Anda di halaman 1dari 19

Vitawati, S.

Ked
STRIKTUR URETRA
PEMBIMBING KLINIK
dr. Masyita, Sp. Rad, M.Kes
dr. Dafriana Darwis, Sp.Rad, M.Kes

PENDAHULUAN
Striktur uretra adalah penyempitan lumen uretra karena fobrosis
pada dindingnya. Penyempitan lumen ini disebabkan karena
dindingnya mengalami fibrosis dan pada tingkat yang lebih parah
terjadi fibrosis korpus spongiosum.
Striktur uretra kemungkinan kongenital dan didapat. Striktur
uretra

yang

didapat

disebabkan

trauma

(kecelakaan,

instrumentasi), infeksi (terutama gonore), dan tekana tumor.


Striktur uretra lebih banyak terjadi pada pria daripada wanita.

INSIDENSI DAN EPIDEMIOLOGI


Prevalensi di antara orang-orang di negara-negara industri
diperkirakan mencapai 0,9%. Pola penyakit striktur uretra
yang ditemukan di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung
menyebutkan sebagian besar pasien (82%) masuk dengan
retensi urin. Penyebab utama terjadinya striktur adalah
manipulasi uretra (44%) dan trauma (33%). Studi yang
dilakukan di India menyebutkan penyebab dari striktur
uretra meliputi trauma pelvis (54%), post-kateterisasi
(21,1%), infeksi (15,2%), dan post-instrument (5,6%).

ANATOMI

ETIOPATOGENESIS
Striktur uretra dapat disebabkan karena suatu infeksi,
trauma pada uretra, dan kelainan bawaan. Infeksi yang
paling sering menimbulkan striktur uretra adalah infeksi
oleh kuman gonokokus yang telah menginfeksi uretra
beberapa tahun sebelumnya.Trauma yang menyebabkan
striktur uretra adalah trauma tumpul pada selangkangan
(straddle injury), fraktur tulang pelvis.

DIAGNOSIS
Keluhan yang muncul berupa sulit kencing (harus
mengejan), pancaran bercabang, menetes, sampai
retensi

urine.

Selain

pembengkakan/abses

di

itu,

bisa

daerah

juga

disertai

perineum

dan

skrotum, serta bila terjadi infeksi sistematik juga


timbul panas badan, menggigil, dan kencing berwarna
keruh.

GAMBARAN RADIOLOGI
URETROSISTOGRAFI
RETROGRAD

ULTRASONOGRAFI

(USG)

URETROSISTOGRAFI RETROGRAD
Striktura uretra pada uretra pars bulbus spongiosa

Striktura uretra pada uretra pars membranous

Striktura uretra pada uretra pars penile

ULTRASONOGRAFI (USG)
Urethra normal dengan potongan transversa; CC, corpus
cavernosum; S, urethra spongiosum; U, lumen urethra

Striktura uretra pada uretra pars bulbus spongiosa

UROFLOWMETRI
Untuk mengetahui pola pancaran urine secara objektif, dapat
diukur dengan cara sederhana atau dengan memakai alat
uroflowmetri. Kecepatan pancaran urine untuk pria normal
adalah 20 ml/detik. Jika kecepatan pancaran kurang dari 10
ml/detik menandakan adanya obstruksi.

PATOLOGI ANATOMI

DIAGNOSIS BANDING
Benigna Prostat Hiperplasia (BPH)

PENATALAKSANAAN
Jika pasien datang karena retensi urine, secepatnya

dilakukan sistostomi suprapubik untuk mengeluarkan


urine. Jika dijumpai abses periuretra dilakukan insisi dan
pemberian antibiotika
Uretrotomi interna, yaitu memotong jaringan sikatriks
uretra dengan pisau Otis/Sachse. Otis dikerjakan bila
belum terjadi striktur uretra total, sedangkan pada striktur
yang lebih berat, pemotongan striktur dikerjakan secara
visual dengan memakai pisau Sachse
Uretrotomi eksterna, adalah tindakan operasi terbuka
berupa pemotongan jaringan fibrosis, kemudian dilakukan
anastomosis di antara jaringan uretra yang masih sehat

PROGNOSIS
Striktur uretra kerap kali kambuh, sehingga pasien harus
sering menjalani pemeriksaan yang teratur oleh dokter.
Penyakit ini dikatakan sembuh jika setelah dilakukan
observasi selama 1 tahun tidak menunjukkan tandatanda

kekambuhan.Setiap

pasien

kontrol

berkala

dilakukan pemeriksaan pancaran urine yang langsung


dilihat

oleh

uroflowmetri

dokter

atau

dengan

pemeriksaan

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai