Anda di halaman 1dari 30

Buerger Disease

Perseptor :
dr. Nangti Komarudin., Sp.B., FInaCS
Presentan :
Aulia Ayu Hartini & Galuh Ajeng Laraswati

Sistem Vaskular

Arteri
O Arteri besar (arteri type elastis)
O Proporsi jaringan elastis > jaringan otot

pada dindingnya (Tunika Media)


O Arteri medium (arteri type muskuler)
O Proporsi jaringan > jaringan elastis pada

Tunika Medianya
O Arteriole
O Tunika Intima & Tunika Media tipis

Tunika Adventitia & Tunika


ketebalannya hampir sama

Media

Vena
O Vena superficial
O Vena profunda

Sistem

penghubung antara
keduanya (junction antara
sistem vena superfisial &
sistem vena profunda).

Buerger Disease
(Thromboangiitis obliterans)

Buerger Disease (Thromboangiitis


obliterans)
O Penyakit oklusi kronis

pembuluh darah arteri


dan vena yang berukuran
kecil dan sedang.
O Terutama pembuluh
darah perifer ekstremitas
inferior dan superior.
O Bersifat segmental pada
anggota gerak dan jarang
pada organ dalam.

Etiologi
O Tidak jelas biasanya tidak ada faktor

familial & tidak ada hubungannya dgn


Diabetes Melitus.
O Umumnya perokok berat beruhubungan erat
dengan penggunaan tembakau tidak dapat disangkal.
O
penghentian
merokok
memberikan
perbaikan pada penyakit ini.

Patofisiologi

O Mekanisme

penyebaran

belum

jelas
O Beberapa

penelitian

mengindikasikan implikasi fenomena


imunologi

yang

berfungsinya

mengawali

vaskular

sekitar thrombus.

&

tidak

wilayah

Gambaran Klinis
1. Rasa nyeri :
a. claudicatio intermitten
b. nyeri spontan
2 . Pulsasi arteri menghilang
3 . Perubahan warna
4 . Perubahan suhu kulit
5 . Ulserasi & gangren
6 . Tromboplebitis superfisial

MANIFESTASI KLINIS
- Nyerinya bertambah pada waktu malam

dan
keadaan
dingin,
dan
akan
berkurang
bila
ekstremitas
dalam
keadaan tergantung.
- Serangan nyeri juga dapat bersifat
paroksimal dan sering mirip dengan
gambaran penyakit Raynaud.
- Pada keadaan lebih lanjut, ketika telah
ada tukak atau gangren, maka nyeri
sangat hebat dan menetap.

MANIFESTASI KLINIS
O Sekitar 40 penderita juga mengalami

peradangan vena (terutama vena


permukaan) dan arteri dari kaki atau
tungkai.
O Penderita merasakan kedinginan, mati
rasa, kesemutan atau rasa terbakar.
O Penderita seringkali mengalami
fenomena Raynaud dan kram otot,
biasanya di telapak kaki atau tungkai.

MANIFESTASI KLINIS
OPada penyumbatan yang lebih berat, nyerinya lebih

berat dan berlangsung lebih lama.


OPada awal penyakit timbul luka terbuka, gangrene atau

keduanya.
OTangan atau kaki terasa dingin, berkeringat banyak dan

warnanya kebiruan,kemungkinan karena persarafannya


bereaksi terhadap nyeri hebat yang menetap.

Kritria Diagnosis
Dasar diagnosis:
1. Insufisiensi arteri
2. Pria dewasa muda
3. Perokok berat
4. Gangren yang susah sembuh
5. Riwayat tromboplebitis yang berpindah
6. Tidak ada anda aterosklerosis ditempat lain
7. Terbanyak di extermitas bawah
8. Diagnosa pasti dengan pemeriksaan PA

Pemeriksaan Penunjang
O Laboratorium

Tidak

terdapat

pemeriksaan

laboratium

yang

spesifik.
O Imaging
Pemeriksaan USG menunjukkan penurunan yang

hebat dari tekanan darah dan aliran darah di kaki,


jari kaki, tangan dan jari tangan yang terkena.
Angiogram bisa menggambarkan arteri yang

tersumbat berupa gambaran corckcrew, oklusi


(hambatan) atau steosis (kekakuan) dan kelainan
sirkulasi lainya, terutama di tangan dan kaki.

Sebelah kiri merupakan


angiogram normal.
Gambar sebelah kanan
merupakan angiogram
abnormal dari arteri
tangan yang ditunjukkan
dengan adanya gambaran
khas corkscrew pada
daerah lengan. Perubahan
terjadi pada bagian kecil
dari pembuluh darah
lengan kanan bawah pada
gambar (distribusi arteri
ulna).

O Doppler kecepatan aliran darah dalam pembuluh

darah.
O Pemeriksaan histopatologis lesi dini

memperlihatkan oklusi vaskular oleh trombus yang


mengandung PMN dan mikroabses; penebalan
dinding pembuluh darah secara difus.
O Allen test mengetahui sirkulasi darah pada

tangan dan kaki pasien ulkus kaki yg dicurigai


Tromboangitis Obliterans

Allens Test

Terapi
Terutama untuk :
O Mencegah progresivitas penyakit
O Membuat vasodilatasi
O Menghilangkan rasa nyeri
O Mengobati ulkus dan gangren
O Merokok mutlak dihentikan

TERAPI
O Penderita harus berhenti merokok atau

penyakitnya akan menjadi lebih buruk,


sehingga akhirnya memerlukan tindakan
amputasi.
O Untuk pembuluh darahnya dapat dilakukan
dilatasi (pelebaran) dengan obat
vasodilator.
O Perawatan luka lokal, meliputi mengompres
jari yang terkena dan menggunakan enzim
proteolitik bisa bermanfaat. Antibiotic
diindikasikan untuk infeksi sekunder.

TERAPI
O Terapi bedah untuk penderita

buerger meliputi debridement


konservatif jaringan nekrotik,
amputasi konservatif dengan
perlindungan panjang maksimum
bagi jari atau ekstremitas, dan
kadang-kadang simpatektomi
lumbalis bagi telapak tangan atau
simpatetomi jari walaupun kadang
jarang bermanfat.

TERAPI
O Terapi bedah terakhir untuk pasien

Buerger disease (yg terus mengkonsumsi


tembakau) adalah dilakuka amputasi
tanpa penyembuhan ulcers, gangrene
yang progresif, atau nyeri yang terusmenerus serta simpatektomi dan
penanganan lainnya gagal. Hidarilah
amputasi jika memungkinkan, tetapi, jika
dibutuhkan, lakukanlah operasi dengan
cara menyelamatkan tungkai kaki
sebanyak mungkin.

Pencegahan komplikasi
O Gunakan alas kaki
O Perawatan dengan baik
O Hindari lingkungan dingin
O Hindari obat pemicu vasokotriksi

Prognosis
O Pasien berhenti merokok, 94% pasien

tidak perlu mengalami amputasi.


O Pasien berhenti merokok sebelum terjadi
gangren, angka kejadian amputasi
mendekati 0%.
O Pasien tetap merokok, 43% dari mereka
berpeluang harus diamputasi selama
periode waktu 7 - 8 tahun kemudian,
bahkan
harus
dilakukan
multiple
amputasi.

Pencegahan
O Merokok

satu-satunya
penyebab yang diketahui dan
harus dihindari.

Anda mungkin juga menyukai