Anda di halaman 1dari 36

BESARAN, SATUAN

dan VEKTOR

Oleh :

Anggrasti Megah I.
Apakah itu
BESARAN ??
BESARAN adalah

Keadaan dan sifat-sifat benda yang dapat diukur/dihitung


serta dinyatakan dengan angka dan mempunyai satuan.
Dikatakan sebagai besaran harus mempunyai 3 syarat, yaitu :

Dapat diukur atau dihitung.


Dapat dinyatakan dengan angka-angka atau mempunyai
nilai.
Mempunyai satuan.
Besaran berdasarkan cara memperolehnya dapat
dikelompokkan menjadi 2 ,yaitu :

Besaran Fisika yaitu besaran yang diperoleh dari pengukuran.


Karena diperoleh dari pengukuran maka harus ada alat ukurnya.

Besaran non Fisika yaitu besaran yang diperoleh dari penghitungan.


Dalam hal ini tidak diperlukan alat ukur tetapi alat hitung sebagai
misal kalkulator.
Besaran Fisika sendiri dibagi
menjadi 2
Besaran Pokok adalah Besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu dan tidak
diturunkan dari besaran lain.
Ex :
Panjang (m)
Massa (kg)
Waktu (s)
Suhu (K)
Kuat Arus Listrik (A)
Intensitas Cahaya (cd)
Jumlah Zat (mol).
Besaran pokok mempunyai ciri khusus : diperoleh dari pengukuran langsung, mempunyai satu
satuan (tidak satuan ganda), dan ditetapkan terlebih dahulu.

Besaran Turunan adalah Besaran yang diturunkan dari besaran pokok.


Ex :
gaya (N)
Kecepatan (m/s)
Volume (meter kubik)

Besaran turunan mempunyai ciri khusus : diperoleh dari pengukuran langsung dan tidak
langsung, mempunyai satuan lebih dari satu dan diturunkan dari besaran pokok.
Tabel. Besaran-besaran Turunan
Besaran berdasarkan arah
dapat dibedakan menjadi 2
macam,yaitu
Besaran vektor adalah besaran yang mempunyai nilai dan
arah
Ex : Besaran kecepatan, percepatan dan lain-lain.

Besaran skalar adalah besaran yang mempunyai nilai


saja.
Ex : Kelajuan, perlajuan dan lain-lain.
Pernahkah anda melihat perahu yang menyeberangi
sungai?

Jika air sungai tenang dan arusnya berjalan lambat,


perahu dapat dengan mudah menyeberangi sungai.

Akan tetapi jika arus sungai deras, perahu aan terbawa


hanyut oleh aliran air sungai.
Contoh
Gambar
vektor
Perahu yang semula arahnya dari a ke b, akan tiba di seberang
sungai (titik c).

Semakin besar penyimpangan arus sungai, semakin jauh


penyimpangan jalur yang yang akan dilalui oleh perahu.

Agar perahu tetap sampai di B, pengemudi harus mengarahkan


perahunya ke sebelah kiri B.
SISTEM SATUAN
1.Panjang(m)[L]

Panjang adalah jarak antara dua titik di dalam ruang.Dalam SI satuan panjang adalah
meter(m).Meter adalah satuan panjang internasional yang pertama,yang terbuat dari campuran
bahan platina iridium,dan disimpan di The International Bureau Of Weinght and Measure.

Pada tahun 1960,para ahli menetapkan bahwa satu meter sama dengan 1.650.763,73 kali panjang
gelombang pancaran sinar jingga-merah dari atom kripton-86 dalam ruang hampa.Kemudian pada
tahun 1983,meter kembali di definisi ulang dan bunyinya adlah:Meter adalah panjang jalur yang
dilalui oleh cahaya pada ruang hampa udara selama selang waktu: 1/299.792.458 sekon u.

2.Massa(kg)[M]

Massa adalah jumlah materi yang terkandung dalam suatu benda.Dalam SI satuan massa adalah
kilogram(kg).Satu kilogram adalah massa sebuah silinder logam yang terbuat dari campuran
platina iridium yang disimpan di Lembaga berat dan Ukuran internasional di Paris,Prancis.

Kilogram merupakan satu-satunya satuan Standar yang tidak bisa dipindahkan.Alat ukur satuan
massa antara lain Neraca Lengan, Neraca Kimia, Neraca Elektronik/digital.
3.Waktu(s)[T]

Waktu awalnya didefinisikan sebagai 1/86.400 waktu satu hari yang didasarkan pada waktu
perputaran bumi pada porosnya.Dalam SI satuan waktu adalah sekon(s).Untuk mendapatkan
pengukuran waktu yang lebih teliti,sekarang orang lebih memilih menggunakan Jam Atom.jam ini
diatur oleh gerakan atom tertentu misalnya cesium,dimana 1 detik adalah 9.192.631.770 periode
getaran atom cesium-133.Alat ukur mengukur besaran waktu antara lain sebagai Jam Pasir, Arloji,
Stopwatch.

4.Suhu(K)[ ]

Suhu adalah ukuran yang derajat panas atau dinginnya suatu benda.Dalam SI satuan suhu adalah
Kelvin(K).Definisi dari suhu didasarkan pada diagram fase air,yaitu posisi titik tripel air(suhu
diamana 3 fase air berada bersamaan) yang di definisikan sebagai 273,16 Kelvin.kemudian,nol
mutlak didefinisikan pada 0 kelvin,sehingga 1 Kelvin didefinisikan sebagai 1/273,16 dari
temperatur(suhu) tripel air.Alat untuk mengukur suhu benda dengan tepat dan menyatakannya
dalam angka disebut termometer.
5.Kuat Arus Listrik(A)[I]

Arus listrik adalah banyanya muatan listrik yang mengalir melalui satu titik dalam sirkuit listrik
tiap satuan waktu.Dalam SI satuan kuat arus listrik adalah Ampere(A).Saat arus listrik mengalir
melalui satu kabel maka bidang magnet berada di sekeliling kabel.
Pada tahun 1948,Ampere didefinisikan dari kekuatan tarik-menarik dua kabel yang berarus
listrik.Alat ukur untuk mengukur kuat arus listrik adalah Ampere meter.

6.Jumlah Zat(mol)[N]

Jumlah Zat satuannya dalam SI adalah molekul(mol).Mol adalah istilah yang digunakan sejak
1902 dan merupakan kependekan darigram-molecule.Satu mol didefinisikan sebagai zat suatu
sistem yang mengandung entitas elementer(atom,molekul,ion,elektron) sebanyak atom-atom
yang berada dalam 12 gram karbon-12.Bilangan ini disebut bilangan Avogadro yaitu
G.0221367*1023.

7.Intensitas Cahaya(Cd)[J]

Satuan intensitas cahaya adalah Candela(Cd).Candela adalah intensitas cahaya suatu sumber
cahaya yang memancarkan radiasi manokromatik pada frekuensi 540*1012 hertz dengan
intensitas radiasi sebesar 1/685 watt per Steradran dalam arah tersebut.
Cara Memperoleh
DIMENSI
Mencari dimensi suatu besaran?

Dimensi dari gaya?


Dimensi dari energi?
Dimensi dari impuls?
Dimensi dari momentum?
Format disini adalah :

Rumus ---> Satuan --> Dimensi


Ingat !

panjang --> m --> L ( dari Length )


waktu --> s --> T ( dari Time )

Gaya
massa x percepatan--> (kg) (m/s2) --> M L T 2

Massa Jenis
massa / volume --> (kg)/(m3) --> M L3

Energi
massa x percepatan gravitasi x tinggi --> (kg)(m/s 2)(m) --> M L2 T 2

Usaha
gaya x perpindahan--> (kg)(m/s2)(m)--> M L2 T 2

Momentum
massa x kecepatan --> (kg)(m/s) --> M L T 1

Impuls
gaya x selang waktu --> (kg)(m/s 2)(s) --> M L T 1
VEKTOR
Vektor
Materi Vektor; resultan, jumlah dan selisih vektor, perkalian titik dan silang vektor,
penguraian gaya dan beberapa variasi soal terapan vektor. Penjumlahan dengan rumus
kosinus, resultan beberapa vektor dengan metode penguraian atau analitis.

Soal No. 1
Diberikan dua buah vektor gaya yang sama besar masing-masing vektor besarnya adalah 10
Newton seperti gambar berikut.

Jika sudut yang terbentuk antara kedua vektor adalah 60, tentukan nilai resultan kedua
vektor!

Pembahasan
Resultan untuk dua buah vektor yang telah diketahui sudutnya
Soal No. 2
Dua buah vektor kecepatan P dan Q masing-masing besarnya 40 m/s dan 20 m/s membent

Tentukan selisih kedua vektor tersebut!

Pembahasan
Menentukan selisih dua buah vektor yang diketahui sudutnya:
Soal No. 3
Dua buah vektor gaya masing masing 8 N dan 4 N saling mengapit sudut 120.
Tentukan besar resultan kedua vektor tersebut!

Pembahasan
Data:
F1 = 8 N
F2 = 4 N
= 120
R = ........

Catatan rumus:
cos (180 ) = cos
Sehingga untuk nilai cos 120:
cos 120 = cos (180 60) = cos 60 = 1/2
Soal No. 4
Perhatikan gambar berikut!

Jika satu kotak mewakili 10 Newton, tentukan resultan antara kedua vektor!

Pembahasan
Cari jumlah resultan pada sumbu x dan sumbu y, cukup dengan menghitung kotak dari
masing-masing vektor, F1 adalah 30 ke kanan, 40 ke atas, sementara F2 adalah 50 ke
kanan, 20 ke atas, kemudian masukkan rumus resultan:
Soal No. 5
Diberikan 3 buah vektor F1=10 N, F2 =25 N dan F3=15 N seperti gambar berikut.

Tentukan:
a. Resultan ketiga vektor
b. Arah resultan terhadap sumbu X
[Sin 37 = (3/5), Sin 53 = (4/5)]
[Cos 37 = (4/5), Cos 53 = (3/5)]

Pembahasan
a. Ikuti langkah-langkah berikut:
1. Uraikan semua vektor ke sumbu x dan sumbu y (kecuali vektor yang sudah lurus
pada sumbu x atau y seperti F2). Lihat gambar di bawah!
2. Cari jumlah vektor pada sumbu x ( kanan +, kiri -)
3. Cari jumlah vektor pada sumbu y (atas +, bawah -)
4. Masukkan rumus resultan
Vektor yang dalam perhitungan selanjutnya tidak digunakan lagi karena sudah diuraikan
tadi, dihapus saja, agar kelihatan lebih bersih, sisanya seperti ini:

Jumlah komponen vektor-vektor pada sumbu x dan y :


b. Mencari sudut yang terbentuk antara resultan vektor R dengan sumbu x

tan = Fy /Fx
tan = 7/1 = 7
= arc. tan 7 = 81,87
Soal No. 6
Diberikan 3 buah vektor a, b, c seperti gambar di bawah.

Dengan metode poligon tunjukkan :


(i) d = a + b + c
(ii) d = a + b c
(iii) d = a b + c
Pembahasan
Dengan metode poligon :

(i) d = a + b + c (ii) d = a + b c (iii) d = a b + c


Soal No. 7
Diberikan dua buah vektor masing-masing vektor dan besarnya adalah A = 8 satuan, B =
10 satuan. Kedua vektor ini membentuk sudut 37. Tentukan hasil dari:
a) A B
b) A B

Pembahasan
a) A B adalah perkalian titik (dot) antara vektor A dan vektor B
Untuk perkalian titik berlaku
A B = A B cos
Sehingga
A B = A B cos 37 = (8)(10)(0,8) = 64 satuan

b) A B adalah perkalian silang (cross) vektor A dan vektor B


Untuk perkalian silang berlaku
A B = A B sin
Sehingga
A B = A B sin 37 = (8)(10)(0,6) = 48 satuan
Soal No. 8
Sebuah gaya F = (2i + 3j) N melakukan usaha dengan titik tangkapnya berpindah menurut
r = (4i + aj) m dan vektor i dan j berturut-turut adalah vektor satuan yang searah dengan
sumbu x dan sumbu y pada koordinat kartesian. Bila usaha itu bernilai 26 J, maka nilai a ?
(Sumber: Soal UMPTN Tahun 1991)

Pembahasan
Soal ini adalah soal penerapan perkalian titik (dot product ) antara vektor gaya F dan
vektor perpindahan r dengan kedua vektor dalam bentuk i dan j atau vektor satuan.
Besaran yang dihasilkan nantinya adalah skalar (usaha termasuk besaran skalar, hanya
memiliki besar, tanpa arah). Usaha dilambangkan dengan W dari kata work.
W=Fr
26 = (2i + 3j) (4i + aj)

Cara perkalian titik dua vektor dalam bentuk i,j adalah yang i kalikan i, yang j kalikan j,
hingga seperti berikut
26 = 8 + 3a
3a = 26 8
a = 18/3 = 6
i dan j nya jadi hilang karena i kali i atau j kali j hasilnya adalah satu.
Bagaimana cara perkalian silang dua vektor dalam bentuk i dan j ? ntar kita
tambahkan,...IA
Soal No. 9
Diberikan dua buah vektor masing-masing:
A = 4i + 3j 2k
B = 7i + 2j + 5k
Tentukan hasil dari A B

Pembahasan
Perkalian silang, A B
Cara pertama:
Misal :
A = (Ax i + Ay j + Az k) dan B = (Bx i + By j + Bz k)

maka :
A B = (Ay Bz Az By) i + (Az Bx Ax Bz) j + (Ax By Ay Bx) k
Rumus Perkalian Silang Dua Vektor (cross product ) dalam i, j, k
Data :
A = 4i + 3j 2k
B = 7i + 2j + 5k
maka
A B = (Ay Bz Az By) i + (Az Bx Ax Bz) j + (Ax By Ay Bx) k
A B = [(3)(5) (2)(2)] i + [(2)(7) (4)(5)]j + [(4)(2) (3)(7)] k
A B = (15 + 4)i + (14 20)j A = 4 B =7
x x
+(8 21)k A =3
y B =2
y

A B = 19 i 34 j 13k A =2
z B =5
z
Cara Kedua:
A = 4i + 3j 2k
B = 7i + 2j + 5k
Susun dua vektor di atas hingga seperti bentuk berikut:

Untuk mempermudah perkalian, tambahkan dua kolom di sebelah kanan susunan yang
telah dibuat tadi hingga seperti berikut:

Beri tanda plus dan minus, ikuti contoh berikut:


Kalikan menyilang ke bawah terlebih dahulu dengan memperhatikan tanda plus minus
yang telah dibuat, lanjutkan dengan menyilang ke atas,

A B = (3)(5) i + (2)(7) j + (4)(2)k (7)(3)k (2)(2) i (5)(4) j


A B = 15 i 14 j + 8 k 21k + 4 i 20j
A B = (15 + 4) i + ( 14 20) j + (8 21) k
A B = 19 i 34 j 13 k

Anda mungkin juga menyukai