DISUSUN OLEH:
RIFAH HAZMAR
1102012245
KELOMPOK 1 DOMESTIC VIOLENCE
TUTOR: DR. RIKA FERLIANTI, M. BIOMED
UNIVERSITAS YARSI
TAHUN AJARAN 2015-2016
ABSTRAK
Kekerasan dalam rumah tangga adalah salah satu masalah yang
sangat banyak dialami oleh masyarakat disetiap tahunnya dan
biasanya yang menjadi korban dari KDRT adalah seorang isteri
dikarenakan suami biasanya berperan sangat dominan didalam suatu
keluarga
KDRT dalam pandangan Islam juga menyebutkan bahwa hal ini bisa
terjadi pada isteri maupun suami karena hal itu sangat meluas, yang
harus diketahui adalah peran suami dan isteri menurut agama Islam
agar terhindar dari tindakan KDRT dan menciptakan keluarga yang
saling menyayangi satu sama lain.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
KELUARG
A
Wadah
penyimpangan,
aktivitas illegal
Penderitaan,
penganiayaan,
pemerkosaan,
pembunuhan
ikatan
perkawinan,
kelahiran, dan
adopsi
Mempertahanka
n
budaya,meningk
atkan
perkembangan
mental, fisikk,
emosional
disetiap
anggota
keluarga
KDRT
DESKRIPSI KASUS
Kronologinya adalah awal hubungan antara saksi dengan terdakwa
sudah tidak harmonis dan sering terjadi cekcok mulut karena
terdakwa sangat cemburu serta saksi dilarang berteman dengan
perempuan lain dan keluarga sendiri hingga akhirnya saksi tidak
pernah kemana mana.
Hari sabtu 5 april 2014 pada malam hari terdakwa meminta uang
kepada saksi untuk membayar listrik namun tidak memberikan karena
sudah ada yang bayar dari keponakan saksi namun terdakwa tetap
meminta dan kesal lalu menampar terdakwa sebanyak 2 kali dan
terdakwa membalas tamparan tersebut serta meludahi suaminya lalu
akhirnya saksi tetap memberikan uang kepada terdakwa
Hari senin 7 april 2014 pukul 13.00 terdakwa yang pada saat itu tidak
bias tidur karena kesal dan sakit hati terhadap suaminya langsung
keluar kamar mencari benda untuk membunuh saksi dan pada saat itu
menemukan sebilah golok, tanpa piker panjang terdakwa langsung
masuk kamar dan langsung membacokan golok tersebut ke arah
kepala saksi sambil mengatakan Mampus lu. Lalu saksi langsung
mengatakan Aduh lalu terdakwa membacok kembali dibagian kepala
beberapa kali
DISKUSI
Pengertian dan ruang lingkup Kekerasan dalam Rumah
Tangga
Pengertian Kekerasan dalam Rumah Tangga.
Setiap perbuatan terhadap seseorang terutama
perempuan, yang berakibat timbulnya
kesengsaraan atau penderitaan secara fisik,
seksual, psikologis, dan/atau penelantaran
rumah tangga termasuk ancaman untuk
melakukan perbuatan, pemaksaan, atau
perampasan kemerdekaan secara melawan
hukum dalam lingkup rumah tangga.
Kekera
san
fisik
Kekerasa
n
psikologi
s/
emosiona
l
Perbuatan
yang
mengakibatkan
ketakutan, hilangnya rasa percaya diri,
hilangnya kemampuan untuk bertindak,
rasa tidak berdaya dan / atau penderitaan
psikis berat pada seseorang. Perilaku
kekerasan yang termasuk penganiayaan
secara emosional adalah penghinaan,
komentar-komentar yang menyakitkan
atau merendahkan harga diri, mengisolir
istri dari dunia luar, mengancam atau
,menakut-nakuti
sebagai
sarana
memaksakan kehendak dan dapat dilihat
emosional terdakwa pada kasus ini sangat
tidak
terkontrol
sehingga
terdakwa
membacok korban.
Kekerasan
psikologis
juga
mungkin di
rasakan oleh
anak dan
anggota
kelurga
terdakwa
lainnya
karena
melihat
kejadian
tersebut.
Kekera
san
seksual
pengisolasian
(menjauhkan) istri dari
kebutuhan batinnya,
memaksa melakukan
hubungan seksual,
memaksa selera
seksual sendiri, tidak
memperhatikan
kepuasan pihak istri.
Pada kasus
ini tidak
terdapat
kekerasan
seksual.
Kekerasa
n
ekonomi
Mungkin pada
kasus ini
masalah
ekonomi juga
bisa menjadi
pemicu
mengapa
istrinya bisa
melakukan
kekerasan fisik
terhadap
suaminya
pasal 1 butir 1
kekerasan dalam
Rumah Tangga adalah
setiap perbuatan
terhadap seseorang
terutama
perempuan, yang
berakibat timbulnya
kesengsaraan atau
penderitaan secara
fisik, seksual,
psikologis, dan/atau
penelantaran rumah
tangga termasuk
ancaman untuk
melakukan perbuatan,
pemaksaan, atau
perampasan
Terdakwa Y bersalah
melakukan tindak
pidana ,setiap orang
yang melakukan
perbuatan kekerasan
fisik dalam lingkup
rumah tangga, kini
akibat perbuatan pelaku
di kenakan UU 23/2004
tentang Penghapusan
Kekerasan dalam Rumah
Tangga (KDRT) Pasal 44.
Pelayanan bimbingan
rohani.
Tenaga
kesehatan
Pembimbi
ng rohani
Selain itu,
korban juga
berhak untuk
mendapatkan
pelayanan
demi
pemulihan
korban dari
(Pasal 39):
Relawan
pendampi
ng
Pekerja
sosial
Memberikan
perlindunga
n kepada
korban
Memberikan
pertolongan
darurat
Membantu
proses
pengajuan
permohonan
penetapan
perlindunga
n
2) Sanksi Pidana
Ketentuan
pidana yang
mengatur
tentang
kejahatan
seksual : Pasal
46, 47 dan 48
Ketentuan
pidana yang
mengatur
tentang
kekerasan
psikis : Pasal 45
Ketentuan
pidana-pidana
yang mengatur
tentang
penelantaran
rumah tangga :
Pasal 49.
3) Pembuktian
Mengenai pembuktian kasus Kekerasan Dalam Rumah
Tangga dalam UU ini dikatakan bahwa sebagai salah
satu alat bukti yang sah, keterangan seorang saksi
korban saja sudah cukup untuk membuktikan bahwa
terdakwa bersalah, apabila disertai dengan suatu alat
bukti yang sah lainnya (Pasal 55). Alat bukti yang sah
lainnya itu adalah:
Keterang
an saksi
Keterang
an ahli
Surat
Petunjuk
dan
Keterang
an
terdakwa
Kaum laki-laki itu adalah pemimpin
bagi kaum wanita, oleh karena Allah
telah melebihkan sebahagian mereka
(laki-laki) atas sebahagian yang lain
(wanita), dan karena mereka (laki-laki)
telah menafkahkan sebahagian dari
harta mereka [an-Nis`/4:34]
Seandainya aku
memerintahkan seseorang untuk
bersujud kepada orang lain,
niscaya akan aku perintahkan
para isteri untuk sujud kepada
para suami mereka, karena
besarnya hak yang Allah berikan
kepada para suami atas mereka
[HR Abu Dawud, 2142. AtTirmidzi, 1192; dan Ibnu Majah
1925. Dishahhkan Syaikh alAlbni dalam Irwa`ul-Ghalil,
7/54]
Membimbing dan
mengarahkan sang istri
untuk berjalan lurus di
atas syariat, meluruskan
kesalahan dan nusyuz
(sikap melanggar
kewajiban) yang mungkin
terjadi padanya.
Terkadang kelembutan
menjadi solusi
pemecahannya, dan
terkadang juga diperlukan
ketegasan maupun sedikit
hukuman dalam
menghilangkannya atau
mengurangi bahaya yang
mungkin muncul dari
problem tersebut.
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA