MODUL 3
TRAUMA SUSUNAN MUSKOLOSKELETAL
Skenario
Hobi Membawa Petaka
1. Mengapa saat ditendang lawan, kaki amir bengkak, terkulai dan terlihat luka robek
yang besar?
Jawab : kaki bengkok dan terkulai akibat terjadi oemuntiran dan juga di pengaruhi
oleh posisi dan tempat jatuh dan di perberat oleh riwayat penyakit lain amir yakni di
diagnosa robek meniskus dan ruptur ligamen. Dan untuk robek yg lebar kemungkinan
terkena trauma tajam saat terjatuh.
2. Apakah terdapat hubungan usua dan jk terhadap kondisi amir?
Jawab : ada, dimana anak usia dewasa dan jenis kelamin laki laki lebih berat aktifitas
nya di bandingkan dengan org tua, wanita dan anak anak, seperti olahraga, bekerja, dll.
3. Mengapa amir di pasang kan bidai dan balutan ?
Jawab : balutan di lakukan untuk menghentikan pendarahan, mencegah kontaminasi
bakteri dari luar yg akan masuk ke dalam luka, dan untuk membuat agar bidai tidak
tergeser, untuk bidai sendri di lakukan menjaga imobilisasi untuk meminimalisir rasa
nyeri.
4. Mengapa dokter menyarankan untuk di repair dan di atroskopy?
Jawab: untuk melihat sejauh mana kerusakan terjadi sehingga dapat di
tegakan diagnostik dan memberikan tindakan pengobatan yg cepat dan
tepat.
5. Bagaimana pertolongan pertama pada amir sebelum di bawa ke rs?
Jawab : stabilisasi , cek primary survay (ABCD), memberi O2 jika ada,
hindari menggerakan tungkai yg cidera, tutup luka.
6. Apa komplikasi yang dapat terjadi jika tidak di oprasi segera?
Jawab : syok hipovolemik akibat pendarahan, syndrom komportemen,
infeksi , kerusakan arteri, dan emboli syndrom.
7. Apa yg menyebabkan robek meniskus dan ruptur ligamen dan apa
dampak nya terhadap amir?
Jawab : di sebabkan oleh aktifitas yg berat > melebihi kemampuan bantalan
sendi ( meniskus & ligamen) sehingga membuat cidera pada lutut, misal
pada atletis, olahragwan , saat terjatuh karna kecelakaan . Untuk dampak
pada amir , sendi nya menjadi tidak stabil.
8. Pemeriksaan apa yg dapat dilakukan?
Jawab : X- ray untuk melihat lokasi luka , Ct-scan dan MRI untuk identifikasi
kerusakan jaringan lunak, Lab darah lengkap.
9. Mengapa dokter menyarankan dilakukan tindakan segera pada 6 -8 jam
pertama?
Jawab : karna pada 6-8 jam pertama merupakan golden periode sudah
terjadi nya proses kontaminasi bakteri dan jika > 6 jam belum dilakukan
tindakan akan terjadi infeksi bakteri dan tubuh tidak dapat
mengkompensasi lagi , sehingga jaringan menjadi nekrotik
10. Dapat kah tungkai amir di selamatkan dan kapan amir bisa beraktifitas
kembali?
Jawab : bisa, jika penanganan di lakukan sebelum 6 jam, untuk bisa
beraktifitas kembali membutuh kan waktu dimana jika cidera ringan 3-4
minggu masa rehabilitasi, cidera sedang harus di operasi dan pemulihan
selama 8 minggi, jika cidera berat 3-4 bulan.
11. Apakah pihak amir dapat menuntut pihak lawan yang menciderainya?
Jawab : jika ada unsur kesengajaan pasal 89 dan max 5 tahun penjara dan
denda 5 milyar
12. Bagaimana pengaruh pengobatan alternatif terhadap susunan
muskuloskeletal?
Jawab :tidak dapat dijadikan tatalakasana karna dapat menyebabkan
komplikasi berupa :mal union , delayed union, nekrosis vaskuler
Jump 4: skema
trauma susunan muskuloskeletal Aspek medikolegal
mekanisme trauma
etiologi&epidemiologi
Diagnosis
tata laksana
Pemeriksaan lanjutan
penunjang
Trauma
(kecelakaan)
Etiologi
- karena tekanan yg menimpa tulang lebih besar daripada daya tulang akibat trauma
- karena penyakit tulang seperti tumor osteoporosis yg disebut fraktur patologis
- fraktur stress/ fatique (akibat dari penggunaan tulang yang berulang-ulang)
1. fraktur tertutup
keadaan patah tulang tanpa disertai hilangnya integritas kulit. Biasanya
disertai pembengkakan dan hematom.
2. fraktur terbuka
keadaan patah tulang yang disertai gangguan integritas kulit. Hal ini
biasanya disebabkan oleh ujung tulang yg menembus kulit atau akibat laserasi
kulit yang terkena benda-benda dari luar pada saat cedera.
Tipe fraktur
- Fraktur Transversal
- Fraktur Greenstick
- Fraktur Spiral
- Fraktur Oblique
- Fraktur Comminuted
Tatalaksana
Etiologi
- Strain terjadi ketika otot terulur dan berkontraksi secara mendadak
- Pada strain akut ketika otot keluar dan berkontraksi secara mendadak
- Pada strain kronis terjadi secara berkala oleh karna penggunaan yang
berlebihan/ tekanan berulang-ulang, menghasilkan tendonitis.
Manifestasi klinis
- Nyeri
- Spasme otot
- Kehilangan kekuatan
- Keterbatasan lingkup gerak sendi
Patofisiologi
strain adalah kerusakan pada jaringan otot karena trauma
langsung/ tidak langsung. Cedera ini terjadi akibat otot ketarik pada arah
yang salah, kontraksi otot yang berlebihan/ ketika terjadi kontraksi, otot
belum siap.
Tatalaksana
- istirahat
- meninggikan bagian yang sakit
- pemberian kompres dingin
Sprain
injuri dimana sebagian ligament robek, biasanya disebabkan memutar secara
mendadak dimana sendi bergerak melebihi batas normal. Organ yang sering terkena
biasanya lutut, dan pergelangan kaki, ciri utamany adalah nyeri, bengkak, dan kebiruan pada
daerah injuri.
Etiologi
- Terjadi ketika sendi dipaksa melebihi lingkup gerak sendi yang normal, seperti melingkar/
memutar pergelangan kaki
- Dapat terjadi disaat persendian anda terpaksa bergeser dari posisi normalnya karna
seseorang terjatuh, terpukul/ terkilir.
Manifestasi klinis
- Nyeri
- Inflamasi/ peradangan
- Ketidakmampuan menggerakkan tungkai
Tanda dan gejala
- Sama dengan strain (kram) tetapi lebih parah
- Edema, perdarahan dan perubahan warna yang lebih nyata
- Ketidakmampuan untuk menggunakan sendi, otot dan tendon
- Tidak dapat menyangga beban, nyeri lebih hebat dan konstan
Tatalaksana
- Pembedahan
- Kemoterapi
- Elektromekanis
Lo 2
Faktor penyembuhan
dan faktor yang mempengaruhi
Faktor penyembuhan
- Interposisi
Interposisi jaringan seperti otot atau tendo antara kedua fragmen patah tulang
dapat menjadi halangan perkembangan kalus antara ujung patahan tulang
Penyebab yang lain, karena distraksi yang mungkin disebabkan oleh kelebihan
traksi atau karena tonus dan tarikan otot.
- Gangguan perdarahan setempat
Pendarahan jaringan tulang yang mencukupi untuk membentuk tulang baru merupakan
syarat mutlak penyatuan fraktur.
(1) Penganiayaan diancam dengan pidana penjara paling lama dua tahun delapan
bulan atau pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah.
(2) Jika perbuatan mengakibatkan luka-luka berat, yang bersalah diancam dengan
pidana penjara paling lama lima tahun.
(3) Jika mengakibatkan mati, diancam dengan pidana penjara paling lama tujuh tahun.
(4) Dengan penganiayaan disamakan sengaja merusak kesehatan.
(5) Percobaan untuk melakukan kejahatan ini tidak dipidana.
Luka Berat
(a) jatuh sakit atau mendapat luka yang tidak dapat diharapkan akan sembuh secara
sempurna, atau yang menimbulkan bahaya maut;
(b) Untuk selamanya tidak mampu menjalankan tugas jabatan atau pekerjaan yang
merupakan pencaharian;
(c) Kehilangan salah satu panca indera;
(d) Mendapat cacat berat;
(e) Menderita sakit lumpuh;
(f) Terganggunya daya pikir selama lebih dari empat minggu;
(g) Gugur atau terbunuhnya kandungan seorang perempuan.