kompetensi : IV
LEPTOSPIROSIS
DEFINISI
Suatu penyakit infeksi yang menyerang hewan
dan manusia (zoonosis)
Disebabkan oleh mikroorganisme genus
Leptospira
Istilah lain : mud fever, slamp fever, swamp fever,
autumnal fever, infectious jaundice
EPIDEMIOLOGI
Indonesia merupakan negara dengan insiden
tinggi
Peringkat ketiga dunia untuk mortalitas akibat
leptospirosis menurut International
Leptospirosis Society
Tersebar : Sumatera, Jawa, Sulawesi,
Kalimantan, dan NTB dan meningkat
bersamaan dengan banjir.
Kel. berisiko : petani, peternak, buruh tambang,
pemotong hewan, hobi aktivitas di danau/sungai.
ETIOLOGI
Mikroorganisme
spirochaeta
genus : leptospira
famili : treponemataceae
Ciri khas :
- Berbelit, Tipis, Fleksibel
- Salah satu ujungnya
membengkak, membentuk
suatu kait
- P = 5-15 um, L = 0,1-0,2
um
Tersering pd mns : L.
icterohaemorrhagica
(reservoar tikus), L.
canicola (reservoar anjing),
dan L. pomona (reservoar
TRANSMISI
PATOGENESIS
Leptospira
(urin
binatang)
Air, lumpur,
tanah
Kontak
melalui
kulit yang
luka atau
mukosa
Meminum
air yang
terkontamin
asi
Mencederai
diding
pembuluh
darah kecil
Vaskulitis
Kebocoran
plasma
Masuk ke
dalam tubuh
Menyebar ke
organ dan
jaringan mll
darah
Multiplikasi
dalam darah
dan CSS
o
o
PATOLOGI
2.
3.
Jantung : miokarditis
4.
5.
6.
7.
SSP : Meningitis
MANIFESTASI KLINIS
Inkubasi : 7-14 hr( rata-rata 10 hr)
2 fase : fase leptospiremia, fase imun
Fase Leptospiremia
o Leptospira di dalam darah dan cairan
serebrospinal
o Fase ini berlangsung 4-7 hari
o Gejala awal : sakit kepala (frontal),
mialgia (paha, betis ,pinggang) diserai
nyeri tekan
o Mialgia dapat diikuti dg hiperestesi kulit,
demam tinggi,menggigil,mual dengan
atau tanpa muntah,mencret, 25% kasus
disertai penurunan kesadaran
FASE IMUN
Peningkatan titer antibodi
Demam (40C),menggigil dan kelemahan
umum, sakit yang menyeluruh pada leher,
perut, dan otot-otot kaki terutama otot betis,
tanda perdarahan (purpura, ptekie,
epistaksis, perdarahan gusi), injeksi
konjungtiva, gejala kerusakan pada ginjal dan
hati, uremia dan ikterik.
Tanda meningitis (pleiositosis pada CSS
dijumpai pada 50-90%) tanda fase ini.
Pada fase ini leptospira dijumpai didalam urin
Weils Disease
Leptospirosis berat yang ditandai dengan
ikterus
Biasanya disertai perdarahan, anemia,
azotemia, gangguan kesadaran, demam
tipe kontinua, dan perdarahan dalam
jaringan
terdapat pada 1-6% kasus dengan
leptospirosis.
Penyebab : serotipe icterohaemorragica
DIAGNOSIS
Kultur
Darah/ CSS : 10 hari pertama
Urin : 2-4 minggu setelah onset
DIAGNOSIS BANDING
Dengue
Fever
Hepatitis
Malaria
Meningitis
Mononucleosis, influenza
Enteric fever
Rickettsial disease
Encephalitis
Primary HIV infection
TATALAKSANA
Pengobatan suportif dengan observasi ketat
untuk mendeteksi dan mengatasi dehidrasi,
hipotensi, perdarahan dan gagal ginjal
sangat penting pada leptospirosis. Pada
beberapa pasien membutuhkan tindakan
hemodialisis kontemporer.
Pemberian antibiotik harus dimulai secepat
mungkin, 4 hari setelah onset cukup efektif.
ANTIBIOTIK
KOMPLIKASI
meningitis
Hati : ikterus, gagal hati
Ginjal : azotemia, renal interstitial tubular necrosis ,
gagal ginjal
Jantung : aritmia, kardiomegali, gagal jantung
Paru-paru : distress respirasi , batuk darah, nyeri
dada, sesak nafas.
Perdarahan karena adanya kerusakan pembuluh
darah dari saluran pernafasan, saluran pencernaan,
ginjal, saluran genitalia, dan mata (konjungtiva).
Pada kehamilan : keguguran, prematur, bayi lahir
cacat dan lahir mati.
PROGNOSIS
infeksi ringan sangat baik tetapi kasus yang
lebih berat seringkali lebih buruk.
Ikterus fatal (kematian 5% pd usia < 30 th,
dan 30-40% pada usia lanjut)
Pada kehamilan : meningkatkan mortalitas fetus
PENCEGAHAN
PENCEGAHAN
TERIMA
KASIH