Anda di halaman 1dari 8

Uang Beredar & Kebijakan

Moneter

Oleh:
1.NADHIRAH RAYHAN
2.RIMA NOPITA
3.RONALDO JOHANES NUNU
Uang Beredar
Jumlah Uang Beredar (JUB) tidak seluruhnya ditentukan oleh
Pemerintah. Perilaku bank-bank dan masyarakat umum ikut
menentukan pula proses timbulnya uang beredar, meskipun
pemerintah masih tetap merupakan pelaku yang paling
menentukan.
Dua pengertian tentang uang beredar;
Narrow money, uang kartal dan uang giral
Broad money, narrow money ditambah uang quasi
Quasi money mencakup saldo deposito berjangka dan
simpanan tabungan di bank.
Uang Inti (Reserve Money)
Proses penciptaan uang beredar berawal dari timbulnya uang inti (reserve
money), uang inti adalah seluruh uang yang dikeluarkan oleh pemerintah (bank
sentral) ditambah saldo rekening koran milik bank-bank (atau masyarakat) pada
bank sentral. Uang inti bisa pula dilihat sebagai penjumlahan antara uang kartal
dengan cadangan bank (bank reserve).
Jumlah uang inti di masyarakat meningkat karena tiga sebab-sebab;
Surplus neraca pembayaran,
Defisit APBN yang dibiayai dengan pencetakan uang baru,
Kenaikan kredit bank sentral kepada bank-bank dan kepada lembaga-lembaga
lain. Keadaan sebaliknya menyebabkan kondisi jumlah uang inti berkurang.
Dalam proses penciptaan uang, bagian dari uang inti yang dipegang oleh
masyarakat umum langsung menjadi uang kartal, sedangkan sisanya yang
dipegang oleh bank-bank umum sebagai cadangan bank kemudian melipatkan
diri menjadi uang giral.
Uang Inti (reserve money)

Uang yang dikeluarkan oleh Saldo Rekening Koran (Giro)


+
Bank Sentral (Pemerintah) Pada Bank Sentral
Di Masyarakat Umum Di Bank Umum + Milik Bank-Bank

Uang Kartal Cadangan Bank

Sebagai Jaminan

Rekening Giro pada Bank


Milik Masyarakat

Jumlah Uang Beredar (JUB)


Slide ke- 5 Uang Beredar & Kebijakan Moneter
Muh. Yunanto, 2007

Halaman 4
Money Multiplier
Proses penciptaan uang beredar dari uang inti
tersebut diringkas dalam konsep money
multiplier yang menghubungkan antara jumlah
uang inti dengan jumlah uang beredar. Nilai
dari money multiplier tergantung kepada;
Kecenderungan masyarakat memegang uangnya
dalam bentuk uang kartal (u = K/Ms).
Berapa besar cadangan yang dipegang bank untuk
menjamin uang giral (v = R/D).
Semakin besar u dan v semakin kecil nilai money
multiplier. Nilai money multiplier biasanya lebih besar
dari satu, artinya setiap Rp. 1 uang inti bisa
menimbulkan lebih dari Rp.1 uang beredar.

Slide ke- 5 Uang Beredar & Kebijakan Moneter


Muh. Yunanto, 2007

Halaman 5
Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter adalah kebijakan untuk mempengaruhi
proses penciptaan uang beredar tersebut. Pemerintah
(Bank Sentral) bisa melakukan hal ini dengan
mempengaruhi secara tidak langsung nilai money multiplier
dan secara langsung besarnya uang inti. Berbagai
instrumen kebijakan moneter tersedia untuk ini.
Menurut Keynes, kebijakan moneter bisa mempengaruhi
situasi makro lewat jumlah uang beredar, tingkat bunga,
pengeluaran investasi dan selanjutnya permintaan agregat.
Akhir-akhir ini ekonom mulai memberikan perhatian mereka
kepada kebijakan Supply Side, yaitu kebijakan (moneter)
yang bisa mempunyai pengaruh lansung terhadap
penawaran agregat (menggeser kurva penawaran agregat).
Tetapi sampai sekarang belum ada teori yang mantap
mengenai Sisi Penawaran ini.
Kebijakan Moneter Ms i
Slide ke- 5 Uang Beredar & Kebijakan Moneter
I Z P,Q
Muh. Yunanto, 2007

Halaman 6
Instrumen Kebijakan Moneter
Mempengaruhi Money Multiplier (secara
kuantitatif);
Cash-Ratio
Discount-rate
Bunga Giro dan Deposito
Yang mempengaruhi Uang Inti;
Pajak Ekspor
Sertipikat Ekspor
Bea Masuk
Pajak lain
Pengeluaran Pemerintah
Bunga Kredit Bank
Pengawasan Kuantitatif
Credit Ceiling
Slide ke- 5 Uang Beredar & Kebijakan Moneter
Muh. Yunanto, 2007

Halaman 7
Efektifitas Kebijakan Moneter
Ada dua kritik mengenai keampuhan kebijakan
moneter dalam praktek.
Keynes mengatakan bahwa kebijakan moneter tidak
efektif dalam masa depresi karena adanya liquidity
trap, hal ini timbul karena tingkat bunga menjadi
tidak elastis terhadap perubahan jumlah uang beredar.
Milton Friedman dkk berpendapat bahwa pengaruh
kebijakan moneter sulit diterka (kapan dan berapa
besar) sehingga menyulitkan penggunaannya dalam
praktek. Mereka menyarankan agar pemerintah secara
otomatis dan teratur menaikkan jumlah uang beredar
sesuai dengan kenaikan kebutuhan uang rata-rata
sebagai ganti dari kebijakan moneter.
Slide ke- 5 Uang Beredar & Kebijakan Moneter
Muh. Yunanto, 2007

Halaman 8

Anda mungkin juga menyukai