Anda di halaman 1dari 24

Standar

kompetensi : IV

LEPTOSPIROSIS

Reza Septian Noorady


1102011231

DEFINISI
Suatu penyakit infeksi yang menyerang hewan
dan manusia (zoonosis)
Disebabkan oleh mikroorganisme genus
Leptospira
Istilah lain : mud fever, slamp fever, swamp fever,
autumnal fever, infectious jaundice

EPIDEMIOLOGI
Indonesia merupakan negara dengan insiden
tinggi
Peringkat ketiga dunia untuk mortalitas akibat
leptospirosis menurut International
Leptospirosis Society
Tersebar : Sumatera, Jawa, Sulawesi,
Kalimantan, dan NTB dan meningkat
bersamaan dengan banjir.
Kel. berisiko : petani, peternak, buruh tambang,
pemotong hewan, hobi aktivitas di danau/sungai.

ETIOLOGI
Mikroorganisme
spirochaeta
genus : leptospira
famili : treponemataceae
Ciri khas :
- Berbelit, Tipis, Fleksibel
- Salah satu ujungnya
membengkak, membentuk
suatu kait
- P = 5-15 um, L = 0,1-0,2
um
Tersering pd mns : L.
icterohaemorrhagica
(reservoar tikus), L.
canicola (reservoar anjing),
dan L. pomona (reservoar

TRANSMISI

Berbagai binatang menyusui bisa mengidap


bakteri leptospira, yang paling sering adalah jenis
TIKUS, anjing, sapi, kambing, babi, kuda, kucing,
domba.
Bakteri leptospira biasanya masuk ke tubuh lewat
luka atau kulit yang lecet. Kadang juga melalui
selaput di dalam mulut, hidung, dan mata.
Penularannya bisa terjadi setelah tersentuh air
kencing hewan.
Makan makanan atau minuman yang tercemar
juga
dapat
menjadi
perantara
penularan
penyakit.
Sering terjadi pada saat banjir.

PATOGENESIS
Leptospira
(urin
binatang)

Air, lumpur,
tanah

Kontak
melalui
kulit yang
luka atau
mukosa
Meminum

air yang
terkontamin
asi

Mencederai
diding
pembuluh
darah kecil
Vaskulitis

Kebocoran
plasma

Masuk ke
dalam tubuh
Menyebar ke
organ dan
jaringan mll
darah
Multiplikasi
dalam darah
dan CSS

o
o

Sistem imun humural dan seluler akan


bekerja sehingga kuman akan dieliminasi
dari tubuh
Kecuali pada ginjal, mata, dan otak
Pada 3 organ ini leptospirosis dapat bertahan
beberapa minggu sampai bulan
Pada ginjal, terutama tubulus: koloni pada
dinding luman -> endotoksin -> masuk ke
urin
Mata : leptospira menetap di akueous humor
-> uveitis kronik / rekuren

PATOLOGI

Kelainan spesifik pada organ :


1.

Ginjal : nefritis interstisial, nekrosis tubular


akut

2.

Hati : infiltrasi sel limfosit, kolestasis,


ditemukan leptospira

3.

Jantung : miokarditis

4.

Otot rangka : nyeri otot akibat invasi langsung

5.

Mata : perdarahan sub konjungtiva, uveitis

6.

Pembuluh darah : vaskulitis

7.

SSP : Meningitis

MANIFESTASI KLINIS
Inkubasi : 7-14 hr( rata-rata 10 hr)
2 fase : fase leptospiremia, fase imun

Fase Leptospiremia
o Leptospira di dalam darah dan cairan
serebrospinal
o Fase ini berlangsung 4-7 hari
o Gejala awal : sakit kepala (frontal),
mialgia (paha, betis ,pinggang) diserai
nyeri tekan
o Mialgia dapat diikuti dg hiperestesi kulit,
demam tinggi,menggigil,mual dengan
atau tanpa muntah,mencret, 25% kasus
disertai penurunan kesadaran

Hari 3-4 : konjungtiva suffusion dan fotofobia,


rash kulit (makular, makulopapular, atau
urtikaria), Kadang splenomegali,
hepatomegali, serta limfadenopati.
Penanganan baik suhu akan kembali
normal, penyembuhan organ yang terlibat
dan fungsinya kembali normal 3-6 minggu
setelah onset
Kead. sakit berat : bradikardi relatif, dan
ikterus (50%),demam turun setelah 7 hari
bebas demam selama 1-3 haridemam
kembali (fase kedua atau fase imun)

FASE IMUN
Peningkatan titer antibodi
Demam (40C),menggigil dan kelemahan
umum, sakit yang menyeluruh pada leher,
perut, dan otot-otot kaki terutama otot betis,
tanda perdarahan (purpura, ptekie,
epistaksis, perdarahan gusi), injeksi
konjungtiva, gejala kerusakan pada ginjal dan
hati, uremia dan ikterik.
Tanda meningitis (pleiositosis pada CSS
dijumpai pada 50-90%) tanda fase ini.
Pada fase ini leptospira dijumpai didalam urin

Weils Disease
Leptospirosis berat yang ditandai dengan
ikterus
Biasanya disertai perdarahan, anemia,
azotemia, gangguan kesadaran, demam
tipe kontinua, dan perdarahan dalam
jaringan
terdapat pada 1-6% kasus dengan
leptospirosis.
Penyebab : serotipe icterohaemorragica

DIAGNOSIS

Diagnosa pasti dengan isolasi leptospira dari


cairan tubuh dan serologi.

Kultur
Darah/ CSS : 10 hari pertama
Urin : 2-4 minggu setelah onset

DIAGNOSIS BANDING
Dengue

Fever
Hepatitis
Malaria
Meningitis
Mononucleosis, influenza
Enteric fever
Rickettsial disease
Encephalitis
Primary HIV infection

TATALAKSANA
Pengobatan suportif dengan observasi ketat
untuk mendeteksi dan mengatasi dehidrasi,
hipotensi, perdarahan dan gagal ginjal
sangat penting pada leptospirosis. Pada
beberapa pasien membutuhkan tindakan
hemodialisis kontemporer.
Pemberian antibiotik harus dimulai secepat
mungkin, 4 hari setelah onset cukup efektif.

ANTIBIOTIK

KOMPLIKASI

meningitis
Hati : ikterus, gagal hati
Ginjal : azotemia, renal interstitial tubular necrosis ,
gagal ginjal
Jantung : aritmia, kardiomegali, gagal jantung
Paru-paru : distress respirasi , batuk darah, nyeri
dada, sesak nafas.
Perdarahan karena adanya kerusakan pembuluh
darah dari saluran pernafasan, saluran pencernaan,
ginjal, saluran genitalia, dan mata (konjungtiva).
Pada kehamilan : keguguran, prematur, bayi lahir
cacat dan lahir mati.

PROGNOSIS
infeksi ringan sangat baik tetapi kasus yang
lebih berat seringkali lebih buruk.
Ikterus fatal (kematian 5% pd usia < 30 th,
dan 30-40% pada usia lanjut)
Pada kehamilan : meningkatkan mortalitas fetus

PENCEGAHAN

Tutupilah luka dan lecet dengan pembalut kedap air.


Gunakan pelindung misalnya sarung tangan,
terutama jika ada kemungkinan menyentuh air
seninya, saat berkebun.
Mandilah sesudah bekerja dan cucilah dengan sabun
serta keringkan tangan sesudah menangani apa pun
yang mungkin terkena Leptospira.
Jangan makan atau merokok sambil menangani
binatang yang mungkin terkena.
Ikutilah anjuran dokter hewan kalau memberi vaksin
kepada hewan.
Pakailah sepatu bila keluar trumah terutama jika
tanahnya basah atau berlumpur.
Cucilah tangan dengan sabun karena kuman

PENCEGAHAN

TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai