Anda di halaman 1dari 10

Uretritis

Uretritis adalah peradangan pada


uretra dan terbagi menjadi Uretritis
Gonokokus (UG) dan Uretritis non
Gonokokus (UNG).
Etiologi
1. UG -> Neisseria gonorheae.
2. UNG -> Chlamydia trachomatis dan
Ureaplasma urealyticum.

Manifestasi
Laki -laki
adanya pus yang keluar dari
orifisium uretra eksternum
rasa panas
gatal dibagian distal uretra
disuria
polakisuria
keluar duh tubuh dari ujung
uretra yang
kadang-kadang disertai
darah dalam urin dan
disertai rasa nyeri

Wanita
discharge endoservik
mukopurulen
Pembengkakan
Disuria
Eritema
perdarahan endoservik
disebabkan oleh
peradangan dari epitel
kolumner endoservik.

Komplikasi
Laki - laki

Prostatitis
Vesikulitis
Epididimitis
striktur uretra.

Wanita

Bartholinitis
Proktitis
Salpingitis
sistitis.

Pengkajian
Anamnesis
Keluhan utama
Keluhan tambahan
Riwayat perjalanan penyakit
Siapa menjadi pasangan seksual tersangka (wanita/pria penjaja seks, teman, pacar,
suami/isteri)
Kapan kontak seksual tersangka dilakukan
Jenis kelamin pasangan seksual
Cara melakukan hubungan seksual (genito-genital, orogenital, anogenital)
Penggunaan kondom (tidak pernah, jarang, sering, selalu)
Riwayat dan pemberi pengobatan sebelumnya (dokter/bukan dokter/sendiri)
Hubungan keluhan dengan keadaan lainnya menjelang/sesudah haid; kelelahan fisik/psikis;
penyakit: diabetes, tumor, keganasan, lain-lain); penggunaan obat: antibiotika, kortikosteroid,
kontrasepsi); pemakaian alat kontrasepssi dalam rahim (AKDR); rangsangan seksual;
kehamilan; kontak seksual
Riwayat IMS sebelumnya dan pengobatannya
Hari terakhir haid
Nyeri perut bagian bawah
Cara kontrasepsi yang digunakan dan mulai kapan

Pengkajian
Pemeriksaan Fisik
Lakukan inspeksi dan palpasi pada daerah
genitalia, perineum, anus dan sekitarnya.
perhatikan adakah kemerahan,
pembengkakan, luka/lecet, massa, atau
duh tubuh
memeriksa daerah inguinal untuk
mengetahui pembesaran kelenjar getah
bening setempat (regional)

Penunjang
1. Pemeriksaan sitologi
pemeriksaan preparat apus yang diambil dari uretra atau endoserviks
Pada pemeriksaan sekret uretra pewarnaan Gram ditemukan leukosit
lebih dari 5 per lapang pandang pada pemeriksaan mikroskop dengan
pembesaran 1000 kali.
Pada pemeriksaan mikroskopik sekret serviks dengan perwarnaan
Gram didapati lebih 30 leukosit per lapangan pandang dengan
pembesaran 1000 kali.
2. Enzyme immuno assay/enzyme linked immuno sorbent assay (EIA,
ELISA) -> deteksi antigen
3. Hibridisasi DNA Probe atau di kenali sebagai Gen Probe - >
mendeteksi asam nukleat
4. tes Polimerse Chain Reaction (PCR) dan Ligase Chain Reaction (LCR)
-> amplikasi asam nukleat

Asuhan Keperawatan
Nanda
Hipertermia berhubungan dengan ISK,
peningkatan metabolisme

NOC
Thermoregulasi
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2
x 24 jam pasien menunjukkan :
Suhu tubuh dalam batas normal dengan kreiteria
hasil:

Suhu 36 37C

Nadi dan RR dalam rentang normal

Tidak ada perubahan warna kulit dan tidak


ada pusing, merasa nyaman

NIC
Fever treatment

Monitor suhu sesering mungkin

Monitor tekanan darah, nadi dan RR

Monitor intake dan output

Kompres pasien pada lipat paha dan aksila

Berikan pengobatan untuk mencegah


terjadinya menggigil

Tingkatkan sirkulasi udara


Temperature regulation

Monitor suhu minimal tiap 2 jam

Rencanakan monitoring suhu secara


kontinyu

Monitor TD, nadi, dan RR

Monitor warna dan suhu kulit

Monitor tanda-tanda hipertermi dan


hipotermi

Tingkatkan intake cairan dan nutrisi

Asuhan Keperawatan
Nanda
Nyeri akut berhubungan dengan Inflamasi dan
peningkatan aktivitas penyakit

NOC

NIC

Pain Level,

pain control,

comfort level
Setelah dilakukan tinfakan keperawatan selama 1x
24 jam Pasien tidak mengalami nyeri, dengan
kriteria hasil:

Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab


nyeri, mampu menggunakan tehnik
nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri,
mencari bantuan)

Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan


menggunakan manajemen nyeri

Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas,


frekuensi dan tanda nyeri)

Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri


berkurang

Tanda vital dalam rentang normal

Tidak mengalami gangguan tidur

Pain Management

Lakukan pengkajian nyeri secara


komprehensif termasuk lokasi,
karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan
faktor presipitasi

Observasi reaksi nonverbal dari


ketidaknyamanan

Bantu pasien dan keluarga untuk mencari


dan menemukan dukungan

Kontrol lingkungan yang dapat


mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan,
pencahayaan dan kebisingan

Kurangi faktor presipitasi nyeri

Kaji tipe dan sumber nyeri untuk


menentukan intervensi

Ajarkan tentang teknik non farmakologi:


napas dala, relaksasi, distraksi, kompres
hangat/ dingin

Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri:


...

Tingkatkan istirahat

Berikan informasi tentang nyeri seperti


penyebab nyeri, berapa lama nyeri akan
berkurang dan antisipasi ketidaknyamanan
dari prosedur

Monitor vital sign sebelum dan sesudah


pemberian analgesik pertama kali

Asuhan Keperawatan
Nanda
Kurang Pengetahuan Berhubungan
dengan tidak mengetahui sumbersumber informasi.

NOC

NIC

Kowlwdge : disease process

Kowledge : health Behavior

Setelah dilakukan tindakan keperawatan


selama 1x 24 jam pasien menunjukkan
pengetahuan tentang proses penyakit
dengan kriteria hasil:
Pasien dan keluarga menyatakan

pemahaman tentang penyakit,


kondisi, prognosis dan program
pengobatan
Pasien dan keluarga mampu

melaksanakan prosedur yang


dijelaskan secara benar
Pasien dan keluarga mampu

menjelaskan kembali apa yang


dijelaskan perawat/tim kesehatan
lainnya

Teaching : disease process


Kaji tingkat pengetahuan pasien dan

keluarga
Jelaskan patofisiologi dari penyakit

dan bagaimana hal ini berhubungan


dengan anatomi dan fisiologi,
dengan cara yang tepat.
Gambarkan tanda dan gejala yang

biasa muncul pada penyakit, dengan


cara yang tepat
Gambarkan proses penyakit, dengan

cara yang tepat


Identifikasi kemungkinan penyebab,

dengan cara yang tepat


Sediakan informasi pada pasien

tentang kondisi, dengan cara yang


tepat
Sediakan bagi keluarga informasi

tentang kemajuan pasien dengan


cara yang tepat
Diskusikan pilihan terapi atau

penanganan
Dukung pasien untuk

mengeksplorasi atau mendapatkan


second opinion dengan cara yang
tepat atau diindikasikan
Eksplorasi kemungkinan sumber

atau dukungan, dengan cara yang


tepat

Lumintang, H., 2007. Infeksi Genital Non


Spesifik. In: Daili, S.F., et al., Infeksi Menular
Seksual. 5th ed. Jakarta: Balai Penerbitan FKUI.
Daili, S.F., 2007. Tinjauan Penyakit Menular
Seksual (PMS). In: Djuanda, A., Hamzah, M.,
and Aisah, S., Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin.
5th ed. Jakarta: Balai Penerbitan FKUI.
Kemenkes RI. 2011. Pedoman Nasional
Penanganan Infeksi Menular Seks. Jakarta :
Kemenkes RI.

Anda mungkin juga menyukai