Anda di halaman 1dari 32

ASSALAMUALAIKUM WR WB

DAMPAK STRES TERHADAP SIKAP ANGGOTA


KELUARGA

Ilham Noeryosan
1102012119
Kelompok II Domestic Violence

Abstrak
Pendahuluan: Seseorang dapat mengalami stres
yang berlebih diluar pekerjaannya, sebagaimana
pada pekerjaannya. Penumpukan stres ini tidak
selalu hanya berkaitan dengan pekerjaan. Tuntutan
yang terjadi baik yang terjadi di rumah dan di
tempat kerja dapat saling berbenturan, dan
menghasilkan stres berat.

Abstrak
Presentasi Kasus: Ny. M(64) melaporkan putrinya,
H(44) yang melakukan tindak KDRT kepadanya
pada tanggal 17 Mei 2015. Sebelumnya H tidak
[ernah melakukan tindak kekerasan, dan M tidak
tahu apa penyebab tindakan H. Pada tanggal 10 Juli
2015, M mencabut laporannya, dan sudah
menyelesaikan masalah secara kekeluargaan.

Abstrak
Diskusi: Berdasarkan kasus tersebut, karena
penyebab tindakan H tidak diketahui, kemungkinan
hal ini terjadi disebabkan karena kombinasi stres di
tempat kerjanya dan di rumah. Hasil dari kombinasi
stres ini menghasilkan efek yang berbahaya, yang
dalam kasus ini, muncul berupa temperamen buruk,
yang membahayakan baik dirinya sendiri dan orang
di sekitarnya.

Abstrak
Kesimpulan: Stres muncul karena berbagai situasi
di sekitar penderita, dan efek negatifnya dapat
membahayakan baik bagi penderita maupun orang
disekitarnya.Untuk menghindari hal ini, penderita
harus dibantu untuk mengurangi tingkat stresnya,
yang utamanya diberikan dalam bentuk dukungan
sosial, dan didampingi gaya hidup yang sehat.

Pendahuluan
Seseorang dapat mengalami stres yang berlebih diluar
pekerjaannya, sebagaimana pada pekerjaannya.
Penumpukan stres ini tidak selalu hanya berkaitan
dengan pekerjaan. Permintaan yang terjadi baik yang
terjadi di rumah dan di tempat kerja dapat saling
berbenturan, dan menghasilkan stres berat.

Pendahuluan
Masalah diluar pekerjaan dapat mempengaruhi
performa pekerjaan seseorang, dan begitu juga
sebaliknya. Pada jangka pendek, stres pekerjaan ini
mempengaruhi kemampuan kerja dan pencapaian,
namun pada jangka panjang, hal ini dapat
membahayakan baik kesehatan emosional maupun
fisik.

Pendahuluan
Stres pekerjaan merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi tekanan psikologis pada populasi bekerja.
Dengan meningkatnya persaingan dan perubahan
industri ke arah sektor jasa, stressor juga berubah secara
drastis. Pada kondisi stres kerja tinggi, stres pada urusan
rumah tangga juga meningkat, sehingga menyebabkan
tingkat stres cepat mencapai titik ambangnya.

presentasi kasus
Pada tanggal 17 Mei 2015, jam 18.45 WIB, Nn.
M(64)
menyuruh
cucunya,
DA(20)
untuk
membersihkan rumah. Tiba-tiba H(44), anak M,
melarang anaknya untuk mengerjakan yang
diminta neneknya dan menyerukan kata-kata kasar
pada M sambil menyuruh M mengerjakannya
sendiri. Ketika dinasihati oleh M, H lalu mengancam
M, yang membuat M akhirnya bersembunyi
dikamarnya sampai M keluar kamar jam 19.00
untuk memasak.

Presentasi kasus

Pada saat sedang memasak, H, yang pada saat itu


baru keluar dari kamar mandi, langsung mengambil
saringan minyak dan memukulkannya ke kepala M
di sebelah kiri atas. Sebelumnya, H diketahui tidak
pernah melakukan tindak kekerasan, dan M juga
tidak mengetahui apa penyebab dari tindakan yang
dilakukan H. Pada tanggal 10 Juni 2015, laporan M
atas kekerasan yang dilakukan anaknya dicabut,
dan masalah tersebut sudah diselesaikan secara
kekeluargaan, meskipun M tidak lagi tinggal satu
rumah dengan anaknya tersebut.

Diskusi
Kasus diatas, yang terjadi di sebuah daerah pemukiman
padat di Jakarta Pusat, merupakan salah satu contoh
efek stres yang timbul karena tidak dapat dikontrol.
Stres menurut Atkinson adalah suatu keadaan yang
terjadi ketika seseorang mengalami peristiwa-peristiwa
yang dirasakan sebagai keadaan yang mengancam baik
fisik maupun psikologis dan ketidakyakinan akan
kemampuan dalam mengatasi peristiwa-peristiwa yang
dialaminya (Atkinson,1991).

Diskusi
Pada jangka pendek, efek stres ini timbul dalam bentuk
sakit kepala, sakit perut, temperamen buruk, sulit tidur,
dan juga sulit berkonsentrasi. Jika dibiarkan, stres
jangka panjang ini dapat menimbulkan gejala
kecemasan, depresi, insomnia, tekanan darah tinggi,
dan bahkan serangan jantung.

Diskusi
Greenberg mengatakan stres kerja sebagai kombinasi
dari berbagai sumber-sumber stres dalam pekerjaan,
karakteristik individual dan stressor dari lingkungan
pekerjaan. Meskipun stres dapat diakibatkan oleh satu
stressor, biasanya karyawan mengalami stres karena
kombinasi stressor (Greenberg,2004).

Diskusi
Beberapa stressor dalam lingkup kerja ini diantaranya:
Gaji yang tidak memadai
Beban kerja berlebihan
Pekerjaan tersebut kurang disukai
Kurangnya dukungan sosial

Diskusi
Mangkunegara secara singkat mengatakan bahwa stres
kerja adalah suatu perasaan yang menekan atau rasa
tertekan yang dialami karyawan dalam menghadapi
pekerjaannya (Mangkunegara,1998).
Hal yang hampir sama dikemukakan Anoraga yang
mengatakan bahwa stres kerja sebenarnya merupakan
suatu bentuk tanggapan seseorang baik fisik maupun
mental terhadap suatu perubahan lingkungan yang
dirasakan mengganggu dan mengakibatkan dirinya
terancam (Anoraga,1998).

Diskusi
Sementara stres yang timbul di luar pekerjaan dapat
disebabkan karena keluarga(pertengkaran, kewajiban
untuk merawat orang tua), masalah finansial, kesulitan
sehari-hari (macet, kurangnya waktu), dan lingkungan
(tetangga, lingkungan hidup yang buruk).

Diskusi
Apabila stres menjadi berkepanjangan maka dapat
dipastikan hal ini akan menimbulkan gangguan pada
kesehatan fisik seperti: naiknya tekanan darah, sakit
kepala, serangan jantung, peningkatan detak jantung
dan pernafasan dan sebagainya. Serta timbulnya
gangguan psikologis, seperti : mudah marah, mudah
cemas, bosan, depresi, merasa tidak aman, gugup dan
sebagainya yang kemudian muncul dalam bentuk
psikosomatis(Robbins,2003).

Diskusi
Meskipun stres merupakan hal yang tidak dapat dihindari,
namun stres dapat dikurangi dengan banyak cara. Salah
satunya adalah dengan memberikan dukungan sosial kepada
orang yang mengalami stres tersebut. Menurut Sarafino
dukungan sosial dapat dibedakan dalam berbagai bentuk, yaitu:
Dukungan emosional
Dukungan ini melibatkan ekspresi rasa simpati dan perhatian
terhadap individu, sehingga individu tersebut merasa nyaman,
dicintai dan diperhatikan seperti memberikan perhatian dan
afeksi serta bersedia mendengarkan keluh kesah orang lain.

Diskusi
Dukungan penghargaan
Dukungan ini melibatkan ekspresi yang berupa pernyataan setuju dan
penilaian positif terhadap ide-ide, perasaan dan performa orang lain.
Dukungan instrumental
Bentuk dukungan ini melibatkan bantuan langsung, misalnya : berupa
bantuan financial atau bantuan dalam mengerjakan tugas-tugas
tertentu.
Dukungan informasi
Dukungan yang bersifat informasi ini dapat berupa sasaran,
pengarahan dan umpan balik tentang bagaimana cara memecahkan
persoalan (Sarafino,2002).

Diskusi
Selain dukungan sosial, stres juga dapat dikurangi
dengan mengurangi penyebab tekanan itu sendiri,
misalnya mengambil cuti dari pekerjaan. Dalam masa
cuti, usahakan sebanyak mungkin waktu untuk rileks
dan sama sekali tidak memikirkan urusan pekerjaan,
sehingga pikiran menjadi segar dan baik hubungan
keluarga dan urusan pekerjaan akan terpelihara dengan
baik.

Diskusi
Disamping itu, perlu juga bagi penderita stres untuk menjaga
gaya hidupnya. Pada beberapa orang, dengan tujuan
menghilangkan stres, biasanya beralih mengkonsumsi minuman
beralkohol. Hal ini tentunya akan berefek sebaliknya, karena
selain memperburuk kondisi kesehatan, harga minuman
beralkohol yang pada umumnya tinggi tergolong menguras isi
kantong, sehingga menambah masalah finansial. Penderita
stres juga sebaiknya mengurangi konsumsi kafein, karena
mereka sangat membutuhkan kondisi rileks, sehingga
dibutuhkan tidur yang cukup dan nyaman untuk membantu
meringankan beban pikiran mereka.

Diskusi
Untuk membantu dalam proses mengurangi stres, ada
baiknya penderita membuat semacam catatan yang
berisi tentang hal-hal yang berkaitan dengan stres yang
dideritanya, misalnya apa yang dirasakan dari
lingkungan dan situasi disekitarnya, dan bagaimana
reaksinya terhadap situasi tersebut, seperti nada suara
yang meninggi, berjalan mondar-mandir, makan
berlebihan, dan sebagainya.

Diskusi
Pada kasus ini, H kelihatannya merasa tertekan terhadap
perintah ibunya kepada anak H untuk membersihkan rumah.
Karena sebelumnya H tidak pernah melakukan tindakan seperti
ini, kemungkinan ada hal yang sedang menjadi beban pikirannya
sehingga menimbulkan stres, mungkin pada pekerjaannya atau
dengan lingkungan sekitarnya, yang akhirnya, karena tidak
terkontrol, memuncak dan menyebabkan dia memukul ibunya,
tindakan yang kelihatannya dia sendiri tidak ingin lakukan,
karena beberapa hari setelahnya masalah ini diselesaikan
secara kekeluargaan, sehingga kasus ini dianggap terjadi tanpa
ada perasaan dendam yang mungkin dimiliki H.

Diskusi
Dalam Islam, mematuhi perintah orang tua merupakan
kewajiban yang amat besar, bagaimanapun kondisi
sang anak. Begitu besarnya sampai Rasulullah SAW
menyebutnya sebagai salah satu amal saleh yang
paling tinggi dan mulia. Apalagi terhadap Ibu, karena
beliau telah mengandung sembilan bulan dalam
kesusahan, lalu kemudian menghabiskan sebagian
besar umurnya hanya untuk mendidik anaknya menjadi
umat yang shalih.

Diskusi
Ajaran Islam juga membahas bagaimana cara
menghadapi stres, salah satunya adalah
memperbanyak dzikir, sebagaimana dalam surat ArRad ayat 28: (yaitu) orang-orang yang beriman dan
hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah.
Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati
menjadi tentram.

Diskusi
Ingatlah selalu bahwa apapun yang terjadi, segalanya
adalah milik dan atas kuasa Allah, sehingga jika terjadi
masalah yang menjadi beban pikiran, mohonlah kepada
Allah untuk solusi bagi masalah tersebut, seperti dalam
surat Al-Insyirah ayat 6-8 Sesungguhnya beserta
kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila engkau
telah selesai tegakkanlah (shalat), dan hanya kepada
tuhanmulah hendaknya engkau berharap.
.

Kesimpulan & saran

Stres merupakan sesuatu yang tidak dapat dihindari, karena stres


itu sendiri merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari. Stres ini
berasal dari berbagai sumber, dan jika dibiarkan menumpuk dapat
menimbulkan berbagai efek negatif, baik itu terhadap penderitanya
(cemas, depresi, serangan jantung), maupun pada orang
disekitarnya (temperamen buruk, sehingga dapat melakukan tindak
kekerasan). Hal ini tentunya membahayakan, terutama pada
mereka yang berkeluarga, karena dapat menimbulkan tindak
kekerasan dalam rumah tangga yang, pada kasus terburuknya,
dapat menyebabkan kematian.

Kesimpulan & saran


Untuk menghindari efek negatif dari stres, sangat dibutuhkan upaya
untuk mengurangi stres sehingga tidak mencapai ambang batasnya.
Cara terbaik adalah dengan memberikan dukungan sosial kepada
penderita. Meskipun bentuk dukungan sosial ini bervariasi, bentuk
dukungan yang paling baik adalah dukungan moral dari keluarga,
karena keluarga adalah orang-orang yang paling dekat dengan
penderita. Saling terbuka dan menceritakan masalah yang dialami
akan meringankan beban pikiran penderita, sehingga tercipta rasa
saling mengerti antara anggota keluarga.

Kesimpulan & saran


Di samping itu, gaya hidup yang baik akan sangat membantu dalam
mengurangi stres: mengurangi sumber kafein seperti kopi atau teh
akan dapat membantu penderita tidur cepat dan nyenyak, sehingga
pikiran penderita menjadi segar dan tenang, hal yang sangat
diperlukan dalam mengurangi stres. Ingatlah juga bahwa sebesar
apapun masalah, Allah akan selalu membantu mencari solusi, yang
harus dilakukan hanyalah mengingat-Nya dan berdoa, maka Insya
Allah, Allah akan memberikan kemudahan untuk masalah tersebut.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai

  • Skenario Psikiatri (Osce Nasional)
    Skenario Psikiatri (Osce Nasional)
    Dokumen18 halaman
    Skenario Psikiatri (Osce Nasional)
    Tubagus Argie
    100% (2)
  • Bahasa Indonesia
    Bahasa Indonesia
    Dokumen2 halaman
    Bahasa Indonesia
    Ilham Noeryosan
    Belum ada peringkat
  • Ulkus Kornea
    Ulkus Kornea
    Dokumen28 halaman
    Ulkus Kornea
    Ilham Noeryosan
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen1 halaman
    Daftar Isi
    Ilham Noeryosan
    Belum ada peringkat
  • EBM Bell's Palsy
    EBM Bell's Palsy
    Dokumen30 halaman
    EBM Bell's Palsy
    Ilham Noeryosan
    Belum ada peringkat
  • Hiperskin TR
    Hiperskin TR
    Dokumen1 halaman
    Hiperskin TR
    Ilham Noeryosan
    Belum ada peringkat
  • Status Gizi Ibu Hamil
    Status Gizi Ibu Hamil
    Dokumen4 halaman
    Status Gizi Ibu Hamil
    Ilham Noeryosan
    Belum ada peringkat
  • Rangkuman OSCE
    Rangkuman OSCE
    Dokumen81 halaman
    Rangkuman OSCE
    Alfonso Tjakra
    100% (2)
  • INSTRUMEN PENILAIAN OSCE Nasional
    INSTRUMEN PENILAIAN OSCE Nasional
    Dokumen32 halaman
    INSTRUMEN PENILAIAN OSCE Nasional
    Ilham Noeryosan
    Belum ada peringkat
  • Kasus Psikiatri
    Kasus Psikiatri
    Dokumen3 halaman
    Kasus Psikiatri
    Ilham Noeryosan
    Belum ada peringkat
  • Osce 3
    Osce 3
    Dokumen10 halaman
    Osce 3
    Riva Hazmar
    Belum ada peringkat
  • Wrap Up SK 2 Emer
    Wrap Up SK 2 Emer
    Dokumen50 halaman
    Wrap Up SK 2 Emer
    Ilham Noeryosan
    Belum ada peringkat
  • Bahan Osce
    Bahan Osce
    Dokumen36 halaman
    Bahan Osce
    Basofi Ashari Mappakaya
    Belum ada peringkat
  • Sken 3 Kedkom A11
    Sken 3 Kedkom A11
    Dokumen24 halaman
    Sken 3 Kedkom A11
    Ilham Noeryosan
    Belum ada peringkat
  • SK 3
    SK 3
    Dokumen40 halaman
    SK 3
    Ilham Noeryosan
    Belum ada peringkat
  • PBL Medkol 1
    PBL Medkol 1
    Dokumen23 halaman
    PBL Medkol 1
    Ilham Noeryosan
    Belum ada peringkat
  • Mandiri SK 3
    Mandiri SK 3
    Dokumen3 halaman
    Mandiri SK 3
    Ilham Noeryosan
    Belum ada peringkat
  • SK 2
    SK 2
    Dokumen4 halaman
    SK 2
    Ilham Noeryosan
    Belum ada peringkat
  • Wrap Up Blok Sistem Respirasi
    Wrap Up Blok Sistem Respirasi
    Dokumen19 halaman
    Wrap Up Blok Sistem Respirasi
    Fatimah Salma
    Belum ada peringkat
  • Skenario 3 b1 Kedkom
    Skenario 3 b1 Kedkom
    Dokumen51 halaman
    Skenario 3 b1 Kedkom
    Ilham Noeryosan
    Belum ada peringkat
  • Faal A7
    Faal A7
    Dokumen13 halaman
    Faal A7
    Ilham Noeryosan
    Belum ada peringkat
  • SK 3 Emergensi
    SK 3 Emergensi
    Dokumen24 halaman
    SK 3 Emergensi
    Ilham Noeryosan
    Belum ada peringkat
  • SK 1
    SK 1
    Dokumen2 halaman
    SK 1
    Ilham Noeryosan
    Belum ada peringkat
  • Skenario 2 Emergency - Trauma Pelvis
    Skenario 2 Emergency - Trauma Pelvis
    Dokumen45 halaman
    Skenario 2 Emergency - Trauma Pelvis
    novialbar
    Belum ada peringkat
  • Lap Jur
    Lap Jur
    Dokumen26 halaman
    Lap Jur
    Ilham Noeryosan
    Belum ada peringkat
  • Wrap Up SK 2 Emergency - A15
    Wrap Up SK 2 Emergency - A15
    Dokumen37 halaman
    Wrap Up SK 2 Emergency - A15
    annisafadhilah24
    Belum ada peringkat
  • Perdarahan Antepartum
    Perdarahan Antepartum
    Dokumen40 halaman
    Perdarahan Antepartum
    Ilham Noeryosan
    Belum ada peringkat
  • Ebm 2
    Ebm 2
    Dokumen1 halaman
    Ebm 2
    Ilham Noeryosan
    Belum ada peringkat
  • SK 3 Neoplas
    SK 3 Neoplas
    Dokumen7 halaman
    SK 3 Neoplas
    Ilham Noeryosan
    Belum ada peringkat