Anda di halaman 1dari 13

WAWASAN NUSANTARA

Diah Novita Husain


Ludfiandy Romadhony

(13410100175)
(13410100197)

Pengertian Wawasan Nusantara

Wawasan berasal dari kata wawas yang berarti pandangan, tinjauan atau
penglihatan inderawi. Akar kata ini membentuk kata mawas yang berarti
memandang, meninjau atau melihat.

Nusantara berasal dari kata nusa yang berarti pulau pulau, dan antara
yang berarti diapit di antara dua hal (dua benua yaitu benua Asia dan benua
Australia serta dua samudera yakni samudera Pasifik dan samudera Hindia).

wawasan nasional yang merupakan visi bangsa yang bersangkutan meneju ke


masa depan.

Adapun wawasan nasional bangsa Indonesia di kenal dengan Wawasan


Nusantara.

Istilah wawasan nusantara terdiri dari dua buah kata yakni wawasan dan
nusantara.

Berdasarkan ketetapan majelis permusyawarahan rakyat tahun 1993 dan 1998


tentang GBHN

wawasan nusantara yang merupakan wawasan nasional yang bersumber


pada Pancasila dan berdasarkan UUD 1945 adalah cara pandang dan sikap
bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya dengan mengutamakan
persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
untuk mencapai tujuan
nasional

prof. Dr. Wan usman (Ketua Program S-2 PKN UI )

wawasan nusantara adalah cara pandang bangsa indonesia mengenai


diri dan tanah airnya sebagai negara kepulauan dengan semua aspek kehidupan
yang beragam.

Konsepsi Wawasan Nusantara

Dalam perkembangan hukum laut internasional dikenal beberapa konsep


mengenai kepemilikan dan penggunaan wilayah laut sebagai berikut:

1.

Res Nullius menyatakan bahwa laut itu tidak ada yang memilikinya.

2.

Res Cimmunis menyatakan bahwa laut itu adalah milik masyarakat dunia
karena tidak dapat dimiliki oleh masing masing negara.

3.

Mare Clausum (The Right and Dominion of The Sea) menyatakan bahwa
hanya laut sepanjang pantai saja yang dapat dimiliki oleh suatu negara sejauh
yang dapat dikuasai dari darat (kira kira sejauh 3 mil).

4.

Archipelagic State Principles (asas negara kepulauan) menjadi dasar dalam


konvensi PBB tentang hukum laut.

Perdana Menteri Djuanda mengeluarkan pernyataan yang selanjutnya sebagai


Deklarasi Djuanda pada 13 Desember 1957 olehPerdana Menteri
Indonesiapada saat itu,Djuanda Kartawidjaja, adalah deklarasi yang
menyatakan kepada dunia bahwa laut Indonesia adalah termasuk laut sekitar,
di antara dan di dalam kepulauan Indonesia menjadi satu kesatuan wilayah
NaKRI.

Sebelum deklarasi Djuanda, wilayah negara Republik Indonesia mengacu pada


Ordonansi Hindia Belanda 1939, yaituTeritoriale Zeen en Maritieme Kringen
Ordonantie 1939(TZMKO 1939).

peraturan zaman Hindia Belanda ini, pulau-pulau di wilayah Nusantara


dipisahkan oleh laut di sekelilingnya dan setiap pulau hanya mempunyai laut di
sekeliling sejauh 3 mil dari garis pantai. Ini berarti kapal asing boleh dengan bebas
melayari laut yang memisahkan pulau-pulau tersebut.

Deklarasi Djuanda selanjutnya diresmikan menjadi UU No.4/PRP/1960


tentang Perairan Indonesia. Akibatnya luas wilayah Republik Indonesia
berganda 2,5 kali lipat dari 2.027.087km menjadi 5.193.250km dengan
pengecualian Irian Jaya yang walaupun wilayah Indonesia tapi waktu itu
belum diakui secara internasional.

Berdasarkan perhitungan 196 garis batas lurus (straight baselines) dari titik
pulau terluar ( kecuali Irian Jaya ), terciptalah garis maya batas mengelilingi
RI sepanjang 8.069,8mil laut.

pada tahun1982akhirnya dapat diterima dan ditetapkan dalam konvensi


hukum lautPBBke-III Tahun 1982 (United Nations Convention On The Law of
The Sea/UNCLOS 1982).

delarasi ini dipertegas kembali dengan UU Nomor 17 Tahun 1985 tentang


pengesahan UNCLOS 1982 bahwa Indonesia adalah negara kepulauan.

Pada tahun 1999, PresidenAbdurrahman Wahidmencanangkan tanggal 13


Desember sebagaiHari Nusantara

Isi dari Deklarasi Juanda yang ditulis pada 13 Desember 1957, menyatakan:

1.

Bahwa Indonesia menyatakan sebagai negara kepulauan yang mempunyai


corak tersendiri

2.

Bahwa sejak dahulu kala kepulauan nusantara ini sudah merupakan


satukesatuan

3.

Ketentuan ordonansi 1939 tentang Ordonansi, dapat memecah belah keutuhan


wilayah Indonesia dari deklarasi tersebut mengandung suatu tujuan:

Untuk mewujudkan bentuk wilayah Kesatuan Republik Indonesia yang utuh dan
bulat

Untuk menentukan batas-batas wilayah NKRI, sesuai dengan asas negara Kepulauan

Untuk mengatur lalu lintas damai pelayaran yang lebih menjamin keamanan dan
keselamatan NKRI


Karakteristik Wilayah Nusantara

Nusantara berarti Kepulauan Indonesia yang terletak di antara benua Asia dan benua
Australia dan diantara samudra Pasifik dan samudra Indonesia, yang terdiri dari
17.508 pulau besar maupun kecil.

Kepulauan Indonesia terletak pada batas astronomi sbb:


Utara : 608 LU
Selatan : 1115 LS
Barat : 9445 BT
Timur : 14105 BT

Jarak utara-selatan sekitar 1.888 km


jarak barat-timur sekitar 5.110 km

Luas wilayah Indonesia seluruhnya adalah 5.193.250 km


yang terdiri dari daratan seluas 2.027.087 km dan perairan seluas 3.166.163

km.

Keunikan wilayah dan heterogenitas itu anatara lain sebagai berikut :

1.

Indonesia bercirikan Negara kepulauan dan maritime.

2.

Indonesia terletak antara dua benua dan dua samudera (posisi silang).

3.

Indonesia terletak pada garis khatulistiwa.

4.

Indonesia berada pada iklim tropis dengan dua musim.

5.

Indonesia menjadi pertemuan dua jalur pegunungan yaitu Sirkumpasifik dan


Mediterania.

6.

Wilayah subur dan dapat dihuni.

7.

Kaya akan flora dan fauna dan sumber daya alam.

8.

Memiliki etnik yang banyak sehingga memiliki kebudayaan yang beragam.

9.

Memiliki jumlah penduduk yang besar, sebanyak 218.868 juta jiwa (2005www.datastatistik-Indonesia.com).

Landasan Wawasan Nusantara


1.

Landasan Idiil : Pancasila

Pancasila telah diakui sebagai sebagai ideologi dan dasar Negara yang terumuskan
dalam pembukaan UUD`45.

Pancasila merupakan sumber motivasi bagi perjuangan seluruh bangsa Indonesia


dalam tekadnya untuk menata kehidupan didalam Negara Kesatuan Republik
Indonesia secara berdaulat dan mandiri. Pancasila sebagai falsafah, ideologi bangsa
dan dasar Negara mempunyai kekuatan hukum yang mengikat para penyelenggara
Negara, para pimpinan pemerintahan dan seluruh rakyat Indonesia.

Pancasila sebagai falsafah bangsa Indonesia telah dijadikan landasan idiil dan dasar
Negara sesuai dengan yang tercantum pada pembukaan UUD`45.

2. Landasan Konstitusional : UUD`45

UUD 1945 merupakan konstitusi dasar yang menjadi pedoman pokok dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Bangsa Indonesia bersepakat
bahwa Indonesia adalah Negara kesatuan yang berbentuk Republik dan
berkedaulatan rakyat yang dilakukan sepenuhnya oleh MPR.

Kesimpulan
secara umum Wawasan Nusantara adalah keutuhan nusantara/nasional,
dalam pengertiannya yaitu cara pandang yang secara utuh menyeluruh
dalam lingkup nusantara dan demi kepentingan nasional.Bangsa Indonesia
memiliki berbagai budaya yang tersebar diseluruh wilayah.Berbagai
perbedaan
kebudayaan adalah keanekaragaman budaya yang menjadi
identitas dari
bangsa Indonesia.Namun tidak dipungkiri bahwa keaneragaman
budaya bisa
saja menimbulkan berbagai konflik yang terjadi dalam
masyarakat.Karena itu
diperlukan Wawasan Nusantara sebagai nilai dasar
Ketahanan Nasional serta
sebagai pemersatu keragaman budaya bangsa.

Anda mungkin juga menyukai