Anda di halaman 1dari 16

DISKUSI REFLEKSI KASUS

“FRAKTUR FEMUR 1/3


DISTAL (S)”

OLEH:
Ns. MIKE AULIA, S.Kep
PENDAHULUAN
• Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang, retak atau patahnya
tulang yang utuh, yang biasanya disebabkan oleh trauma/rudapaksa atau
tenaga fisik yang ditentukan jenis dan luasnya trauma (Lukman & Ningsih,
2012). Menurut Smeltzer (2018), fraktur adalah gangguan komplet atau
tak-komplet pada kontinuitas struktur tulang dan didefinisikan sesuai
jenis keluasannya (Smeltzer, 2018).

• Fraktur femur adalah diskontinuitas dari femoral shaft yang bisa terjadi
akibat trauma secara langsung (kecelakaan lalu lintas atau jatuh dari
ketinggian), dan biasanya lebih banyak dialami laki-laki dewasa
(Desiartama, 2017).
Fraktur femur 1/3 distal sinistra
adalah rusaknya kontinuitas tulang
femur pada sepertiga distal bagian
kiri yang di sebabkan oleh trauma
secara langsung maupun tidak
langsung
ETIOLOGI
2. Fraktur patologik
1. Cedera traumatik
Kerusakan tulang akibat proses Penyebab terbanyak
Cedera traumatik pada tulang
dapat disebabkan oleh :
penyakit dengan trauma fraktur adalah
a. Cedera langsung adalah
minor mengakibatkan : kecelakaan, baik itu
pukulan langsung terhadap a. Tumor tulang adalah kecelakaan
pertumbuhan jaringan baru yang
tulang sehingga tulang patah kerja, kecelakaan lalu
secara spontan tidak terkendali
lintas dan sebagainya.
b. Cedera tidak langsung b. Infeksi seperti osteomielitis
adalah pukulan langsung dapat terjadi sebagai akibat Tetapi fraktur juga bisa
berada jauh infeksi akut terjadi akibat faktor lain
dari lokasi benturan c. Rakitis seperti proses
c. Fraktur yang disebabkan d. Secara spontan disebabkan oleh degeneratif dan patologi
kontraksi keras yang stres tulang yang terus menerus
mendadak
(Noorisa dkk, 2017).
KLASIFIKASI
Fraktur intrakapsuler FRAKTUR
Fraktur FEMUR
Fraktur
femur/ fraktur intertrochanter
subtrochanter
collum femoris femur

Fraktur corpus
Fraktur
femoris / fraktur
suprakondilar femur
batang femur
Nyeri akut terus menerus dan
MANIFESTASI KLINIS
bertambah beratnya sampai Deformitas karena adanya
fragmen Kehilangan fungsi pergeseran fragmen tulang Pemendekan ekstremitas
tulang diimobilisasi, yang patah
hematoma, dan edema

Ekimosis Edema Lokal Krepitasi


KOMPLIKASI
Sindrom emboli
Syok
lemak

Sindrom
kompartemen
DESKRIPSI KEJADIAN
• Pasien wanita Nn F umur 15 tahun masuk rumah sakit pada tanggal 15
januari 2023, rujukan dari Puskesmas Inderapura dengan Fraktur 1/3
Distal Femur Sinistra + penurunan kesadaran dan luka terbuka pada
paha kiri post kecelakaan lalu lintas 9 jam smrs.

• pasien mengalami kecelakaan lalu lintas pada tanggal 15 januari 2023


pukul 11.30 WIB, pasien diketahui bonceng 3 dengan temannya dan
posisi pasien dibagian tengah serta tidak menggunakan helm. Pasien
ditabrak mobil dari arah belakang. Kemudian pasien dibawa ke
puskesmas inderapura dan dipasang bidai. Saat di puskesmas pasien
masih bisa membuka mata tetapi tidak merespon saat dipanggil
sehingga pasien dirujuk ke RSUP Dr M Djamil Padang.
• pasien sudah menjalani operasi sebanyak 3 kali
1) Eksternal Fixsasi + Angiografi + Debridement + Heacting Sekunder
pada tanggal 16 Januari 2023
2) Pasang NPWT + Debridement + Repair Mucle Belly pada tanggal 25
Januari 2023
3) Above Knee Amputation + Debridement + Kultur pada tanggal 4
Februari 2023

pasien sempat batal operasi Pasang NPWT + Debridement + Repair


Mucle Belly pada tanggal 20 januari 2023 karena menunggu
pengaktifan BPJS, pasien sudah mendapatkan tranfusi darah sebanyak
13 kantong sejak masuk rumah sakit
pada saat pengkajian pada tanggal 6 Februari 2023, pasien post operasi
Above Knee Amputation + Debridement + Kultur hari Ke-2, terpasang
skleton traction dengan berat beban ±5 kg, pasien mengatakan masih
merasakan nyeri pada luka operasi dengan skala nyeri 4, nyeri dirasakan
hilang timbul dan berdenyut-denyut, pasien mengatakan post amputasi
tetapi masih merasakan kaki kirinya masih ada sehingga sedikit sensitif
jika kaki kiri pasien tersenggol, rencana amputasi pasien sempat
tertunda 3 hari karena hb pasien 7 gr/dl dan harus tranfusi terlebih
dahulu sehingga selama 3 hari itu pasien mengalami demam tinggi dan
sangat kesakitan.
PERASAAN
• Pasien menyesal karena tidak menggunakan helm saat berkendara
dan melebihi kapasitas muatan.
• pasien merasa sangat sedih karena harus kehilangan kaki kirinya.
• pasien merasa malu kerena kondisinya saat ini.
• pasien menyesal karena pernah menunda operasi.
• pasien sudah berusaha untuk ikhlas karena kehilangan sebelah
kakinya.
• pasien merasa bersalah kepada ibunya karena harus mengeluarkan
biaya yang banyak untuk perawatannya.
• pasien sering menangis dengan kondisi yang dirasakannya.
EVALUASI
• POSITIF:
Saat ini sudah dilakukan pengobatan dengan maksimal, tindakan amputasi dilakukan
untuk mencegah infeksi lebih lanjut.

• NEGATIF
Sebelum diamputasi sebelumnya pasien terpasang NPWT, namun kondisi luka tidak
membaik karena ada beberapa kebocoran pada kantong luka, sehingga mengakibatkan
aliran darah kekaki tidak maksimal maka diputuskan untuk dilakukan amputasi.
Selama pasien dirawat dirasakan perawatan luka belum dilakukan dengan maksimal,
perawatan luka dilakukan oleh dokter 1 x sehari, sehingga tidak terpantau dengan baik
perkembangan luka pasien. serta kurangnya prinsip bersih dan steril dalam perawatan
luka mengakibatkan luka pasien lama sembuh.
ANALISA
• Dengan dilakukannya pengobatan yang tepat pada pasien,
nyeri hebat yang dirasakan pasien mulai berkurang, karena
pasien masih muda sehingga kurang berhati-hati saat
berkendara, pasien menyesali perbuatannya tersebut dan
berjanji lebih berhati-hati lagi, untuk saat ini pasien mulai
menata kembali dirinya, pasien berusaha ikhlas kehilangan
kakinya dan akan menjalani kehidupannya lebih baik.
• Sebaiknya pasien dianjurkan untuk konsul rohaniawan dan
psikolog untuk meningkatkan koping menjadi lebih baik.
KESIMPULAN DAN TIDAK LANJUT

• Dokter perlu menjelaskan prognosis terburuk terkait


penyakit yang diderita pasien

• Pada saat discharge planning perlu dijelaskan cara


perawatan luka dirumah dan perlu menjelaskan aspek
positif yang dimiliki pasien sehingga bisa meningkatkan
harga diri pasien.

Anda mungkin juga menyukai