Anda di halaman 1dari 12

MANAJEMEN KOMPENSASI

PADA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK


DI INDONESIA

Nama kelompok
Siti Solehah
(C1C013048)
Ria Resti Yunita
(C1C014006)
Deliyani Yohanda
(C1C014021)
Eliza (C1C014036)
Kartika Safitri
PENGERTIAN KOMPENSASI DAN MANAJEMEN KOMPENSASI

Kompensasi adalah semua pendapatan yang


berbentuk uang, barang langsung atau tidak
langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan
atas jasa yang diberikan kepada perusahaan (Malayu
S.P. Hasibuan, 2002:54).

Kompensasi merupakan istilah yang berkaitan


dengan imbalan-imbalan finansial (financial reward)
yang diterima oleh orang-orang melalui hubungan
kepegawaian mereka dengan sebuah organisasi.

Manajemen kompensasi merupakan mekanisme


untuk mendorong dan mempengaruhi personel serta
KETERKAITAN MANAJEMEN KINERJA DENGAN
MANAJEMEN KOMPENSASI

Kompensasi yang pada umumnya diberikan perusahaan ialah berupa gaji


untuk karyawannya. Namun, sebenarnya kompensasi yang diberikan
perusahaan tidak hanya berupa gaji, namun dapat dikelompokkan menjadi
beberapa jenis:
Kompensasi Finansial Langsung.
Kompensasi Finansial Tidak Langsung.
Kompensasi Non Finansial

Pengaruh Kompensasi Terhadap kinerja Karyawan


Para tenaga kerja melakukan tugasnya diperusahaan salah satunya ialah
karena mengharapkan kompensasi atau balas jasa dari perusahaan tersebut.
semakin besar kompensasi yang diberikan perusahaan kepada karyawannya,
maka akan semakin tinggi usaha para karyawan untuk meningkatkan
kinerjanya.
Dan begitupun sebaliknya, apabila kompensasi yang diberikan kepada
karyawan semakin rendah bahkan dibawah rata-rata yang telah ditetapkan
dalam hukum, maka akan semakin rendah kinerja yang diberikan karyawan
untuk perusahaan tersebut karena mereka akan merasa kompensasi yang
diberikan baik kompensasi finansial maupun nonfinansialnya tidak sebanding
dengan yang mereka berikan kepada perusahaan
TUJUAN MANAJEMEN KOMPENSASI

Adapun tujuan manajemen kompensasi adalah


sebagai berikut:
Untuk menarik orang-orang yang kompeten,
berkualitas, dan berkarakter bergabung dengan
organisasi.
Untuk mempertahankan orang-orang yang
memiliki keunggulan, kompetensi, berkualitas,
dan berkarakter baik yang sudah bergabung
dengan organisasi agar tidak keluar dari
organisasi.
Untuk menjaga agar orang orang dalam
organisasi tetap mau bekerja, karena
kompensasi yang tidak memadai
memungkinkan pegawai untuk melakukan
Ada beberapa keuntungan dari menerapkan manajemen
kompensasi, antara lain:
Sistem kompensasi yang didesain dengan adil dan baik,
memberikan dampak positif dalam efisiensi dan hasil kerja setiap
karyawan/individu di dalamnya.
Sistem kompensasi yang adil mendorong karyawan untuk
memberikan kinerja melebihi standar normal.
Sistem kompensasi yang adil membantu proses evaluasi jabatan
(Job Evaluation), yang lebih realistis dan dapat dicapai
(achievable).
Sistem kompensasi tersebut mampu diaplikasikan ke dalam setiap
tingkat jabatan di dalam organisasi
Sistem memberikan keseimbangan kerja dan kehidupan(work-life
balance). Sistem tidak memberikan hukuman kepada karyawan
untuk sesuatu yang diluar kendali, dan juga tidak akan
mengeksploitasi karyawan.
Sistem kompensasi akan meningkatkan moral kerja karyawan,
produktifitas dan kerjasama antar karyawan, selain memberikan
kepuasan kepada karyawan.
Sistem kompensasi yang adil membantu manajemen dalam
memenuhi dan menghadapi aksi karyawan.
MEKANISME REWARD DAN
PUNISHMENT
Konsep Sistem Reward dan punishment
Pemberian kompensasi berupa penghargaan (reward) yang tepat dalam
arti memenuhan kebutuhan karyawan secara adil dan layak merupakan
prinsip penting dalam sistem manajemen kompensasi. Manajemen
kompensasi yang baik adalah kompensasi yang berorientasi pada
pemberian penghargaan, karena sistem penghargaan akan mendorong
manajemen untuk memperlakukan dan menempatkan karyawan pada
posisi yang terhormat atau dihormati dan berharga.

Reward artinya ganjaran, hadiah, penghargaan, atau imbalan. Dalam


konsep manajemen, reward merupakan salah satu alat untuk
meningkatkan motivasi para pegawai. Metode ini bisa meng-asosiasi-
kan perbuatan dan kelakuan seseorang dengan perasaan bahagia,
senang, dan biasanya akan membuat mereka melakukan suatu
perbuatan yang baik secara berulang-ulang.

Mekanisme atau proses pemberian reward dan panishment melibatkan


beberapa variabel seperti motivasi, kinerja, kepuasan, keadilan dan
kepatuhan pada peraturan yang berlaku dalam organisasi.
Sistem Reward dan punishment Dalam Pandangan Teoritis

Dalam Manajemen sumber daya manusia sistem reward dan punishment


merupakan dua bentuk metode dalam memotivasi seseorang untuk
melakukan kebaikan dan meningkatkan prestasinya. Selanjutnya Gouillart
dan Kelly (dalam Raharja, 2006:10) mengemukakan ada 3 sifat dalam
membangun system reward yaitu;
- mengaitkan system reward dengan tujuan organisasi,
- memperluas sistem reward yang melampauhi batas-batas perusahaan,
- mendorong orang-orang dalam organisasi menentukan reward sendiri.

Hal ini dipertegas lagi dengan penelitian tentang apa yang membuat individu
mencapai tingkat kepuasan kerja yang menunjukkan hal sebagai berikut:
Kepuasan penghargaan merupakan fungsi atas seberapa banyak diterima
dan seberapa besar individu merasa harus menerima.
Perasaan kepuasan individu dipengaruhi oleh perbandingan dengan apa
yang terjadi pada orang lain.
Kepuasan dipengaruhi oleh seberapa puas pekerja atau pegawai terhadap
penghargaan intrinsik dan ekstrinsik.
Orang berbeda tentang penghargaan mereka inginkan dan dalam
kepentingan relatif penghargaan yang berbeda bagi mereka.
Beberapa penghargaan ekstrinsik memuaskan karena mengarah pada
penghargaan lainnya.
Faktor faktor yang Mempengaruhi Sistem Reward dan punishment

Hal yang dapat dijadikan kebijakan dalam penetapan sistem kompensasi:


Dari faktor organisasi (the organization)
Dari faktor pegawai (the employee)
Dari faktor pasaran tenaga kerja (the labor market)
Dari faktor pekerjaan (the job)

Mangkuprawira (2003) menyampaikan ada beberapa prinsip yang diterapkan


dalam manajemen kompensasi, antara lain :
Terdapatnya rasa keadilan dan pemerataan pendapatan dalam organisasi.
Setiap pekerjaan dinilai melalui proses evaluasi pekerjaan dan kinerja atau
performance.
Mempertimbangkan keuangan organisasi.
Nilai rupiah dalam sistem penggajian mampubersaing dengan harga pasar
tenagakerja sejenis.
Sistem penggajian yang baru dapat membedakan orang yang berprestasi baik
dan yang tidak dalam golongan yang sama.
Sistem penggajian yang baru harus dikaitkan dengan penilaian kinerja
pegawai.
Pada umumnya pegawai akan menerima perbedaan kompensasi yang
berdasarkan tanggungjawab, kemampuan, pengetahuan, produktivitas, on
job atau kegiatan kegiatan manajerial
Indikasi Sistem Reward dan punishment yang
dikategorikan berhasil.

Rasa keadilan dapat membuat karyawan menjadi puas terhadap


kompensasi yang diterimanya. Sebaliknya, pihak perusahaan
juga berharap bahwa kepuasan yang dirasakan oleh karyawan
akan mampu memotivasi karyawan tersebut untuk meningkatkan
kinerjanya, sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. Hal-Hal
yang menjadi indikasi antara lain:
Pekerjaan itu sendiri
Upah
Peluang promosi
Pengawasan
Rekan kerja
MANAJEMEN KOMPENSASI
BERORIENTASI PADA PENGHARGAAN
(REWARD)
Kriteria Kinerja Sebagai Dasar Pemberian Penghargaan
Beberapa kriteria kinerja itu antara lain :
kriteria keuangan
Kemampuan menyelamatkan atau menyehatkan organisasi
Kemampuan menjadkan organisasi pada prestasi terbaik di antara pesaing-
pesaingnya

PENDEKATAN PEMBERIAN PENGHARGAAN


Ada beberapa pendekatan yaitu :
Sistem prestasi kerja
Menurut Hasibuan (1995:105), prestasi kerja adalah suatu hasil kerja
yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang
dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman
dan kesungguhan serta waktu.
sistem karir/senioritas
Sistem yang mengatur pergerakan/perpindahan karyawan dari suatu
jabatan ke jabatan lain didalam organisasi suatu perusahaan.
PERMASALAHAN MANAJEMEN KOMPENSASI PADA
ORGANISASI SEKTOR PUBLIK DI INDONESIA

Permasalahan manajemen kompensasi pada organisasi


sector publik, khususnya pada birokrasi pemerintahan
di Indonesia, antara lain :
1. Jumlah Pegawai Terlalu Banyak
2. Gaji Kurang Memadai
3. Sistem Rekrutmen Pegawai Lemah
4. Kapasitas dan Kapabilitas Pegawai Rendah
Ada Pertanyaan??

Siti Solehah
Ria Resti Yunita
Eliza
Kartika Safitri
Tri Ratna Sari
Filadelfia Lestary
Ariska Agustini
Deliyani Yohanda

Present By:
Kelompok 1

Terima Kasih
Cukup Sekian

Anda mungkin juga menyukai