Anda di halaman 1dari 16

Pre eklamsia

Nama :
Anisa Ayu P.
Etika SW.
Puput Irma S.

Pre eklampsia adalah terjadinya peningkatan tekanan darah


paling sedikit 140/90, proteinuria, oedema ( Rozikan, 2010).
Preeklamsia merupakan penyulit kehamilan yang akut dan
dapat terjadi ante, intra dan postpartum. Dari gejala-gejala
klinik preeklamsia dapat dibagi menjadi preeklamsia ringan dan
preeklamsia berat (Sarwono, 2009).
Preeklampsia atau toksemia umumnya terjadi pada trimester
ketiga, kecenderungannya pada faktor genetis. Berbeda
debngan tekanan darah tinggi menahun, preeklamsia ialah
kondisi tekanan darah yang terjadi ketika hamil. Preeklamsia
lebih sering terjadi pada ibu hamil yang mengalami kehamilan
yang pertama kali (7%). Wanita yang hamil berusia 35 tahun,
hamil kembar, menderita diabetes, tekanan darah tinggi dan
gangguan ginjal juga mempunyai risiko menderita
preeklampsia. Sejauh ini, penyebab gangguan ini belum
diketahui secara pasti. Diduga penyebab preeklamsia adalah
penyempitan pembuluh darah yang unik (Indarti, 2009).

Tanda dan gejala

Gejala klinis pre


eklamsia
Kenaikan tekanan darah sistol 30mmHg atau lebih,
distol 15 mmHg atau lebih dari tekanan darah
sebelum hamil pada 20 minggu atau lebih atau sistol
140 mmHg sampai kurang 160 mmHg , diastol 90
mmHg sampai kurang 110 mmHg.
Proteinuria : secara kuantitatif lebih 0,3 gr/liter dalam
24jam atau secara kualitatif positif 2 (+2).

Edema pada pretibia. Dinding abdomen,lumbosakral,


wajah atau tangan.

Gejala klinis
eklamsia
Kehamilan
lebih 20
minggu atau
persalinan atau
masa nifas
Tanda- tanda
preeklampsia
(hipertensi,
edema ,
proteinuria)
Kejang- kejang
dan atau koma

Kadangkadang disertai
gangguan
fungsi organ

Pre eklamsia di bagi 2:

Preeklam
psi
Ringan

Preeklamp
sia Berat


Preeklampsia Ringan

Tekanan darah 140/90


mmHg atau lebih
yang diukur pada
posisi berbaring
terlentang, atau
kenaikan diastolic 15
mmHg atau lebih,
kenaikan sistolik 30
mmHg atau lebih.

Edema ( kaki , jari


tangan dan wajah )

Proteinuria kuantitatif
0,3 gr atau lebih per
liter

Preeklamsia Berat
TD 160/110 mmHg atau lebih
Proteinuria 5gr atau lebih per liter
Oliguria ( jumlah urine <500cc/ 24 jam)
Adanya gangguan serebri, gangguan visus, dan rasa
nyeri pada epigastrium
Terdapat edema paru dan sianosis.

Patofisiologi
Pada preeklampsia yang berat dan eklampsia dapat teradi
perburukan patologis pada sejumlah organ dan sistem yang
kemungkinan di akibatkan oleh vasopasme dan iskemia
( Cunningham 2008 ). Wanita dengan hipertensi pada kehamilan
dapat mengalami peningkatan respon terhadap berbagai substansi
endogen (seperti prostagladin, tromboxan) yang dapat
menyebabkan vasopasme dan agregasi platelet. Penumpukan
trombus dan perdarahan dapat mempengaruhi sistem saraf pusat
yang ditandai dengan sakit kepala dan defisit saraf lokal dan kejang.
Nekrosis ginjal dapat menyebabkan penurunan laju filtrasi
glomerulus dan proteinuria. Kerusakan hepar dari nekrosis
hepatoseluler menyebabkan nyeri epigastrium dan peningkatkan tes
fungsi hati. Manifestasi terhadap kardiovaskuler meliputi penurunan
volume intravaskular, meningkatnya cardiac output dan peningkatan
tahanan pembuluh perifer. Peningkatan hemolisis microangriopati
menyebabkan anemia dan trombositopeni. Infark plasenta dan
obstruksi plasenta menyebabkan pertumbuhan janin terlambat
bahkan ematian janin dalam rahim (michael, 2006).

Penatalaksanaan preeklampsia

Penderita eklampsia harus


dirawat inap di rumah sakit

Saat membawa ibu ke rumah


sakit, berikan obat penenang
untuk mencegah kejang
selama perjalanan

Tujuan perawatan
di rumah sakit :
Menghentikan konvulsi
Mengurangi vaso
spasmus
Meningkatkan
diuresisMenghentikan
konvulsi
Mengurangi vaso
spasmus
Meningkatkan diuresis
Mencegah infeksi
Memberikan
pengobatan yang tepat
dan cepat
Terminasi kehamilan
setelah 4jam serangan
kejang terakhir dengan
tidak memperhitungan
tuanya kehamilan.

Sesampai di rumah sakit pertolongan


pertama adalah :
Menbersihkan dan melapangkan jalan
pernapasan
Menghindari lidah tergigit
Pemberian oksigen
Pemasangan infus dekstrosa atau glukosa
10%-20%-40%
Menjaga jangan terlalu trauma
Pemasangan kateter tetap ( dauer kateter)

Observasi ketat penderita :


Dalam kamar isolasi : tenang, lampu
redup
Dibuat daftar catatan yang dicatat
selama 30 menit : tensi , nadi,
pernapasan suhu,
Pemberian cairan sesuaikan dengan
jumlah diuresis, pada umumnya 2
liter dalam 24 jam.
Diperiksa kadar protein urine 24 jam
kuantitatif.

Diagnosa

Keperawatan

Prioritas

yang

Mungkin Muncul :
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen
injuri biologis
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
kebutuhan

berhubungan

dengan

ketidakmampuan mencerna makanan


3. Ansietas

berhubungan

perubahan status kesehatan

dengan

Anda mungkin juga menyukai