Anda di halaman 1dari 15

ASKEP TRAUMA KEPALA

KELOMPOK 4

Pengertian
Cedera kepala adalah cedera yang
terjadi pada kulit kepala, tengkorak
dan otak. (brunner & sudarth.2010 )
Cedera kepala adalah proses dimana
terjadi trauma langsung atau
deselarisasi terhadap kepala yang
menyebabkan kerusakan tengkorak
dan otak (Pierce grace,2007)

Klasifikasi
Berdasarkan mekanisnya
1. Cedera tajam
2. Cedera tumpul

Berdasarkan GCS
1. Cedera kepala ringan
2. Cedera kepala sedang
3. Cedera kepala berat

Etiologi
Trauma tajam
Kerusakan terjadi hanya terbatas pada
daerah dimana itu merobek otak, misalnya
tertembak peluru,pisau / benda tajam
maupun dari serpihan atau pecahan dari
fraktur tengkorak
Trauma tumpul
Kerusakan menyebar karena kekuatan
benturan, biasanya lebih berat sifatnya.
Dapat disebabkan oleh kecelakaan kendaraan
bermotor, jatuh, atau pukulan benda tumpul

Manifestasi klinis
1. Cedera kepala ringan
Kebingungan, sakit kepala, rasa mengantuk yang abnormal dan sebagian
besar pasien mengalami penyembuhan total dalam beberapa jam atau
hari.
Pusing, kesulitan berkonsentrasi, pelupa, depresi, emosi, atau perasaannya
berkurang dan cemas, kesulitan belajar dan kesulitan bekerja.

2. Cedera kepala sedang


Kelemahan pada salah satu tubuh yang disertai dengan kebingungan atau
bahkan koma.
Gangguan kesadaran, abnormalitas pupil, awitan tiba-tiba deficit
neurologik, perubahan tanda-tanda vital, gangguan penglihatan dan
pendengaran, disfungsi sensorik, kejang otot, sakit kepala, vertigo dan
gangguan pergerakan(Brunner & Suddarth, 2001; www. Mediatore).

3. Cedera kepala berat


Amnesia dan tidak dapat mengingat peristiwa sesaat sebelum dan sesudah
terjadinya penurunan kesehatan.
Pupil tak ekual, pemeriksaan motorik tidak ekual, adanya cedera terbuka,
fraktur tengkorak dan penurunan neurologik.

Patofisiologi

komplikasi
Peningkatan TIK
Iskemia
Perdarahan otak:
- Epidural hematom
- Subdural hematoma
- Perdarahan intraserebral
- Perdarahan subarachnoid
Kejang pasca trauma
Demam dan menggigil

Pemeriksaan penunjang
1.
2.
3.
4.

CT Scan (tanpa / dengan kontras)


MRI (Magnetic Resonance Imaging)
Angiografi serebral
Sinar X

Penatalaksanaan medis
Angkat klien dengan papan datar
untuk mempertahankan posisi kepala
dan leher sejajar.
Traksi ringan pada kepala
Terapi untuk mempertahankan
homeostatis otak
Tindakan terhadap peningkatan TIK

Terapi farmakologi
Dexamethason / kalmetason sebagai
pengobatan anti edema serebral, dosis sesuai
dengan berat ringannya trauma.
Therapi hiperventilasi (trauma kepala berat)
untuk mengurangi vasodilatasi
Antibiotik yang mengandung barier darah otak
(pinicilin) atau untuk infeksi anaerob diberikan
metronidazole.
Makanan atau cairan infus dextrose 5%,
aminousin, aminofel (18 jam pertama dari
terjadinya kecelakaan) 2-3 hari kemudian
diberikan makanan lunak.

Askep

Pengkajian
Riwayat penyakit dahulu
Riwayat penyakit keturunan
Riwayat penyakit saat ini

Diagnosa dan intervensi


Gangguan perfusi jaringan b/ d oedema cerebri,
meningkatnya aliran darah ke otak.
Intervensi :
1. Tentukan faktor-faktor yang menyebabkan koma
atau penurunan perfusi jaringan otak dan potensial
peningkatan TIK.
2. Pantau status neurologik secara teratur dan
bandingkan dengan nilai standar
3. Evaluasi kemampuan membuka mata (spontan,
rangsang nyeri)
4. Pertahankan kepala pada posisi tengah atau pada
posisi netral
5. Pantau TTV

2. Gangguan rasa nyaman nyeri


berhubungan dengan penekanan vaskuler
serebral dan edema otak ditandai dengan
tengangan maskuler, wajah menahan
nyeri dan perubahan tanda-tanda vital
Intervensi :
1. Kaji karakteristik nyeri (P, Q, R, S, T)
2. Buat posisi senyaman mungkin
3. Kurangi stimulus yang dapat
merangsang nyeri
4. Kolaborasi pemberian obat analgetik

3. Hambatan mobilitas fisik b.d penurunan


massa otot, intoleransi aktivitas;
Intervensi :
1. Kaji derajat imobilisasi pasien dengan
menggunakan skala ketergantungan (0-4)
2. Ubah posisi pasien secara teratur dan
buat sedikit perubahan posisi
3. Bantu pasien untuk melakukan latihan
rentang gerak

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai