Anda di halaman 1dari 17

FRAKTUR TERTUTUP RADIUS ULNA DEXTRA 1/3

TENGAH DENGAN COMPARTEMENT


SYNDROME
FEBY CHRISTIFANI TONAPA
102016054
SKENARIO

• Laki – laki 30 tahun dibawa ke UGD RS dengan keluhan nyeri pada lengan kanannya setelah terjatuh dari
sepeda motornya 1 hari lalu. Pasien mengeluh lengan kananya sangat nyeri dan tangan kanan terasa
baal.
MIND MAP
Prognosis
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Fisik
Fraktur Tertutup Radius Ulna Gejala Klinik
dextra 1/3 tengah dengan
compartement syndrome
Klasifikasi Fraktur

Etiologi

WD Epidemilogi
ANAMNESIS

• Identitas pasien : Laki – laki 30 tahun


• Keluhan utama : Nyeri pada lengan kanannya
• Keluhan penyerta: tangan kanannya terasa baal
• Riwayat penyakit sekarang : -
• Riwayat penyakit dahulu : -
• Riwayat penyakit keluarga : -
• Riwayat sosial : -
PEMERIKSAAN FISIK

• TTV: Normal
• Look : Pada regio antebrachii dextra 1/3 tengah :
- edema
- hyperemis
- deformitas
• Feel:
Nyeri tekan (+)
Pulsasi a. Radialis melemah
• Move:
krepitasi
Jari jari tangan kanan terasa sangat nyeri saat ekstensikan
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Radiologi
• X-ray image : terdapat fraktur tranversus radius ulna dengan soft tissue swelling
• CT scan
• USG
FRAKTUR

Fraktur berdasarkan sebabnya : Berdasarkan Posisi:


• Fraktur undisplaced
• Fraktur patologik • Fraktur displaced
• Fraktur trauma
• Fraktur stress

Berdasarkan jumlah garis patahan :


Fraktur kominutif
Fraktur segmental
Berdasarkan lukanya : Fraktur multiple
Fraktur terbuka Fraktur simple
Fraktur tertutup
WORKING DIAGNOSIS

• Fraktur tertutup radius ulna dextra 1/3 tengah dengan Compartement Syndrome
• Ciri  edema, deformitas, gerakan tidak normal
• Rontgen  garis patah
ETIOLOGI

• Fraktur terjadi ketika tekanan yang kuat diberikan pada tulang normal atau tekanan yang sedang pada
tulang yang terkena penyakit (fraktur patologis), misalnya osteoporosis.
• Penyebab fraktur tulang yang paling sering adalah trauma
• Fraktur stress
 pada individu yang melakukan olahraga daya tahan seperti pelari jarak jauh
 tulang normal ( stress rendah berkepanjangan)
 Terjadi pada tulang lemah
EPIDEMIOLOGI

• Usia muda ( 8-9% ) & umumnya wanita >75 tahun


• 79% untuk fraktur femur
• Penderita laki-laki  fraktur batang femur, fupracondylar, intercondylar, condyler femur
• Fraktur batang femur  anak ( jatuh saat bermain)
• Trauma pada wanita tua  ringan (terpeleset )
• Wanita muda  riwayat mengalami kecalakaan
GEJALA KLINIS

• Nyeri
• Deformitas
• Pemendekan tulang
• Krepitasi
• Pembengkakan dan perubahan warna local.
PATOFISIOLOGI

Tulang patah Emboli , timbulkan


Merangsang
(terpajannya distress & Massif
pengeluaran
sum-sum kegagalan
katekolamin
tulang) pernapasan

Kerusakan Meningkatkan
Sindorma Edema (tekan
neuro tekanan dalam
Kompartemen pembuluh
muskuler ruang
darah)
PENATALAKSANAAN
• Primary Survey
• Secondary Survey
• Non Medika
1. Reposisi
2. Imobilisasi
• Medika
1. paracetamol 500 mg
2. antiinflamasi nonsteroid (ibuprofen) 400mg , 3x1 hari
Dengan pembengkakan interstitial yang intens, tekanan
KOMPLIKASI pada pembuluh darah yang menyuplai daerah tersebut
kompartemen ditandai oleh kerusakan atau
dapat menyebabkan pembuluh darah tersebut kolaps. Hal
destruksi saraf dan pembuluh darah yang
ini akan menimbulkan hipoksia jaringan dan dapat
disebabkan oleh pembengkakan dan edema di
menyebabkan kematian saraf yang mempersarafi daerah
• Malunion daerah fraktur
tersebut dan biasanya akan timbul nyeri hebat.
• Delayed union.
• Nonunion
• Shock
• Fat embalism syndroma
• Kompartemen Sindrom
PENATALAKSANAAN

• Medikamentosa
analgesik-opioid (morfin, kodein, tebain, dan papaverin)
• Non Medikamentosa Pemasangan Gips
PROGNOSIS

• Pada kasus fraktur, prognosisnya bergantung dari tingkat keparahan serta tata laksana dari tim medis
terhadap pasien dengan korban fraktur. Jika penanganannya cepat, maka prognosisnya akan lebih baik.
Begitu juga sebaliknya. Sedangkan dari tingkat keparahan, jika fraktur yang di alami ringan, maka proses
penyembuhan akan berlangsung dengan cepat dengan prognosis yang baik. Tapi jikalau pada kasus yang
berat prognosisnya juga akan buruk. Bahkan jikalau parah, tindakan yang dapat diambil adalah cacat
fisik hingga amputasi.
KESIMPULAN

• Dari pembahasan, diketahui bahwa pasien mnegalami fraktur pada radius ulna dekstra 1/3 medial dan
jenis frakturnya adalah fraktur tertutup. Kompartemen sindrom terjadi karena peningkatan tekanan
interstitial dalam sebuah ruang tertutup, pasien bisa merasa sangat nyeri bahkan tidak dapat
menggerakan jari tangan maupun kakinya. Untuk penatalaksaan dapat digunakan obat analgesic
maupun dengan cara memasang alat bantu pada bagian tubuh yang mengalami cedera yang akan
membantu mempercepat proses penyembuhan.

Anda mungkin juga menyukai