Anda di halaman 1dari 44

TES PSIKOLOGI

PENGANTAR INTERVENSI

PENGANTAR
TES PSIKOLOGI : metode asesmen

terstruktur yg digunakan utk


mengevaluasi trait yg cukup stabil spt
inteligensi dan kepribadian
Respon Perilaku abnormal :
membandingkan hasil tes dr yg bebas
gangguan dg yg mengalami gangguan

Contoh-contoh tes scr global


Tes psikologi yg bersifat khusus utk menentukan respon

kognitif, emosional atau perilaku yg mungkin


berhubungan dengan gangguan tertentu
Tes yg lebih umum mengukur fitur-fitur kepribadian yg
lebih menetap
Bidang yg khusus yg meliputi pengetesan inteligensi
Pengetesan neuropsikologis menentukan kemungkinan
kontribusi kerusakan atau disfungsi otak thd kondisi
pasien
Prosedur neurobiologis menggunakan gambar-gambar
utk menilai struktur dan fungsi otak

PRINSIP-PRINSIP UMUM

Tes memiliki fungsi utama bagi para psikolog, khususnya dalam

bidang-bidang psikiatri.
Standardisasi dan pengukuran objektif sesuatu tes diperlukan agar
klien dapat mengerti dengan baik, dan dapat direncanakan perlakuan
yang sesuai terhadap klien, perilaku klien dapat dievaluasi, dan antara
klien satu dengan yang lainnya dapat dibandingkan.
Membandingkan hasil tes dari sejumlah orang yang bebas gangguan
psikologis dengan mereka yang didiagnosis mengalami gangguan
makan mungkin akan didapatkan pemahaman mengenai pola respon
yang indikatif untuk perilaku abnormal
Meski banyak kontroversi yang berkaitan dengan penggunaan tes
dalam menentukan keputusan di bidang klinis, penerapan perlakuan
yang sesuai terhadap klien berdasar informasi yang diperoleh dari hasil
tes dapat meningkatkan efektifitas pelayanan klinis.

APA YANG DISEBUT TES PSIKOLOGI?

Suatu tes adalah situasi yang terstandarisasi dengan

mengambil sampel-sampel perilaku yang kemudian


diobservasi dan diperoleh gambaran mengenai perilaku
tersebut.
Kadang hasil tes dinyatakan dalam bentuk nilai-nilai numerik
Pendekatan klinis berhubungan dengan kualitas individu,
namun dapat digunakan untuk mengukur suatu kelompok,
organisasi bahkan lingkungan.
Tes dikembangkan untuk menggambarkan suatu keadaan
kualitas psikologi dari kelompok atau keluarga sebagai suatu
kesatuan psikologi dan suatu system social seperti sekolah,
rumah sakit

JENIS-JENIS TES

1. Tes Kelompok dan Tes Individu


Perbedaannya terletak pada jumlah orang yang dikenai tes
2. Tes verbal dan Tes Performance
Tes performance : mengarah pada prosedur yang mencakup aktivitas motorik
atau aktivitas manipulasi benda-benda ( contoh: menggambar orang, meniru
bagan geometris, menyusun potongan-potongan gambar, memperbaiki sesuatu
peralatan mekanis.)
Tes verbal (bahasa) mengarah pada kemampuan seseorang dalam hal bahasa
3. Tes Terstruktur dan Tak Terstruktur
Tes tak terstruktur memberi kebebasan lebih besar bagi subjek untuk
mengatakan keinginannya. Tes ini lebih sukar untuk diskor dan distandarisasi
membutuhkan usaha lebih besar untuk melakukan interpretasi karena adanya
kesempatan lebih besar untuk terdapatnya bias dan tidak reliabelnya tester
dalam mengevaluasi repson testee.
Istilah tes objektive sering dikatakan sinonim dengan tes terstruktur.
Jawaban benar-salah termasuk tes terstruktur

JENIS-JENIS TES
4. Tes Kepribadian berupa laporan diri (self-report) dan tes kepribadian penampilan (performance)

SELF REPORT : subjek diminta untuk memilih pertanyaan yang paling cocok dengan dirinya atau
kepribadiannya.

TES PERFORMANCE : contohnya TAT & RO


5. Tes yang Mengukur secara langsung dan tes yang mengukur seara tak langsung

beberapa tes, item-item tes dan respon-responnya berfungsi sebagai indikator tak langsung.

Kebanyakan alat ukur (alat tes yang mengukur) fungsional dan kemampuan intelektual tergantung
dari indikator-indikator langsung.contoh:
Untuk menguji tingkat kematangan dan pemahaman vocabulary (perbendaharaan kata) seorang
anak bisa dengan mempergunakan cara menanyakan kepadanya untuk mendefinisikan daftar
sejumlah kata.
Keberhasilan dalam sesuatu mata pelajaran tertentu di sekolah diuji dengan melihat jumlah mata
pelajaran yang dipahami di sekolah
Keahlian mengetik diuji dengan mengetes waktu yang diperlukan seseorang untuk mengetik
sebuah paragrap standar

respon-respon laporan diri subjek mengenai suatu daftar sifat atau gejala perilaku merupakan
indikator langsung dari kepribadian atau keadaan klinis seseorang

JENIS-JENIS TES
6. Tes penampilan (performance) Maksimum dan penampilan
(performance) khusus
Beberapa tes mencari ukuran maksimum dari penampilan subjek - -kumpulan tes kemampuan atau keahlian, memerintahkan subjek
untuk mengerahkan upaya terbaiknya & memiliki jawaban banarsalah
Tes lainnya mengemukakan penampilan-penampilan khusus subjek.
- kumpulan tes kepribadian akan ketertarikan atau minat, perasaan
seseorang, tidak memiliki jawaban benar salah-benar.
ke dua tipe ini penting bagi pengukuran-pengukuran klinis sebagai
bagian dari tes battery.
Tes kemampuan bertujuan untuk mengungkap seberapa jauh subjek
dapat mengerjakan sesuatu dengan baik.

KRITERIA PENILAIAN TES

Standardisasi
Norma
Reliabilitas
Validitas

HARUSKAH PASIEN DITES?

Pada prinsipnya tes yang dilakukan pada pasien hanya


sebagai tambahan informasi untuk melakukan treatment
klinis atau membuat suatu keputusan
Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam
melakukan tes terhadap pasien:
1. untuk menghindari resiko yang besar dalam melakukan
suatu treatment yang berbahaya. Tes perlu dilakukan
sebagai informasi tambahan tentang diri si pasien
2 bila dalam diagnosis melalui wawancara dan observasi
pasien menunjukkan symptom-simptom yang jelas
maka tes psikologi tidak perlu dilakukan

HARUSKAH PASIEN DITES?

Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam


melakukan tes terhadap pasien:
3. untuk memperoleh informasi khusus yang tidak dapat
ditemukan melalui jalan lain maka data tes dapat
diharapkan untuk sebagai informasi tambahan
4. biaya tes cukup mahal serta membutuhkan waktu dan
usaha yang lebih. Untuk itu tes harus digunakan secara
bijaksana
5. arti suatu tes bagi pasien akan mempengaruhi
hubungan klinis dan pasien akan mempertimbangkan
dengan hati-hati

MACAM-MACAM TES
TES INTELIGENSI
TES BAKAT
TES KEPRIBADIAN SELF REPORT (SELF REPORT

PERSONALITY TEST), CONTOH : MMPI, MCMI


TES PROYEKTIF

SELF REPORT PERSONALITY TEST


Individu memberikan respon thd sekumpulan item

ttg perasaan, pikiran, pertimbangan, sikap, minat,


keyakinan mereka
Respon mungkin dalam bentuk : ya-tidak, salah
benar, setuju-tidak setuju
Bbrp utk mengukur trait atau konstruk tertentu
(misal depresi/ kecemasan)
Bbrp mengukur berbagai dimensi kepribadian
(contoh MMPI, MCMI)

SELF REPORT PERSONALITY TEST


Disebut juga tes objektif yaitu Tes yang hanya

memberikan rentang pilihan jawaban yang


terbatas dan dengan demikian dapat diskor secara
objektif
Tes mungkin meminta responden untuk memilih
kata-kata
sifat yang cocok dengan diri mereka, untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagai salah
atau benar, memilih aktivitas yanglebih disukai
dari daftar, atau menjawab apakah suatu item bagi
mereka adalah selalu, kadang-kadang, atau
tidak pernah.

SELF REPORT PERSONALITY TEST


Tes-tes dengan format keharusan

memilih {forced-choice formats) meminta responden untuk memilih


mana yang di antara
sekelompok pernyataan yang paling cocok
untuk dirinya, atau
memilih aktivitas yang paling mereka sukai
dari suatu daftar.
Mereka tidak boleh menjawab tidak ada
satu pun.

Minnesota Multiphasic Personality Inventory (MMPI-2)


berisi lebih dari 500 pernyataan benar-salah yang

menilai pola minat, kebiasaan, hubungan keluarga, keluhan


somatik, sikap, keyakinan, dan karakteristik perilaku dari
gangguan-gangguan psikologis.
MMPI banyak digunakan sebagai tes kepribadian dan juga
membantu dalam diagnosis dari pola perilaku abnormal.
MMPI-2 terdiri dari sejumlah skala individual yang terdiri
atas item-item yang cenderung direspons secara berbeda oleh
anggota kelompok diagnostik yang berlainan,
seperti pasien yang didiagnosis dengan skizofrenia atau
depresi, dibanding dengan kelompok-kelompok
normal.

Minnesota Multiphasic Personality Inventory (MMPI-2)


Delapan skala klinis diperoleh melalui pendekatan kelompok

kontras.
Dua skala klinis tambahan dikembangkan dengan penggunaan
kelompok perbandingan nonklinis: suatu skala yang mengukur
pola minat maskulin-feminin dan yang mengukur introversi
sosial.
MMPI-2 juga mempunyai skala validitas (validity scales) yang
menilai kecenderungan untuk mendistorsi respons tes ke arah
baik {^faking good) atau kurang baik (faking bad).
Skala ini juga berisi skala validitas tambahan dan sekumpulan
skala, yang disebut skala isi {content scale), yang mengukur
pemikiran dan keluhan individu yang spesifik, seperti kecemasan,
kemarahan, problem keluarga, dan problem-problem rendah diri

Millon Clinical Multiaxial Inventory (MCMI)


MCMI (Millon, 1982) dikembangkan untuk membantu klinisi

membuat pertimbangan diagnostik sejalan dengan sistem


multiaksial DSM, teruta sekali untuk gangguan kepribadian yang
ditemukan pada Aksis II.
MCMI adalah satu-satunya tes kepribadian objektif yang
memusatkan pada gangguan dan gaya kepribadian.
Secara kontras MMPI- 2, memusatkan pada pola kepribadian yang
diasosiasikan dengan diagnosis pada Aksis I, sepeerti gangguan
mood, gangguan kecemasan, dan gangguan skizofrenia.
menggunakan kombinasi, MCMI dan MMPI-2 klinisi bisa terbantu
membuat pembedaan diagnostik yang lebih halus dibandingkan
bila hanya menggunakan satu tes, karena mereka menilai pola
psikopatologi yang berbeda

Tes-tes Proyektif
Model psikodinamika mengatakan bahwa impuls-

impuls atau keinginan-keinginan yang secara


potensial bisa mengganggu, sering kali yang bersifat
seksual atau agresif, biasanya tersembunyi dari
Kesadaran oleh mekanisme pertahanan.
Mekanisme pertahanan mungkin merintangi
kemunculan dari materi-materi yang mengancam.
Metode assessment tidak-Iangsung, seperti tes
proyeksi, bisa menghasilkan
petunjuk mengenai proses-proses tak sadar.

Tes-tes Proyektif
Meskipun demikian, banyak kritikus yang berorientasi

perilaku menyatakan bahwa hasil tes proyeksi lebih banyak


didasarkan pada penafsiran subjektif klinisi
terhadap respons tes dan tidak berdasarkan bukti empiris.
Banyak tes proyeksi yang telah dikembangkan, termasuk tes
yang berdasarkan pada bagaimana orang-orang mengisi
kata-kata yang hilang untuk melengkapi potongan-potongan
kalimat atau bagaimana mereka menggambar figur manusia
dan objek-objek lain.
Dua teknik proyeksi yang paling terkemuka adalah
Rorschach Inkblot Test dan Thematic Apperception Test
(TAT)

Tes-tes Proyektif
berbeda dengan tes-tes objektif, tidak menawarkan pilihan

respons yang jelas.


Klien dihadapkan pada stimuli yang ambigu, seperti noda tinta
atau gambar samar-samar, dan diminta untuk
mendeskripsikan stimuli itu kelihatannya seperti apa atau
membuat cerita tentang objek yang ditampilkan.
Tes-tes tersebut disebut proyektif karena berasal dari hipotesis
proyektif psikodinamika, keyakinan bahwa orang-orang
menempatkan, atau memproyeksikan."dorongan, motif dan
kebutuhan-kebutuhan psikologis mereka, banyak yang
mungkin ada di dalam alam tak sadar, ke dalam interpretasi
mereka tentang stimuli yang ambigu dan tidak berstruktur.

Rorschach Inkblot Test


berupaya menggali respons seseorang terhadap noda tinta untuk

mengungkapkan aspek kepribadiannya,


dikembangkan oleh seorang psikiater Swiss, Hermann Rorschach
(1884-1922).
minat Rorschach dibangkitkan oleh permainan meneteskan
tinta pada kertas dan melipat kertas itu untuk membuat suatu figur
yang simetris.
Ia mencatat bahwa orang-orang melihat hal-hal yang berbeda dengan
titik noda yang sama, dan ia percaya penglihatan mereka
merefleksikan kepribadian mereka berdasarkan sinyal stimulus yang
disajikan oleh titik noda ini.
Nama julukan kelompok pengikut Rorschach adalah Klex, yang berarti
noda tinta dalam bahasa
jerman (Time Capsule, 2000).

Rorschach Inkblot Test


Sebagai seorang psikiater, Rorschach mengadakan percobaan dengan

beratus-ratus noda tinta untuk mengidentifikasi mana yang bisa


membantu dalam diagnosis problem psikologis.
Ia akhirnya menemukan kelompok 15 noda tinta yang tampaknya dapat
dipakai dan diadministrasikan dalam satu sesi tunggal.
Sepuluh noda tinta digunakan sekarang ini karena penerbit Rorschach
tidak mempunyai dana untuk mereproduksi semua 15 noda tinta pada
edisi pertama tulisan tentang subjek tersebut.
Rorschach tidak pernah mempunyai kesempatan untuk mengetahui
bagaimana tes noda tintanya menjadi berpengaruh dan populer seperti
sekarang ini.
Pada tahun
sesudah publikasinya, pada umur 38 tahun, ia meninggal karena
komplikasi usus buntu

Rorschach Inkblot Test


Lima dari noda tinta adalah putih-hitam dan lima lainnya

mempunyai warna
Masing-masing noda tinta dicetak pada suatu kartu terpisah,
yang disampaikan ke subjek secara
berurutan.
Subjek diminta untuk menceritakan kepada pemeriksa apa
yang dilihat atau dipikirkan atas roda tinta tersebut atau
mengingatkannya pada apa.
Suatu pertanyaan lanjutan menjajaki ciri-ciri apa
dari noda tinta (warna, bentuk, atau tekstur) yang dipakai
oleh individu untuk sampai kepada impresi
tentang mirip apakah noda tinta tersebut

Rorschach Inkblot Test


Klinisi yang menggunakan Rorschach cenderung menginterpretasikan

respons dengan cara-cara berikut:


Klien yang menggunakan seluruh noda tinta di dalam respons-respons
mereka menunjukkan kemampuan untuk mempersepsi hubungan
bagian-keseluruhan dan mengintegrasikan peristiwa secara bermakna.
Orang yang respons-responsnya didasarkan semata-mata pada detaildetail kecil dari noda tinta, mungkin memiliki kecenderungan obsesifkompulsif yang nenurut teori psikodinamika melindungi mereka dari
keharusan untuk mengatasi persoalan yang lebih besar di dalam
kehidupan mereka.
Klien yang merespons ruang negatif (putih) cenderung melihat
berbagai hal dengan cara mereka sendiri, mensugestikan sikap
negativistik atau sikap keras kepala.

Rorschach Inkblot Test


Hubungan antara bentuk dan warna mensugestikan

kapasitas pasien untuk mengendalikan impuls-impuls.


Bila warna pada noda tinta digunakan oleh klien, tetapi
terutama dipandu oleh bentuknya, mereka diyakini
mampu untuk merasakan secara mendalam tetapi juga
mengendalikan perasaannya.
Kalau warna menonjolseperti mempersepsi
semua area merah sebagai darahklien mungkin tidak
mampu mengendalikan impuls.
Orang yang menemukan gerakan di dalam noda tinta
mungkin menunjukkan kecerdasan dan kreativitas.

Rorschach Inkblot Test


Analisis isi mungkin memberi penjelasan tentang

konflik yang mendasarinya.


Sebagai contoh, klien orang dewasa yang melihat
binatang tetapi tidak ada jawaban yang berhubungan
dengan orang mungkin mempunyai masalah dalam
hubungan dengan orang lain.
Klien yang kebingungan menentukan apakah
merupakan gambar pria atau perempuan, menurut
teori psikodinamika, mempunyai konflik tentang
identitas gender mereka sendiri.

Rorschach Inkblot Test

Rorschach Inkblot Test

Rorschach Inkblot Test

Rorschach Inkblot Test

Rorschach Inkblot Test

Rorschach Inkblot Test

Thematic Apperception Test (TAT)


Dikembangkar olehpsikolog Henry Murray (1943) di Harvard

University pada sekitar tahun 1930-an.


Apperceptioin adalah suatu kata Prancis yang dapat
diterjemahkan sebagai interpretasi (ide atau impresi baru)
berdasarkan ide-ide yang sudah ada (struktur kognitif) dan
pengalaman masa lalu.
TAT terdiri dari serangkaian kartu, masing-masingnya melukiskan
suatu peristiwa ambigu.
Responden diminta untuk mengarang cerita tentang kartu itu.
Diasumsikan cerita mereka merefleksikan pengalaman dan
pandangan mereka tentang kehidupandan, barangkali, juga
penjelasan mengenai konflik dan kebutuhan mereka yang paling
mendalam

Thematic Apperception Test (TAT)


Responden diminta untuk mendeskripsikan apa yang sedang terjadi

pada setiap peristiwa, apa yang membawa kepada kejadian tersebut,


apa yang dipikirkan dan dirasakan oleh tokoh cerita dan apa yang akan
terjadi berikutnya.
Klinisi yang berorientasi psikodinamik berasumsi bahwa respon
mengidentifikasikan diri dengan pelaku utama di dalam cerita mereka
dan memproyeksikan konflik-konflik serta kebutuhan-kebutuhan
psikologis mereka ke dalam peristiwa yang mereka persepsi.
Pada suatu taraf yang lebih dangkal, cerita-cerita ini juga
mensugestikan bagaimana respondenmungkin menginterpretasikan
atau bertindak pada situasi serupa di dalam kehidupan mereka sendiri.
Hasil TAT juga bersifat sugestif tentang bagaimana sikap klien terhadap
orang lain, terutama sekali terhadap anggota keluarga dan kekasih.

Thematic Apperception Test (TAT)


TAT telah digunakan secara ekstensif di dalam riset

tentang motivasi serta pada praktik klinik


Sebagai contoh, psikolog David McClelland (misalnya,
McClellan, Alexander, & Marks, 19; 2 mempelopori
penggunaan TAT untuk menilai motif-motif sosial
seperti kebutuhan untuk berprestasi (achievement) dan
kekuasaan (power).
Dasar pemikiran dari riset ini adalah bahwa kita
mungkin terfokus pada kebutuhan-kebutuhan kita, dan
kebutuhan kita diproyeksikan ke dalam reaksi kita
terhadap situasi dan stimuli yang ambigu.

Thematic Apperception Test (TAT)

Thematic Apperception Test (TAT)

Thematic Apperception Test (TAT)

CAT

CAT

Format Tugas
Peran anda : Psikolog/asesor
I. IDENTITAS klien
- nama
- umur
- jenis kelamin, pendidikan
Identitas ortu (ibu & bpk), jumlah saudara
II. PERMASALAHAN (KELUHAN)
III. LATAR BELAKANG (SEJARAH/KRONOLOGIS)
IV . DINAMIKA (BGMN PROSES SMP KLIEN ANDA
MENGALAMI GANGGUAN : INTERAKSI PENYEBAB)
V. REKOMENDASI (INTERVENSI/TREATMENT)

Anda mungkin juga menyukai