Bismillahirrohmaanirrohiim
Dosen Pembimbing:
dr.Feriandri Utomo,M.Biomed.
Sesak Nafas Malam
STEP I
A.Demam rematik : Penyakit sistemik setelah infeksi
streptococcus B-hemolitikus grup A mengenai organ jantung dan
persendian ditandai dengan, poliatritis, carditis, nodul dibawah
kulit.
B.Edem pretibial : kegagalan jantung kanan mengosongkan
darah dengan adekuat sehingga tidak dapat mengakomodasikan
semua darah yang secara normal kembali ke sirkulasi vena.
C. JVP (jugularis venous pressure): menggambarkan tekanan
vena sentral atau tekanan dalam atrium dekstra(normal:
<7mmHg/9cmH2o) dan secara tidak langsung fungsidari
ventrikel dekstra normalnya <4 cm
Step II
1.Apa hubungan obesitas dan hypertensi dengan keadaan pasien?
2.Mengapa sesak nafas semakin berat saat beraktivitas?
3.Kenapa sesak nafas dirasakan pada malam hari?
4.Apa hubungan serangan jantung dengan penyakit sekarang?
5.Apa hubungan sesak nafas dengan peny. Jantung ?
6.Mengapa terjadi edem pretibial?
7.Apa yang menyebabkan iktus kordis teraba pada SIC VI 3jari di lateral?
8.Apa hubungan usia dan jenis kelamin pada diagnosis kasus?
9.Apa diagnosis pada kasus?
10.Kenapa dokter menanyakan ada tidaknya demam rematik?
11.Bagaimana manifestasi yg terjadi pd kasus?
12.P. penunjang apa yg bisa menegakan diagnosis?
13.Bagaimana penatalaksanaan pd kasus?
14.Apa F. resiko dan komplikasi pd kasus?
15.Bagaimana prognosis pd kasus?
MIND MAPPING
Defenisi
Prognosis Etiologi
M. Klinis Patofisiologi
K. Diagnosis
Step V
1. Mahasiswa mampu memahami definisi, etiologi,
klasifikasi dari gagal jantung
2. Mahasiswa mampu memahami pathogenesis,
patofisiologi, dan manifestasi klinis
3. Mahasiswa mampu memahami factor resiko gagal
jantung
4. Mahasiswa mampu memahami penegakkan
diagnosis (anamnesis, p.fisik, p. penunjang) dan
DD dari gagal jantung
5. Mahasiswa mampu memahami penatalaksanaan
gagal jantung
6. Mahasiswa mampu memahami komplikasi dan
prognosis gagal jantung.
GAGAL JANTUNG
Definisi
Gagal jantung adalah keadaan dimana
jantung tidak mampu lagi memompakan darah
secukupnya dalam memenuhi kebutuhan
sirkulasi untuk metabolisme jaringan tubuh ,
sedangkan tekanan pengisian kedalam jantung
masih cukup tinggi.
STROKE VOLUME
( ISI SEKUNCUP )
= Jumlah darah yang dipompa satu kali oleh ventr kiri /
kanan
Pada manusia dewasa sehat SV + 70 ml
SV = EDV ESV
Antagonist Fraksi ejeksi ventrikel kiri 40 % Konsentrasi serum kalium > 5,0 mmol/L
aldosteron kelas fungsional III- IV NYHA) Serum kreatinin> 2,5 mg/dL
Dosis optimal penyekat dan ACEI Bersamaan dengan diuretik hemat kalium
atau ARB atau suplemen kalium
Kombinasi ACEI dan ARB
Angiotensin Fraksi ejeksi ventrikel kiri 40 % Sama seperti ACEI, kecuali angioedema
receptors blockers Sebagai pilihan alternatif kelas Pasien yang diterapi ACEI dan antagonis
fungsional II - IV NYHA) yang intoleran aldosteron bersamaan
ACEI Monitor fungsi ginjal dan serum elektrolit
ARB dapat menyebabkan perburukan serial ketika ARB
fungsi ginjal, hiperkalemia digunakan bersama ACEI
Penatalaksanaan
Differential Diagnosis
Disease/Condition Differentiating Signs/Symptoms Differentiating Tests
Pulmonary embolism Hemoptysis and sharp, pleuritic chest pain. CT pulmonary angiography: clot in pulmonary artery.
Risk factors of thromboembolism (TE) include
personal hx of TE, FHx, recent trauma, prolonged
immobilization, smoker, or OCP use.
Interstitial lung disease Progressively increasing dyspnea. CXR: reticular infiltrate in the late stages of disease.
Oxygen desaturation with exercise. High-resolution CT scan: ground-glass appearance,
Fine bibasal crepitations with no other signs of reticular infiltrates, honeycombing, and architectural
heart failure. distortion.
Spirometry: restrictive pattern.
Eosinophil
Mucus plug
Epithelial shedding
Nerve activation
Subepithelial
fibrosis
Plasma leak
Oedema Sensory nerve
activation
Mucus
Vasodilatation Cholinergic
hypersecretion reflex
New vessels
hyperplasia Bronchoconstriction
Hypertrophy/hyperplasia
32
Normal EKG
Sinus , HR = 70, axis left deviation AVF - ; lead I +
ST segmen = strain
T wave = strain T upright
V5 = strain of LV , strain adalah otot jantung meregang termasuk kriteria LVH, bentuk sperti ST depresi
QRS = S V1,V5,V6 ; V3 , AVL = ventrikular hipertropi
V7,V8,V9 = elevasi = terdapat resiprokal posterior V1,V2 depresi
ST elevasi V1,V2,V3,V4 = anterior
Post Myocardial Infarction
ECG demonstrates large anterior infarction
A: Proximal large RCA occlusion