Anda di halaman 1dari 40

Mekanika Fluida

Dewanda Irawan
Dita Indah Sari
Lastiko Whisnu B

Pembimbing :Dr. Ir. Leila Kalsum. MT

Teknologi Kimia Industri


Dinamika Fluida 2

Teknologi Kimia Industri


Mesin Mesin Penggerak Fluida
Secara umum mesin mesin fluida dapat dibagi menjadi 2
bagian besar :

1.Mesin Tenaga

Berfungsi mengubah energi fluida (energi potensial dan


energi kinetik) menjadi energi mekanis poros. Contoh mesin
tenaga yaitu Turbin, Kincir Air, Kincir Angin

2. Mesin Kerja

Berfungsi mengubah energi mekanis polos menjadi energi


fluida (energi potensial dan energi kinetik). Contoh mesin kerja
yaitu Pompa, Kompresor dan Kipas
Dinamika Fluida 2

Teknologi Kimia Industri


Pompa
Fungsi Pompa sebagai alat pemindahan fluida
melalui saluran terbuka / tertutup di dasarkan dengan
adanya peningkatkan energi mekanika fluida.
Tambahan energi ini akan meningkatkan kecepatan
dan tekanan fluida.
Pompa Tekanan Statis
Pompa Tekanan Dinamis
Kompresor
Sistem kerja
- Prinsip kerja kompresor berdasarkan prinsip kerja
displacement
- Debit yang dihasilkan rendah
- Tekanan tinggi
- Untuk Tekanan yang lebih tinggi digunakan sistem
multistage
Blower
Sistem kerja Ada 2 Mekanisme prinsip kerja
kompresor :
1. Centrifugal
2. Displacement
. Debit yang dihasilkan Besar
. Tekanan rendah maz 0,5 atm
Centrifugal Blower

Kapasitas debit sedang dan tekanan


rendah
Displacement Blower
Jenis Jenis Pompa
Secara umum pompa dapat diklasifikasikan dalam 2 jenis
yaitu :
1. Pompa Tekanan Statis (Positive Displacement Pump)
2. Pompa Tekanan Dinamis (Rotodynamic Pump)
A. Pompa Tekanan Statis
Pompa jenis ini bekerja dengan prinsip memberikan tekanan
secara periodik pada fluida yang terkurung dalam rumah pompa.
Pompa ini dibagi menjadi dua jenis :

Pompa Putar (Rotary Pump)


Pada pompa putar, fluida masuk melalui sisi isap, kemudian
dikurung diantara ruangan rotor dan rumah pompa, selanjutnya
didorong ke ruang tengah dengan gerak putar dari rotor,
sehingga tekanan statisnya naik dan fluida akan dikeluarkan
melalui sisi tekan. Contoh tipe pompa ini adalah : screw pump,
gear pump dan vane pump.
Pompa Torak (Reciprocating Pump)
Pompa torak mempunyai bagian utama berupa torak yang
bergerak bolak-balik dalam silinder. Fluida masuk melalui katup
isap (suction valve) ke dalam silinder dan kemudian ditekan oleh
torak sehingga tekanan statis fluida naik dan sanggup
mengalirkan fluida keluar melalui katup tekan (discharge valve).
Contoh tipe pompa ini adalah : pompa diafragma dan pompa
plunyer.
Gambar 2.2. Pompa diafragma
Pompa Tekanan Dinamis
B. Pompa Tekanan Dinamis
Pompa tekanan dinamis disebut juga rotodynamic
pump, turbo pump atau impeler pump.
Ciri-ciri utama dari pompa ini adalah :
Mempunyai bagian utama yang berotasi berupa roda dengan sudu-sudu
sekelilingnya, yang sering disebut dengan impeler.
Melalui sudu-sudu, fluida mengalir terus-menerus, dimana fluida berada
diantara sudu-sudu tersebut.

.
Klasifikasi Menurut Jenis Impeler
1. Pompa sentrifugal
Pompa ini menggunakan impeler jenis radial atau francis. Konstruksinya
sedemikian rupa (gambar 2.4) sehingga aliran fluida yang keluar dari impeler
akan melalui bidang tegak lurus pompa.
Impeler jenis radial digunakan untuk tinggi tekan (head) yang sedang dan
tinggi, sedangkan impeler jenis francis digunakan untuk head yang lebih
rendah dengan kapasitas yang besar.
Impeler dipasang pada ujung poros dan pada ujung lainnya dipasang kopling
sebagai penggerak poros pompa
. Prinsip
. Salah satu jenis pompa pemindah non positip yang kerjanya mengubah energi
kinetis (kecepatan) cairan menjadi energi potensial (dinamis) melalui suatu impeller
yang berputar dalam casing. Pompa sentrifugal bekerja berdasarkan prinsip gaya
sentrifugal yaitu bahwa benda yang bergerak secara melengkung akan mengalami
gaya yang arahnya keluar dari titik pusat lintasan yang melengkung tersebut.
Besarnya gaya sentrifugal yang timbul tergantung dari masa benda, kecepatan
gerak benda, dan jari-jari lengkung lintasannya
Cara kerja:
Cairan masuk ke impeler dengan arah aksial melalui mata impeler (impeller eye) dan
bergerak ke arah radial diantara sudu-sudu impeler (impeller vanes) hingga cairan
tersebut keluar dari diameter luar impeler. Ketika cairan tersebut. meninggalkan
impeler, cairan tersebut dikumpulkan didalam rumah pompa (casing).
Salah satu desain casing dibentuk seperti spiral yang mengumpulkan cairan dari
impeler dan mengarahkannya ke discharge nozzle. Discharge nozzle dibentuk seperti
suatu kerucut sehingga kecepatan aliran yang tinggi dari impeler secara bertahap
turun. Kerucut ini disebut difuser (diffuser). Pada waktu penurunan kecepatan di
dalam diffuser, energi kecepatan pada aliran cairan diubah menjadi energi tekanan.
Impeler Roto Dynamic Pump
Radial tertutup
- Impeler ini mempunyai plat pada masing-masing sisi
kipasnya
- Tidak memungkinkan adanya partikel-partikel di
dalam fluidanya.

Radial terbuka
- Impeler ini mempunyai satu plat pada
kipasnya
- memungkinkan adanya partikel-partikel
di dalam fluidanya

Centrifugal pump & motor


2. Pompa aliran campur
Pompa ini menggunakan impeler jenis aliran campur (mix
flow), seperti pada
gambar 2.5. Aliran keluar dari impeler sesuai dengan arah
bentuk permukaan
kerucut rumah pompa
Pompa aliran aksial
Pompa ini (gambar 2.6) menggunakan impeler jenis aksial dan zat cair yang
meninggalkan impeler akan bergerak sepanjang permukaan silinder rumah
pompa ke arah luar. Konstruksinya mirip dengan pompa aliran campur,
kecuali bentuk impeler dan difusernya
Klasifikasi menurut bentuk rumah pompa
1. Pompa Volut
Pompa ini khusus untuk pompa sentrifugal. Aliran fluida yang
meninggalkan
impeler secara langsung memasuki rumah pompa yang berbentuk volut
(rumah siput) sebab diameternya bertambah besar.
2. Pompa Diffuser
Konstruksi pompa ini dilengkapi dengan sudu pengarah (diffuser) di
sekeliling
saluran keluar impeller (gambar 2.7). Pemakaian diffuser ini akan
memperbaiki efisiensi pompa. Difuser ini sering digunakan pada pompa
bertingkat banyak dengan head yang tinggi.
Pompa Vortex
Pompa ini mempunyai aliran campur dan sebuah rumah volut seperti
tergambar pada gambar 2.8. Pompa ini tidak menggunakan diffuser, namun
memakai saluran yang lebar. Dengan demikian pompa ini tidak mudah
tersumbat dan cocok untuk pemakaian pada pengolahan cairan limbah
Klasifikasi menurut jumlah tingkat
Pompa satu tingkat
Pompa ini hanya mempunyai sebuah impeler (gambar 2.4 s/d 2.8). Pada
umumnya head yang dihasilkan pompa ini relatif rendah, namun
konstruksinya sederhana
Pompa bertingkat banyak
Pompa ini menggunakan lebih dari satu impeler yang dipasang secara
berderet pada satu poros (gambar 2.9). Zat cair yang keluar dari impeler
tingkat pertama akan diteruskan ke impeler tingkat kedua dan seterusnya
hingga ke tingkat terakhir. Head total pompa merupakan penjumlahan
head yang dihasilkan oleh masing-masing impeler.
Dengan demikian head total pompa ini relatif lebih tinggi dibanding dengan pompa
satu tingkat,
namun konstruksinya lebih rumit dan besar.
Klasifikasi menurut letak poros
1. Pompa poros mendatar
Pompa ini mempunyai poros dengan posisi horizontal (gambar 2.4 s/d 2.9), pompa
jenis ini memerlukan tempat yang relatif lebih luas.

2. Pompa jenis poros tegak


Poros pompa ini berada pada posisi vertikal, seperti terlihat pada gambar
2.10. Poros ini dipegang di beberapa tempat sepanjang pipa kolom utama
bantalan. Pompa ini memerlukan tempat yang relatif kecil dibandingkan dengan pompa
poros mendatar. Penggerak pompa umumnya diletakkan di
atas pompa
Klasifikasi menurut belahan rumah
1. Pompa belahan mendatar
Pompa ini mempunyai belahan rumah yang dapat dibelah dua menjadi
bagian atas dan bagian bawah oleh bidang mendatar yang melalui sumbu
poros. Jenis pompa ini sering digunakan untuk pompa berukuran
menengah dan besar dengan poros mendatar.
2. Pompa belahan radial
Rumah pompa ini terbelah oleh sebuah bidang tegak lurus poros.
Konstruksi seperti ini sering digunakan pada pompa kecil dengan poros
mendatar. Jenis ini juga sesuai untuk pompa-pompa dengan poros tegak
dimana bagian-bagian yang berputar dapat dibongkar ke atas sepanjang
poros.

3. Pompa jenis berderet .


Jenis ini terdapat pada pompa bertingkat banyak, dimana rumah pompa
terbagi oleh bidang-bidang tegak lurus poros sesuai dengan jumlah
tingkat
yang ada
Klasifikasi menurut sisi masuk impeler
1. Pompa isapan tunggal
Pada pompa ini fluida masuk dari sisi impeler. Konstruksinya sangat
sederhana, sehingga sangat sering dipakai untuk kapasitas yang relatif
kecil. Adapun bentuk konstruksinya terlihat pada gambar 2.4 s/d 2.10.

2. Pompa isapan ganda


Pompa ini memasukkan fluida melalui dua sisi isap impeler (gambar 2.12).
Pada dasarnya pompa ini sama dengan dua buah impeler pompa isapan
tunggal yang dipasang bertolak belakang dan dipasang beroperasi secara
parallel. Dengan demikian gaya aksial yang terjadi pada kedua impeler
akan saling mengimbangi dan laju aliran total adalah dua kali laju aliran
tiap impeler. Oleh sebab itu pompa ini banyak dipakai untuk kebutuhan
dengan kapasitas yang besar.
Head Pompa
Head pompa adalah energi per satuan berat yang harus
disediakan untuk mengalirkan sejumlah zat cair yang
direncanakan sesuai dengan kondisi instalasi pompa,
atau tekanan untuk mengalirkan sejumlah zat cair,yang
umumnya dinyatakan dalam satuan panjang.
Menurut persamaan Bernauli, ada tiga macam head
(energi) fluida dari sistem instalasi aliran, yaitu, energi
tekanan, energi kinetik dan energi potensial
Hal ini dapat dinyatakan dengan rumus sebagai
berikut :
Head pompa adalah energi yang diberikan pompa ke dalam fluida
dalam
bentuk tinggi tekan. Dimana tinggi tekan merupakan ketinggian fluida
harus naik
untuk memperoleh jumlah energi yang sama dengan yang dikandung
satu satuan
bobot fluida pada kondisi yang sama. Untuk lebih jelasnya
perhitungan dari head
pompa dapat dilihat pada gambar 2.13 berikut ini.
Pada gambar ini terdapat dua buah titik dengan
perbedaan kondisi letak,
luas penampang, tekanan serta kecepatan aliran fluida.
Fluida kerja mengalir dari
kondisi pertama (titik 1) ke kondisi ke dua (titik 2),
adanya suatu energi luar E0
Energi luar E0 ini terjadi merupakan perbedaan
tekanan yang terjadi pada kedua kondisi operasi
(titik 1 dan 2), Eh1 = (P2-P1).Q
Sedangkan pada setiap kondisi tersebut terdapat juga
suatu bentuk energi,
yaitu energi kinetik (Ek) dan energi potensial (Ep ).
Head Pompa
Perhitungan Daya Pompa

Daya pompa : adalah besarnya energi persatuan waktu


atau kecepatan melakukan kerja.
Dimana Perhitungan Daya Pompa Menjadi 3 bagian :
1. Daya hidrolik (hydraulic horse power)
2. Daya Poros Pompa (Break Horse Power)
3. Daya Penggerak (Driver)
Daya hidrolik (hydraulic horse power)
Daya hidrolik (daya pompa teoritis) adalah daya yang
dibutuhkan untuk mengalirkan sejumlah zat cair. Daya ini
dapat dihitung dengan rumus :
Daya Poros Pompa (Break Horse Power)
Untuk mengatasi kerugian daya yang dibutuhkan oleh poros
yang sesungguhnya adalah lebih besar dari pada daya
hidrolik.
Besarnya daya poros sesungguhnya adalah sama dengan
effisiensi pompa atau dapat dirumuskan sebagai berikut :
Daya Penggerak (Driver)
Daya penggerak (driver) adalah daya poros dibagi
dengan effisiensi mekanis (effisiensi transmisi). Dapat
dihitung dengan rumus :

Anda mungkin juga menyukai