Pengujian Sumur
Pengujian Sumur
SUMUR
Tujuan
Metode
Analisa Debit
Optimum
TUJUAN :
Tujuan dilakukannya pengujian sumur adalah untuk menetapkan
kemampuan sumur yang akan diproduksi. Dari data debit Q dan
penurunan muka air s yang diukur dapat diperoleh kapasitas
jenis sumur atau sebaliknya penurunan jenis sumurnya.
Kapasitas jenis sumur merupakan ukuran kemampuan produksi
suatu sumur.
Q ro
sw ln CQ n
2 T rw
dimana C = koefisien yang dipengaruhi oleh jari-jari
sumur, konstruksi dan kondisi sumur
produksi.
1 ro
B ln
2 T rw
Sehingga total penurunan muka air di sumur
dinyatakan sebagai :
sw = BQ + CQ2
dimana :
B = koefisien akuifer loss (dt/m2)
C = koefisien well loss (dt2/m5)
Bila hubungan ini digambarkan dalam suatu kurva
diperoleh hubungan sebagai berikut :
sw
tal
to
nan
u ru
n
Pe ) BQ
(sw sw
CQ2
Q
Sumur yang produktif menurut Walton dan Bierschenk
adalah sumur yang mempunyai harga C dan Fd
(faktor develovment) yang kecil.
C
Fd 100
B
Tahap Q Sw Sw/Q Q
Uji (l/dt) (m) (dt/m2) (m3/dt)
1 12.11 0.09 7.43 0.012
2 24.87 0.27 10.86 0.025
3 36.43 0.44 12.08 0.036
4 48.37 0.75 15.51 0.048
5 60.27 1.35 22.40 0.060
6 74.37 2.01 27.03 0.074
Kurva sw/Q Q :
30
B
25
Sw/Q = 317.86Q + 2.2756
20 C
S w /Q (d t/m 2 )
Y
15
X
10
5
0
0 0.02 0.04 0.06 0.08
Q (m3/dt)
Dari grafik Hubungan antara Sw/Q dan Q diperoleh :
Nilai B (perpotongan kurva dengan sumbu Y ) ; Nilai C (kemiringan kurva) :
B= 2.276 dt/m2 2
C = 317.860 dt /m
5
2 2 5
= 0.03793 menit/m = 0.088 menit /m
Fd = ( C/B ) x 100
3
= 232.803 menit/m
3
= 0.162 hari/m
Langkah-langkah perhitungan :
1. Dari data hasil Step Drawdown Test, pada setiap Q
diperoleh nilai sw yang konstan,
2. Plot titik-titik hubungan antara sw sebagai sumbu Y dan Q
sebagai sumbu X pada skala normal.
3. Regresi tititk-titik data tersebut dengan persamaan
polinomial orde 2 (kuadrat).
4. Hitung nilai Q maksimum pada akuifer dengan
rumus :
K
Qmax 2 rw D
15
5. Plot nilai Q maks pada kurva, dan secara grafis
tentukan nilai sw maks. (Tarik garis vertikal dari Q
maks sampai memotong kurva, kemudian dari titik
potong tsb, tarik garis horisontal sampai memotong
sumbu Y, maka nilai sw maks diperoleh)
6. Plot nilai sw maks yang diperoleh pada kurva,
7. Hubungkan titik Q maks dan sw maks secara
langsung sampai memotong kurva.
8. Dari titik potong dengan kurva ditarik garis vertikal
sampai memotong sumbu X, maka nilai Q optimum
diperoleh.
Contoh soal :
Q Sw
Dari data pemompaan pada (lt/dt) (m)
15.25 0.07
Tabel berikut dan data 34.75 0.28
karakteristik aquifer ( Tebal 49.67 0.44
akuifer 20,7 m, jari-jari sumur 57.62 0.75
68.79 1.08
pompa 25 cm dan Konduktivitas 92.36 1.87
hidraluis akuifer 0,00372 m/dt ) 125.25 2.82
136.42 3.60
maka hitung Debit Optimum yang
dapat dieksploitasi dari sumur
pompa tersebut.
Penyelesaian :
1. Kurva hubungan antara Q dan sw dibuat pada skala
normal
2. Melakukan regresi polinomial orde 2 sehingga
diperoleh pers. Y=0,000164X2+0,003409X ( X = Q dan
Y = sw)
3. Hitung Q maks :
K
Qmax 2 rw D
15
0,00372
2 0,25 20,7 0,132 m3/dt
15
= 132 lt/dt
4. Dari pers regresi diperoleh :
sw maks = 0,000164 (132)2 + 0,003409 (132) = 3,31 m
5. Nilai sw maks dihubungkan dengan Q maks maka dari
grafik diperoleh Q optimum = 80 lt/dt.
3.5
Sw max
3
y = 0.000164x2 + 0.003409x
2.5
S w (m )
1.5
0.5 Qopt.
Qmax
0
0 20 40 60 80 100 120 140 160
Q (lt/dt)