Anda di halaman 1dari 10

TEORI BELAJAR

BEHAVIORISTIK
Teori belajar behavioristik menjelaskan belajar itu
adalah perubahan perilaku yang dapat diamati,
diukur dan dinilai secara konkret.
Menurut teori ini dalam belajar yang penting
adalah input yang berupa stimulus dan output yang
berupa respon.
Stimulus adalah apa saja yang diberikan guru
kepada siswa, sedangkan respon berupa reaksi atau
tanggapan siswa terhadap stimulus yang diberikan
oleh guru tersebut.
Respons adalah akibat atau dampak,
berupa reaksi fisik terhadap
stimulans.

Belajar berarti penguatan ikatan,


asosiasi, sifat da kecenderungan
perilaku S-R (stimulus-Respon).
Ciri- Ciri Teori Behaviorisme

Mementingkan pengaruh lingkungan


(environmentalistis)
Mementingkan bagian-bagian (elentaristis)
Mementingkan peranan reaksi (respon)
Mementingkan mekanisme terbentuknya hasil
belajar
Mementingkan hubungan sebab akibat pada
waktu yang lalu
Mementingkan pembentukan kebiasaan.
Ciri khusus dalam pemecahan masalah dengan
mencoba dan gagal atau trial and error.
Tokoh-tokoh Behaviorisme
Belajar adalah proses
John Watson (1878-
interaksi antara stimulus
1958)
dan respon, namun S-R,
harus berbentuk
tingkahlaku yang dapat
diamati (observable) dan
dapat diukur.
Watson seorang
behavioris murni, kajian
belajar selalu disejajarkan
dengan ilmu fisika atau
biologi yang berorientasi
pada pengalaman empirik
(dapat diamati & diukur)
Clark L. Hull
(1884-1952) Reinforcement adalah faktor
penting dalam belajar yang harus
ada Dalam mempelajari hubungan S-
R yang diperlu dikaji adalah peranan
dari intervening variable (atau yang
juga dikenal sebagai unsure O
(organisma). Kebutuhan biologis dan
pemuasan kebutuhan biologis
adalah penting dan menempati
posisi sentral dalam seluruh
kegiatan manusia,
stimulus dalam belajarpun hampir
selalu dikaitkan dengan kebutuhan
biologis walaupun responnya
bermacam-macam.
B.F. Skinner

Hubungan stimulus dan


respon yang terjadi
melalui interaksi dalam
lingkungannya, sehingga
menimbulkan perubahan
tingkahlaku.
Penguatan
(reinforcement) sebagai
pengganti hukuman
Albert Bandura menekankan
Bandura teorinya pada proses belajar
tentang respon lingkungan.
Oleh karenanya teorinya
disebut teori belajar sosial,
atau modeling. Prinsipnya
adalah perilaku merupakan
hasil interaksi resiprokal
antara pengaruh tingkah
laku, koginitif dan
lingkungan. Singkatnya,
Bandura menekankan pada
proses modeling sebagai
sebuah proses belajar.
Prinsip-Prinsip Belajar Behaviorisme

Stimulus dan Respons


Reinforcement (penguatan)
Penguatan positif dan negatif
Penguatan primer dan sekunder
Kesegeraan memberi penguatan
(immediacy)
Pembentukan perilaku (Shapping)
Kepunahan (Extinction)
Aplikasi dalam Pembelajaran
Behaviorisme
Menekankan pada terbentuknya perilaku yang tampak
sebagai hasil belajar.
Menempatkan siswa sebagai individu yang pasif.
Unsur-unsur penting dalam behavioristik, hubungan S-
R, siswa pasif, perilaku sebagai hasil belajar yg
tampak, pembentukan perilaku (shaping) dengan
penataan kondisi yang ketat, reinforcement dan
hukuman.
Aplikasi teori tergantung, tujuan pembelajaran, sifat
materi pelajaran, karakteristik siswa, media dan
fasilitas pembelajaran
Sesuatu yang ada didunia nyata menurut teori ini,
terstruktur rapi, teratur maka orang belajar harus
dihadapkan aturan yang jelas
Tujuan pembelajaran ditekankan pada penambahan
pengetahuan
Langkah- Langkah Pembelajaran

Menentukan tujuan pembelajaran


Menganalisis lingkungan kelas
Menentukan materi pelajaran
Memecah materi menjadi bagian kecil-kecil (pokok
bahasan, sub pokok bahasan, topik, dsb)
Menyajikan materi pelajaran
Memberi stimulus
Mengamati dan mengkaji respon yang diberikan siswa.
Memberikan penguatan/reinforcement ataupun hukuman
Memberikan stimulus baru
Mengamati dan mengkaji respon yang diberikan siswa
Memberikan penguatan lanjutan atau hukuman
Evaluasi hasil belajar

Anda mungkin juga menyukai