sementara, dapat juga bersifat permanen. Kontrasepsi Tanpa Menggunakan Alat/Obat Senggama terputus (Koitus Interruptus) Senggama terputus penarikan penis dari vagina sebelum terjadi ejakulasi. Keuntungan: tidak membutuhkan biaya, alat maupun persiapan, akan tetapi Kekurangan: dibutuhkan pengendalian diri yang besar dari pihak pria dan bisa mengurangi kenikmatan/kepuasan dalam berhubungan seksual. Efektivitas bergantung pada kesediaan pasangan untuk melakukan senggama terputus setiap melaksanakannya (angka kegagalan 4-18 kehamilan per 100 perempuan per tahun). Dan efektivitasnya akan jauh menurun jika sperma dalam 24 jam sejak ejakulasi masih melekat pada penis. Kegagalan dengan cara ini dapat disebabkan oleh: Adanya pengeluaran air mani sebelum ejakulasi (praejeculatory fluid) yang dapat mengandung sperma, apalagi pada koitus yang berulang (repeated coitus); Terlambatnya pengeluaran penis dari vagina; Pengeluaran semen dekat pada vulva dapat menyebabkan kehamilan. Pembilasan Pascasanggama (Postcoital Duche) Tujuan mengeluarkan sperma secara mekanik dari vagina. Penambahan cuka ialah untuk memperoleh efek spermasida serta menjaga asiditas vagina. Cara ini mengurangi kemampuan terjadinya konsepsi hanya dalam batas- batas tertentu karena sebelum pembilasan dapat dilakukan, spermatozoa dalam jumlah besar telah memasuki servik uteri. Kontrasepsi Secara Mekanis Kondom Prinsip kerja kondom sebagai perisai dari penis sewaktu melakukan koitus, dan mencegah tumpahnya sperma dalam vagina. Bentuk kondom adalah silindris dengan pinggir yang tebal pada ujung yang terbuka, sedang ujung yang buntu berfungsi sebagai penampung sperma. Diameternya biasanya kira-kira 31-36,5 mm dan panjang lebih kurang 19 mm. Kondom dilapisi dengan pelicin yang mempunyai sifat spermatisid. Keuntungan kontrasepsi, dan dapat memberi perlindungan terhadap penyakit kelamin. Kekurangan pasangan merasakan selaput karet tersebut sebagai penghalang dalam kenikmatan melakukan koitus. Kegagalan bocor atau koyaknya alat itu atau tumpahnya sperma yang disebabkan oleh tidak dikeluarkannya penis segera setelah terjadi ejakulasi. Efek samping kondom tidak ada, kecuali jika ada alergi terhadap bahan untuk membuat karet. Pessarium Diafragma vaginal
Diafragma vaginal terdiri atas kantong karet yang
berbentuk mangkuk dengan per elastis pada pinggirnya. Per ini ada yang terbuat dari logam tipis yang tidak dapat berkarat, ada pula yang dari kawat halus yang tergulung sebagai spiral danmempunyai sifat seperti per. Diafragma dimasukkan ke dalam vagina sebelum koitus untuk menjaga jangan sampai sperma masuk ke dalam uterus. Untuk memperkuat khasiat diafragma, obat spermatisida dimasukkan ke dalam mangkuk dan dioleskan pada pinggirnya. Cervical cap Dibuat dari karet atau plastik, dan mempunyai bentuk mangkuk yang dalam dengan pinggirnya terbuat dari karet yang tebal. Ukuran: diameter 22-33 mm Cap ini dipasang pada porsio servisis uteri seperti memasang topi. KONTRASEPSI DENGAN OBAT- OBAT SPERMATISIDA Obat spermatisida yang dipakai untuk kontrasepsi terdiri atas 2 komponen, yaitu zat kimiawi yang mampu mematikan spermatosoon, dan vehikulum yang nonaktif dan yang dipergunakan untuk membuat tablet atau cream/jelly. Makin erat hubungan antara zat kimia dan sperma, makin tinggi efektivitas obat. Oleh sebab itu, obat yang paling baik ialah yang dapat membuat busa setelah dimasukkan ke dalam vagina, sehingga kelak busanya dapat mengelilingi serviks uteri dan menutup ostium uteri eksternum.