mariapoppyherlianty@gmail.com
mariapoppyherlianty@gma
il.com
PENGERTIAN
Kekurangan energi
protein (KEP) adalah :
Lanjutan ..
Anak balita merupakan kelompok umur
yang paling sering menderita
KEP pada anak-anak dapat menghambat
pertumbuhan, rentan terhadap penyakit
infeksi dan mengakibatkan rendahnya
tingkat kecerdasan (Almatsier, 2003).
mariapoppyherlianty@gma
il.com
mariapoppyherlianty@gma
il.com
PENYEBAB KEP
Penyebab langsung dari KEP adalah
kekurangan kalori protein.
Sediaoetomo (1999):
KEP disebabkan asupan makanan yang
kurang dan penyakit / kelainan yang
diderita anak, co:/
penyakit infeksi, malabsorbsi dll.
mariapoppyherlianty@gma
il.com
PENYEBAB KEP
Penyebab tak langsung dari KEP sangat banyak
multifaktorial.
Disebabkan karena penyerapan protein terganggu,
seperti pada keadaan diare kronik, kehilangan protein
abnormal pada proteinuria (nefrosis), infeksi
perdarahan atau luka bakar, dan gagal mensintesis
protein seperti pada keadaan penyakit hati kronik,
faktor ekonomi, faktor fasilitas perumahan dan sanitasi,
faktor pendidikan dan pengetahuan, faktor fasilitas
pelayanan kesehatan, faktor pertanian dan lain-lain.
mariapoppyherlianty@gma
il.com
mariapoppyherlianty@gma
il.com
MANIFESTASI KLINIK
Pertumbuhan sangat
lambat
Lemak subkutan hampir
tidak ada sehingga kulit
anak keriput, wajah
seperti orang tua
Jaringan otot mengecil
Edema (-), BB yang
kurang
Tanda lain : Muka bulat,
rambut tipis, kulit pecah
dan mengelupas.
mariapoppyherlianty@gma
il.com
MANIFESTASI KLINIK
Edema (+)
Pertumbuhan terlambat
Cengeng, Apatis
Berkurangnya Jaringan
lemak sub kutan
Perubahan rambut (tipis,
lurus,jarang,mudah dicabut)
Pigmentasi kulit
Moon-face
mariapoppyherlianty@gma
il.com
PATOFISIOLOGI
Sebenarnya malnutrisi merupakan suatu
sindrom yang terjadi akibat banyak
faktor.
Faktor-faktor ini dapat digolongkan atas
tiga faktor penting yaitu :
1. Tubuh sendiri (host),
2. Agent (kuman Penyebab)
3. Environment (lingkungan)
mariapoppyherlianty@gma
il.com
PATOFISIOLOGI
PATOFISIOLOGI
Akibatnya katabolisme protein terjadi setelah
beberapa jam dengan menghasilkan asam
amino yang segera diubah jadi karbohidrat di
hepar dan di ginjal.
Selama puasa jaringan lemak dipecah jadi
asam lemak, gliserol dan keton bodies. Otot
dapat mempergunakan asam lemak dan keton
bodies sebagai sumber energi kalau
kekurangan makanan ini berjalan menahun.
Tubuh akan mempertahankan diri jangan
sampai memecah protein lagi setelah kira-kira
kehilangan separuh dari tubuh.
mariapoppyherlianty@gma
il.com
DIAGNOSIS
berdasarkan gambaran klinis dan
pemeriksaan antropometri (BB dan TB)
dan dibandingkan dengan angka standar
(anak yang normal).
Puskesmas umumnya menggunakan
BB/U.
mariapoppyherlianty@gma
il.com
Tabel 1
Klasifikasi Status Gizi berdasarkan Baku WHO-NCHS
mariapoppyherlianty@gma
il.com
DIAGNOSIS .....
dampak
Kematian meningkatnya angka
kematian
Jumlah sel otak, besar sel otak dan berat
otak < anak normal
Kemunduran mental
mariapoppyherlianty@gma
il.com
KOMPLIKASI
HIPOGLIKEMIA
HIPOTERMIA
DEHIDRASI
GANGGUAN FUNGSI VITAL
GANGGUAN KESEIMBANGAN
ELEKTROLIT
mariapoppyherlianty@gma
il.com
PENATALAKSANAN DIET
Tujuan Diet :
Memberikan
Makanan TETP
secara bertahap
sesuai dengan
keadaan pasien
untuk mencapai
keadaan gizi optimal.
mariapoppyherlianty@gma
il.com
PEMBERIAN CAIRAN/MAKANAN
TAHAPAN PEMBERIAN CAIRAN/MAKANAN :
TAHAP REHABILITASI
Intake kalori 100- 175 kalori/kgBB/hari.
Bentuk jenis dan cara pemberian
disesuaikan dengan makin
meningkatnya kemampuan digesti dan
absorbsi.
Jenis makanan diupayakan disesuaikan
dengan apa yang mungkin dapat
diberikan di rumah
mariapoppyherlianty@gma
il.com
TAHAPAN PEMBINAAN
Bimbingan pada orang tua untuk
memberikan makanan sesuai dengan
kebutuhan, dapat dimulai setiap tahap,
dalam bentuk dan jenis makanan yang
dapat disediakan oleh mereka dirumah
Tujuan : ibu dapat merawat anak KEP
dan menghindari berulangnya KEP
Intake 100-120 kalori / kgBB/hari, protein
2-3 g/kgBB/hari
mariapoppyherlianty@gma
il.com
Lanjutan .
Anak dengan Gizi Buruk boleh dipulangkan bila
terjadi kenaikan sampai kira-kira 90% BB
normal menurut umurnya, bila nafsu makannya
telah kembali dan penyakit infeksi telah
teratasi.
Penderita yang telah kembali nafsu makannya
dibiasakan untuk mendapat makanan biasa
seperti yang dimakan sehari-hari
mariapoppyherlianty@gma
il.com
PENCEGAHAN
PENCEGAHAN .
mariapoppyherlianty@gma
il.com