Anda di halaman 1dari 25

Stabilitas Obat

PENDAHULUAN
Stabilitas

Kualitas

Dengan berbagai cara, obat dapat mengalami


penguraian dan akan berakibat pada kualitas,
efektifitas dan keamanan dari obat tersebut

PENDAHULUAN
Ketika suatu obat (zat berkhasiat) mengalami
penguraian, maka masalah yang akan muncul
adalah:
Konsentrasi obat berkurang sehingga dosis tidak
tepat dan akibatnya efektifitas obat berkurang
Obat

terurai

menjadi

metabolit

(produk

penguraian) yang toksik, hal ini berpengaruh pada


keamanan

STABILITAS
Faktor faktor yang mempengaruhi stabilitas:
Faktor Kimia : reaksi penguraian
Faktor Fisika : perubahan fisika
Faktor Biologi: cemaran mikroorganisme

PENDAHULUAN
Obat dan produk obat dapat mengalami
beberapa macam degradasi, antara lain :
1. Dekomposisi Kimia
-. Hilangnya obat aktif, dimana struktur
molekul obat mengalami perubahan.
-. Contoh asetosal berubah menjadi as.
Salisilat + as. asetat
-. Hilangnya Pharmaceutical elegance
seperti timbul bau yang tidak enak,
perubahan warna, problema rasa
-. Terbentuknya produk yang toksis

Suatu obat rusak didalam efek


farmakologi dapat terjadi tiga
hal :
1. Masih berefek
2. Tidak aktif / tidak berefek
3. Toksik

2. Dekomposisi fisika
- kristal-kristal
obat
dapat
mengalami perubahan (polimorfi)
- Nitrogliserin
mengalami
vaporisasi (padat menjadi gas)
- Iodium berubah bentuk dari
padat menjadi gas
- Perubahan estetika bentuk
sediaan yang menjadi rusak
seperti
suspensi
mengalami
pengendapan, atau emulsi pecah

3. Degradasi / kontaminasi
mikrobial sediaan steril
- Untuk obat-obat injeksi harus
steril masuk ke dalam jaringan
- Produk obat mata
- Produk kosmetika terutama
yang penggunaanya dekat
dengan mata
- Alat-alat bedah

Drug degradation rute


Dekomposisi kimiawi meliputi peristiwa :
1. Solvolisis
2. Oksidasi
3. Photolysisi
4. Pyrolisis
5. Dehidrasi
6. Racemization
7. Hydration
8. Dekarboksilasi
9. Inkompatibilitas
10.Rearrangement (reaksi penata ulangan)

STABILITAS KIMIA
Reaksi Oksidasi
Reaksi Hidrolisis
Reaksi Isomerisasi
Reaksi Fotolisis / Fotokimia
Reaksi Polimerisasi
Reaksi Isomerisasi

OKSIDASI
Oksidasi merupakan reaksi penguraian obat yang
meliputi terjadinya :
Hilangnya suatu atom elektronegatif, radikal atau
elektron
Penambahan suatu atom elektronegatif atau
radikal

OKSIDASI
Obat-obat yang teroksidasi antara lain: Asam
Askorbat, Adrenalin, Ergotamin, Hidrokarbon,
Morfin, Penisilin, Prednison, Vitamin A D dan E
Pada reaksi oksidasi, laju reaksi bergantung pada
konsentrasi molekul pengoksidasi tapi tidak
bergantung pada konsentrasi oksigen.

OKSIDASI
Jenis

reaksi

ditemukan

oksidasi

adalah

yang

Autooksidasi

sering
yang

merupakan suatu reaksi berantai, dimana


inisiator dan propagatornya adalah radikal
bebas.

OKSIDASI
Ada 3 tahap reaksi autooksidasi dari suatu molekul:
Tahap permulaan

RH

Tahap propagasi

R* + O2

R* + H*
ROO*

(radikal peroksida)
Tahap terminasi ROO* + X
reaktif
R* + R* R - R

Produk non

OKSIDASI
Tahap permulaan
merupakan

pembentukan

radikal-radikal

bebas karena adanya pengaruh cahaya,


panas atau logam-logam berat.
Lamanya tahap ini disebut: Masa Induksi.

OKSIDASI
Tahap propagasi
terjadinya reaksi antara radikal bebas
dengan

molekul

organik

membentuk

radikal peroksida. Radikal ini bereaksi


dengan

molekul

hidrogen peroksida.

organik

membentuk

OKSIDASI
Tahap terminasi
Hidrogen peroksida yang sangat tidak stabil
terpecah menjadi senyawa organik berantai
pendek, seperti asam lemak, aldehid dan
keton

yang

bersifat

menimbulkan bau tengik.

volatil

dan

Cara Menghindari Reaksi Oksidasi


Dengan mengeluarkan molekul Oksigen
dan logam-logam katalis dari sediaan,
dengan

menambahkan

larutan

dapar

sampai pH tertentu
Menurunkan suhu penyimpanan
Penambahan
dalam sediaan

senyawa

antioksidan

ke

Cara Menghindari Reaksi Oksidasi


Terhadap lemak/minyak :
1. Hidrogenasi hasil reaksi
2. Mengganti udara dalam wadah dengan
gas inert
3. Penambahan antioksidan

Cara Menghindari Reaksi Oksidasi


Terhadap obat-obatan yang mudah teroksidasi
(Vitamin C, Epinefrin)
1. Mengganti udara dengan gas inert
2. Larutan pada pH yang sesuai
3. Pelarut bebas logam
4. Penambahan antioksidan
5. Menghindari cahaya
6. Menyimpan pada suhu rendah

UJI STABILITAS
Fisika
Pemerian sediaan
Keseragaman sediaan (volume / bobot)
Kejernihan sediaan (sediaan cair)
Kemasan (kebocoran wadah)
Biologi
Sterilisasi
Endotoksin

UJI STABILITAS
Kimia
Identifikasi zat aktif
Penetapan kadar
pH
Disolusi

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai