Anda di halaman 1dari 35

WASTE TREATMENT

LIMBAH GAS LIMBAH PADAT LIMBAH CAIR

1
LIMBAH GAS

2
Limbah gas yang dihasilkan oleh industry Oil and Gas adalah
emisi gas yang mengandung :
SOx, NOx, H2S, NH3, CO2, CO, hidrokarbon, debu, jelaga dan bau
yang sebagian besar berasal dari flare.
Upaya penanggulangan yang dilakukan adalah dengan
menggunakan
a) Stack atau cerobong yang didesain dengan
ketinggian tertentu agar memenuhi baku
mutu emisi dan baku mutu ambient.
b) Pemasangan CEM (Continuous Emission
Monitoring), yang diletakkan pada cerobong
unit HVU, yang merupakan unit yang setelah
dianalisa menghasilkan emisi gas terbesar.
Pengendalian dan penanggulangan dampak terhadap kualitas
udara adalah dengan menerapkan program waste
minimalization yang didalamnya terdapat empat tahap :
a) Reduksi limbah dari sumbernya
b) Reuse
Faktor yang mempengaruhi
pembuatan stack

where:
Q = flow rate, m/s
A = cross-sectional area of chimney, m
C = discharge coefficient (usually taken to be from 0.65 to 0.70)
g = gravitational acceleration, 9.807 m/s
H = height of chimney, m
Ti = average temperature inside the chimney, K
Te = external air temperature, K.
LAMPIRAN
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 41 TAHUN 1999
TENTANG
PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA
No. Parameter Waktu Pengukuran Baku Mutu

1 SO2 1 Jam 900 ug/Nm3


(Sulfur 24 Jam 365 ug/Nm3
Dioksida) 1 Thn 60 ug/Nm3
2 CO 1 Jam 30.000 ug/Nm3
(Karbon 24 Jam 10.000 ug/Nm3
Monoksida) 1 Thn
3 NO2(Nitrogen Dioksida) 1 Jam 400 ug/Nm3
24 Jam 150 ug/Nm3
1 Thn 100 ug/Nm3
4 O3 1 Jam 235 ug/Nm3
(Oksidan) 1 Thn 50 ug/Nm3
5 HC 3 Jam 160 ug/Nm3
(Hidro
Karbon)
6 PM10 24 Jam 150 ug/Nm3
(Partikel <
10 um)
PM2.5* 24 Jam 65 ug/Nm3
1 Jam 15 ug/Nm3
No. Parameter Waktu Pengukuran Baku Mutu

7 TSP 24 Jam 230 ug/Nm3


(Debu) 1 Jam 90 ug/Nm3
8 Pb(Timah 24 Jam 2 ug/Nm3
Hitam) 1 Jam 1 ug/Nm3

9 Dustfall 30 Hari 10 Ton/Km2/Bulan


(Debu Jatuh) (Pemukiman)
20 Ton/Km2/Bulan
(Industri)

10 Total Fluorides (as F) 24 Jam 3 ug/Nm3


90 Hari 0,5 ug/Nm3

11 Fluor Indeks 30 Hari 40 ug/100 cm2dari kertas


limed filter

12 Khlorine dan Khlorine 24 Jam 150 ug/Nm3


Dioksida

13 Sulphat Indeks 30 Hari 1 mg SO3/100 cm3Dari Lead


Peroksida
8
LIMBAH CAIR

9
Diagram Flow Water Tratment

Oil Slope Tank Udara

Limbah
Oil Separator Kolam Ekualisasi Aerasi
Cair

Sludge Sedimentasi Sludge

Tempat Tempat
Pengolahan/ Air Bersih Pengolahan/
Pembuangan Pembuangan
Pengolahan air limbah yang terdiri dari :
a. Pengolahan Fisika
. Separator ini berfungsi untuk memisahkan minyak
yang terdapat air limbah yang berasal dari proses
produksi.
. Kolam Ekualisasi Kolam ini berfungsi untuk
menampung air limbah dan menjaga agar debit air
limbah konstan, sehingga dapat mencegah shock
loading pada saat pengolahan selanjutnya di kolam
aerasi.
. Kolam Pengendap Kolam ini berfungsi untuk
mengendapkan lumpur setelah air limbah tersebut
di proses dalam kolam aerasi.
b. Pengolahan Kimia
Pengolahan secara kimia adalah pengolahan air
limbah dengan penggunaan bahan-bahan kimia
sehingga akan terjadi reaksi antara bahan kimia
tersebut dengan kandungan bahan organik yang
terdapat pada air limbah.
Fungsi utama dari pengolahan kimia adalah untuk
menetralkan pH air limbah.
c.Pengolahan Biologi
. Proses pengolahan air limbah secara biologi adalah
menampung air limbah pada suatu kolam yang luas dengan
waktu detensi tertentu sehingga senyawa polutan yang
terkandung dalam air limbah tersebut akan terurai oleh
aktifitas mikroorganisme.
. Proses yang terjadi pada tahap ini adalah proses lumpur
aktif, dimana kondisi pada kolam ini juga mempengaruhi
aktifitas mikroorganisme itu sendiri.
. Udara yang cukup akan membantu aktifitas mikroorganisme
dalam menguraikan senyawa polutan yang terdapat dalam
limbah cair.
Lumpur Aktif
Flok dalam aktifitas lumpur mengandung sel bakteri
disamping partikel anorganik dan organik.
Ukuran flok bervariasi antara <1 m m (ukuran beberapa
sel bakteri) sampai dengan 1 000 m m atau lebih.
fraksi aktif bakteri dalam lumpur aktif mewakili hanya
1-3% bakteri total
Mikro organisme dalam Lumpur aktif
Bakteri merupakan unsur utama dalam flok lumpur aktif. Lebih
dari 300 jenis bakteri yang dapat ditemukan dalam lumpur aktif.
Bakteri tersebut bertanggung jawab terhadap oksidasi material
organik dan tranformasi nutrien, dan bakteri menghasilkan
polisakarida dan material polimer yang membantu flokulasi
biomassa mikrobiologi.
Genus yang umum dijumpai adalah :
Zooglea, Pseudomonas, Flavobacterium, Alcaligenes, Bacillus,
Achromobacter, Corynebacterium, Comomonas, Brevibacterium,
dan Acinetobacter,SphaerotilusdanBeggiatoa, Vitreoscilla
Distribusi Bakteri Heteropik Aerobik
Dalam Lumpur Aktif Standard
GENUS PERSENTASI
KELOMPOK DARI TOTAL ISOLAT

Comamonas-Pseudomonas 50

Alkaligenes 5,8

Pseudomonas (Kelompok Florescent) 1,9

Paracoccus 11,5

Unidentified (gram negative rods) 1,9

Aeromomas 1,9

Flavobacterium - Cytophaga 13,5

Bacillus 1,9

Micrococcus 1,9

Coryneform 5,8

Arthrobacter 1,9

Aureobacterium-Microbacterium 1,9
ANALISA LIMBAH CAIR

18
a. Unit Sour Water Stripper (SWS)
.Air limbah unit produksi yang mengandung sulfat dan amonia
akan dialirkan ke SWS.
.Kandungan sulfat dan amonia pada air limbah tersebut akan
dikurangi kadarnya sampai seminimal mungkin untuk
kemudian diproses dalam pengolahan limbah cair
b)Separator
)Fungsi utama dari separator II ini adalah memisahkan minyak
yang terkandung di dalam air limbah.
)Minyak yang tertampung pada tahap ini akan dipompakan
menuju slope
tank untuk kemudian diproses lagi menjadi produk
)sedangkan air yang telah terpisahkan akan masuk ke tahap
selanjutnya untuk kemudian diolah lagi sebelum dibuang ke
badan air.
24
c. Kolam Ekualisasi
.Pada dasarnya proses yang terjadi di kolam ekualisasi ini adalah secara
fisika, yaitu untuk menurunkan suhu, menangkap minyak yang masih
terbawa dalam air limbah.
.Minyak yang terkumpul akan dipompakan menuju slope tank untuk
kemudian diolah lagi ke dalam unit produksi dan menghasilkan suatu
produk.
.Selain itu bak ekualisasi ini juga berfungsi untuk menghindari shock
loading dalam pengolahan limbah secara biologi pada kolam aerasi.
d. Kolam Aerasi
.Proses yang terjadi pada kolam aerasi ini adalah proses lumpur aktif.
.Pada proses ini kondisi lingkungan sangat mempengaruhi proses
yang berjalan.
.Mikroorganisme mempunyai peranan yang sangat penting dalam
mendegradasi senyawa polutan yang terdapat dalam air limbah.
.suplai udara dan nutrisi juga sangat dibutuhkan mikroorganisme
dalam proses lumpur aktif ini
e. Kolam Pengendap
.Limbah dari kolam aerasi yang masuk ke dalam kolam ini
mengandung partikel-partikel dari lumpur aktif dan hasil degradasi,
sehingga perlu diendapkan.
.Aliran air di dalam kolam pengendap ini diusahakan laminer.
.Endapan yang ada pada kolam pengendap ini sewaktu-waktu
dipompa dan ditampung pada tangki pembiakan yang memiliki
mikroba yang akan dibiakkan.
LIMBAH PADAT
31
1. Lumpur (sludge)
. Lumpur tersebut diolah dengan cara melakukan mixing bersama air hangat,
kemudian dilakukan pengenceran agar minyak terapung dan dapat dipisahkan
dari sludge di PRM (Pond Recovery Minyak).
. Dilakukan juga SOR (Sludge Oil Recovery) dengan cara mengencerkan sludge,
lalu disentrifusi agar terpisah fasa minyak dan air. Minyak yang diperoleh dari
metode ini akan dikembalikan ke unit
. crude distilling untuk diolah kembali. Cara ini juga. bermanfaat secara ekonomis,
agar tidak ada minyak yang terbuang begitu saja.
. Pada umumnya limbah padat yang dihasilkan adalah sludge(lumpur) yang terdiri
dari Arsen, Barium, Boron, Chromium, Cadmium, Mercury, Timbal dan Seng.
33
2. Spent Katalis.
Maka katalis yang sudah tidak
digunakan biasanya dijual ke PPLI,
karena banyak mengandung unsur
platina yang cukup bernilai ekonomis.
3. Karbon Aktif Karbon aktif
jika masih memenuhi spesifikasi akan
dicampur dengan coke dan dijual.

34

Anda mungkin juga menyukai