Anda di halaman 1dari 33

ASUHAN KEPERAWATAN

INTEGUMEN PADA ANAK


Ns. BQ DIAH EKA YULIANTI, S.Kep
Tinjauan anatomi dan
fisiologi
I. Anatomi kulit
Terdiri dari 3 lapisan:
. Epidermis

. Dermis

. Jaringan subkutan
Tinjauan anatomi dan
fisiologi
Epidermis: 0,1 mm 1 mm
Stratum korneum: lapisan paling atas, sel

pipih,tdk berinti, tdk mngalami


metabolisme, sdkit mengndung air, bnyak
mngandung keratin, dan selalu menglami
pembharuan
Stratum lucidum: lapisan barrier,

penyambung s. korneum dan s.


granulosum
Stratum granulosum: penyaring aktif

masuknya benda asing dan efek pelindung


kulit
Stratum spinosum:sel sling terikat dg

filamen utkmempertahankan kohesivitas


sel dan melawan efek abrasi, bnyak trdpt di
tlapak kaki
Stratum germinativum: bertanggung jwb
Tinjauan anatomi dan
fisiologi
Sel-sel yang terdapat pada epidermis
Melanosit merupakan lapisan kulit epidermis yang
memiliki sel untuk menghasilkan melanin melalui proses
melanogenesis.
Sel Langerhans merupakan sel yang makrofag yang

merupakan turunan dari sumsum tulang yang berfungsi


sebagai perangsang sel Limfosit T, mengikat, mengolah,
dan merepresentasikan antigen kepada sel Limfosit T.
Dengan demikian, sel Langerhans berperan penting
dalam imunologi kulit.
Sel Merkel, yakni sel yang berfungsi sebagai
mekanoreseptor sensoris yang fungsinya berhubungan
dengan sistem neuroendokrin difus
Tinjauan anatomi dan
fisiologi
Dermis
Lapisan kulit dermis terdiri dari pembuluh
darah, akar rambut, ujung syaraf, kelenjar
keringat dan kelenjar minyak
Fungsi dari lapisan kulit dermis ini adalah
sebagai organ penerima rangsangan,
pelindung terhadap kerusakan fisik,
penyinaran dan bibit penyakit, serta untuk
pengaturan suhu tubuh.
Ketebalan mencapai 4 mm
Tinjauan anatomi dan
fisiologi
Lapisan dermis
Stratum papilare, yang
merupakan bagian utama dari
papila dermis, terdiri atas
jaringan ikat longgar. Pada
stratum ini didapati fibroblast,
sel mast, makrofag, dan leukosit
yang keluar dari pembuluh
(ekstravasasi).
Stratum retikulare, yang lebih
tebal dari stratum papilare dan
tersusun atas jaringan ikat padat
tak teratur (terutama kolagen
tipe I)
Tinjauan anatomi dan
fisiologi
Lapisan dermis jg mengandung turunan
epidermis
Folikel rambut

Kelenjar keringat: apokrin dan merokrin

Kelenjar sebacea
Tinjauan anatomi dan
fisiologi
Jaringan subkutan/ Hipodermis
Lapisan ini terutama mengandung
jaringan lemak, pembuluh darah dan limfe,
saraf-saraf yang berjalan sejajar dengan
permukaan kulit. Cabang-cabang dari
pembuluh-pembuluh dan saraf-saraf
menuju lapisan kulit dermis. Jaringan ikat
bawah kulit berfungsi sebagai bantalan
atau penyangga benturan bagi organ-
organ tubuh bagian dalam, membentuk
kontur tubuh dan sebagai cadangan
makanan. Ketebalan dan kedalaman
jaringan lemak bervariasi sepanjang kontur
tubuh, paling tebal di daerah pantat dan
paling tipis terdapat di kelopak mata.
Fungsi kulit
Melindungi dari trauma, Invasi bakteri,
terpapar zat kimia
Keseimbangan air elektrolit
Penyimpanan lemak
Ekskresi
Termoregulasi
Sensori persepsi
Produksi vitamin
Terminologi kondisi
dermatologis
Lesi primer
1. Makula : perubahan dalam warna kulit dan tampak

sbg pewarnaan dlm kulit. Makula dibentuk


dari:deposit pigmen dlm kulit, keluarnya darah
dalam kulit, dilatasi permanen pembuluh perifer,
dilatasi sementara pembuluh perifer
2. Papula: terdapat elevasi yg dapat diraba dri kulit,

diameter 1-5 mm, permukaan tajam, bulat atau


datar, terletak superficial dan dibentuk dari
proliferasi sel atau eksudasi cairan ke dalam kulit
3. Nodul; serupa dg papula tetapi terletak lebih

dalam, biasanya lebih besar dari papula


makula

mmam
papula
nodul
Terminologi kondisi
dermatologis
4. Urtikaria: massa menonjol dg batas tidak jelas, sering
tidak teratur, disebabkan gerakan cairan serosa ke
dlm dermis, tdk mengandung cairan bebas dlm
rongga
5. Vesikel: lepuh kecil yg dibentuk dg akumulasi dlm
epidermis, biasanya cairan serosa dan ditemukan
pada anak-anak penderita eksema
6. Bula/pustula: vesikel besar yg mengandung serum,
pus atau darah, biasanya ditemukan pd pemfigus
neonatorum
7. Pustula: vesikel atau bulla yg berisi pus
8. Gelegata: elevasi sementara kulit yg disebabkan oleh
dermis dan dilatasi kapiler sekitarnya, respon alergi
terhadap bahan asing
urtikaria
vesikel
bulla
pustula
gelegata
Terminologi kondisi
dermatologis
Lesi sekunder
1. Skuama: lapisan tanduk dari epidermis mati yg
menumpuk pada kulit berkembang sbg akibat
inflamasi, ditemukan pada psoriasis
2. Krusta: terbentuk dari serum, darah atau nanah yg
mengering: merah kehitaman(krusta darah), kuning
kehijauan(krusta nanah), warna madu (krusta serum)
3. Visura:retakan kecil yg meluas melalui epidermis dan
memaparkan dermis, dpt terjadi pda kulit kering
inflamasi kronik
4. Ulkus:lesi yg terbentuk oleh kerusakan localdari
seluruh epidermis dan sebagian atau seluruh korium
di bawahnya
skuama
krusta
fisura
Prinsip umum dalam terapi penyakit kulit

Tujuan terapi:memelihara keadaan


fisiologis kulit
Terapi local sering dipilih karena
medikasi dapat diberikan pada
konsentrasi yg optimal pada tempat yg
diperlukan
Air memainkan peranan yg penting dan
banyak ditemukan pada larutan dan
lotion
Jika kulit mengalami hidrasi maka akan
menjadi lembut dn licin dan untuk tetap
dlm keadaan ini kelembababan
lingkungan harus adekuat
Prinsip umum dalam terapi penyakit kulit

Jika menurun maka stratum korneum


menciut dan pecah, barrier epidermis
hilang, mikroorganisme dan iritan akan
masuk dan menimbulkan respon inflamasi
Dapat terjadi overhidrasi jika jumlah air yg
diabsorpsi meningkat dan sambungan
lipid yg ketat antar sel stratum korneum
berangsur-angsur diganti dg air. Hal ini
dapat terjadi di daerah popok, ketiak dan
daerah lainnya
Dasar preparat topical
Cairan
Sebagai kompres basah juga dapat
menghilangkan rasa gatal
Dg bedak jika digunakan sebagai pasta pengering

Dg minyak jika digunakan sbg vanishing karena

penetrasinya cepat
Air dalam minyak berfungsi sbg krim emolien yg

menembus lebih lambat shg dapat


mempertahankan kelembaban kulit
Minyak sbg zalf menahan bahan dlm kulit dan

mencegah penguapan air


Bedak untuk meningkatkan penguapan
Pengkajian & manifestasi kulit yg lain

Pengkajian dg memperhatikan
manifestasi kulit antara lain:
Eritema: area kemerahan yg disebabkan
oleh meningkatnya jumlah darah yg
teroksigenisasi pd vaskularisasi dermal
Ekimosis; kemerahan yg terlokalisir atau
perubahan warna keunguan yg
disebabkan oleh ekstravasasi darah ke
dalam jaringan kulit dan subkutan
Ptekie: bercak kecil dan berbatas tajam
dalam lapisan epidermis superficial
Pengkajian & manifestasi kulit yg lain

Gambaran pola penyebaran lesi:


misalnya permukaan ekstensor,
lipatan-lipatan,area terpajan, area
popok, seluruh tubuh.
Gambaran konfigurasi dan
pengaturan lesi:
berkelompok/menyatau, terpisah-
pisah, melingkar/bercincin, linier,
menyebar
Gambaran adanya karakteristik b/d
suhu, kelembaban, tekstur, elastisitas,
kekerasan kulit secara umum atau
pada daerah lesi
Pengkajian & manifestasi kulit yg lain

Observasi adanya bukti manifestasi


subjektif berkaitan dg lesi: pruritus,
nyeri tekan, rasa terbakar, tertusuk,
tersengat, menjalar, dll, diperberat
oleh aktivitas atau situasi khusus
Riwayat kesehatan utk reaksi kulit
sebelumnya misalnya adanya alergi
atau penyakit yg berhubungan dg
manifestasi kulit
Kaji faktor pencetus:pemjanan dg zat
kimia, serangga, binatang, tumbuhan,
sinar matahari, alergi pakaian, zat
topical spt sabun, cream dll, panas
atau dingin berlebihan
Pengkajian & manifestasi kulit yg lain

Riwayat nutrisi terutama makanan yg


dikenal allergic
Prosedur diagnostic: tes kulit, biopsi,
kultur,tes darah dll
Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan yg lazim ditemui
pada anak dg gangguan kulit:
1. Kerusakan integritas kulit

2. Resiko tinggi kerusakan integritas kulit

3. Resiko tinggi infeksi

4. Nyeri

5. Gangguan citra tubuh

6. Perubahan proses keluarga

7. Hospitalisasi
Intervensi keperawatan
Intervensi keperawatan yg lazim dilakukan pada
anak dg gangguan kulit:
1. Pengendalian infeksi yg tepat
2. Mempertahankan hidrasi kulit
3. Lakukan tindakan nonfarmakologis untuk
penanganan nyeri dan pruritus
4. Dorong dan fasilitasi bermain senuai tumbang anak
5. Meningkatkan kebersihan personal dan lingkungan
anak
6. Melatih keluarga melaksanakan program terapeutik
Sekian dan terima
kasih

Anda mungkin juga menyukai