Pendahuluan
Hematologi merupakan cabang ilmu
kesehatan yang mempelajari darah,
organ pembentuk darah dan
penyakitnya
Koagulasi merupakan cabang ilmu
kesehatan yang mempelajari
komponenpembekuan darah, proses
pembekuan darah dan penyakitnya.
Darah
PEMERIKSAAN DARAH
RUTIN
Persiapan Pasien
Puasa
Tidak memperoleh :
- obat-obatan
- transfusi
Emosi tenang
Tidak habis OR
Hemoglobin
Fungsi :
mengangkut O2 ke jaringan dan CO2 dari
jaringan ke paru2
Metode pemeriksaan
Kolorimetri
Fotometri
Analizer Hematologi Automatik
Jumlah Leukosit
Leukosit bagian penting dari sistem
pertahanan tubuh, terhadap benda
asing, mikroorganisme atau jaringan
asing
Menghitung jumlah leukosit per
milimeterkubik atau mikroliter darah.
Hitung jumlah leukosit merupakan
indikator yang baik untuk mengetahui
respon tubuh terhadap infeksi
METODE PEMERIKSAAN
2 metode :
automatik menggunakan mesin
penghitung sel darah
(hematology analyzer)
cara manual dengan
menggunakan pipet leukosit,
kamar hitung dan mikroskop.
Nilai rujukan
Menurut Dacie:
Pria dewasa
:
Wanita dewasa :
Bayi baru lahir :
1 tahun
6-12 tahun
:
4.000-11.000/mm3
4.000-10.000/mm3
10.000-26.000/mm3
: 6.000-16.000/mm3
5.000-13.000u/mm3
INTERPRETASI HASIL
Meningkat (Leukositosis)
kerja fisik yang berat, emosi, hamil,
partus dan haid
Radang, Infeksi, kejang, Stroke, Kanker,
Obat
Menurun (Leukopenia)
Infeksi (virus, bakteri bertoksin, parasit
malaria), kanker, anemia aplastik
Obat (NSAID, Antibiotik)
Basofil
Eosinofil
Limfosit
Monosit
Metode Pemeriksaan
Manual
Otomatis
Neutrofil
granula halus, tidak
menutupi inti
Leukositosis Neutrofil:
infeksi bakteri,
kanker, perdarahan
Leukopeni Neutropeni
drug induced,
infeksi virus, SLE,
neutropenia autoimun
Eosinofil
granula kasar, merah, tidak menutupi
inti
Eosinofilia:
penyakit alergi, penyakit parasit,
kanker darah
Basofil
granula kasar, biru, menutupi inti
Limfosit:
inti tunggal besar,
ratio sitoplasma inti
kecil
Limfositosis
rubella, pertusis,
hepatitis, CMV, TBC,
Toksoplasmosis, ALL
Limfopenia
terapi steroid,
kanker darah
granulositik
Monosit
inti seperti ginjal, sitoplasma
bervakuola
Monositosis:
infeksi kronis, kanker darah (AML)
Proses Pengendapan
Darah:
Pembentukan
Rouleaux
Pengendapan
Pemadatan
Macam pemeriksaan LED:
Westergreen
Wintrobe
Cutler
Hellige Vollmer
Nilai Rujukan
Dacie :
Pria
: 0-5 mm/jam
Wanita : 0-7 mm/jam
Westergreen:
Pria : 0-15 mm/jam
Wanita : 0-20 mm/jam
Interpretasi
Meningkat
Radang, Infeksi, hamil, kanker, anemia,
obat (dexametason,hidralazin)
Menurun
Anemia sel sabit, polisitemia,
hipofibrinogenemia
PEMERIKSAAN DARAH
LAINNYA
HEMATOKRIT
Cara makro
Cara mikro
Nilai rujukan
Laki-laki
42 - 52%
Perempuan
37 47%
Interpretasi
Menurun : anemia, kanker darah
Meningkat : dehidrasi, DHF, syok,
polisitemia
HITUNG ERITROSIT
Menghitung sel darah merah per
milimeter kubik
Tujuan: Screening, utk perhitungan
indeks eritrosit
Metode: manual (Bilik hitung),
otomatis (Flowcytometri)
INTERPRETASI HASIL
Meningkat
Polisitemia
Menurun
Anemia, Kanker, Hemolisis, Malaria
HITUNG TROMBOSIT
Trombosit/Platelet berperan dalam
pembekuan darah
Menghitung jumlah trombosit per
milimeter kubik
Tujuan: Screening, Evaluasi
Metode: manual (Bilik Hitung), dan
Otomatis (Flowcytometri)
Nilai Rujukan
150.000-450.000/mm3
<100.000 opname
<5000 tanda perdarahan nyata
Meningkat
Perdarahan berat, infeksi, kanker, anemia,
operasi, hamil
Menurun
Kanker, anemia aplastik, infeksi, obat,
platelet clumping
INDEKS ERITROSIT
\
Yaitu nilai-nilai yg menggambarkan keadaan
eritrosit
Perhitungan yg menyatakan besarnya volume
eritrosit dan kadar hemoglobin dalam setiap sel
Meliputi :
1. Volume Eritrosit Rata-rata (MCV)
2. Hemoglobin Eritrosit Rata-rata (MCH)
3. Konsentrasi hemoglobin eritrosit (MCHC)
rata-rata
- Nilai normal : 27 31 pg
- < : Hipokrom
- Nilai normal : 32 36 %
Hitung Retikulosit
Retikulosit Sel darah muda
sebelum menjadi sel darah merah
Menghitung jumlah retikulosit pada
darah tepi
Dihitung per 1000 eritrosit
Tujuan pemeriksaan:
Mendeteksi anemia
Membedakan tipe anemia
Monitoring
INTERPRETASI HASIL
Nilai Rujukan
0,5 % 1,5%
5 -15 retikulosit / 1000 eritrosit
Meningkat
Perdarahan, Anemia, Thalasemia,
Hemolisis
Menurun
Anemia aplastik
GOLONGAN DARAH
Untuk mengetahui golongan darah
seseorang
Macam2 gol darah: ABO, Rhesus,
Duffy, Lewis, Kidd, Kell,
Diego,MNSpaling umum ABO
&Rhesus
Gol Darah ABO Antigen A, B, dan H
Di Indonesia O (40,77%), B(26,88%),
A(25,48%) dan AB (6,66%)
Genotype
Orang tua
Kemungkinan
Phenotype/
Genotype anak
AXA
AA X AA
AA X AO
AO X AO
A (AA)
A (AA, AO)
A (AA,AO) atau O (OO)
BXB
BB X BB
BB X BO
BO X BO
B (BB)
B (BB, BO)
B (BB,BO) atau O (OO)
AB X AB
AB X AB
OXO
OO X OO
O (OO)
Prinsip pemeriksaan
golongan darah ABO
AGLUTINASI
4 + : satu gumpalan sdm yg
besar
3 + : beberapa gumpalan besar
2 + : beberapa gumpalan
sedang dg latar belakang
jernih
1 + : beberapa gumpalan sangat
kecil dg latar belakang
kemerahan
: gumpalan tidak terlihat jelas,
harus dengan bantuan mikroskop
45
46
Urease
2 NH4+ + HCO3-
UREA
NH4
+ 2-OXOGLUTARATE
GLDH
GLUTAMATE
+ NADH
52
Prerenal BUN
Intake menurun
Gizi buruk
Penyakit liver
Kehamilan
obat (Fenotiazin)
Renal BUN
Gangguan filtrasi glomerulus (gagal
ginjal, glomerulonefritis)
Kreatinin
Produk akhir metabolisme kreatin
otot & kreatin fosfat (protein),
disintese dalam hati, ditemukan pada
otot rangka & darah, diekskresikan
dlm urin. Jumlahnya disusun
sebanding dg masa otot rangka.
Kreatinin difiltrasi seluruhnya oleh
ginjal, disekresi sedikit, dan tidak
diresobsi kembali
Colored chromoge
57
2. Analitik :
Cara kerja :
- Berat badan penderita ditimbang
- Sampel darah diambil untuk tes kreatinin
- TKK dihitung dengan menggunakan rumus Cokroft- Gault.
Rumus : Pria = ( 140-umur) x BB (kg)
72 x kreatinin serum (mg/dL)
wanita : 0,85 x klirens kreatinin pria.
Nilai Rujukan : 125 - 100 ml/menit Normal
100 76 ml/menit insufisiensi ginjal
berkurang
75 26 ml/menit insufisiensi ginjal kronik
25 5 ml/menit GGK
< 5 ml/menit Gagal ginjal Terminal, indikasi dilakukan
hemodialisis
Asam Urat
Produk akhir metabolisme Purin (Bag. Penting
asam nukleat), dalam tubuh pergantian purin
berlangsung kontinyu asam urat banyak
meskipun tdk ada input makanan dg asam urat.
Disintesis di Hati & diangkut sirkulasi ke ginjal.
Intake purin normal lwt makanan : 0,5-1 gr/hari
Peningkatan asam urat serum & urin tergantung
fungsi ginjal, metabolisme purin & intake
makanan dg purin.
Reference range :
(males)
Lets remember
(females)
2. Kejernihan.
Normal
: urin jernih.
Kelainan keruh.
3.
Buih.
Normal : buih warna putih dan cepat hilang.
Kelainan : Bilirubin buih berwarna
kuning.
Protein buih putih yang
bertahan
lama.
4. Bau.
Normal : biasanya tidak berbau keras.
Kelainan
- Tidak patologis ( makanan , obat-obatan).
- Patologis
. Bau buah-buahan ( benda keton).
. Bau amoniak ( perombakan ureum).
. Bau asam sulfida (perombakan
albumin).
. Bau fekal ( perforasi usus ke VU).
. Bau busuk (karsinoma saluran kemih).
Nilai rujukan
1,025
Urin pagi
Urin sewaktu :
1,015
1,003
1,030
Kelainan Berat Jenis
. BJ rendah : Diabetes insipidus,
gagal ginjal kronik, banyak
minum, kontaminasi air
. BJ tinggi
: Diabetes melitus,
dehidrasi, gagal ginjal akut
PRE RENAL
RENAL
Albumin &
globulin
Albumin &
globulin
bukan pada
ginjal
torak/silinder
-Gangguan
-Sindroma
sirkulasi ginjal pd Nefrotik
dehidrasi
-Pielonefritis
- Efek toksik
-Nefrosklerosis
difteri, tifoid
POST
RENAL
Bukan
plasma
protein
Proteinuria
<<<
Perdaraha
n/
peradanga
n
Blood
hematuria,
hemoglobinuri
mioglobinuria
o Metode : konvensional
semiotomatik
Prinsip : deteksi Hb dengan subtrat
peroksid & aseptor O2
Hematuria
Benign Familial Hematuria,
nefropati
Urinary Schistosomiasis
IgA nefropathy ( "penyakit Berger)
Batu ginjal (atau kencing batu)
Kanker kandung kemih
Karsinoma sel ginjal,
Infeksi saluran kemih
Carik celup.
Pemeriksaaan cepat, mudah, sensitif dan
spesifik.
TEST STRIPS
1. Leukosit
2. Nirtrit
3. Urobilinogen
4. Protein
5. pH
6. Blood
7. Berat jenis
8. Keton
9. Bilirubin
10. Glukosa
Chemical Analysis
Urine
Dipstick
Glucose
Bilirubin
Ketones
Specific Gravity
Blood
pH
Protein
Urobilinogen
Nitrite
Leukocyte Esterase
PROSEDUR PEMERIKSAAN
1. Sampel urin dihomogenkan.
2. Masukkan urin ke dalam tabung sentrifuge 10 ml.
3. Sentrifuge kecepatan relatif rendah 1500 2000 rpm / 5 menit.
3. Buang supernatan, sisakan 0,5 ml.
4. Teteskan 2 tetes Stenheimer Malbin, kocok rata.
TAHAP I :
- Lensa obyektif 10X / lapang pandang
lemah (LPL) / low power field (LPF)
- Identifikasi benda besar silinder dan
kristal
TAHAP II :
- Lensa obyektif 40X / lapang pandang kuat
(LPK) atau high power field (HPF)
- Identifikasi < kecil eritrosit, lekosit,
epitel, ragi, bakteri, Trichomonas, sperma.
1. EPITEL
Epitel Skuamosa.
- Bentuk polimorf
- Sitoplasma lebar
- Inti satu
Epitel Transisional :
- 40-200 , bentuk sferisberekor, inti besar ditengah,
sitopasma bergranula.
- Asal dari pelvis renalis,
vesika urinaria, uretra
proksimal,prostat.
2. Eritrosit/SDM.
Normal : 1-3 sel / LPB.
Bentuk bulat, ukuran 7 m, tak
berinti,
tak bergranula, central pallor(+).
Urin hipotonis : eritrosit
membengkak,
Hb keluar bayangan sel/ Ghost
Cell
Urin hipertonik/alkalis :bentuk
krenasi
3. Lekosit
Normal : laki-laki < 5/ LPB
wanita
< 15/LPB
Glitter Cell
4. Silinder/ torak.
Dibentuk dalam lumen tubulus, merupakan
mukoprotein Tamm Horsfall.
Macam silinder/ torak :
a. Silinder hialin. Normal = 0 1 /LPK.
b. Silinder granula : kasar, halus.
c. Silinder epitel.
d. Silinder eritrosit.
e. Silinder lekosit.
f. Silinder sel campuran.
g. Silinder lilin/ Waxy cast.
h. Silinder lemak/ Oval fat bodies.
Hialin
Lekosit
granular
eritrosit
campuran sel
lemak
lilin
asam urat
Kristal urat
Kalsium
oksalat
Kalsium
sulfat
Tripel fosfat
Kristal kolesterol
- Bentuk
ireguler,Patologis
transparan, seperti
Kristal
plat tipis
empat persegi panjang, 2 sudut
bertakik.
- Ditemukan pada sindroma nefrotik,
nefritis,
Kristal Sistin
pielitis, sistitis,kiluria.
- Bentuk hexagonal, tipis.
- Ditemukan pada penyakit hati
berat dan kelainan herediter
(gangguan reabsorbsi tubulus
terhadap asam amino sistin - >
sistinuria).
Kristal tirosin
- Bentuk jarum tersusun seperti
mawar/ berkas.
- Pada penyakit hati berat.
Kristal Leusin
- Bentuk bola kuning dgn radial
konsentris.
- Pada tirosinosis, Sindroma Maple
Kristal
sulfametoxazol
Kristal
sulfadiazin
Gejala Klinis
Sesak nafas
Bengkak/ Edema
Mual dan muntah
Bau mulut yang khas
Cegukan
Gatal2 pada kulit
Pegal2 dan lemah otot
Anemia
Hipertensi