Anda di halaman 1dari 36

PENDAHULUAN

Infeksi cacing usus masih merupakan masalah


kesehatan masyarakat di Indonesia
Salah satu penyebab infeksi cacing usus
adalah Ascaris lumbricoides atau dikenal pula
dengan cacing gelang. Manusia merupakan
satu-satunya hospes definitif, penyakit yang
disebabkan cacing ini disebut askariasis.
Penyebaran parasit ini di daerah tropis
dengan tingkat kelembaban cukup tinggi

IDENTITAS PASIEN

Nama
Umur
Alamat
Pekerjaan
Status Perkawinan
Agama
Tanggal MRS
No. RM

: Ny. SM
: 48 Tahun
: Kembang Sri
: Petani
: Menikah
: Islam
: 22 September 2016
: 111XXX

Keluhan Utama
Lemas

Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien datang ke IGD RSUD Hamba dengan


keluhan lemas. Lemas sudah dirasakan pasien
selama 2minggu , dan terasa semakin memberat
dalam waktu 1 minggu ini. Lemas dirasakan terus
menerus, Selain itu pasien juga mengeluhkan ada
diare sejak 1 minggu yang lalu, diare >3x perhari,
lender (+), darah disangkal, demam hilang timbul
2 minggu ini,Pasien juga mengeluhkan merasa
sesak napas, Pasien juga mengeluhkan merasa
nyeri didaerah ulu hati. Pasien juga merasa mual
dan muntah, Pasien mengatakan 1 minggu ini
tidak mau makan dan Nafsu makan tidak ada,
BAK normal

Riwayat Penyakit Dahulu

Pasien belum pernah mengalami gejala


serupa sebelumnya.
Riwayat darah tinggi (-) dan penyakit gula (-)
Riwayat alergi (-) dan riwayat asma (-)
Riwayat sakit paru lainnya (-)
Riwayat penggunaan obat paru (-)

Riwayat Penyakit Keluarga:

Keluhan serupa tidak ada


Riwayat darah tinggi (-) dan penyakit gula (-)
Riwayat alergi dan riwayat asma (-)

Riwayat Pengobatan:
Pasien tidak minum obat apapun

Riwayat Alergi:
Alergi makanan dan obat disangkal

Riwayat Pengobatan:
Riwayat kebiasaan merokok (-)
Riwayat minum alkohol (-)
Riwayat penggunaan narkoba (-)

PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : Tampak Sakit Sedang
Kesadaran
: composmentis
Tanda vital:
Tekanan darah : 130/80 mmHg
Nadi
: 90 x/menit
Respirasi
: 21x/menit
Suhu
: 37,5oC

Status generalis:

Kepala : Normocephal
Mata
: Refleks cahaya (+/+), pupil isokor
Konjungtiva anemis (+/+), Sklera ikterik (-/-)
Hidung : Mukosa edema (-/-), hiperemis (-/-), sekret
(-/-) Deviasi (-)
Telinga : CAE edema (-/-), sekret (-/-), hiperemis
(-/-), MT intak/intak
Leher
: Perbesaran KGB (-), pembesaran thyroid
(-)

Thorax
Pulmo :
Inspeksi

Palpasi
massa (-),
Perkusi
Auskultasi

Cor
:
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
dekstra

Auskultasi
(-),gallop (-)

: Bentuk dan pergerakan dinding dada simetris,


retraksi intercostalis (-), retraksi suprasternal (-),
: Vokal fremitus sama dikedua lapang paru,
Nyeri tekan (-)
: Sonor dikedua lapang paru
: Vesikular (+/+), Ronkhi (-/-), Wheezing (-/-)

: Ictus cordis tidak terlihat


: Ictus cordis tidak teraba
: Batas jantung kanan; ICS IV linea parasternalis
Batas kiri; ICS IV linea midclavikularis sinistra
: Bunyi jantung I & II murni, regular, murmur

Abdomen:
Inspeksi : perut supel
Palpasi
: nyeri tekan (+)epigastrium, hepar
dan lien
tidak teraba .
Perkusi : timpani, Ascites Shifting dullnes (-)
Auskultasi
: Bising usus (+) Normal.
Ekstremitas :
Ekstr. Atas
: Akral hangat, RCT< 2 detik,
edema (-/-), sianosis (-/-)
Ekstr. Bawah : Akral hangat, RCT< 2 detik,
edema (-/-), sianosis (-/-)

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Jenis Pemeriksaan

Hasil

Satuan

Nilai Normal

Hemoglobin

2,8

g/dl

P: 12-16; L: 14-18

Hematokrit

9,0

P: 35-45; L: 40-50

MCH

16,3

pg

25-35

MCHC

31,2

g/dl

31-38

MCV

52,3

fl

75-100

Jumlah Leukosit

3,8

103 /uL

Dewasa: 5,0-10,0

Jumlah Trombosit

251

103 /uL

150-350

GDS

136
B

Hematologi

GD

Diagnosis Awal
Anemia Gravis
Riwayat Diare Kronis
Penatalaksanaa
IVFD RL 30 gtt/menit
Ranitidine 2 x 1 ampul
Ulsafat Syr 3 x 1 C
Rencana Tranfusi

FOLLOW UP
Tanggal

Subjective

Objective

Assessment

Planning

22/09/16 Badan Lemas (+) 1 CM, TD 130/80 mmHg, nadi 84x/menit, Anemia gravis + 02 3-4L/i
(hari ke- minggu, mual (+), RR 20x/menit, suhu 37,0 C
1)

Riwayat

diare IVFD RL 30 tts/mnt

muntah (-), Pucat Mata : konjungtiva anemis +/+, sclera kronik

Ranitidine 2x1 amp

(+), nyeri ulu hati ikterik -/-

Ulsafat syr 3 x 1 C

(+), BAB cair 1 Pulmo :

Lasix

minggu

I: B & G simetris,
P : V.F simetris kanan dan kiri
P :sonor diseluruh lapang paru,
A: Suara napas vesicular (+/+), Rhonki
(-/-), wheezing (-/-)
Abdomen :
I : supel
A : Bu (+) normal
P : nyeri tekan (+) epigastrium , hepar
dan lien tidak teraba
P : timpani, Ascites Shifting dullnes (-)
Extremitas :
Akral hangat (+/+) crt <2

pre

&

Tranfusi
Rencana Tranfusi

post

Tanggal

Subjective

Objective

Assessment

Planning

23/09/16 Badan Lemas (+) 1 CM, TD 120/80 mmHg, nadi 90x/menit, Perdarahan GIT

02 3-4L/I

(hari ke- minggu, mual (+), RR 20x/menit, suhu 38,0 C

IVFD

2)

Anemia

muntah (-), Pucat Mata : konjungtiva anemis +/+, sclera


(+), nyeri ulu hati ikterik -/(+),

BAB

kemerahan

Abdomen :
I : supel
A : Bu (+) normal
P : nyeri tekan (+) epigastrium , hepar
dan lien tidak teraba
P : timpani, Ascites Shifting dullnes (-)
Extremitas :
Akral hangat (+/+) crt <2

2x1

Ulsafat syr 3 x 1
C

A: Suara napas vesicular (+/+), Rhonki


(-/-), wheezing (-/-)

Ranitidine
amp

P : V.F simetris kanan dan kiri


P :sonor diseluruh lapang paru,

30

tts/mnt

agak Pulmo :
I : B & G simetris,

RL

Lasix pre & post


Tranfusi

Tranfusi PRC

Periksa FL

Tanggal

Subjective

Objective

Assessment

Planning

24/09/16 Badan Lemas (+) 1 CM, TD 120/80 mmHg, nadi 90x/menit, Ascariasis

02 3-4L/I

(hari ke- minggu, mual (+), RR 20x/menit, suhu 37,0 C

IVFD

3)

Anemia Def FE

muntah (-), Pucat Mata : konjungtiva anemis +/+, sclera


(+), nyeri ulu hati ikterik -/(+)

Ranitidine

2x1

amp

P : V.F simetris kanan dan kiri


P :sonor diseluruh lapang paru,

30

tts/mnt

Pulmo :
I : B & G simetris,

RL

Ulsafat syr 3 x 1
C

A: Suara napas vesicular (+/+), Rhonki

Lasix pre & post


Tranfusi

(-/-), wheezing (-/-)

Dulcolax Supp

Abdomen :

Pirantel pamoat 1

I : supel
A : Bu (+) normal
P : nyeri tekan (+) epigastrium , hepar
dan lien tidak teraba
P : timpani, Ascites Shifting dullnes (-)
Extremitas :
Akral hangat (+/+) crt <2
FL Telur cacing ascariasis

x 500 mg

Tanggal

Subjective

Objective

Assessment

Planning

25/09/16 Badan Lemas (+) CM, TD 110/70 mmHg, nadi 86x/menit, Ascariasis

02 3-4L/I

(hari ke- berkurang, mual (+) RR 20x/menit, suhu 37 C

IVFD

4)

berkurang,

Anemia Def FE

muntah Mata : konjungtiva anemis +/+, sclera

(-), Pucat (+), nyeri ikterik -/I : B & G simetris,

Abdomen :
I : supel
A : Bu (+) normal
P : nyeri tekan (+) epigastrium , hepar
dan lien tidak teraba
P : timpani, Ascites Shifting dullnes (-)
Extremitas :
Akral hangat (+/+) crt <2

2x1

Ulsafat syr 3 x 1
C

A: Suara napas vesicular (+/+), Rhonki


(-/-), wheezing (-/-)

Ranitidine
amp

P : V.F simetris kanan dan kiri


P :sonor diseluruh lapang paru,

30

tts/mnt

ulu hati (+), BAB Pulmo :


cair 1 minggu

RL

Lasix pre & post


Tranfusi

Dulcolax Supp

Tanggal

Subjective

Objective

Assessment

Planning

26/09/16 Lemas (-)

CM, TD 110/70 mmHg, nadi 80x/menit, Ascariasis

02 3-4L/I

(hari ke- Mual (-)

RR 20x/menit, suhu 37 C

IVFD

5)

Mata : konjungtiva anemis -/-, sclera

Muntah (-)

ikterik -/-

Anemia Def FE

30

tts/mnt

Pulmo :
I : B & G simetris,

RL

Ranitidine

2x1

amp

P : V.F simetris kanan dan kiri

Ulsafat syr 3 x 1
C

P :sonor diseluruh lapang paru,

Tranfusi stop

A: Suara napas vesicular (+/+), Rhonki

Cek DL & FL

(-/-), wheezing (-/-)


Abdomen :
I : supel
A : Bu (+) normal
P : nyeri tekan (-) epigastrium , hepar dan
lien tidak teraba
P : timpani, Ascites Shifting dullnes (-)
Extremitas :
Akral hangat (+/+) crt <2

ulang

Tanggal

Subjective

Objective

Assessment

27/09/16 Kel (-)

CM, TD 110/70 mmHg, nadi 84x/menit, Ascariasis

(hari ke-

RR 20x/menit, suhu 37 C

6)

Mata : konjungtiva anemis -/-, sclera dengan perbaikan


ikterik -/Pulmo :
I : B & G simetris,
P : V.F simetris kanan dan kiri
P :sonor diseluruh lapang paru,
A: Suara napas vesicular (+/+), Rhonki
(-/-), wheezing (-/-)
Abdomen :
I : supel
A : Bu (+) normal
P : nyeri tekan (-) epigastrium , hepar dan
lien tidak teraba
P : timpani, Ascites Shifting dullnes (-)
Extremitas :
Akral hangat (+/+) crt <2

Planning

Anemia def FE

BLPL
FE 3x1

RESUME
Pasien datang ke IGD RSUD Hamba dengan keluhan lemas.
Lemas sudah dirasakan pasien selama 2minggu , dan terasa
semakin memberat dalam waktu 1 minggu ini. Lemas dirasakan
terus menerus, Selain itu pasien juga mengeluhkan ada diare
sejak 1 minggu yang lalu, diare >3x perhari, lender (+), darah
disangkal, demam hilang timbul 2 minggu ini,Pasien juga
mengeluhkan merasa sesak napas, Pasien juga mengeluhkan
merasa nyeri didaerah ulu hati. Pasien juga merasa mual dan
muntah, Pasien mengatakan 1 minggu ini tidak mau makan dan
Nafsu makan tidak ada, BAK normal
Pada pemeriksaan fisik didapatkan Keadaan Umum
:
Tampak sakit sedang Kesadaran Compos Mentis, keadaan
umum tampak Sakit Sedang, tekanan darah 130/80 mmHg,
nadi 109 x/menit, respirasi
21 x/menit, suhu 37oC. Kepala
Normocephal, mata refleks cahaya (+/+), pupil isokor,
konjungtiva anemis (+/+), sklera ikterik (-/-). Pada pemeriksaan
abdomen nyeri tekan (+) epigastrium, bising usus (+) Normal.
Lab Hb 2,8 mg

Diagnosis
Ascariasis
Anemia defisiensi besi
Prognosis
Quo ad vitam
Quo ad functionam

: ad bonam
: ad bonam

PEMBAHASAN
Bagaimana cara mendiagnosa pada pasien ini?
Pada pasien ini didapatkan gejala pada
gastrointestinal track seperti mual dan adanya
diare cair lebih dari satu minggu, adanya tidak
nafsu makan yang terjadi pada pasien tersebut,
juga terdapat adanya gejala anemia yang sangat
berat yang dicurigai oleh perdarahan yang terjadi
di GIT oleh karena itu dilakukan pemeriksaan feses
rutin, dan ditemukan adanya larva cacing ascaris
lumbricoides yang menjadi penyebab pada pasien
ini

Bagaimana patofisiologi gejala pada


pasien ini ?
Kehilangan nafsu makan, Nafsu makan yang
hilang diakibatkan oleh toksin yang dikeluarkan
oleh cacing dewasa di usus halus. Nafsu makan
pada umumnya dikontrol oleh pusat kepuasan
yang terletak di hipotalamus medius dan lateralis
Diare, Diare yang dialami oleh pasien ini sudah
masuk kedalam tahap kronis karena sudah
terjadi >1 minggu. Diare yang kadang-kadang ini
bisa terjadi karena infeksi berulang,dan pada
kasus ini, diakibatkan oleh karena adanya
obstruksi cacing dalam usus, sehingga
mengakibatkan perubahan pada pola BAB

Anemia, diakibatkan oleh perilaku larva


Ascaris lumbricoides yang menembus mukosa
usus, sehingga mengakibatkan luka pada
mukosa usus. Dan juga diakibatkan oleh
penurunan nafsu makan anak, sehingga
pasien tersebut malnutrisi, dan tidak bisa
membentuk hemoglobin karena kekurangan
zat besi dari makanannya.

ASCARIASIS
TINJAUAN PUSTAKA
dr.Oscar Prayogi

PENDAHULUAN
Askariasis
disebabkan
oleh cacing gelang
( Ascaris
lumbricoides )

KLASIFIKASI
Kerajaan : Animalia
Filum
: Nematoda
Kelas
: secementea
Ordo
: Ascaridida
FamilI
: Ascarididae
Genus
: Ascaris
Spesies :
A.lumbricoides

SIKLUS HIDUP

Cara Penularan
Penularan Ascariasis dapat terjadi melalui
bebrapa jalan yaitu masuknya telur yang infektif
kedalammulut bersama makanan atau minuman
yang tercemar, tertelan telur melalui tangan
yang kotor dan terhirupnya telur infektif bersama
debu udara dimana telur infektif tersebut akan
menetas pada saluran pernapasan bagian atas,
untuk kemudian menembus pembuluh darah dan
memasuki aliran darah

GEJALA PENYAKIT
Gejala ringan
Ditemukannya
cacing dalam tinja
Batuk mengeluarkan
cacing
Kurang napsu makan
Demam
Bunyi mengik saat
bernapas (wheezing

Gejala berat
Muntah
Napas pendek
Perut buncit
Nyeri perut
Usus tersumbat
Saluran empedu
tersumbat

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYEBARAN

Siklus hidup yang sederhana


Jumlah telur yang banyak
Telur resisten terhadap desinfektan, telur
dapat bertahan sampai beberapa tahun
Budaya dan kebiasaaan hidup

DIAGNOSIS

Ascaris pneumonitis: uji sputum untuk


larva ascaris biasanya berguna
Ascaris usus: pemeriksaan telur pada
feses
Kadang di dalam tinja atau muntahan
penderita ditemukan cacing dewasa
dan didalam dahak ditemukan larva
Jumlah eosinofil didalam darah bisa
meningkat
Tanda2 adanya perpindahan parasit bisa
terlihat pada foto rontgen dada

PROGNOSIS

Pada umumnya, askariasis memiliki


prognosis yang baik. Kesembuhan
askariasis mencapai 70 hingga 99%.
Komplikasi bisa disebabkan oleh cacing
dewasa yang bergerak ke organ tertentu
menyebabkan blockage usus .
Komplikasi yang mungkin terjadi:
Penghambatan sekresi liver
blockage intestine
Perforasi pada usus

Penatalaksanaan

Pirantel pamoat 10 mg/kgBB dosis tunggal


Mebendazol 500 mg dosis tunggal (sekali
saja) atau 100 mg 2 x sehari selama tiga hari
berturut-turut.
Albendazol 400 mg dosis tunggal (sekali
saja), tetapi tidak boleh digunakan selama
hamil.

PYRANTEL PAMOATE

Pyrantel adalah derivat pyrimidin


Spektrum luas
Mekanisme kerja sama dengan levamisole
ES : nausea (4%), diare (4%), nyeri perut (4%), sakit
kepala (3%) and muntah (2%)
ES yang jarang : anoreksia, demam, pusing, insomnia
Dosis : Dewasa dan anak-anak 20 mg /kg dosis
tunggal selama 2 hari.

PENCEGAHAN

Pengobatan masal 6 bulan sekali di daerah endemik atau


di daerah yang rawan askariasis.
Penyuluhan kesehatan tentang sanitasi yang baik,
hygiene keluarga dan hygiene pribadi seperti:
- Tidak menggunakan tinja sebagai pupuk tanaman.
- Sebelum melakukan persiapan makanan dan hendak
makan, tangan dicuci terlebih dahulu dengan
menggunakan sabun.
- Sayuran segar (mentah) yang akan dimakan sebagai
lalapan, harus dicuci bersih dan disiram lagi dengan air
hangat karena telur cacing Ascaris dapat hidup dalam
tanah selama bertahun-tahun.
- Buang air besar di jamban, tidak di kali atau di kebun.
Bila pasien menderita beberapa spesies cacing, askariasis
harus diterapi lebih dahulu dengan pirantel pamoat.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai