Anda di halaman 1dari 38

SMA NEGERI 3 DENPASAR

PENDAHULUAN

LATAR
BELAKAN Penggunaan
G Deterjen Pabrik
RUMUSAN
MASALAH

TUJUAN Tangan Iritasi dan Air Limbah


Pecah-Pecah Berbahaya
Bagi Lingkungan

Adanya bahan aktif berupa

ABS LAS
PENDAHULUAN

LATAR
BELAKAN
G Kemajuan
RUMUSAN
Teknologi
MASALAH

Bioenergi

Biosurfaktan

Pseudomonas fluorescens
PENDAHULUAN

LATAR
BELAKAN
G
RUMUSAN Selulosa Glukosa Biosurfaktan
MASALAH
A. niger P. fluorescens

Eceng Gondok Kering


(64,51%)
PENDAHULUAN

LATAR
BELAKAN Penggunaan
G Deterjen
RUMUSAN
MASALAH
Tangan Iritasi dan Air Limbah
Pecah-Pecah Berbahaya
Bagi Lingkungan

Adanya bahan aktif berupa

Biosurfaktan
ABS LAS
PENDAHULUAN

LATAR
BELAKAN 1. Karakteristik deterjen cair
G
RUMUSAN dengan bahan aktif biosurfaktan
MASALAH
2. Kualitas air sisa cucian
3. Kelebihan dan kekurangan
PENDAHULUAN

LATAR
BELAKAN 1. Untuk mengetahui karakteristik
G
RUMUSAN deterjen cair dengan bahan aktif
MASALAH
biosurfaktan
2. Untuk mengetahui kualitas air
sisa cucian
3. Untuk mengetahui kelebihan
dan kekurangan
SMA NEGERI 3 DENPASAR
METODE
PENELITIAN

BAHAN
DAN ALAT ALAT : :
BAHAN
Cawan petri,
baku jarum
Bahan tambahan : ose,
: eceng pisau,
PDA,gondok,
aquadest,blender,
isolat
air,
ayakan 60 Aspergillus
mesh,
NaOH,autoclave,
HCl,nigerNaH kertas
2PO4,
yang
saring, kertas indikator,
CaCl
diperoleh 2, KH2POpH-meter,
4, urea,
dari
oven, gelas EDTA,
kimia,NH pipet
NO , KHtetes,
Laboratorium 4 3 2PO4,
Mikologi
erlenmeyer, timbangan ohaus,
MnSO
Universitas . H O, CaCl
Udayana, 2.H 2O,
dan
timbangan digital, aluminium foil,
4 2

corong, baskom, MgSO


isolat 4.7H2O,
kompor, soda ash,
Pseudomonas
thermometer,
tabung reaksi, STPP,
fluorenscens
pengaduk,deterjen
lemariyang cair
es,
kaki tiga, korek dengan bahas
api, spiritus,
diperoleh dan aktif
kain
dari
berisi noda kecapsurfaktan
uk. 10cm (LAS),
x 10cm. dan
Laboratorium Mikrobiologi
deterjen bubuk dengan
Universitas Udayana.
surfaktan (ABS).
METODE
PENELITIAN
BAHAN
DAN ALAT
METODE
PENELITIAN
BAHAN
DAN ALAT Uji Karakteristik Deterjen Cair
(kestabilan busa, daya pembersihan, dan kuantitas air
bilasan)
METODE
PENELITIAN
BAHAN
DAN ALAT Uji Karakteristik Deterjen Cair
(kenampakan, kelembutan, tingkat panas di tangan, dan efek
samping)
METODE
PENELITIAN
BAHAN Uji Kualitas Air Sisa Cucian
DAN ALAT (pH, Alkalinitas, Salinitas, dan Kesadahan)
SMA NEGERI 3 DENPASAR
HASIL DAN
PEMBAHASAN

Deterjen cair dengan bahan


aktif biosurfaktan yang
dihasilkan memiliki pH 12.
HASIL DAN
PEMBAHASAN

1. Uji Karakteristik Deterjen Cair

a. Parameter kestabilan busa, daya


pembersihan, dan kuantitas air
bilasan
HASIL DAN
PEMBAHASAN
Hasil Uji Perbandingan Karakteristik
Deterjen
No. Parameter Deterjen Cair Deterjen Cair Deterjen Bubuk
(Biosurfaktan) (Surfaktan LAS) (Surfaktan ABS)
1 Kestabilan / jumlah busa Sedikit Banyak Cukup banyak
2 Daya Pembersihan Bersih Sangat bersih Sedikit kotor
3 Kuantitas air bilasan (ml) 200 400 400
HASIL DAN
PEMBAHASAN

1 2 3
HASIL DAN
PEMBAHASAN

Kontrol 1 2 3
HASIL DAN
PEMBAHASAN

1. Uji Karakteristik Deterjen Cair

a. Parameter kestabilan busa, daya


pembersihan, dan kuantitas air
bilasan
b. Parameter kenampakan,
kelembutan, tingkat panas di
tangan, dan efek samping
HASIL DAN
PEMBAHASAN

Hasil Kuisioner (Uji Organoleptik) Karakteristik


Deterjen
No. Parameter Deterjen Cair Deterjen Cair Deterjen Bubuk
(Biosurfaktan) (Surfaktan LAS) (Surfaktan ABS)
1 Kenampakan (rata-rata) tidak menarik menarik biasa
2 Kelembutan (rata-rata) biasa lembut Tidak lembut
3 Tingkat panas di tangan tidak panas tidak panas panas
4 Efek samping (rata-rata) tak ada tak ada ada
HASIL DAN
PEMBAHASAN

1. Uji Karakteristik Deterjen Cair

a. Parameter kestabilan busa, daya


pembersihan, dan kuantitas air
bilasan
b. Parameter kenampakan,
kelembutan, tingkat panas di
tangan, dan efek samping

2. Uji Kualitas Air Sisa Cucian (pH,


Alkalinitas, Salinitas, dan
Kesadahan)
HASIL DAN
PEMBAHASAN

Hasil Uji Perbandingan Kualitas Air Sisa


Cucian
No. Parameter Kode 1 Kode 2 Kode 3
1 pH 11 7,75 10,77
2 Alkalinitas (mg/L CaCO3) 7.420 Tidak Terdeteksi 4.020
3 Salinitas (0/00) 0,96 0,11 2,16
4 Kesadahan air (mg/CaCO/L) 180,763 224,482 -
HASIL DAN
PEMBAHASAN

1. Kestabilan busa Surfaktan


Busa adalah molekul-molekul gas yang
terjebak dalam lapisan tipis cairan yang
mengandung sejumlah molekul surfaktan
yang teradsorpsi pada lapisan tipis tersebut.
Busa akan terbentuk jika larutan surfaktan
diaduk atau dialiri udara.

Kelebihan
+
Kekurang
an
HASIL DAN
PEMBAHASAN

2. Daya pembersihan Daya


deterjensi
Deterjensi adalah proses perpindahan atau
pengangkatan kotoran dari serat kain yang
meliputi interaksi antara surfaktan, kotoran,
permukaan kain, dan air.
Proses Pengangkatan Kotoran

Kelebihan
+
Kekurang
an
HASIL DAN
PEMBAHASAN

3. Kuantitas air bilasan Jumlah busa

4. Kenampakan Pewarna

5. Kelembutan Softener

6. Tingkat panas di tangan Kondisi


tangan

7. Efek samping Efek lanjutan


Kelebihan
+
Kekurang
an
HASIL DAN
PEMBAHASAN
1. pH Derajat keasaman

2. Alkalinitas Pengukuran kapasitas air untuk


menetralkan asam-basa lemah

3. Salinitas Kadar garam terlarut dalam air

4. Kesadahan Konsentrasi pada banyaknya


kation-kation logam di dalam larutan, pada
kondisi kelewatan jenuh, kation-kation
kesadahan dapat bereaksi dengan anion-
anion di dalam air untuk membentuk padatan
Kelebihan larutan
+
Kekurang
an
HASIL DAN
PEMBAHASAN
No. Kelebihan Kekurangan
1 Menggunakan bahan aktif yang Memiliki kenampakan yang
sedikit menghasilkan busa tidak menarik bagi konsumen

2 Kualitas deterjen lebih baik dari Belum mampu menggantikan


pada deterjen dengan bahan deterjen dengan bahan dasar
aktif ABS LAS
3 Menggunakan tumbuhan eceng Tingkat kelembutannya masih
gondok yang jumlahnya kurang
melimpah
4 Tidak mengandung bahan Masih sedikit menimbulkan
Kelebihan berbahaya efek samping pada pengguna
+ deterjen
Kekurang
an
SMA NEGERI 3 DENPASAR
PENUTUP

1. Karakteristik deterjen cair (biosurfaktan) ,


yaitu : busa sedikit, daya pembersihannya
lumayan, hemat air dalam pembilasannya,
tidak menarik kenampakannya,
kelembutannya biasa, dan tidak panas di
tangan. Tingkat kebaikan karakteristik
deterjen ini berada di antara deterjen cair
(surfaktan LAS) dan deterjen bubuk
(surfaktan ABS)
PENUTUP

2. Kualitas air sisa cucian deterjen dengan


bahan aktif biosurfaktan memiliki pH 11, nilai
alkalinitas 7.420 mg/L CaCO3, nilai salinitas
0,96 0
/00, dan nilai kesadahan 180,763 mg/
CaCO/L. Kualitas air sisa cucian deterjen ini
berada di antara deterjen cair (surfaktan LAS)
dan deterjen bubuk (surfaktan ABS)
PENUTUP

3. Kelebihan dari deterjen cair ini adalah


menggunakan bahan aktif yang sedikit
menghasilkan busa , sedangkan kekurangan
dari deterjen cair ini adalah belum dapat
sepenuhnya menggantikan deterjen cair
dengan bahan aktif surfaktan (LAS).
PENUTUP

1. Perlu dilakukan sosialisasi deterjen cair


dengan bahan aktif biosurfaktan dalam usaha
mengurangi zat berbahaya penyebab
pencemaran lingkungan terutama
pencemaran air.

2. Lebih memperhatikan SDA yang secara


umum dianggap tidak memiliki potensi, tetapi
sebenarnya memiliki potensi, hanya saja
tersembunyi karena semua makhluk hidup
pasti memiliki manfaat sendiri.
SMA NEGERI 3
DENPASAR

I II III IV

Anda mungkin juga menyukai