (5) menjadi :


I p (V p aVq ) y pq / a 2

I q (Vq Vt ) y pq

Atau

I q (aVq V p ) y pq / a
Arus-arus pada representasi PI
I p (V p Vq ) A V p B

I q (Vq V p ) A Vq C
Vdan
BuatV p 0
q 1
:
I ( y / a )
p

9
10

, maka persamaan (6) menjadi

pq

Dan persamaan
(9) menjadi :
I p A

Karena arus untuk trafo dan rangkaian ekivalen PI harus


( y pq :/ a )
sama, Amaka

11

Dari persamaan
(8) dan (10) :
I q y pq
Iq A C

Atau

A C y pq

Dan dari
persamaan (11) :
C (1 1 / a ) y pq

12

Dari(V
persamaan
:
2
aV ) y / a(6)
(dan
V V(9)
) Adiperoleh
V B
p

pq

(V p aVq ) y pq / a 2 (V p Vq ) y pq / a 2 V p B

Jadi
B

1 1
( 1) y pq
a a

13

Jadi harga-harga dari A, B, C dalam gambar 5 telah


dapat ditentukan, dan diberikan dalam gambar 6

Gambar 6. Diagram impedansi dari trafo dengan


faktor
transformasi yang berubah untuk
perhitungan
dengan komputer

Impedansi Satuan dari Transformator Tiga Kumparan


pada trafo 2 kumparan, kedua kumparannya
mempunyai daya nominal yang sama, tetapi pada trafo
3 kumparan ketiga kumparan itu mempunyai daya
nominal yang yang berbeda-beda. Impedansi dari tiap
kumparan dari trafo 3 kumparan itu biasanya diberikan
dalam persen atau p.u pada dasar daya dan tegangan
dari kumparan yang bersangkutan. Tetapi dalam
diagram impedansi semua impedansi dalam satuan
harus diberikan pada dasar daya yang sama. Jadi
sebelum digambarkan diagram impedansinya harus
terlebih dahulu impedansi-impedansi dirubah dan
dinyatakan pada dasar daya yang sama.
Dengan pengujian hubung singkat, impedansi trafo 3
kumparan itu dapat diperoleh dalam ohm. Misalkan
impedansi-impedansi hasil pengujian itu :

Z PS Impedansi

antara kumparan primer dan


sekunder diukur pada sisi primer, ohm
Z PT Impedansi antara kumparan primer dan tersier
diukur pada sisi primer, ohm.
Z ST Impedansi antara kumparan sekunder dan
tersier diukur pada sisi sekunder, ohm
Z PS Z P Z S
Z PT Z P Z T
Z ST Z S Z T

Bila jumlah lilitan kumparan primer, sekunder, dan


NT
tersier
,
, dan
, maka bila
N Pberturut-turut
NS
semua impedansi dinyatakan pada tegangan yang
Z PT
sama, misalnya pada tegangan primer,Z PS
maka
(N P
) 2 Z ST
impedansi-impedansi
itu, dalam ohm, menjadi
,
NS
dan

14

jadi persamaan (14) menjadi :


Z PS Z P Z S
Z PT Z P Z T
(

NP

NS

) 2 Z ST (

NP

NS

) 2 ( Z S Z T )

15

Bila impedansi-impedansi trafo itu diberikan dalam


satuan, dan bila daya kumparan primer diambil sebagai
dasar, maka persamaan (14), menjadi :
Z PS Z P Z S p.u
Z PT Z P Z T pu
(

SS

ST

) Z ST (

SP

SS

)( Z S Z T )

Dari persamaan (16) diperoleh :

16

ZP

S
1
( Z PS Z PT P Z ST ) pu
2
SS

SP
1
Z S ( Z PS
Z ST Z PT ) pu
2
SS
ZT

S
1
( Z PT P Z ST Z PS ) pu
2
SS

17

Contoh :
Suatu trafo 3 kumparan dengan data-data sebagai
berikut :
Primer
: Y, 66 kV, 10 MVA
Sekunder : Y, 13,2 kV, 7,5 MVA
XTersier
PS 7%
: D, 2,3 kV, 5 MVA
pada 10 MVA, 66 kV
X PT 9%
pada 10 MVA, 66 kV
X ST 6%
pada 7,5 MVA, 13,2 kV
Maka :

XP

1
10
(0,07 0,09
0,06) 0,04 pu
2
7,5

1
10
X S (0,07
0,06 0,09) 0,03 pu
2
7,5
XT

1
10
(0,09
0,06 0,07) 0,05 pu
2
7,5

Reduksi jala-jala.
untuk meredusir atau penyederhanakan jala-jala
digunakan teori-toeri, antara lain : penggabungan seri
atau paralel, transformasi Y D atau D Y, dan
transformasi Star Mesh.
Transformasi Star Mesh
Transformasi
Star

Mesh
ditujukan
untuk
mengeliminir satu simpul dari suatu jala-jala. Tiap-tiap
transformasi itu dilakukan dieliminir satu simpul.
Syaratnya supaya suatu simpul dapat dieliminir ialah bila
simpul itu tidak mempunyai hubungan luar.

Pada gambar dibawah diberikan admitansi, karena


dengan admitansi perhitungan lebih mudah. Titik O
adalah titik referensi atau netral dari sistem.

Gambar 7. Jala-jala berbentuk Mesh

Persamaan-persamaan arus :
I 1 y12 ( E1 E 2 ) y13 ( E1 E3 ) y 01 E1
I 2 y12 ( E 2 E1 ) y 23 ( E 2 E3 ) y 02 E 2
I 3 y13 ( E3 E1 ) y 23 ( E 3 E 2 ) y 03 E3

Atau :

18

I 1 ( y 01 y12 y13 ) E1 y12 E 2 y13 E3


I 2 y12 E1 E 2 ( y 02 y12 y 23 ) y 23 E3
I 3 y13 E1 y 23 E 2 E 3 ( y 03 y13 y 23 )

19

Atau :
I 1 Y11 E1 Y12 E 2 Y13 E 3

I 2 Y21 E1 Y22 E 2 Y23 E3


I 3 Y31 E1 Y32 E 2 Y33 E 3

20

Dimana :
Y11 y 01 y12 y13
Y22 y 02 y12 y 23

Admitansi sendiri

Y33 y 03 y13 y 23

21

Dan :
Y12 Y21 y12

Y13 Y31 y13


Y23 Y32 y 23

Admitansi bersama

22

Jika pada suatu jala-jala ada 5 titik simpul dan salah


satu simpul akan dieliminir. Titik simpul yang akan
dieliminir tersebut tidak boleh mempunyai hubungan
luar.

Persamaan arus adalah :


I 1 Y11 E1 Y12 E 2 Y13 E 3 Y14 E 4
I 2 Y21 E1 Y22 E 2 Y23 E3 Y24 E 4
I 3 Y31 E1 Y32 E 2 Y33 E 3 Y34 E 4
I 4 Y41 E1 Y42 E 2 Y43 E3 Y44 E 4

23

Misal akan dieliminir simpul no. 4, dimana tidak ada


I 4 0 luar, jadi
hubungan
, maka :
0 Y41 E1 Y42 E 2 Y43 E 3 Y44 E 4

Dan

E4

Y41 E1 Y42 E 2 Y43 E 3


Y44

24

Subsitusi persamaan (24) kedalam persamaan (23),


diperoleh
I 1 Y11 ' E1: Y12 ' E 2 Y13 ' E 3
I 2 Y21 ' E1 Y22 ' E 2 Y23 ' E3
I 3 Y31 ' E1 Y32 ' E 2 Y33 ' E 3

Dimana :
Y14Y41
Y11 ' Y11
Y44
Y Y
Y22 ' Y22 24 42
Y44
Y Y
Y33 ' Y33 34 43
Y44

Y14Y42
Y12 ' Y12
Y44
Y Y
Y13 ' Y13 14 43
Y44
Y Y
Y23 ' Y23 24 43
Y44

Atau dalam bentuk umum :


Y jk ' Y jk

Y ji Yik
Yii

Dimana : j, k = 1, 2, 3, .
i
= simpul yang dieliminir
Bila persamaan (25) dinyatakan dalam besaran asal :

25

y 04

y14 y 41
y14 y 24 y 34

y 04

y 24 y 42
y14 y 24 y 34

y 04

y 34 y 43
y14 y 24 y 34

Y11 ' ( y 01 y12 y13 y14 )


Y22 ' ( y 02 y12 y 23 y 24 )
Y33 ' ( y 03 y13 y 23 y 34 )
Y12 ' y12 ' y12
Y13 ' y13 ' y13
Y23 ' y 23 ' y 23

y 04

y14 y 42
y14 y 24 y 34

y 04

y14 y 43
y14 y 24 y 34

y 04

y 24 y 43
y14 y 24 y 34

26

Elemen baru setelah transformasi, dalam bentuk umum


adalah : y jk ' y jk y ji y ik
N

y ni
n 0

27

Dimana : i = simpul yang dieliminir


N = jumlah cabang pada simpul i
Jadi elemen-elemen dari network yang baru setelah
transformasi star-mesh itu adalah : elemen lama
terhubung paralel dengan elemen yang dihasilkan oleh
transformasi itu

Anda mungkin juga menyukai