OSTEOMIELITIS
Dibuat oleh :
Tri Ayu Octaviyani
Pembimbing :
Dr. Riza Aprizal, Sp.OT
DEFINISI
Osteomielitis (berasal dari kata
osteo dan mielitis) adalah suatu
proses
peradangan
akut
atau
disekitarnya
disebabkan
pyogenik
oleh
(bakteri,
proses spesifik)
yang
organisme
virus
atau
Epidemiologi
Osteomielitis sering ditemukan pada usia
dekade I-II tetapi dapat pula ditemukan pada
bayi dan infant.
Anak laki-laki lebih sering dibanding anak
perempuan
(4 : 1).
Lokasi yang tersering ialah tulang-tulang
panjang misalnya femur, tibia, humerus,
radius, ulna dan fibula.
ETIOLOGI
Staphylococcus aureus merupakan organisme tersering
penyebab osteomielitis terutama osteomiletis akut yaitu
lebih kurang 90% kasus.
Tempat masuk dari bakteri ialah melalui kulit yang terluka
dan terinfeksi, lecet, jerawat atau bisul dan juga selaput
lendir dari saluran pernafasan atas.
osteomielitis
kronis
terutama
disebabkan
bakteri
Staphylococcus auerus (75%) atau E.colli, Proteus, atau
Pseudomonas. Staphylococcus epidermidis
Anak (1 16 tahun)
Grup B Streptococci
Staphylococcus auereus
Escherichia coli
Staphylococcus auereus
Streptococcus pyogenes
Haemophilus influenzae
Staphylococcus epidermidis
Staphylococcus auereus
Pseudomonas aeruginosa
Serratia mercescens
Escherichia coli
PATOGENESIS
Ke arah korteks
Menyebar ke
arah medula
Menembus
periosteum
Menyebar ke arah
persendian
PATOFISIOLOGI
Penyebar
an umum
Penyebar
an lokal
Mekanisme terjadinya
osteomielitis
KLASIFIKASI
OSTEOMIELI
TIS
ASAL
PRIMER
KLINIS
SEKUNDER
AKUT
HEMATOGEN
SUBAKUT
DIREK
KRONIS
PRIMER
secara
SEKUND
ER
PADA
TULANG
LAIN
Tuberkulo
sis
OSTEOMIELITIS AKUT
Infeksi masuk ke tubuh secara langsung dari infeksi lokal di daerah
orofaring, telinga, gigi, atau kulit secara hematogen.
Penderita kebanyakan adalah anak-anak (laki-laki).
Lokasi infeksi tersering adalah di daerah metafisis tulang panjang femur,
tibia, humerus, radius, ulna dan fibula.
Gejala klinis :
OSTEOMIELITIS SUBAKUT
Biasa ditemukan pada anak-anak dan remaja.
Gejalanya lebih ringan oleh karena organisme penyebabnya kurang purulen
dan penderita lebih resisten.
Biasanya disebabkan oleh Stafilokokus aureus dan umumnya berlokasi di
bagian distal femur dan proksimal tibia.
Gambaran klinis :
Atrofi otot, nyeri lokal, sedikit pembengkakan, dan dapat pula penderita menjadi pincang.
Terdapat rasa nyeri pada daerah sekitar sendi selama beberapa minggu atau mungkin
berbulan-bulan.
Pada gambar
terlihat kavitas
yang dikelilingi
oleh daerah
sklerosis.
OSTEOMIELITIS KRONIS
Lanjutan dari osteomielitis akut yang tidak terdiagnosis atau
tidak diobati dengan baik dan juga setelah fraktur terbuka
atau setelah tindakan operasi pada tulang.
Stafilokokus aureus (75 %), atau E colli, Proteus sp atau
Pseudomonas sp.
Gambaran Klinis :
Nyeri tulang yang terlokalisir, eritem dan drainase sekitar
daerah luka.
Timbul saluran sinus, deformitas, instabilitas dan tanda lokal
dari vaskularisasi yang rusak
Keterbatasan gerak dan gangguan neurologis.
Terkadang disertai demam dan nyeri yang hilang timbul di
GEJALA KLINIS
PADA ANAKANAK
melalui aliran
darah
demam, nyeri
tulang terinfeksi.
Daerah di atas
tulang bisa luka/
bengkak
bila gerak nyeri.
AKUT
KRONIK
nyeri tulang
Area yang
mengalami infeksi
bengkak serta
lembut saat
disentuh
Sulit bergerak
mengeluarikan nanah
(pus) yang menetap/
hilang timbul dari kulit.
Serta adanya
pembengkakan
kelenjar getah
bening di dekat
bagian tulang yang
mengalami infeksi.
Perubahan kulit
Keringat berlebih
Pengeluaran nanah
terjadi, jika nanah dari
tulang yang terinfeksi
menembus permukaan
kulit dan suatu saluran
(sinus) terbentuk dari
tulang menuju kulit.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratori
um
Foto Polos/
rontgen
CT SCAN
MRI
Scintigra
py
Edema jaringan lunak dan hilangnya bidang fasia (24-48 jam dari
onset infeksi).
Perubahan awal pada tulang adanya lesi litik destruktif (7-10 hari
setelah terjadinya infeksi).
Pemeriksaan terbaik untuk aspirasi/biopsi, untuk memastikan
osteomielitis atau untuk dilakukannya uji kultur dan sensitivitas
antibiotik organisme
MRI OSTEOMIELITIS
TATALAKSANA
1. Imobilisasi area yang sakit
2. Kultur darah : lakukan smear cairan abses untuk mengindentifikasi
organisme dan memilih antibiotik.
3. Terapi antibiotik intravena sepanjang waktu.
4. Berikan antibiotik peroral jika infeksi tampak dapat terkontrol
5. Bedah debridement tulang jika tidak berespon terhadap antibiotik
pertahankan terapi antibiotik tambahan.
PEMBERIAN
ANTIBIOTIK
Lama pemberian antibiotik
pada osteomielitis akut
adalah 2-3 minggu.
Antibiotik oral yang efektif
(klindamisin, rifampisin,
trimethoprimsulfamethoxazole,
fluoroquinolones)
Jika hasil kultur (-),
pemberian antibiotik oral
diteruskan selama 6 minggu.
OUTPATIENT
PARENTERAL
ANTIMICROBIAL
THERAPY (OPAT)
Membuat pasien termotivasi
dan stabil
Antibiotik pilihan
(ceftriaxone, ertapenem,
daptomycin)
PEMBEDAHA
N
Indikasi pembedahan, jika
pasien tidak respon terhadap
pengobatan antimikroba
spesifik
Jika ada bukti dari abses
jaringan lunak yang
persisten/dicurigai infeksi
sendi bersamaan.
Debridement jaringan
nekrotik, penghapusan
bahan asing, dan kadangkadang penutupan kulit dari
luka diperlukan dalam
beberapa kasus
KOMPLIKASI
Osteolisis
Fraktur patologis
harus
PENCEGAHAN
Osteomyelitis akut menghindari kontaminasi bakteri
pada tulang dari tempat yang jauh.
Diagnosis yang sesuai dan terapi primer infeksi
bakteri.
Osteomyelitis direct/ eksogen dapat dicegah dengan
manajemen luka yang baik dan pemberian antibiotik
profilaksi pada saat terjadinya luka.
PROGNOSIS
Dengan diagnosa awal dan pengobatan yang tepat, prognosis osteomyelitis
adalah baik.
Pasien yang diobati dengan regimen antibiotik tepat dan respon baik dapat
penyembuhan total tanpa komplikasi.
PATHWAY
TERIMAKASIH