Anda di halaman 1dari 17

Perpindahan Kalor Dasar

Program Studi Teknik Mesin


Fakultas Teknik
Universitas Sriwijaya
Komponen Penilaian:
1.Tugas/Quiz : 20 %
2.UTS : 35 %
3.UAS : 45 %
Total : 100 %

Kehadiran minimal 75 % dari jlh


Kehadiran.
PERPINDAHAN KALOR DASAR
(HEAT TRANSFER PRINCIPLES)

Perpindahan Kalor adalah energi yang berpindah akibat


adanya
suatu perbedaan temperatur.

Kapanpun, bila terdapat suatu perbedaan temperatur


dalam suatu media atau antara dua media, perpindahan
energi (kalor) akan terjadi.

Ilmu Perpindahan Kalor:


1. Menjelaskan bagaimana energi (kalor) tersebut
berpindah.
2. Memprediksi laju perpindahan energi pada kondisi-
kondisi
tertentu.

Perpindahan Kalor dapat terjadi dengan 3 (tiga)


- Konduksi melalui suatu benda (solid) atau fluida
diam T1 > T2
T1
T2
q

- Konveksi dari suatu permukaan ke suatu fluida


Fluida Bergerak, TL
bergerak
Ts > TL
q
T
s

- Pertukaran Kalor (Radiasi Termal) antara 2


q1 Radiasi termal adalah energi yang
permukaan yang dipancarkan dari benda-benda
q2
mempunyai
T1 temperatur
T2 yang
oleh berbeda.
gelombang elektromagnetik.
Benda-benda dalam hal ini dapat berupa benda
padat, cair atau gas.

I. PERPINDAHAN KALOR KONDUKSI


(HANTARAN)
Perpindahan Kalor konduksi adalah perpindahan
kalor dari
suatu bagian ke bagian lain dari suatu material
(bahan) yang
sama atau dari suatu bahan ke bahan lain yang
bersentuhan
secara fisik (kontak langsung).

Laju perpindahan kalor konduksi:

Q=-k.A.

dimana:
A = luas penampang (m2 atau ft2)

= gradien suhu ke arah perpindahan kalor (C/m


atau F/ft)

Logam-logam, pada umumnya, adalah konduktor


yang baik atau mempunyai konduktivitas termal
yang tinggi sedangkan asbestos-cement board,
plywood dan aspal (asphalt) adalah konduktor yang
buruk (isolator yang baik).
Tabel: Konduktivitas Termal (k) dari beberapa Bahan
BAHAN k (Watt/m.K)
Perak (Silver), Ag 429
Tembaga (Copper), Cu 401
Aluminium Murni, Al 237
Rhodium, Rh 150
Nikel (Nickel), Ni 90,7
Stainless Steel, AISI 302 15,1
Concrete Block, 20 cm 1,1
thick
Asbestos-Cement Board 0,58
Plywood 0,12
Aspal (Asphalt) 0,062
Hampir semua logam murni, konduktivitas
termalnya menurun dengan kenaikan temperatur
sedangkan konduktivitas termal bahan-bahan
paduan dapat meningkat atau menurun dengan
kenaikan temperatur.

Gradien temperatur melalui suatu pelat dimana


kalor mengalir dari sisi temperatur tinggi ke sisi
temperatur rendah seperti terlihat pada kurva
berikut ini.

(a) (b)
(c)
Gbr. Gradien temperatur melalui pelat yang
Keterangan Gambar:
(a) : Konduktivitas termal dari bahan tidak berubah
dengan
perubahan temperatur.
(b): Konduktivitas termal dari bahan meningkat
dengan
peningkatan temperatur.
(c) : Konduktivitas termal dari bahan tidak menurun
dengan
peningkatan temperatur

II. PERPINDAHAN KALOR KONVEKSI


(ALIRAN)
Perpindahan kalor konveksi adalah perpindahan
kalor dari suatu bagian ke bagian lain dari suatu
fluida atau antara suatu fluida ke fluida lain akibat
adanya gerakan dari fluida tersebut.
dimana:
q = laju perpindahan kalor konveksi (Watt)
A = luas permukaan (m2)
Tw = temperatur dinding pelat (C)
Ts = temperatur media sekitar pelat (C)
h = koefisien perpindahan kalor konveksi
(Watt/m2.C) Aliran
Ts Tw > Ts
Us
U q
Tw
Dinding pelat

Gbr. Perpindahan kalor konveksi dari suatu


dinding pelat
Perpindahan kalor konveksi dibedakan atas:
1. Perpindahan kalor konveksi alamiah (natural
convection heat
transfer)
Yaitu perpindahan kalor akibat adanya gerakan
fluida yang
disebabkan perbedaan densitas sebagai
konsekuensi adanya
perbedaan temperatur.

2. Perpindahan kalor konveksi paksa (forced


convection heat
transfer)
Yaitu perpindahan kalor akibat adanya gerakan
fluida yang
disengaja secara mekanis, misalnya dengan
menggunakan
pompa, blower, kompresor, dan sebagainya.
Berbeda dengan perpindahan kalor secara konduksi
atau konveksi yang membutuhkan adanya suatu
media, perpindahan kalor radiasi tidak
membutuhkan media malahan melalui ruangan
vakum akan lebih efisien.

Laju perpindahan kalor radiasi untuk benda hitam


(radiator ideal/black body) adalah:
Q = . A. T4 (Watt)
dimana:
Q = laju perpindahan kalor radiasi untuk benda
hitam (Watt)
= konstanta Stefan-Boltzmann
= 5,669 x 10-8 (W/m2.K4) = 0,1714 x 10-8 (Btu/jam.ft2.R4)
T = temperatur absolut benda hitam (K)

Persamaan tersebut di atas hanya berlaku untuk benda hitam


(radiator ideal), sedangkan untuk benda lain (gray) perpindahan
Q = e . . A (T14 T24) 0e1

dimana:
e = emisivitas (suatu ukuran bagaimana efisiennya
suatu per-
mukaan memancarkan energi relatif terhadap
benda hitam
T1 = temperatur absolut permukaan yang
memancarkan energi
radiasi (K atau R)
T2= temperatur absolut permukaan yang menyerap
energi
radiasi (K atau R)
Contoh Soal:
A = luas permukaan benda yang memancarkan
1. Suatu pipa uap tidak diisolasi terbentang melalui suatu
energi radiasi
ruangan dimana udara dan dinding bersuhu 25 C.
(m atau ft )
2 2

= konstanta Stefan-Boltzmann (W/m2.K4 atau


Diameter luar pipa 70 mm sedangkan temperatur
permukaannya 200 C dengan emisivitas 0,8.
Hitunglah daya emisivitas permukaan pipa. Jika
koefisien perpindahan kalor konveksi bebas dari
permukaan ke udara adalah 15 W/m2.K, berapa laju
kehilangan kalor dari permukaan pipa per satuan
panjang pipa ?
Solusi :
TL = 25 C Tw = 25 C
Ts = 200 C q E

D = 70

e = 0,8 h = 15 W/m2.K
Daya emisivitas, E = e . . Ts4
= 0,8 x 5,67 x 10-8 (W/m2.K4) x
4734 (K4)
= 2270,5 (W/m2)

Laju kehilangan kalor per satuan panjang:


q = q/L = h D (Ts - Tw) + e ( D) (Ts4 Tw4)
= 15 () 0,07 (200 25) + 0,8 () 0,07 x 5,67 x 10-
8
(4734 2984)
= (577,0 + 420,4) W/m
= 997,4 (W/m)

Catatan:
1. Temperatur dapat diekspresikan dalam C atau K saat
mengevaluasi beda
temperatur untuk laju perpindahan kalor konveksi (atau
konduksi), tetapi
harus dalam Kelvin (K) saat mengevaluasi laju perpindahan
KOEFISIEN PERPINDAHAN KALOR
MENYELURUH (U)
PADA DINDING PELAT KOMPOSIT
Pelat 1 Pelat 2
Tg
T1
PANAS T2
DINGIN
Q
k1 k2 T3
Tw
x1 x2

Aliran kalor melalui dinding pelat berlapis-lapis


(komposit):

Q= =
dimana:

Tg Tw = beda temperatur keseluruhan


hg = kofisien perpindahan kalor konveksi dari gas
ke dinding
pelat (panas)
hw = kofisien perpindahan kalor konveksi dari
dinding pelat
(dingin) ke fluida dingin
k1 = konduktivitas termal pelat 1
k2 = konduktivitas termal pelat 2

Contoh Soal:
2. Suatu aliran kalor melalui dinding baja dilapisi
dengan batu

Anda mungkin juga menyukai