Anda di halaman 1dari 81

KEBIJAKAN KESEHATAN

Azrul Azwar

1
KEBIJAKAN
Kebijakan adalah pernyataan keinginan
yang diimplementasikan sebagai
prosedur atau protokol (Chris Anderson,
2005)
Kebijakan adalah sejumlah ketentuan
yang mengikat sasaran yang dikelola
(ISSO 10164-19, ISO 10040/21)
2
KEBIJAKAN
Kebijakan adalah upaya mempegaruhi
manajer atau sasaran yang dikelola
(Morris Sloman, 1993)
Kebijakan adalah perilaku yang
diinginkan dari sistem yang heterogen,
aplikasi atau jaringan yang tersebar
(Rene Wies, 1994)
3
MACAM KEBIJAKAN
Ditinjau dari ruang Ditinjau dari sasaran,
lingkup, beraneka dibedakan atas dua
ragam 1. Kebijakan privat :
kebijakan disusun oleh dan
perburuhan untuk kepentingan
kebijakan privat
perdagangan 2. Kebijakan publik:
kebijakan pertanian disusun oleh dan
kebijakan kesehatan untuk kepentingan
publik
dsb
4
KEBIJAKAN PUBLIK
Kebijakan publik adalah aksi yang akan dilaksanakan
oleh pemerintah untuk menjawab issue issue
publik tertentu guna kepentingan masyarakat
(Johns Hopkins Institute for Public Policy, 2013)
Kebijakan publik adalah sistem hukum, peraturan-
peraturan, pedoman aksi dan prioritas pembiayaan
terkait topik-topik tertentu yang dirumuskan oleh
pemerintah atau badan badan perwakilan (Dean G.
Kilpatrick, 2000)

5
KEBIJAKAN PUBLIK
Kebijakan publik adalah rencana, posisi dan pedoman
yang dimiliki oleh pemerintah yang penyusunannya
dipengaruhi oleh keputusan pemerintah (Manitoba,
2003)
Kebijakan publik adalah metoda mengelola
pemerintahan atau masalah terkait bangsa, mencakup
suatu rancangan sistem yang dipergunakan oleh
penjabat publik atau administrasi untuk meningkatan
kesejahteran eksternal dan internal negara (ExoCrew,
2010)
6
KEBIJAKAN PUBLIK
Kebijakan publik adalah segala sesuatu yang
dipilih oleh pemerintah untuk melakukan atau
tidak melakukan sesuatu (Thomas R. Dye,
2010)
Kebijakan publik adalah keputusan dari
berbagai aktor yang saling berhubungan
untuk mencapai tujuan tertentu. (William
Jenkins, 1978)

7
MACAM KEBIJAKAN PUBLIK
Mencakup semua kepentingan publik yang
menjadi tanggung jawab pemerintah, antara lain
1. Kebijakan perdagangan
2. Kebijakan keuangan
3. Kebijakan ketenagakerjaan
4. Kebijakan pertanian
5. Kebijakan kesehatan
6. Kebijakan pendidikan
7. Kebijakan luar negeri

8
PROSES PERUMUSAN
KEBIJAKAN PUBLIK
1. Agenda seting : mengupayakan suatu
masalah mendapat perhatian pemerintah.
2. Policy formulation : pemerintah
merumuskan pilihan atau alternatif
kebijakan untuk menyelesaikan masalah
3. Policy adoption : pemerintah menetapkan
alternatif kebijakan penyelesaian masalah,
menentukan pelaksana dan bagaimana
proses atau strategi pelaksanaan kebijakan
9
PROSES PERUMUSAN
KEBIJAKAN PUBLIK
4. Policy implementation : pemerintah
melaksanakan kebijakan penyelesaian
masalah, mengalokasikan sumberdaya dan
membentuk organisasi pelaksana kebijakan
5. Policy evaluation : pemerintah memonitor
dan menilai hasil atau kinerja dari
penerapan kebijakan kebijakan

(Dunn ,
1986) 10
KEBIJAKAN KESEHATAN
Kebijakan kesehatan adalah keputusan,
rencana serta kegiatan yang akan
dilaksanakan oleh pemerintah untuk
mencapai tujuan kesehatan spesifik yang ada
di masyarakat (WHO, Health Policy, 2011)

11
KEBIJAKAN KESEHATAN
Kebijakan kesehatan mengandung sekurang-
kurangnya uraian tentang
visi dan misi untuk penetapan target
prioritas upaya yang akan dilaksanakan
butir-butir referensi untuk pedoman jangka
pendek dan jangka menengah
peran yang diharapkan dari pelbagai kelompok
masyarakat
upaya membangun konsensus untuk
pelaksanaannya
12
KEBIJAKAN LINTAS
SEKTORAL
Untuk hasil yang optimal, kebijakan
kesehatan harus didukung oleh atau
ditemukan dalam pelbagai kebijakan secara
lintas sektoral
1. Merupakan suatu pendekatan kebijakan publik
lintas sektoral yang dilakukan secara
sistematik untuk melihat dampak positif dan
negatif dari pengambilan keputusan serta
kerjasama antar sektor terhadap peningkatan
dan pemerataan kesehatan
13
KEBIJAKAN LINTAS
SEKTORAL
2. Gagasannya lahir sehubungan karena adanya
hak dan kewajiban para sektor terkait
penyelenggaran upaya kesehatan
3. Bermanfaat dalam meningkatkan tanggung
jawab para pengambil keputusan pelbagai
sektor terkait tentang pentingnya dampak
kesehatan pada semua jenjang pengambilan
keputusan

14
KEBIJAKAN LINTAS
SEKTORAL
4. Menekankan pada konsekwensi kebijakan
publik terhadap sistem kesehatan, determinan
kesehatan serta tingkat kesejahteraan dan
kesehatan masyarakat
5. Berkontribusi terhadap kelanjutan upaya
pembangunan

(8th Global Conference on Health Promotion ,


2013)

15
PROSES PERUMUSAN KEBIJAKAN
KESEHATAN
1. Identifikasi masalah kesehatan pokok, kaji
konsekuensi sosial dan ekonomi serta
dampak yang ditimbulkan
2. Identifikasi pelbagai alternatif strategi
intervensi yang akan dilakukan, kaji
efektivitas dan biaya yang diperlukan

16
PROSES PERUMUSAN KEBIJAKAN
KESEHATAN
3. Kembangkan sistem pelayanan kesehatan
sesuai dengan alternatif strategi terpilih yang
mencakup
ketenagaan
infra struktur
obat, bahan-bahan habis dan logistik lain
kemampuan manajerial
mekanisme pembiayaan

17
PROSES PERUMUSAN KEBIJAKAN
KESEHATAN
4. Pilih, tetapkan dan laksanakan apa yang dapat
dilakukan pemerintah untuk mendukung sistem
pelayanan kesehatan dengan menggunakan
pelbagai instumen kebijakan di bidang
Persuasi
Perpajakan
Peraturan perundang-undangan
Pedoman penyelenggaraan pelayanan
(Dean T. Jamison and W. Henry Mosley, American Journal of
Public Health, January 1991, Vol. 81, No. 1)

18
TUJUAN KEBIJAKAN
KESEHATAN
Tujuan pokok kebijakan kesehatan adalah untuk
menciptakan kondisi yang menguntungkan
kesehatan seluruh penduduk (Vicente Navarro,
2007)
Untuk tercapainya tujuan ini, rumusan tujuan dalam
kebijakan kesehatan harus mengandung beberapa
unsur pokok (Friedrich, 2007)
Tujuan umum (goal)
Tujuan khusus (objective)
Maksud (purpose)

19
KEGUNAAN KEBIJAKAN
KESEHATAN
Kebijakan kesehatan merupakan pedoman
yang menjadi acuan bagi semua pelaku
pembangunan kesehatan, baik pemerintah,
swasta, dan masyarakat dalam
penyelenggaraan pembangunan kesehatan
(Depkes 2009)

20
MACAM KEBIJAKAN
KESEHATAN
Kebijakan kesehatan jika ditinjau dari ruang
lingkupnya dibedakan atas beberapa macam, antara
lain
1. Kebijakan pelayanan kesehatan perorangan
2. Kebijakan pelayanan kesehatan masyarakat : vaksinasi,
pengawasan rokok, promosi ASI
3. Kebijakan pembiayaan kesehatan
4. Kebijakan ketenagaan kesehatan
5. Kebijakan pengawasan obat dan makanan
6. Kebijakan pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan

21
KEBIJAKAN KESEHATAN DI
INDONESIA
Kebijakan kesehatan 1. visi,
di Indonesia adalah 2. misi,
bagian dari kebijakan 3. tujuan,
pembangunan
4. sasaran strategis,
nasional
5. arah kebijakan
Dituangkan dalam 7
dan strategi,
(tujuh) substansi
rencana strategis (UU 6. target
25 tahun 2004) yakni: 7. pendanaan

22
KEBIJAKAN KESEHATAN DI
INDONESIA
Untuk tahun 2005-2025
Pembangunan
visi dan misi nasional
pembangunan nasional
di Indonesia adalah:
Visi : Indonesia yang
mendiri, maju, adil dan
makmur
Visi : Misi :
Misi : Mewujudkan Indonesia Mewujudkan
bangsa yang berdaya mandiri, bangsa yang
saing maju,adil dan berdaya
makmur saing

23
DETERMINAN KEBIJAKAN
KESEHATAN
Secara umum dikenal ada 3 (tiga) macam
determinan kebijakan kesehatan
1. Determinan struktural : politik, ekonomi, sosial dan budaya,
terkait intervensi kebijakan kesehatan
2. Determinan gaya hidup : perilaku sehat, aktivitas fisik,
kebiasaan makan, makanan sehat, tidak merokok, minum
alkohol, penggunaan obat serta terlibat perjudian
3. Determinan sosialisasi dan pemberdayaan : hubungan
tanggung jawab perorangan dengan kelompok, dan
keterlibatan perorangan dalam menciptakan kondisi yang
menguntungkan kesehatan

24
DETERMINAN KESEHATAN
Kebijakan kesehatan yang baik harus
mengandung 3 komponen determinan
kebijakan kesehatan (struktural, gaya hidup,
pemberdayaan), yang secara sederhana
disebut determinan kesehatan
Determinan kesehatan adalah kumpulan
dari pelbagai faktor yang mempengaruhi
kesehatan (health affecting factors)

25
KRAKTERISTIK DETERMINAN
KESEHATAN
1. Bersifat multi 2. Terdapat hubungan
faktorial, sesuai yang saling
dengan luasnya mempengaruhi
pengertian sehat antar pelbagai faktor
Faktor fisik 3. Hubungan antar
Faktor mental pelbagai faktor
Faktor sosial membentuk jaringan
penyebab (web of
causations)

26
JARINGAN PENYEBAB
Contoh: Malnutrisi (M) 2 3
dipengaruhi oleh banyak
faktor
4
1. Kemiskinan
2. Pendidikan rendah 6 M
1
3. Pengetahuan rendah
5
4. Daya beli rendah
5. Produksi pangan rendah
6. Konsumsi pangan kurang
7. Fasilitas kesehatan kurang 7 8 9
8. Status kesehatan kurang
9. Daya tahan tubuh rendah

27
DETERMINAN KESEHATAN
1. Gordon and Le Rich, (1950
a. Pejamu (host) : segala faktor yang terdapat
pada diri manusia yang mempengaruhi
timbulnya penyakit.
b. Bibit penyakit (agent): substansi atau elemen
yang kehadiran atau ketidak hadirannya dapat
menimbukan suatu penyakit
c. Lingkungan (environment): agregat dari seluruh
kondisi dan pengaruh-pengaruh luar yang
mempengaruhi kehidupan dan perkembangan
suatu organisme
28
HOST

HEALT
H

AGENT ENVIRON
MENT

29
DETERMINAN KESEHATAN
2. Blum (1974)
a. Perilaku kesehatan (health behavior): kebiasaan
sehari-hari atau gaya hidup seseorang
b. Lingkungan (environment): segala sesuatu yang
terdapat dilingkugan manusia, bersifat fisik atau
non fisik
c. Pelayanan kesehatan (health services): setiap
upaya untuk meningkatkan kesehatan
d. Keturunan (heredity): kualitas dan kuantitas gen
yang dimiliki seseorang, yang dapat
menimbulkan penyakit keturunan
30
ENVIRONMENT

HEALTH HEALTH
BEHAVIOR
SERVICES

HEREDITY

31
DETERMINAN KESEHATAN
3. Public health Agency of Canada (1986)
a. Penghasilan dan status sosial (Income and
Social Status)
b. Jaringan bantuan sosial (Social Support
Networks)
c. Pendidikan dan buta huruf (Education and
Literacy )
d. Pekerjaan/kondisi pekerjaan
(Employment/Working Conditions)
e. Lingkungan sosial (Social Environments )
f. Lingkungan fisik (Physical Environments )
32
DETERMINAN KESEHATAN
g. Praktek kesehatan personal dan keterampilan
menyelesaikan masalah (Personal Health
Practices and Coping Skills )
h. Perkembangan anak sehat (Healthy Child
Development)
i. Keadaan biologi dan faktor keturunan (Biology
and Genetic Endowment)
j. Pelayanan kesehatan (Health Service)
k. Jender (Gender)
l. Budaya (Culture)

33
a
b
l

k c

j HEALTH d

e
i

h f
g

34
DETERMINAN KESEHATAN
4. Labonte (1998)
a. Faktor pelindung (protecting factors)
a. Gaya hidup sehat (healthy lifestyle)
b. Kondisi dan lingkungan sehat (healthy condition and
environments)
c. Faktor psikososial (psychosocial factors)
d. Pelayanan kesehatan yang efektif (effective health care)
b. Faktor risiko (risk factors)
a. Kondisi berisiko (risk conditions)
b. Psikososial berisiko (psychosocial risk factors)
c. Prilaku berisiko (behavioral risk factors)
d. Fisiologi berisiko (physiological risk factors)

35
Risk
Healthy lifestyle
condition
Healthy condition Risk
and environment Protec psychosocial
t ing HEALTH fac risk factors
Psychosocial fac tors
factor tors behavioral risk
Effective health factors
care physiological
risk factors

36
DETERMINAN KESEHATAN
5. Wilson (2001)
b
a. Gaya hidup (Lifestyle) a
b. Genetika (Genetics)
c. Lingkungan fisik seha c
(Physical Environment) t
f
d. Lingkungan sosial
(Social Environment)
e. Status sosial ekonomi d
(Socioeconomic Status) e
f. Pelayanan kesehatan
(Health Care)

37
MEWUJUDKAN KEADAAN SEHAT

Untuk terwujudnya keadaan sehat, pelbagai


determinan harus diupayakan agar berada
dalam keadaan yang menguntungkan
kesehatan
Kebijakan kesehatan pada hakekadnya
mengandung uraian pelbagai upaya untuk
mempengaruhi semua determinan kesehatan
sehingga berdampak postif terhadap kesehatan
Sebagai pedoman pada pelaksanaan
pembangunan kesehatan
38
UPAYA
(INTERVENSI)

KEBIJAKAN
(PEMBANGUNAN) Determinan
KESEHATAN
kesehatan SEHAT

UPAYA
(INTERVENSI)

39
KESEHATAN DAN
PEMBANGUNAN
Kesehatan dan
pembangunan
mempunyai hubungan
timbal bailk pemb
keseh
kesehatan angun
atan
mempengaruhi an
pembangunan
pembangunan
mempengaruhi
kesehatan

40
PERANAN KESEHATAN TERHADAP
PEMBANGUNAN
Kesehatan berdampak positif terhadap
pembangunan, karena :
1. Masyarakat sehat memiliki:
Pendidikan lebih baik
Produktivitas kerja lebih tinggi
Penghasilan, simpanan, dan cadangan dana
(modal) lebih baik
Prilaku kesehatan, lingkungan pemukiman
dan stabilitas sosial lebih mantap

41
PERANAN KESEHATAN TERHADAP
PEMBANGUNAN
2. Masyarakat yang sakit memiliki:
Pendidikan rendah
Produktivitas kerja rendah
Penghasilan berkurang, pengeluaran bertambah,
akibatnya simpanan berkurang
Perilaku kesehatan dan lingkungan pemukinan kurang
mendukung yang berdampak pada terganggunya
kestabilan sosial
3. Negara yang penduduknya sehat mengalami
keberhasilan pembangunan ekonomi lebih
tinggi dari pada negara yang penduduknya sakit
42
PERANAN PEMBANGUNAN
TERHADAP KESEHATAN
Pembangunan berdampak positif terhadap
kesehatan, karena
1. Meningkatkan pemerataan kesehatan dan
kesejahteraan masyarakat
Keberhasilan pembangunan menurunkan angka
kematian bayi keluarga miskin 3 kali lebih tinggi
dari keluarga tidak miskin serta kematian balita
keluarga miskin 5 kali lebih tinggi dari keluarga
tidak miskin

43
PERANAN PEMBANGUNAN
TERHADAP KESEHATAN
2. Meningkatkan status kesehatan dan
kesejahteraan masyarakat
Peningkatan status ekonomi dan pendapatan
masyarakat
Peningkatan pendidikan dan pengetahuan
masyarakat
Perbaikan lingkungan pemukiman
Peningkatan jumlah dan mutu sarana dan
upaya kesehatan

44
TANTANGAN PEMBANGUNAN
KESEHATAN
1. Beban penyakit yang tinggi (triple burden)
Unfinished agenda : penyakit infeksi dan
menular, gizi buruk, higine dan sanitasi
kurang, prilaku kesehatan yang tidak
meniopang
Emerging diseases : penyakit degeneratif,
kelainan jiwa, kecelakaan, HIV/AIDS, SARS,
Avian Influenza
Re-emerging diseases : Malaria, TB

45
TANTANGAN PEMBANGUNAN
KESEHATAN
1. Pola penyakit di Faktor penyebab
Indonesia sedang 1. Transisi demografis
mengalami transisi penduduk muda - >
penduduk tua
(transisi
epidemiologis) 2. Transisi sosial
perilaku konservatif ->
penyakit akut -> prilaku permisif
penyakit masyarakat
kronis/kecelakaan agraris/desa - >
penyakit infeksi - masyarakat
penyakit non infeksi industri/kota

46
TANTANGAN PEMBANGUNAN
KESEHATAN
2. Sistem kesehatan yang kurang
menopang
Sub sistem pelayanan kesehatan
Akses rendah
Keterjangkauan terbatas
Mutu tidak memuaskan
Sub sistem pembiayaan kesehatan
Jumlah dana tidak memadai
Alokasi dan utilisasi dana tidak efektif dan tidak
efisien
Metoda pembiayaan tidak menguntungkan
47
TANTANGAN PEMBANGUNAN
KESEHATAN
Sulit berhadapan dengan tantangan
internasional dan nasional
Tantangan internasional: tekanan globalisasi,
perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, perkembangan sistem transportasi
dan komunikasi
Tantangan nasional : tekanan melaksanakan
good governance, tranparansi, demokrasi,
desentralisasi

48
TANTANGAN PEMBANGUNAN
KESEHATAN
3. Dukungan politik rendah
Program pembangunan kesehatan tidak
masuk dalam main stream pembangunan
nasional
Jumlah dana yang tersedia untuk
pembangunan kesehatan sangat rendah
Kebijakan publik yang pro kesehatan
tidak diterapkan

49
Dukungan Sistem Beban
politik kesehatan penyakit

50
DAMPAK
Apabila dukungan politik serta sistem kesehatan baik,
upaya untuk mengatasi beban penyakit akan lebih
berhasil
Sebaliknya apabila dukungan politik serta sistem
kesehatan lemah, akan sulit mengatasi beban penyakit.
Dampaknya adalah rendahnya status kesehatan
masyarakat
Angka Kematian Bayi tinggi (2005 : 32,3 per 1.000 KH)
Angka kematian ibu tinggi (2005: 262 per 100.000 KH)
Umur harapan hidup rata-rata rendah (2005 : 69 tahun)
Keadaan gizi balita buruk (2005: 26%)

51
ANGKA KEMATIAN BAYI

52
ANGKA KEMATIAN BALITA

53
ANGKA KEMATIAN IBU

54
UMUR HARAPAN HIDUP

55
PERBANDINGAN DENGAN NEGARA
ASEAN
NO NEGARA HDI UHH AKB AK-BT AKI
(182) (2007 (2007) (2007) (2005)
1 Singapore 23 81 2 3 14
2 Brunai 30 76 8 9 13
3 Malaysia 66 72 10 11 62
4 Thailand 87 70 6 7 110
5 Phillipine 105 71 23 28 230
6 Indonesia 111 68 25 31 420
Sumber : UNDP 2009, WHO 2005, WHO 2007
56
UPAYA MENGATASI
KETERTINGGALAN
Untuk mengejar Di Indonesia telah
ketertinggalan dilaksanakan oleh Depkes
pembangunan sejak tahun 1998, yakni
sesuai dengan Tap MPR
kesehatan perlu
RI No. X tahun 1998
dilakukan tentang pokok-pokok
Percepatan reformasi
pembangunan kesehatan Reformasi kebijakan
Reformasi sektor kesehatan
kesehatan Reformasi sistem
kesehatan

57
AGENDA REFORMASI SEKTOR
KESEHATAN DI INDONESIA

PUSKESMAS

DINAS KES

KEBIJAKAN SISTEM PEMBIAYAAN


KESEHATAN KESEHATAN
PENEMPATAN

DLL

58
REFORMASI KEBIJAKAN
KESEHATAN
Mengubah pola pikir, cara pandang, model dan
atau paradigma pembangunan kesehatan yang
saat ini diterapkan sehingga sesuai dengan
pelbagai tantangan dan perubahan yang terjadi
Upaya ini dilakukan dengan menggeser 15
determinan pembangunan kesehatan model lama
menjadi 15 determinan pembangunan kesehatan
model baru

59
PERGESERAN DETERMINAN
LAMA BARU
Consumption Investment
Margin of development Center of development
Need & demand Human right
Centralized Decentralized
Top-down Bottom-up
Fragmented Integrated
Short term Long term
Curative Preventive
Disease Market segment
Medical care Health care
Participation Partnership
Fee for-service Prepayment
Subsidy Subsidy & User charge
Public Public & Private Mix
Bureaucratic Entrepreneurship
60
PARADIGMA SEHAT
Pergeseran ke 15 determinan ini
membentuk paradigma pembangunan
kesehatan baru yang karena diterapkan
dalam bidang kesehatan disebut dengan
nama Paradigma Sehat
Paradigma Sehat adalah pola pikir, cara
pandang dan atau model penyelenggaraan
pembangunan kesehatan yang menerapkan
15 determinan baru pembangunan kesehatan
61
VISI
Visi pembangunan kesehatan 2005-2025 :
INDONESIA SEHAT 2025
Indonesia Sehat 2025 adalah proyeksi keadaan
kesehatan masyarakat Indonesia pada tahun 2025
yang ditandai oleh seluruh penduduk Indonesia
hidup dengan perilaku dalam lingkungan sehat,
memiliki kemampuan untuk memperoleh pelayanan
kesehatan yang bermutu dan merata, serta berada
dalam derajat kesehatan yang optimal
(Depkes, 2009)

62
Prilaku
Hidup
Perilaku
Sehat
sehat

Lingkungan
sehat

Yankes
tercacai
terjangkau
bermutu
INDONESIA SEHAT
Status
kesehatan
2025
optimal
63
VARIABEL DAN INDIKATOR
Perilaku Lingkungan sehat
Olahraga Air bersih
Tdk merokok Rumah sehat
Tdk minum alkohol Buang limbah sehat
Dll Dll

Akses yankes Derajat Kesehatan


Imunisasi AKB
Ante natal care AKBALITA
KB AKI
Dll Balita kurang gizi

64
MISI
1. Menggerakkan pembangunan nasional berwawasan
kesehatan
2. Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat
3. Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan
yang bermutu, merata dan terjangkau
4. Meningkatkan dan mendayagunakan sumber daya
kesehatan
(Depkes 2009)

65
MISI

Mendorong Memelihara
Kemandirian Dan Meningkatkan
Menggerakan
Masyarakat Meningkatkan dan
Pembangunan
Untuk Yankes mendayaguna
Berwawasan
Hidup Bermutu kan sumber
Kesehatan
sehat Merata dan daya kesehatan
Terjangkau

(Depkes 2009)

66
DASAR
Dasar pembangunan kesehatan 2005-
2025
1. Perikemanusiaan
2. Pemberdayaan dan kemandirian
3. Adil dan merata
4. Pengutamaan dan manfaat
(Depkes, 2009)

67
DASAR

Pember
dayaan Penguta
Perikema Adil dan
dan maan
nusiaan merata
kemandi dan
rian manfaat

68
KEBIJAKAN UMUM
1. Peningkatan kerjasama lintas sektor
2. Peningkatan perilaku, pemberdayaan masyaakat
dan kemitraan swasta
3. Peningkatan kesehatan lingkungan
4. Peningkatan upaya kesehatan
5. Peningkatan sumber daya kesehatan
6. Peningkatan kebijakan dan manajeman kesehatan
7. Peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi
kesehatan
8. Peningkatan lingkungan sosial budaya

69
TUJUAN

Tujuan pembangunan kesehatan 2005-2025


Meningkatnya kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup
sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan
masyarakat yang setingi-tingginya dapat terwujud melalui
terciptanya masyarakat, bangsa dan negara Indonesia yang
ditandai oleh penduduknya yang hidup dengan perilaku dan
dalam lingkungan sehat, memiliki kemampuan untuk
menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu, secara
adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang
setingi-tingginya di seluruh wilayah Republik Indonesia
(Depkes 2009)

70
SASARAN
Sasaran pembangunan kesehatan 2005-2025 :
meningkatnya derajat kesehatan masyarakat, yang
ditunjukkan oleh indikator dampak
Meningkatnya UHH dari 69 tahun (2005) menjadi 73,7 tahun
(2025)
Menurunnya AKB dari 32,3 per 1000 KH (2005) menjadi
15,5 per 1000 KH (2025)
Menurunnya AKI dari 262 per 100.000 (2005) KH menjadi
74 per 100.000 KH (2025)
Menurunnya prevalen balita gizi kurang dari 26% (2005)
menjadi 9,5% (2025)

71
STRATEGI
Tahap pertama (2000
-2005) Strategi thp 1
1. Pembangunan
berwawasan
kesehatan
2. Profesionalisme
3. Jaminan Pemeliharaan
Kesehatan 1 2 3 4
4. Desentralisasi

72
STRATEGI
Tahap kedua (2005 2025)
1. Pembangunan berwawasan Strategi thp 2
kesehatan
2. Pemberdayaan masyarakat
dan daerah
3. Pengembangan upaya dan
pembiayaan kesehatan
4. Pengembangan dan
pemberdayan sumber 1 2 3 4 5
manusia kesehatan
5. Penanggulangan keadaan
darurat kesehatan

73
PROGRAM POKOK PEMBANGUNAN
KESEHATAN
1. Promosi kesehatan dan 7. Sumber daya kesehatan
pemberdayaan masyarakat 8. Obat dan perbekalan
2. Lingkungan sehat kesehatan
3. Upaya kesehatan 9. Pengawasan obat dan
masyarakat makanan
4. Upaya kesehatan 10. Pengembangan obat asli
perorangan indonesia
5. Pencegahan dan 11. Kebijakan dan manajemen
pemberantasan penyakit pembangunan kesehatan
6. Perbaikan gizi masyarakat 12. Penelitian dan
pengembangan kesehatan

74
PROGRAM UNGGULAN
1. Kebijakan, pembiayan, 7. Keselamatan dan
hukum kesehata Kesehatan Kerja
2. Perbaikan gizi 8. Tembakau, alkohol,
3. P2M termasuk Imunisasi madat
4. Peningkatan perilaku sehat 9. Pengawasan obat, bahan
dan kesehatan mental berbahaya, makanan &
5. Lingkungan Pemukiman air minuman
& Udara sehat 10. Pencegahan kecelakaan
6. Kesehatan Keluarga, dan rudapaksa termasuk
Reproduksi, KB keselamatan lalu lintas
75
PENTAHAPAN
Pembangunan kesehatan di
Indonesia dilaksanakan 2020-2025
secara bertahap dan
2015-2019
berkesinambungan, yang
dibedakan atas 4 (empat)
2010-2014
Rencana Pembangunan
Jangka Menengah 2005-2009
Kesehatan (RPJM-K)
1. RPJM-K ke- 1 : 2005 2009
2. RPJM-K ke- 2 : 2010 2014
3. RPJM-K ke-3 : 2015 2019
4. RPJM-K ke 4 : 2020 - 2025

76
INDIKATOR KEBERHASILAN
1. Indikator INPUT
Komitmen politik
Pembiayaan kesehatan 5% dari total
pembiayaan pembangunan nasional atau 10 %
pembiayaan pembangunan daerah
Peningkatan GNP dan GDP
Pemerataan pendapatan
Angka melek huruf orang dewasa
Ketersediaan sarana kesehatan, penyebaran
dan penggunaannya

77
INDIKATOR KEBERHASILAN
2. Indikator PROSES
Tingkat desentralisasi
Pengambilan keputusan, pengembangan dan
penetapan suatu proses managerial bagi
pembangunan kesehatan nasional dan daerah
Kunjungan ibu hamil (K1-K4)

78
INDIKATOR KEBERHASILAN
3. Indikator OUTPUT
Cakupan pelayanan kesehatan dasar
Cakupan pelayanan rujukan
Status gizi
Perkembangan psikososial anak
Angka kematian ibu
Angka kematian bayi
Angka kematian anak
Umur harapan hidup

79
Indikator
keberhasilan

Input Proses Output

80
TERIMA KASIH

81

Anda mungkin juga menyukai