Anda di halaman 1dari 22

Pengendalian Kependudukan

di Indonesia Melalui Program


Keluarga Berencana

Nama Anggota
Otniel Geofano 102016011
Niko Julian 102016052
Winny Marfika 102016079
Berlin Clara Yustinah 102016156
Febby Christifani 102016054
Lolita Lorentia 102016128
Ayu Sofiana Untung 102016248
Vivi Chrisanty 102016180
Tutor : drg. J. Harris Hendrata

Skenario B

Puskesmas Tanjung Sari adalah puskesmas yang terletak di daerah yang geografisnya
berawa-rawa, terdiri dari 8 desa, jumlah penduduk 24.560 jiwa dengan sebaran grafik
di bawah ini:

Dokter kepala Puskesmas ingin melakukan revitalisasi program KB


dalam rangka menurunkan jumlah kelahiran dengan membuat sebuah
program promosi kesehatan. Sebagai target pencapaian pada 2 tahun
mendatang angka kelahiran sudah menurun dan juga total fertility rate
sudah menurun.

Identifikasi istilah

Revitalisasi

: Proses, cara menghidupkan atau menggiatkan kembali

Total Fertility Rate : Jumlah anak yang akan dipunyai seorang wanita
selama masa reproduksinya per 1000

Angka kelahiran
: Bilangan yang menunjukan bayi yang lahir hidup
ari setiap seribu penduduk setiap 1 tahun

Rumusan Masalah

Puskesmas Tanjung Sari terletak di daerah yang berawa-rawa

Dokter kepala puskesmas melakukan revitalisasi KB untuk menurunkan


jumlah kelahiran dengan membuat promosi kesehatan

Mind Map

Visi Indonesia
Sehat
Paradigma Sehat
Kehidupan sosial
ekonomi

Posyandu
Jumlah
penduduk
yang tinggi
Kesehatan
lingkungan

Puskesmas

Promosi
kesehatan
Demografi dan
KB

Hipotesis

Dengan melakukan revitalisasi KB dan program-program kesehatan


lainya maka angka kelahiran dan total fertility rate akan menurun

Sasaran Pembelajaran

Mahasiswa mampu memahami paradigma sehat

Mahasiswa mampu menjelaskan program kesehatan untuk


mengendalikan jumlah penduduk

Mahasiswa mampu memahami usaha promotif dan preventif kesehatan

Visi Indonesia Sehat

Visi Indonesia sehat adalah gambaran masyarakat Indonesia di masa


depan yang penduduknya hidup dalam lingkungan dan perilaku yang
sehat, mampu menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu serta
memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya

Misi:

Menggerakan pembangunan berwawasan kesehatan

Mendorong kemandirian masyarakat hidup sehat

Memelihara dan meningkatkan kesehatan yang bermutu, merata dan


terjangkau

Memlihara kesehatan individu, keluarga, lingkungan dan masyarakat

Paradigma Sehat

Paradigma Sehat adalah cara pandang, pola pikir, atau model


pembangunan kesehatan yang bersifat holistik

Arti makro: segala pembangunan harus memperhatikan dampaknya


pada kesehatan

Arti mikro: pembangunan kesehatan lebih menekankan upaya promotif


dan preventif

Melihat masalah kesehatan yang dipengaruhi oleh banyak faktor yang


bersifat lintas sektor

Demografi dan KB

Demografi adalah studi ilmiah tentang penduduk terutama tentang


fertilitas, mortalitas, dan morbiditas

Tujuan: mengetahui kuantitas distribusi penduduk, hubungan sebab


akibat perkembangan penduduk dengan aspek sosial, meramalkan
pertumbuhan penduduk di masa akan datang

Demografi dan KB

Keluarga berencana adalah usaha untuk mengukur jumlah dan jarak


anak yang diinginkan

Tujuan umum: Meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak dalam rangka


mewujudkan NKKBS (Normal Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera),
mengendalikan kelahiran sekaligus menjamin terkendalinya
pertambahan penduduk

Cara perencanaan keluarga dengan penggunaan alat-alat kontrasepsi


atau penanggulangan kelahiran seperti kondom, spiral, IUD, dan
sebagainya

3 Faktor Yang Mempengaruhi Jumlah


Penduduk

Angka kelahiran:

Jumlah kelahiran
Jumlah penduduk

Angka kematian:

X 1000

Jumlah kematian
X 1000
Jumlah penduduk

Perpindahan penduduk: perpindahan penduduk dari satu tempat ke


tempat yang lain (Migrasi)

Puskesmas

Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis kesehatan di bawah supervisi Dinas


KesehatanKabupaten/Kota

memberikan pelayanan preventif, promotif, kuratif sampai dengan rehabilitatif baik


melalui upaya kesehatan perorangan atau upaya kesehatan masyarakat

Kegiatan pokok puskesmas:

- Kesehatan lingkungan

- KIA dan KB

- Perbaikan Gizi

- Upaya P3M

- Pengobatan

Promosi kesehatan

Posyandu
Posyandu adalah kegiatan kesehatan dasar yang diselenggarakan dari, oleh
dan untuk masyarakat yang dibantu oleh petugas kesehatan
Tujuan:

1. menurunkan angka kematian bayi, angka kematian ibu hamil dan melahirkan

2. meningkatkan peran serta masyarakat untuk mengembangkan kegiatan


kesehatan dan KB serta kegiatan lainnya yang menunjang untuk tercapainya
masyarakat sehat sejahtera

Kegiatan yang dilakukan:

-Kesehatan ibu anak,

-Keluarga berencana,

-Imunisasi,

-Peningkatan gizi,

-Penanggulangan diare;

Kesehatan Lingkungan
Menurut WHO: Suatu keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dan
lingkungan agar dapat menjamin keadaan sehat dari manusia.

Ruang lingkup kesehatan lingkungan:

a. Penyehatan Air dan Udara


b. Pengamanan Limbah padat/sampah
c. Pengamanan Limbah cair
d. Pengamanan limbah gas
e. Pengamanan radiasi
f. Pengamanan kebisingan
g. Pengamanan vektor penyakit

Syarat Lingkungan sehat:

1) Keadaan Air: Air yang sehat adalah air yang tidak berbau, tidak
tercemar dan dapat dilihat kejernihan
2) Keadaan Udara: Udara yang sehat adalah udara yang oksigen dan zat
dalamnya tidak tercemar oleh zat-zat yang merusak tubuh
3) Keadaan tanah: Tanah yang sehat adalah tanah yang baik untuk
penanaman suatu tumbuhan, dan tidak tercemar oleh zat-zat logam
berat

Promosi Kesehatan

Promosi kesehatan adalah upaya untuk meningkatkan kendali individu


atas dirinya demi meningkatkan kesehatan

3 strategi promosi kesehatan:

1) Advokasi: pendekatan kepada para pembuat keputusan atau penentu


kebijakan di berbagai sektor, dan di berbagai tingkat
2) Dukungan sosial: mencari dukungan kepada tokoh masyarakat baik
formal maupun informal
3) Pemberdayaan: strategi promosi kesehatan yang ditujukan kepada
masyarakat langsung dengan tujuan mewujudkan kemampuan
masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka
sendiri

Kehidupan Sosial Ekonomi

Ledakan penduduk akibat angka kelahiran yang tinggi menyebabkan


semakin tingginya kebutuhan penduduk akan perumahan, bahan
pangan, dan kebutuhan tersier lainnya.

Pesatnya pertumbuhan penduduk yang tidak seimbang dengan volume


pekerjaan menyebabkan terjadinya pengangguran yang berdampak
pada kerawanan sosial.

Perlunya pengendalian jumlah penduduk dengan menekan angka


kelahiran dan menunda usia perkawinan

Pembahasan Skenario

Dalam kasus skenario B, yang dilakukan oleh puskesmas tersebut dalam


mengupayakan penurunan angka kelahiran kependudukan adalah
dengan cara mengadakan promosi kesehatan akan program KB
(Keluarga Berencana) kepada masyarakat. Sebagai hal terpenting dari
pelayanan kesehatan masyarakat, juga kegiatan promotif dan preventif
perlu diberlakukan. Jika program revitalisasi KB dapat berjalan dengan
baik, maka target penurunan jumlah penduduk akan dapat dicapai
dengan baik juga.

Kesimpulan

Revitalisasi program KB dapat menurunkan angka kelahiran


sehingga dapat menekan pertumbuhan penduduk. Pertumbuhan
penduduk yan tidak terkendali dapat menyebabkan berbagai
masalah terutama pada kondisi sosial ekonomi sehingga baik
puskesmas maupun posyandu perlu untuk melakuan tindakan
promotif dan preventif dengan promosi kesehetan dan program
kesehatan lainnya.

Anda mungkin juga menyukai