MUSKULO-SKELETAL
TRAUMA.
Riwayat trauma yang memadai
Penanganan darurat
PRIORITAS PENANGANAN :
B1 ( BREATH )- B 4 ( Bladder )
B2 ( Bleed )
- B 5 ( Bowel )
B3 ( Brain )
- B 6 ( Bone )
TRAUMA.
KEDARURATAN DIBIDANG ORTHOPAEDI :
PATAH TULANG TERBUKA
DISLOKASI SENDI
SINDROMA KOMPARTMEN
PEMERIKSAAN TRAUMA
MUSCULO - SKLELETAL
CARA PEMERIKSAAN :
ANAMNESA PEMERIKSAAN
FISIK
PEMERIKSAAN TAMBAHAN
PEMERIKSAAN KHUSUS
Anamnesa
Tidak dapat menggunakan anggota
gerak setelah mengalami trauma.
Nyeri , bengkak , dan luka / lecet
merupakan keluhan utama yang
terbanyak
Deformity.
Umur penderita dan mechanism of
injury sangat penting
Anamnesa
Keluhan-keluhan lain akibat trauma
Numbness or loss of movement ,
kulit pucat atau cyanosis , blood
in the urine , abdominal pain ,
pernah kehilangan kesadaran
Riwayat penyakit dahulu
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum
Shock atau perdarahan
Ada kelainan lainnya yang
berhubungan dengan traumanya
pada : brain , spinal cord, atau
viscera
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Setempat :
Look
Swelling , bruising , deformity
Kulit intake atau robek dan luka
tersebut berhubungan dengan fraktur
atau tidak hal ini sangat penting
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Setempat.
Fell.
Pemeriksaan ini harus dilakukan
dengan gently
Crepitating , tenderness
Memeriksa bagian distal dari
fraktur , meraba pulsasi arteri dan
melakukan pemeriksaan sensoris
untuk mencari komplikasi
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Setempat
Movement
False movement
Yang penting penderita disuruh
menggerakkan sendi-sendi di bawah
fraktur ( jika masih bisa )
PEMERIKSAAN FISIK
NEUROLOGIS : MOTORIK
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Radiologis
Kreteria untuk plain foto (X-ray):
Ukuran
Kwalitas
Label
Proteksi
2 sendi dan 2 arah
2 sisi ( terutama untuk anak-anak )
Plain foto
( X Ray )
BAGAIMANA PENANGANANNYA
PRIORITAS PENANGANAN :
B1 ( BREATH )
B2 ( Bleed )
B3 ( Brain )
B4 ( Bladder )
B5 ( Bowel )
B6 ( Bone )
1. DISLOKASI.
TINDAKAN :
1. TANPA GANGGUAN SARAF.
Tirah baring terlentang tak boleh bangun,
dengan alas datar dan keras
Kalau cedera daerah leher :
Leher tak boleh fleksi
Kakan kiri leher diganjal
Kepala difiksasi
Segera konsulkan
TINDAKAN.
2. DENGAN GANGGUAN SARAF
Tirah baring terlentang tak boleh bangun
Kalau cedera daerah leher :
Leher tak boleh fleksi
Kakan kiri leher diganjal
Kepala difiksasi
Pasang infus, dower kateter, observasi
tensi, nadi dan respirasi
Segera konsulkan
Pasang infus
Ujung yang terputus bebat tekan, tak boleh
diligasi atau di clamp
Bagian potongan dibungkus kasa
steril/bersih, kemudian dimasukkan plastik
kedap air dan didinginkan dalam air es
( bagian potongan tidak boleh kontak
dengan air )
Segera kirim ke pusat replantasi