Skenario
Seorang perempuan berusia 30
tahun dibawa ke UGD RS setelah
mengalami luka bakar akibat terkena
ledakan
dari
kompor
gas
di
rumahnya sekitar 3 jam yang lalu.
Anamnesis
KU
RPS
RPD
RPK
Riwayat Sosial
Pemeriksaan Fisik
Primary Survey
A Airway
B Breathing
C Circulation
D - Disability/Drugs
E Exposure
Secondary Survey
Kepala
: apakah ada deformitas
Wajah : adakah luka bakar di wajah bagian
depan dan kiri dan kanan
Rambut : adakah terbakar
Mata : apakah ada bagian mata yang
mengalami gangguan atau cacat
THT : apakah ada jelaga dan ada kelainan
pendengaran atau mengeluarkan darah
Paru :simetris, fremitus, vesikuler ,
rhonki,
wheezing
Jantung : BJ I-II, murmur , gallop
Abdomen : apakah Datar, lemas ,
bagaimana bunyi usus
Ekstremitas
:akral hangat atau dingin , apakah
ada edema
Status Lokalis
Status lokalis akan dibahas lebih lanjut dalam
pembahasan derajat luka bakar.
Pemeriksaan Penunjang
CBC pe Ht awl
hemokonsentrasi sehub. dgn
perpndhan/kehilangan cairan.
EKG
miokard/disritmia
bakar listrik.
Kadar CO serum me pd
cedera inhalasi.
Bronkoskopi
bantu
memastikan cedera inhalasi
asap.
iskemik
pd luka
Etiologi
Trauma suhu yg berasal dari sumber panas yg kering
(api, logam panas) atau lembab (cairan, gas panas).
Listrik (luka bakar dlm dpt menyebabkan henti
jantung).
Kimia (biasanya terjadi pd kecelakaan industri akibat
trauma asam atau basa).
Radiasi (awalnya dgn kedalaman sebagian, tetapi dpt
berlanjut ke trauma yg > dlm).
Epidemiologi
2juta org menderita luka bakar di AS, tiap thn, di mana
100.000 penderita dirawat di RS & 20.000 penderita yg
perlu dirawat dlm pusat2 perawatan luka bakar.
Penderita luka bakar > 50% daerah permukaan tubuh
memiliki cukup kemgknan utk bertahan hdp bila dirawat
dgn tpt.
Insiden puncak luka bakar pd dewasa muda 20-29 thn,
diikuti olh ank umur 9 thn ke bwh. Jrg terjadi pd umur 80
thn ke ats.
Patofisiologi
Anatomi Kulit
1.
.
.
.
.
.
Epidermis
Stratum korneum
Stratum lusidum
Stratum granulosum
Stratum spinosum
Stratum basale
(Stratum Germinativum)
2. Dermis
. Lapisan papiler
. Lapisan retikuler
3. Subkutis
Fisiologi kulit
Vaskularisasi kulit
Derajat II
Meliputi epidermis
dan sebagian
dermis
Terdapat proses
eksudasi
Ada bula
Dasar luka
berwarna
merah/pucat
Nyeri
Derajat III
Kerusakan meliputi
seluruh dermis dan
lapisan yg lebih
dalam
Tidak ada bula
Kulit berwarna abuabu dan pucat
Kering
Terdapat eskar
Tidak nyeri
Berat/ringannya status
luka bakar
Berdasarkan berat/ringannya suatu luka bakar maka status luka bakar dapat
dikelompokkan ke dalam tiga status berat, sedang, dan ringan :
1. Berat/kritis
. Derajat 2 dengan luas lebih dari 25%
. Derajat 3/4 dengan luas lebih dari 10%, atau terdapat di muka, kaki, dan
tangan
. Luka bakar disertai trauma jalan nafas atau jaringan lunak luas, atau
fraktur
. Luka bakar akibat listrik
2. Sedang
. Derajat 2 dengan luas 15-25%
. Derajat 3/4 dengan luas kurang dari 10%, kecuali muka, kaki, dan tangan
3. Ringan
. Derajat 2 dengan luas kurang dari 15%
. Derajat 3 dengan luas kurang dari 2%
Tatalaksana
FASE AKUT
1.Hentikan dan hindarkan kontak langsung
dengan penyebab luka bakar
2. Nilai KU penderita Obstruksi airway, nadi, tensi dan
kesadaran (ABC)
- Obstruksi airway Bebaskan airway (intubasi, trakeostomi)
- Shock segera infus (grojog), tanpa memperhitungkan luas
luka bakar dan
kebutuhan cairan (RL)
- Tidak shock segera infus sesuai perhitungan kebutuhan
cairan
3. Perawatan luka
- Dimandikan / cuci : air steril + antiseptika
- Bula kecil ( 2-3 cm) dibiarkan.
- Bula besar ( > 3 cm ) bulektomi (dipecah)
- Obat-obat lokal (topikal) untuk luka : Silver Sulfadiazine
(SSD) contoh : Silvaden, Burnazine, Dermazine dll
- Pemberian antibiotika bersifat profilaktis jenis spektrum
luas
PEDOMAN PEMBERIAN
CAIRAN
:
Formula Parkland :
1. Per oral saja
Penderita dengan luka bakar
tak luas (< 15% grade II)
2. Infus (IVFD) : pada luka
bakar > 15%
Pencegahan
Komplikasi
Sepsis
Terbentuk bekuan darah
Sindroma distress dan kongesti paru
Disritmia jantung
Gagal ginjal
Ulkus curling
Kesimpulan