Anda di halaman 1dari 35

FIELD STUDY

(PUSKESMAS SUKMA JAYA)

Disusun oleh:
Ovelia Yolanda
Gessy Dwi Monicaningrum
Nurus Saadah
Annisa Siska Afita
Yunita Ariyanti
Zafirah Ariibah Saniyyah Indrapati
Yulia Dewi Pratiwi
Azhar Alkautsar
Satrio Hasbi Pratama
Siti Thannisa Aisyah Gumanti
PUSKESMAS

Puskesmas adalah sarana pelayanan kesehatan dasar


yang amat penting di indonesia. Puskesmas merupakan
unit yang strategis dalam mendukung terwujudnya
perubahan status kesehatan masyarakat menuju
peningkatan derajat kesehatan yang optimal. Untuk
mewujudkan derajat kesehatan yang optimal tentu
diperlukan upaya pembangunan sistem pelayanan
kesehatan dasar yang mampu memenuhi kebutuhan-
kebutuhan masyarakat selaku konsumen dari pelayanan
kesehatan dasar tersebut (Profil kesehatan indonesia,
2007).
TUJUAN FIELD STUDY

1.Melatih kemampuan komunikasi efektif, berinteraksi dan


bersosialisasi dengan masyarakat, khususnya petugas
kesehatan.
2.Mengetahui angka kejadian, penyebab, dan upaya
pencegahan serta penanggulangan penyakit menular dan
tidak menular.
PENYAKIT
Menurut Kathleen Meehan Arias

Penyakit adalah suatu kesakitan pada organ tubuh yang biasanya memiliki sedikitnya
2 sifat dari kriteria ini : agen atiologik telah diketahui, kelompok tanda serta gejala
yang dapat di identifikasi, atau perubahan anatomi yang konsisten.

Menurut dr.Beate Jacob

Suatu penyimpangan dari keadaan tubuh yang normal atau ketidakharmonisan jiwa.

Menurut Wahyudin Rajab, M.epid

Keadaan yang bersfat objektif dan rasa sakit yang bersifat subyektif.

Menurut dr. Eko Dudiarto

Kegagalan mekanisme adaptasi suatu organisme untuk bereaksi secara tepat terhadap
rangsangan atau tekanan sehingga timbul gangguan pada fungsi atau struktur organ
atau sistem tubuh.

Menurut Azizah Haji Baharuddin

Keadaan yang diakibatkan oleh kerusakan keseimbangan fungsi tubuh dan bagian
PENYAKIT TIDAK MENULAR
Penyakit tidak menular (PTM) atau penyakit noninfeksi
adalah penyakit yang dianggap tidak dapat ditularkan atau
disebarkan dari seseorang kepada orang lain, sehingga bukan
merupakan sebuah ancaman bagi orang lain. PTM
merupakanbeban kesehatan utama di negara-negara
berkembang dan negara industri. Berdasarkan laporan WHO
mengenai PTM di Asia Tenggara terdapat lima PTM dengan
tingkat kesakitan dan kematian yang sangat tinggi, yaitu
penyakit jantung (kardiovaskuler), DM, kanker, penyakit
pernafasan obstruksi kronik dan penyakit karena kecelakaan.
FAKTOR PTM
1)Menurut Dapat-Tidaknya Risiko itu diubah:

a.Unchangeable Risk Factors

Faktor risiko yang tidak dapat diubah. Misalnya : umur, genetik.

b.Changeable Risk Factors

Faktor risiko yang dapat berubah. Misalnya: kebiasaan merokok, olah raga.

2)Menurut Kestabilan Peranan Faktor risiko:

a.Suspected Risk Factors (faktor risiko yang dicurigai)

Faktor risiko yang belum mendapat dukungan ilmiah, dalam peranannya sebagai
faktor yang berperan dalam kejadian suatu penyakit. Misalnya: merokok
menyebabkan terjadinya kanker leher rahim.

b.Established Risk Factors (faktor risiko yang telah ditegakkan)

Faktor risiko yang telah mendapat dukungan ilmiah, dalam peranannya sebagai
faktor yang berperan dalam kejadian sutu penyakit. Misalnya: rokok sebagai faktor
risiko terjadinya kanker paru.
Faktor-faktor risiko penyakit tidak menular yang
bersifat kronis

a.Tembakau
b.Alkohol
c.Kolesterol
d.Diet
e.Obesitas
f.Aktivitas
g.Stress
h.Pekerjaan
i.Lingkungan masyarakat sekitar
j.Life style
UPAYA PENCEGAHAN
a.Pencegahan Primordial

Berupa upaya untuk memberikan kondisi pada masyarakat yang


memungkinkan penyakit tidak dapat berkembang karena tidak adanya peluang
dan dukungan dari kebiasaan, gaya hidup maupun kondisi lain yang merupakan
Faktor risiko untuk munculnya suatu penyakit.

b.Pencegahan Tingkat Pertama

1.Promosi Kesehatan Masyarakat: kampanye kesadaran masyarakat, promosi


kesehatan pendidikan kesehatan masyarakat.

2.Pencegahan khusus: pencegahan keterpaparan, pemberian kemopreventif

c.Pencegahan Tingkat Kedua

1.Diagnosis Dini, misalnya dengan screening.

2.Pengobatan, misalnya dengan kemotherapi atau pembedahan

d.Pencegahan Tingkat Ketiga adalah dengan cara Rehabilitasi.


30 PENYAKIT TIDAK MENULAR

1.Hipertensi 16. Glukoma

2.Diabetes 17. Gagal ginjal

3.Ashma Bronchiale 18. Alzheimer

4.Osteoporosis 19. Varises

5.Depresi 20. Keloid

6.Keracunan 21. Usus buntu

7.Sariawan 22. Varikokel

8.Rematik 23. Amandel

9.Stroke 24. Ambien

10.Kanker 25. Asam urat

11.Maag 26. Kolesterol

12.Asam lambung 27. Migrain

13.Tukak lambung 28. Vertigo

14.Obesitas 29. Katarak

15.Diabetes Melitus 30. Penyakit jiwa


PENYAKIT MENULAR
Penyakit menular adalah penyakit yang dapat ditularkan ( berpindah dari orang yang
satu ke orang yang lain, baik secara langsung maupun melalui perantara. Penyakit
menular ini ditandai dengan adanya age atau penyebab penyakit yang hidup dan dapat
berpindah. Proses terjadinya penyakit infeksi/menular disebabkan adanya interaksi
antara agen atau faktor penyebab penyakit, manusia sebagai penjamu atau host
dan faktor lingkungan yang mendukung. Ketiga faktor tersebut dikenal sebagai Trias
Penyebab Penyakit. Proses interaksi ini disebabkan adanya agen penyebab penyakit
kontak dengan manusia sebagai penjamu yang rentan dan didukung oleh keadaan
lingkungan. Proses interaksi ini dapat terjadi secara individu atau kelompok. Misalnya,
proses terjadinya penyakit TBC karena adanya mikobacterium tuberculosa yang kontak
dengan manusia sebagai penjamu yang rentan, daya tahan tubuh yang rendah dan
perumahan yang tidak sehat sebagai faktor lingkungan yang menunjang.

Proses terjadinya penyakit di atas sebenarnya telah dikenal sejak zaman Romawi yaitu
pada masa Gakenus (205-130 SM) yang mengungkapkan bahwa penyakit dapat terjadi
karena adanya faktor predisposisi, faktor penyebab dan faktor lingkungan.
FAKTOR AGEN
Agen sebagai faktor penyebab penyakit dapat berupa unsur hidup atau mati yang terdapat dalam jumlah yang berlebih
atau kekurangan.

Agen berupa unsur hidup terdiri dari:

1.Virus, misalnya influenza, trachoma, cacar

2.Bakteri, misalnya disentri

3.Jamur, yakni bermacam-macam panu, kurap.

4.Parasit, yakni bermacam-macam cacing peru seperti ascaris (cacing gelang)

5.Protozoa, misalnya malaria, filaria dsb.

6.Metazoa

Agen berupa unsur mati :

7.Fisika: sinar radioaktif

8.Kimia: karbon monoksida, obat-obatan, pestisida

9.Fisik: benturan atau tekanan

Unsur pokok kehidupan:

10.Air dan udara

Keadaan fisiologis : kehamilan dan persalinan

Kebiasaan hidup : merokok, alkohol, narkotika

Perubahan hormonal : diabetes melitus, hipertiroid

Kelainan genetika : down syndrom


FAKTOR PENJAMU
Penjamu ialah keadaan manusia yang sedemikian rupa sehingga menjadi faktor risiko untuk
terjadinya penyakit. Faktor ini disebut faktor instrinsik.

Faktor penjamu yang merupakan faktor risiko untuk timbulnya penyakit adalah sebagai berikut.

1.Genetik, misalnya, penyakit herediter seperti hemophilia, sickle cell anemia dan gangguan glukosa
6 fosfatase.

2.Umur. Misalnya, usia lanjut mempunyai risiko unutk terkena karsinoma, penyakit jantung dll.

3.Jenis kelamin. Misalnya, penyakit kelenjar gondok, kolesistitis, reumatoid artritis, diabetes melitus
( cenderung terjadi pada wanita), penyakit jantung dan hipertensi (menyerang laki-laki).

4.Keadaan fisiologi. Kehamilan dan persalinan memudahkan terjadinya berbagai penyakit, seperti
keracunan kehamilan, anemia dan psikosis pascapartum.

5.Kekebalan. Orang-orang yang tidak mampunyai kekebalan terhadap suatu penyakit akan mudah
terserang penyakit tersebut.

6.Penyakit yang diderita sebelumnya. Misalnya, reumatoid artritis yang mudah kambuh.

7.Sifat-sifat manusia. Higieni perorangan yang jelek akan mudah terserang penyakit infeksi. Misalnya
Balanitis, Karsinoma penis bagi orang yang tidak sirsumsisi.
FAKTOR LINGKUNGAN
Lingkungan merupakan faktor ketiga sebagai penunjang terjadinya penyakit. Faktor ini
disebut faktor ekstrinsik. Faktor lingkungan dapat berupa lingkungan fisik, lingkungan
biologis atau lingkungan sosial ekonomi.

Selain faktor-faktor di atas, sifat-sifat mikroorganisme sebagai agen penyebab penyakit


juga merupakan faktor penting dalam proses timbulnya penyakit infeksi. Sifat-sifat
mikroorganisme tersebut antara lain:

1.Patogenesis adalah kemampuan mikroorganisme untuk menimbulkan penyakit pada


penjamu.

2.Virulensi adalah kemampuan mikroorganisme untuk menimbulkan penyakit yang berat


atau fatal.

3.Tropisme ialah pemilihan jaringan atau organ yang diserang.

4.Pejamu yang diserang, bila suatu mikroorganisme hanya menyerang manusia,


dikatakan bahwa mikroorganisme tersebut mempunyai rentang yang pendek.

5.Kecepatan berkembangbiak, mikroorganisme yang mempunyai kemampuan


berkembang biak dengan cepat akan cepat menimbulkan penyakit
PENYAKIT MENULAR
1.Penyakit HIV/AIDS

AIDS didefinisikan sebagai suatu sindrom atau kumpulan gejala penyakit dengan
karakteristik difisiensi kekebalan tubuh yang berat dan merupakan manifestasi stadium akhir
infeksi virus HIV. Virus HIV terdapat dalam darah dan cairan tubuh seseorang yang telah
tertular, walaupun orang tersebut belum menunjukkan keluhan. HIV hanya dapat ditularkan
bila terjadi kontak langsung dengan cairan tubuh atau darah. Terdapat 3 cara penularan HIV,
yaitu hubungan seksual, kontak langsung dengan darah yang tercemar HIV seperti melalui
jarum suntik secara bergantian.

2.Penyakit TBC

Kuman penyebab TBC (mycobacterium tuberculosis) ditemukan pertama kali pada tahun 1882
oleh Robert Koch. Etiologi penyebab tuberkulosis paru adalah kuman tahan asam
mycobacterium tuberculosis.

3.Flu Burung

Penyakit flu burung adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh virus influenza tipe
A dan ditularkan oleh unggas. Penyakit flu burung menyebar melalui udara dari burung ke
PENCEGAHAN
1.Eliminasi reservoir ( sumber penyakit)

Eliminasi reservoir manusia sebagai sumber penyebaran penyakit dapat dilakukan dengan:

a.Mengisolasi penderita, yaitu menempatkan pasien di tempat yang khusus untuk mengurangi kontak
dengan orang lain.

b.Karantina, adalah membatasi ruang gerak penderita dan menempatkannya bersama-sama penderita
lain yang sejenis pada tempat yang khusus didesain untuk itu. Biasanya dalam waktu yang lama,
misalnya karantina untuk penderita kusta.

2.Memutus mata rantai penularan

Meningkatkan sanitasi lingkungan dan higiene perorangna merupakan usaha yang penting untuk
memutuskan hubungan atau mata rantai penularan penyakit menular.

3.Melindungi orang-orang yang rentan

Bayi, anak balita dan lanjut usia merupakan kelompok usia yang rentan terhadap penyakit menular.
Kelompok yang rentan ini perlu perlindungan khusus dengan imunisasi, baik imunisasi aktif maupun
pasif.
Pada anak usia muda, giz yang kurang akan menyebabkan kerentanan pada anak tersebut. Oleh sebab itu,
meningkatkan gizi anak merupakan usaha pencegahan penyakit infeksi pada anak.
Faktor Penyakit Tidak Menular (Riset kesehatan dasar
2013)

FAKTOR RISIKO PREVALENSI

Merokok 36,3%

Kurang Aktifitas Fisik 26,1%


Kurang Sayur dan Buah 93,6%
Makanan Tinggi Manis 53,1%
Makanan Tinggi Asin 26,2%
Makanan Tinggi Lemak 40,7%
Makanan Tinggi Penyedap 77,3%
Gangguan Mental Emosional 6,0%
JUMLAH KASUS TB PARU 2009

JANUARI 2009 - DESEMBER 2009


JENIS
PENYAKIT USIA

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 JML

TUBERKULO
SIS 1 - 4 Th 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

PARU BTA
(+) 5 - 14 Th 0 0 0 1 0 2 2 0 0 0 0 0 5

TANPA
PEMERIKSAA
N BIAKAN 15 - 44 Th 0 0 0 5 2 3 0 5 3 1 10 0 29

A.15.0 45 - 54 Th 0 0 0 0 2 2 0 0 0 1 0 0 5

55 - 64 Th 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 3 0 4

> 64 Th 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JML 0 0 0 6 4 8 2 5 3 2 13 0 43
JUMLAH KASUS CAMPAK 2009

JANUARI 2009 - DESEMBER 2009

JENIS
PENYAKIT USIA JML

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

CAMPAK 28hr- 1 th 0 2 0 1 1 0 3 0 1 2 0 1 11

B.059 1 - 4 TH 5 0 7 4 3 8 1 0 5 4 2 4 43

5 - 14 Th 8 14 17 8 7 6 2 0 6 2 6 4 80

15 - 44 th 9 11 5 6 0 1 1 0 2 0 0 2 37

45- 54 th 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3

55 - 64 th 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1

> 64 th 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JML 26 27 29 19 11 15 7 0 14 8 8 11 175
JUMLAH KASUS DIARE

JENIS
JANUARI 2009 - DESEMBER 2009
PENYAKIT USIA JML

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

DIARE

&GASTRO
28hr- 1
ENTERITIS th 35 25 20 19 15 17 15 0 12 16 0 36 210

A 09 1 - 4 Th 60 41 92 63 68 101 81 7 133 96 0 90 832

5 - 14 Th 45 35 32 30 30 37 108 71 52 60 15 57 572

15 - 44
th 37 28 41 45 27 42 47 66 32 80 51 53 549

45- 54 th 15 14 10 11 15 26 11 32 25 18 0 9 186

55 - 64
th 6 3 3 7 7 13 9 3 12 2 0 13 78

> 64 th 3 0 0 0 3 6 0 1 5 2 0 1 21

JML 201 146 198 175 165 242 271 180 271 274 66 259 2448
JUMLAH KASUS VARICELLA

JENIS JANUARI 2009 - DESEMBER 2009

PENYAKIT USIA JML

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Varicela

(cacar air ) 28hr- 1 th 7 4 4 3 1 4 3 5 2 5 10 2 50

B.01.9 1 - 4 Th 14 22 14 7 18 10 10 15 4 12 12 8 146

5 - 14 Th 30 24 32 28 15 10 11 19 9 21 14 16 229

15 - 44 th 8 10 10 7 4 4 6 6 9 28 10 3 105

45- 54 th 1 2 0 2 0 3 1 0 0 2 0 0 11

55 - 64 th 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

> 64 th 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JML 60 62 60 47 38 31 31 45 24 68 46 29 541
TB PARU

Penyebab : Mycobacterium tuberculocis

Sifat : Asam, batang, aerob, tahan hidup di udara N Rentang Jumlah


kering dan dingin o umur kasus
Penularan : melalui doplet udara 1 5-14 tahun 5 orang
Gejala klinis : Demam, batuk, sesak nafas,nyeri dada, .
malaise 2 15-44 tahun 29 orang
Diagnosis: anamnesa, pemeriksaan fisik, pemeriksaan .
penunjang, pemeriksaan lab = sputum BTA S- 3 45-54 tahun 5 0rang
P-S dan darah perifer, untuk anak-anak (test .
tuberculin) 4 15-44 tahun 165 orang
Penatalaksanaan : .
1.Pengobatan (obat paket) Tahun 2009 204 orang
2.Dalam pemberian obat ada PMO (Pengawas Minum
Obat)
CAMPAK
Penyebab : virus campak

Sifat : di udara tahan sampai 2 jam N Rentang Jumlah


o umur kasus
Penularan :
1 28 hari 1 11 orang
percikan ludah pada saat bersin, atau batuk
. tahun
Virus akan tetap aktif dan menular di udara atau pada 2 1 tahun- 4 43 orang
permukaan yang terinfeksi sampai lebih dari 2 jam . tahun
Virus juga dapat ditularkan oleh seseorang yang terinfeksi sejak 3 5 tahun-14 80 orang
4 hari sebelum keluarnya ruam sampai 4 hari setelah keluarnya . tahun
ruam 4 15tahun- 44 37 orang

Gejala klinis : demam, batuk, ruam di kulit (awal di telinga . tahun


belakang dan wajah), mata merah berair 5 45 tahun - 3 0rang
. 54 tahun
komplikasi : diare, radang telinga tengah yang dapat menimbulkan
4 55 tahun - 1 orang
kebutaan, pneumonia, diare, encephalitis, kebutaan
. 64 tahun
penatalaksanaan: pemberian vitamin A, bersifat syntomatis,
Tahun 2009 175 orang
pemberian nutrisi yang baik, penanganan komlpikasi jika ada
DIARE
Adalah Buang air besar lembek/cair bahkan dapat berupa air saja yang
N Rentang Jumlah
frekuensinya lebih sering dari biasanya, (3/lebih) berlangsung < 14 hari
o umur kasus
Penyebab: Infeksi, malabsorbsi, alergi, keracunan, imun defisinsi, atau
1 28 hari 1 210 orang
sebab-sebab lain
. tahun
Penularan : fecal dan oral
2 1tahun -4 832 orang
Manifestasi klinik : Buang air besar encer dan sering , muntah, nyeri perut
. tahun
sampai kejang perut, demam, dehidrasi
3 5 tahun-14 572 orang
Penatalaksanaan : Menilai derajat dehidrasi, menentukkan rencana
. tahun
pengobatan, misalnya menunjukkan cara pemberian oralit
4 15 tahun- 549 orang
Jenis-jenis diare bermasalah :
. 44 tahun
1.Disentri berat
5 45 tahun- 186 orang
berlangsung selama 10 hari buang air sedikit dengan darah dan lendir.
. 54 tahun
Gejala klinis
6 55 tahun 78 orang
Diare cair, hari kedua/ketiga muncul darah dengan/tanpa lendir, sakit . 64 tahun
perut dan diikuti tenemus, panas tidak nafsu makan
7 64 21 orang
2.Diare perisistem . tahun
Berlangsung selama 14 hari Tahun 2009 2448
VARICELA
N Rentang Jumlah
Disebabkan oleh virus, merupakan cacar air menular
o umur kasus
melalui percikan ludah dan kontak penularan terjadi dari
1 28 hari 1 50 orang
1-7 hari timbul kelainan kulit
. tahun
Gejala klinis : Inkubasi 13-17 hari, gejala awal pusing, 2 1tahun -4 146 orang
demam yang tidak terlalu tinggi , kelainan kulit . tahun
macula dan papula, ruam dibadan, sakit kepala, 3 5 tahun-14 229 orang
demam yang tidak terlalu tinggi . tahun
Penatalaksanaan : 4 15 tahun- 105 orang
. 44 tahun
1.Menghilangkan gejala dengan memberikan
5 45 tahun- 11 orang
paracetamol bila demam tinggi
. 54 tahun
2.Pasien mandi dengan air dan sabun kalium 6 55 tahun 0 orang
permanganate . 64 tahun
3.Bedak salycil 7 64 0 orang
. tahun
Tahun 541orang
FLU BURUNG
Penyakit menular di kalangan hewan (unggas dan babi) yang disebabkan oleh virus influenza tipe A (H5N1)
Cara penularan :
1. Dari ungggas, hewan lain dan manusia
2. Penularan dari manusia ke manusia belum terbukti
3. Melalui kotoran atau sekret unggas mencemari udara dan tangan penjamah
4. Masa inkubasi 3-7 hari
5. Masa infeksius pada manusia: 1 hari sebelum sampai 3-5 hari sesudah timbul gejala

Gejala pada manusia :

6. Batuk dan nyeri tenggorokan

7. Suhu badan meningkat

8. Mirip flu berat

9. Sesak nafas

10. Radang saluran pernafasan atas

Jika pasiennya positif flu burung, langsung dibawa ke rumah sakit untuk uji laboratorium

11. Isolasi virus dari darah, internal organ

12. Serologi antibody detection dan antigen detection

Terapi : Diberi asetamir bagi yang terkena suspect

Kelompok resiko : Pekerja peternak (dokter hewan), pekerja lab, pengunjung, kontak dengan penderita flu burung

Pencegahan WHO (14 januari 2004)

13. Cuci tangan, dengan disinfektan (alcohol 70%)

14. Sarung tangan, kacamata dan masker

15. Yang rentan adalah anak-anak, usia lanjut dan penderita jantung

16. Pengamatan kesehatan secara pasif bagi yang beresiko/terpapar dan keluarganya: gejala gangguan saluran pernafasan, demam

17. Serosurvai bagi yang terpapar

18. Beresiko menghirup udara tercemar: antiviral (oseltamivir 1X75 mg selama 1 minggu)

19. Penyuluhan pada masyarakat beresiko tinggi

20. Menjaga kebersihan diri pada masyarakat beresiko tinggi

21. Melarang masuknya orang di peternakan yang terjadi Al

22. Pekerja peternakan/masyarakat sekitar peternakan bila mengalami influenza agar se

23.Menyiagakan RS yang sebelumnya disiagakan u ntuk SARS

. Penyiapan pengobatan: oseltamivir

. Menggunakan biosecurity pada pekerja peternakan

. Secara rutin mengadakan peetemuan antara Ditjen PP & PL dan Ditjen Peternakan

Faktor penyakit menular

1. Faktor kausal(Agent) berupa mikroorganisme

2. Faktor pejamu (Host) berupa perilaku dan daya tahan tubuh manusia

3. Faktor lingkungan berupa sanitasi , perubahan cuaca, iklim


HIPERTENSI (faktor darah, faktor pembuluh darah)

Klasifikasi, kriteria JNC VII :

- Normal : sistol darah keluar jantung 120 mmHg. Jumlah Jumlah


distol darah kembali ke jantung 80 mmHg. kasus lama kasus baru
- Prehipertensi : sistol darah keluar jantung > 120 s/d <140 mmHg. 2015 2016
distol darah kembali ke jantung >80 s/d <90 mmHg. 305 orang 192 orang
- Hipertensi

stadium I : sistol darah keluar jantung >140 s/d <160 mmHg.

diastol darah kembali ke jantung >90 s/d <100 mmHg.

stadium II : sistol darah keluar jantung 160 mmHg.

diastol darah kembali ke jantung 100 mmHg.

stadium III : sistol darah keluar jantung 180 mmH

stadium III : sistol darah keluar jantung 180 mmHg.

diastol darah kembali ke jantung 100 mmHg.

Hipertensi dikenal dengan kenaikan tekanan darah bersifat menetap dengan pemeriksaan ulang 1 2 mg.
FAKTOR-FAKTOR

1.riwayat keluarga.

2. konsumsi tinggi garam.

3. stress psikososial.

4. obesitas.

5. kurang olah raga.

6. merokok dan minum alkohol.


Gejala klinis : pusing, sakit kepala, dan rasa lelah.

Gejala tidak spesifik : epistaksis (mimisan), telinga


berdengung, sukar tidur, mata berkunang kunang, dan
marah.

Penanganan :
- Tidak memerlukan terapi obat tetapi hanya life style
modification.
- Olah raga ringan

- Hipertensi stadium I : life style modification + 1 jenis


obat terapi.
DIABETES MELITUS
Karena adanya peningkatan kadar glukosa darah akibat kekurangan insulin.

Klasifikasi :

- DM tipe I (IDDM) = insulin tidak di produksi

- DM tipe II (NIDDM) =jumlah insulin normal, tapi jumlah reseptor insulin pada permukaan sel
kurang.

- DM gestratronal = pada kehamilan Jumlah Jumlah


kasus kasus
Gejala klinis :
lama baru
- Polidipsi (sering haus), polifagi (sering makan), poliuri, lemas, berat badan turun.
2015 2016
- Gejala lain : tanda neuritis perifer, gatal, rasa baal pada anggota badan.
211 151
- Terjadi katarak, ulkus dan ganggren (busuk pada kaki).
orang orang
- Obesitas

Diagnosa DM :

Kadar gula darah sewaktu >200mm/dl dengan gejala khas DM.

Kadar gula darah sewaktu >200mm/dl dalam 2 kali pemeriksaan tanpa gejala khas DM.

Kadar gula darah PP >200mm/dl setelah beban glukosa 75g untuk kasus gejala klinis
tanpa khas.
FAKTOR
Berumur > 40 tahun

Obesitas

Hipertensi

Riwayat keluarga DM

Riwayat melahirkan bayi > 4kg

Riwayat DM pada kehamilan

Dislipidemia

Kurang berolahraga
PILAR UTAMA PENGELOLAAN DM

1.Perencanaan makan.

2.Latihan jasmani.

3.Obat khasiat hipoglikemik.

4.Penyuluhan/edukasi.
ASMA BRONKIAL

Saluran pernafasan menyempit dan bersifat sekunder pada jaringan parut.

Penyebab : Sering dicetuskan oleh ISPA, tekanan emosi, kerja fisik, rangsangan zat
yang bersifat alergen, cuaca.

Gejala klinis :

- Sesak nafas disertai mengi akibat kesulitan ekspirasi.

- Wheezing pada auskultasi.

- Sesak nafas hebat sebagai status asmatikus yang dapat berakibat fatal.

- Sianosis (pucat).

Penatalaksanaan asma :

Factor pencetus dihindari

Serangan ringan diberikan adrenalin 1:1000 0,2 0,3mlsc yang dapat


diulangi beberapa kali dengan interval 10 15 menit.

Brokodilator : teofilin dewasa 3x100 150mg.

Prednisone diberikan beberapa harus saja untuk mencegah status asmatikus.

Oksigen.
ARTHRITIS
- OA

Penyebab = mikro trauma yang berulang obesitas, stress oleh beban tubuh dan penyakit sendi lainnya.

- AR

Penyebab = autoimun karena peristiwa imunologi yang menyebabkan destruksi sendi

Factor resiko OA :

Pertambahan usia

Wanita lebih sering dibandingkan pria (usia >50)

Obes

Trauma sendi

Gejala klinis :

Sendi yang terserang biasanya merah, bengkak dan nyeri

Sifat serangan sendi timbul

Penatalaksaan :

- Analgesic biasa/ anti inflamasi non steroid

- Rehabilitas = 1. Mengistirahatkan sendi yang sakit

2. menggunakan alat bantu untuk beraktifitas

3. fisioterapi

4. operasi
KESIMPULAN
Penyakit menular yang tertinggi di Puskesmas Sukmajaya adalah diare dengan
jumlah kasus 2648 kasus pada tahun 2009, sedangkan penyakit tidak menular
yang tertinggi di Puskesmas Sukmajaya adalah hipertensi yaitu sebanyak 305
kasus pada tahun 2009 dan 192 pada tahun 2016. Penyebab utama penyakit
menular di Puskesmas Sukmajaya adalah sanitasi lingkungan yang kurang baik,
sehingga mendukung pertumbuhan agent-agent penyebab penyakit, seperti
bakteri dan virus. Sedangkan, penyebab utama penyakit tidak menular adalah
gaya hidup (life style) seperti kerja fisik yang keras dan konsumsi garam yang
tinggi, faktor umur, serta faktor genetik. Cara penanggulangan penyakit menular
dan tidak menular di Puskesmas Sukmajaya sesuai 5 level of prevention adalah
health promotion (penyuluhan, olahraga bersama di Puskesmas Sukmajaya,
biasanya dihadiri lansia), specific protection (imunisasi), early diagnosis and
prompt treatment (pemberian rifampisin pada penyakit TB Paru), disability
limitation (pemberian asetamir bagi yang terkena suspect flu burung),
rehabilitation. Imunisasi adalah salah satu bentuk upaya pencegahan yang
dilakukan oleh puskesmas sukmajaya untuk mencegah penyakit menular dan
tidak menular serta termasuk program 5 level pencegahan penyakit, yaitu
pencegahan spesifik.
Untuk melakukan upaya-upaya pencegahan penyakit tersebut dan upaya membuat lingkuangan yang sehat, harus adanya kesadaran dan kerjasama yang baik antar masyarakat, puskesmas
dan pemerintah. Didukung juga dengan jumlah petugas medis atau dokter yang sebanding dengan populasi di daerah sekitar puskesmas tersebut, agar tindakan preventif dan pengobatan dapat
berjalan efisien dan tepat sasaran.

Upaya-upaya hidup sehat dan bersih harus selalu tertanam didalam masyarakat dalam rangka mewujudkan konsep pencegahan penyakit lebih baik dari pada mengobati. Masyarakat juga
harus sadar akan kebersihan dan pola hidup sehat. Karena semua upaya akan terasa sia-sia jika masyarakat tidak peduli terhadap hal tersebut.

Anda mungkin juga menyukai