Anda di halaman 1dari 18

PEMERIKSAAN GCS

Cipta Pedra Sandi


1102010058
Denis Ariwibowo
1102010064

Pemeriksaan GCS
(Glasgow coma scale)

GCS (Glasgow Coma Scale) yaitu skala


yang digunakan untuk menilai tingkat
kesadaran
pasien, (apakah
pasien
dalam kondisi koma atau tidak) dengan
menilai
respon
pasien terhadap
rangsangan yang diberikan.
GCS dipakai untuk menentukan derajat
cedera kepala. Respon pasien yang perlu
diperhatikan mencakup 3 hal yaitu reaksi
membuka mata , bicara/verbal dan
motorik.

Pemeriksaan status kesadaran


Ada 2 macam cara penilaian :
1. Penilaian Kualitatif
2. Penilaian Kuantitatif

Penilaian Kualitatif
Tingkat kesadaran adalah ukuran dari
kesadaran danrespon seseorang terhadap
rangsangan dari lingkungan,
Tingkat kesadaran kesadaran dibedakan
menjadi :
1. Compos Mentis (conscious), yaitu
kesadaran normal,sadarsepenuhnya,
dapat menjawab semua
pertanyaantentang keadaan
sekelilingnya.
2. Apatis, yaitu keadaan kesadaran yang
segan untukberhubungandengan
sekitarnya, sikapnyaacuh tak acuh.

3. Delirium, yaitu gelisah, disorientasi (orang,


tempat, waktu), memberontak, berteriak-teriak,
berhalusinasi,kadang berhayal.
4. Somnolen(Obtundasi, Letargi), yaitu kesadaran
menurun, respon psikomotor yang lambat, mudah
tertidur, namun kesadaran dapat pulih bila
dirangsang (mudah dibangunkan) tetapi
jatuh tertidur lagi, mampu memberi jawaban verbal.
5. Stupor (soporokoma), yaitu keadaan seperti
tertidur lelap, tetapi ada respon terhadap nyeri.
6. Coma (comatose), yaitu tidak bisa dibangunkan,
tidak ada respon terhadap rangsangan
apapun (tidak ada respon kornea maupun reflek
muntah, mungkin juga tidak ada respon pupil
terhadap cahaya).

Penilaian kuantitatif
Eye
4 : membuka mata tanpa stimulasi
dalam kondisi terjaga penuh.
3 : bisa membuka mata jika
distimulasi ditepuk tepuk badannya
2 : bisa membuka mata hanya jika disakiti
1 : tidak bisa membuka mata no respon

Komponen mata

Verbal
5 : bisa menjawab sesuai yang ditanyakan
4 : bisa menjawab dengan kalimat, tapi tidak
jelas.
3 : bisa menjawab dengan kata, tapi tidak
jelas.
2 : hanya bisa menjawab dengan erangan
1 : no respond

Komponen verbal

Motorik
(6) : mengikuti perintah
(5) : melokalisir nyeri (menjangkau & menjauhkan
stimulus saat diberi rangsang nyeri)
(4) : withdraws (menghindar / menarik extremitas
atau tubuh menjauhi stimulus saat diberi rangsang
nyeri)
(3) : flexi abnormal (tangan satu atau keduanya posisi
kaku diatas dada & kakiextensi saat diberi
rangsang nyeri).
(2) : extensi abnormal (tangan satu atau keduanya
extensi di sisi tubuh, dengan jari mengepal & kaki
extensi saat diberi rangsang nyeri).
(1) : tidak ada respon

Komponen Motorik

Cara penulisannya berurutan E-V-M sesuai


nilai yang didapatkan.
Penderita yang sadar = Compos mentis pasti
GCS-nya 15 (4-5-6), sedang penderita
koma dalam, GCS-nya 3 (1-1-1)
Bila salah satu reaksi tidak bisa dinilai, misal
kedua mata bengkak sedang V dan M
normal, penulisannya X 5 6.
Bila ada trakheastomi sedang E dan M
normal, penulisannya 4 X 6.
Atau bila tetra parese sedang E an V normal,
penulisannya 4 5 X.

Jika dihubungkan dengan kasus trauma


kapitis maka didapatkan hasil :
GCS : 14 15 = CKR (cidera kepala
ringan)
GCS : 9 13 = CKS (cidera kepala
sedang)
GCS : 3 8 = CKB (cidera kepala berat

Setelah dilakukan scoring maka dapat


diambil kesimpulan :
Compos Mentis(GCS: 15-14)
Apatis (GCS: 13-12)
Somnolen(11-10)
Delirium (GCS: 9-7)
Sporo coma (GCS: 6-4)
Coma (GCS: 3)

Penyebab penurunan kesadaran


Penurunan tingkat kesadaran mengindikasikan difisit
fungsi otak. Tingkat kesadaran dapat menurun
ketika :
otak mengalami kekurangan oksigen (hipoksia);
kekurangan aliran darah (seperti pada keadaan
syok);
penyakit metabolic seperti diabetes mellitus (koma
ketoasidosis) ;
pada keadaan hipo atau hipernatremia ; dehidrasi;
asidosis, alkalosis;
pengaruh obat-obatan, alkohol, keracunan:
hipertermia, hipotermia.
peningkatan tekanan intrakranial (karena
perdarahan, stroke, tomor otak);
infeksi (encephalitis);
epilepsi.

TERIMA KASIH...

Anda mungkin juga menyukai