SK 2 Kel D1
SK 2 Kel D1
Komplikasi Prognosis
Seorang laki-laki 30 tahun
dengan keluhan luka
terbuka dikaki kanannya
Pencegahan
Penatalaksanaan
Diagnosis WD Patofisiologi
Hipotesis
• Laki-laki tersebut diduga
mengalami fraktur terbuka os
tibia dextra 1/3 media.
Anamnesis
• Nama : X
• Riwayat kecelakaan sepeda motor 1 jam yang
lalu
• Jenis trauma : benturan
• Trauma pada bagian kaki kanan
PF
• Kesadaran Umum : kompos mentis
• TTV : normal
• Luka pada region cruris dextra 1/3 ventral-medial os. tibia
• Ukuran : 10,2 cm
• Tepi : tidak rata
• Sudut : tumpul
• Tidak terdapat pendarahan aktif
• Terdapat penonjolan fragmen tulang
• Deformitas
• Tampak adanya jembatan jaringan
PP
• X-Ray AP cruris dextra =
fraktur oblique tibia dextra
1/3 tengah.
WD
• Fraktur terbuka tibia dextra 1/3 tengah
Patofisiologi
Trauma
• Trauma langsung
• Trauma tidak langsung
Klasifikasi Fraktur
• Fraktur komplit-tidak komplit
Klasifikasi Fraktur
• Bentuk garis patah dan hubungannya dengan mekanisme
trauma
Klasifikasi Fraktur
• Jumlah garis patah
• Komunitif
• Segmental
Klasifikasi Fraktur
• Displaced - undisplaced
Klasifikasi Fraktur
• Terbuka – Tertutup
Luka
• Klasifikasi berdasarkan mekanisme cidera
• Tertutup
• Vulnus contussum (luka memar)
• Vulnus traumaticum
• Terbuka
• Vulnus excoriation (luka lecet)
• Vulnus cissum/incisivum (luka sayat)
• Vulnus laceratum (luka robek)
• Vulnus punctum (luka tusuk)
• Vulnus caesum (luka potong)
• Vulnus sclopetorum (luka tembak)
• Vulnus morsum (luka gigit)
• Vulnus combustio (luka bakar)
Luka
• Klasifikasi berdasarkan tingkat kontaminasi
• Luka bersih
• Luka bersih terkontaminasi
• Luka terkontaminasi
• Luka terinfeksi
Komplikasi Prognosis
1. Delayed union : • Ditinjau dari derajat
Keterlambatan penyatuan keparahan fraktur,
tulang prognosis baik apabila
2. Non union : dilakukan terapi sedini
Ketidaksambungan tulang. mungkin.
3. Mal union : penyambungan • Jika terlambat dilakukan
tulang yang tidak sempurna
tindakan dapat
4. Trauma saraf : pada nervus
peroneal komunis dan
menimbulkan disabilitas,
gangguan pergerakan sendi kegagalan penyatuan
5. Fat embalism syndroma : tulang, infeksi, dan lain-
tetesan lemak masuk ke dalam lain
pembuluh darah
6. Infeksi
Penatalaksanaan Pencegahan
• Terdiri dari prinsip • Tindakan yang perlu
dilakukan
umum yaitu 4R:
1. Makanan yang kaya akan
1. Recognition kalsium ,vitamin D dan
2. Reposition vitamin C
2. Mendapat paparan sinar
3. Retaining UV matahari (pagi dan
4. Rehabilitation sore) yang cukup
3. Lakukan olahraga
4. Khusus pada kasus ini
gunakan alat pelindung
saat berkendara
Penanganan
• Fraktur
• batang intramedula dengan perluasan
• Gips
• fiksasor eksterna
• Fraktur Terbuka
• Nyeri pada Fraktur
Kesimpulan
Fraktur biasanya terjadi akibat trauma, baik secara langsung
maupun tidak langsung. Pada fraktur terbuka tibia 1/3 tengah
biasanya disebabkan oleh benturan berenergi tinggi.
Penatalaksanaan dilakukan baik untuk mengatasi fraktur tibia itu
sendiri, luka terbuka, maupun nyeri yang dirasakan.