mencapai kesempurnaan dari struktur-struktur yang telah
ada sejak dahulu. Bahkan di zaman ini telah bermunculan system struktur baru yang mendukung system struktur yang sebelumnya. Hal ini tidak terlepas dari perkembangan teknologi bahan bangunan, baik pada bahan penyusun, penutup maupun tambahan pada bangunan. System-system struktur yang ada, merupakan pemecahan dari begitu banyak kebutuhan dan aktifitas dengan memperhatikan pada nilai keselamatan dengan sentuhan unsur estetika Kebanyakan bentuk system-system struktur diilhami dari bentuk/ wujud yang terdapat di alam. Alasannya simpel, karena bentuk-bentuk tersebut mampu bertahan Permasalahan yang dirumuskan adalah Bagaimana mengatasi ruang dengan bentangan yang cukup besar atau lebar dengan tidak ada penopang di bagian tengah bangunan. Bagaimana menentukan atau menghadirkan system struktur yang benar-benar tepat sesuai dengan kebutuhan ruang dengan memperhatikan masalah konstruksi yang di hadapi. struktur cangkang di ilhami oleh tumbuh- tumbuhan maupun binatang yang memiliki penutup atau perisai yang meskipun tipis namun relatif kuat dan kokoh. ciri ciri dari perisai yang kuat dan kokoh; bentuknya lengkung dan bahannya keras dan padat struktur cangkang buatan manusia tentunya terdapat ikatan-ikatan yang membatasinya, dan menjadi longgar sesuai dengan kemajuan teknologi oleh sebab itu struktur cangkang dewasa ini masih harus membentuk geometri yang dimengerti dan dapat dijelaskan dalam matematika. pada dasarnya bentuk struktur adalah Cangkang adalah bentuk struktural berdimensi tiga yang kaku dan tipis serta yang mempunyai permukaan lengkung. selain itu cangkang merupakan plat yang melengkung ke satu arah atau lebih yang tebalnya jauh lebih kecil dari pada bentanggannya. bentuk umum seperti ; permukaan bola, elips, keruut dan parabola. Struktur cangkan dibangun setelah ditemukan beton bertulang (tegangan tarik dan tekan) dan dikembangkannya teori membran Gaya-gaya sebagai yang harus dasar didukung dalam struktur cangkang perhitungan disalurkan struktur merata melalui cangkang. permukaan bidang sebagai gaya-gaya membran yang diserap oleh bentuk strukturnya. Dengan demikian tidak terdapatgaya lintang dan momen. Struktur ini dapat dibangun setelah ditemukan beton bertulang sebagai bahan bangunan yang dapat memikul tegangan tarik maupun tekan. Juga dikembangkannya teori membrane yang digunakan sebagai dasar untuk menghitung struktur cangkang. Tipisnya permukaan cangkang permukaan cangkang menyebabkan tidak adanya tahanan momen yang berarti. Struktur cangkang tipis khususnya cocok digunakan untuk beban terbagi merata pada atap gedung. Struktur ini tidak cocok untuk memikul beban terpusat. Struktur ini selalu memerlukan penggunaan cincin tarik pada tumpuannya. Sebagai akibat cara struktur ini memikul beban dalam bidang (tekan dan tarik), struktur cangkan dapat sangat tipis dan mempunyai bentangan yang sangat besar. Perbandingan bentang tebal sebesar 400 atau 500 dapat saja digunakan Misalnya tebal 3 in (8 cm) dapat digunakan untuk kubah yang berbentang 100 125 in (30 38 m) Cangkang tipis ini menggunakan bahan yang relatif dikembangkan mis: beton bertulang yang Bentuk tiga dimensi dapat dibuat dari batang-batang kaku dan pendek. Struktur seperti ini adalah pada hakikatnya adalah struktur cangkang karena perilaku strukturnya dapat dikatakan sama dengan permukaan cangkang menerus hanya saja teganggannya tidak lagi menerus seperti pada permukaan cangkang tetapi terpusat pada setiap batang. Misalnya kubah Schwedler yang terdiri atas jaring-jaring batang bersendi tak teratur, panjang bentangan ini 132 ft (48 m) Tujuan yang di capai Mampu mengidentifikasi system struktur yang ideal sesuai aktifitas dengan memperhatikan pendistribusian gaya-gaya yang bekerja dari masing system struktur tersebut. Menemukan poin keunggulan dan kelemahan dari dari system struktur demi penerapanya dalam dunia teknik Untuk menghindari kesulitan konstruksi yang ditimbulkan dari penggunaaan batang-batang yang berbeda dalam membentuk permukaan cangkang, yakni dapat menggunakan cara lain yang menggunakan batang-batang yang panjangnya sama misanya kubah Geodesik 2.1.2 STRUKTUR CANGKANG BOLA A. Aksi Membran Salah satu cara yang baik dipakai untuk mempelajari perilaku permukaan cangkang yang dibebani adalah memandangnya sebagai analogi dari membran yaitu permukaan elemen yang sedemikian tipisnya hingga hanya gaya tarik yang timbul padanya. Membran yang memekul beban tegak lurus dari permukaan akan berdeformasi secara tiga dimensional disertai terjadinya gaya tarik pada permukaan membran. Mekanisme pikul beban dasar dari cangkang kaku yang geometrinya sama, analogi dengan membran terbalik. Yang penting adalah adanya dua kumpulan gaya intrnal pada permukaan membran yang arahnya saling tegak lurus. Adanya tegangan geser tangensial pada permukaan membran yang berfungsi untuk memikul beban. B. Jenis-Jenis Gaya Pada Cangkang Bola Adanya duas kumpulan gaya pada arahsaling tegak lurus didlam permukaan cangkang menjadikan cangkang berperilaku seperti struktur plat dua arah. Gaya geser yang bekerja diantara jalur-jalur plat yang bersebelahan pada struktur plat planar mempunyai kontribusi dalam memberikan kapasitas pikul beban berat Dari dua karasteritik inilah yaitu adanya gaya geser dan dua kumpulan gaya aksial yang membedakan perilaku struktur cangkang dan perilaku struktur yang dibentuk dari pelengkung yang dirotasikan pada satu titik hingga didapat bentuk seperti cangkang. Pada pelengkung tidak ada momen lentur apabila bentuk pelengkung adalah funicular untuk beban tersebut. Pada pelengkung gaya-gaya dalam bidang (in- plane forces) yang berarah meridional (gaya meridional)...... gambar II. Diakibatkan oleh beban penuh. Pada kondisi beban sebagian, bagaimanapun kondisinya aksi cangkang akan berbeda dengan yang terjadi pada pelengkung karena pada cangkang ada aksi dalam arah melingkar. Gaya meligkar ini berarah tagak lurus dengan gaya meridional. Gaya melingkar menahan jalur meridional dari gerakan kearah keluar-bidang yang cenderung terjadi untuk kondisi pembebanan sebagian ( lentur pada pelengkung terjadi disertai gerakan seperti ini) Pada cangkang tekanan yang diberikan olehgaya- gaya melingkar tidak menyebabkan timbulnya momen lentur dalam arah meridional. Dengan demkian cangkang dapat memikul variasi beban cukup dengan tegangan-tegangan dalam bidang. Cangkang merupakan struktur yang unik. Cangkang dapat disebut bekerja secara funicular untuk banyak jenis beban yang berbeda meskipun bentuknya tidak benar-benar furnicular misanya pada parabolik (gmbr....3) cangkang berbentuk segmen bolah dapat juga memikul beban haya dengan gaya-gaya dalam bidang. Gaya meridional pada cangkang yang mengalami beban vertkal penuh adalah gaya tekan. Sedangkan gaya melingkar dapat berupa tarik maupun tekan tergantung pada lokasi cangkang yang ditinjau.... Gmbr II. Pada cangkang setengah lingkaran atau cankang tinggi, ada kecenderungan pada arah meridional bawah untuk berdeformasi kearah luar, berarti gaya-gaya melingkar yang terjadi adalah tarik, dan didekat puncak cangkang jalur meridional cengderung berdeformasi kedalam berartyi gaya melingkar adalah tekan. C. Gaya meridional pada cangkang bola Tegangan dan gaya internal pada cangkang asisimetris yang dibebani terbagi rata yang dapat diproleh dengan persamaan pada keseimbangan dasar. Misalya pada kubah...... gmbr II
D. Gaya-gaya Melingkar Pada Cangkang
Bola Gaya-gaya melingkar (hoop forces) dapat dinyatakan sebagai gaya per satuan panjang dengan meninjau keseimbangan dalam arah transversal. Ekspresi sederhana untuk gaya melingkar pada cangkang seperti pada gmbr berikut......gmbr III E. Distribusi Gaya Distribusi gaya melingkar dan meridional dapat diproleh dengan persamaan kedua gaya tersebut (Lih. Gmbr....IV). jelas terlihat bahwa gaya meridional selalu bersifat tekan sementara gaya melingkar mengalami transisi pada sudut 5149 diukur dari garis vertikal. Potongan cangkang diatas batas ini selalu mengalami tekan sedang dibawanya dapat timbul tarik dalam arah melingkar. Tegangan tersebut relatif kecil. F. Gaya Terpusat Beban terpusat pada struktur cangkang harus dihindari karena akan terjadi keruntuhan apabila permukaan cangkang tidak dapat memberikan tahanan momen dan beban tersebut memang benar- benar tidak memberikan tahanan momen dan beban tersebut benar-benar terpusat. .... gmbr V G. Kondisi Tumpuan : Cincin Tarik dan Tekan Tinjauan desain utama pada cngkang putar (shell of revolution) adalh masalah tumpuan atau tepi-tepinya. Sama halnya dengan menggunakan batang-batang pengikat pada pelengkung(menahan gaya horizontal), dengan melakukan cara khusus untuk mengatasi gaya tendangan horizontal yang diasosiasikan dengan gaya dalam bidang ditepi bawa cangkang. Alternatif lain adalah dengan menggunakan cincin lingkaran (cincin tarik) didasr kubah sehingga dapat menahan komponen keluar dari gaya meridional. Karena gaya meridional adalah tekan maka komponen horizontal selalu berarah keluar. Gmbr IV Cincin tark harus dapat menyerap semua dorongan horizontal yang ada. Dan apabila ada diatas tanah maka harus ada pondasi menerus untuk meneruskan komponen gaya vertikal ke dalam tanah. Selain itu cincin dapat ditumpu pada elemen-elemen lain misalny kolom yang hanya memikul beban vertikal. Kelemahan pada penggunaan cincin adalah dapat menimbulkan momen lentur paa permukaan cangkang dimana terdapat pertemuan antara cangkang dan cincin. Momen lentur ini selalu diakibatkan oleh ketidakserasian deformasi yang terjadi diantara cincin dan cangkang. Deformasi lingkar pada cangang dapat bersifat tekan sementara itu deformasi balok cincin cenderung tidak sama dengan deformasi cangkang. ..... gmbr 7 16 Secara ideal tumpuan tidak boleh menimbulkan momen lentur pada permukaan cangkang. Jadi kondisi jepit harus dihindari. Berdasarkan tinjauan kemudahan konstruksi, momen lentur (tidak besar)boleh terjadi pada tepi cangkang dengan maksud supaya kondisi pondasi dan tepi cangkang mudah dikerjakan. Cangkang diperkaku secara lokal (menambah ketebalan) disekitar tepi dan khususnya diperkuat terhadap lentur. 2.1.3 CANGKANG SILINDRIS Struktur pada cangkang silindris umumnya disebut terowongan (vault) dapat dipandang sebagai permukaan yang terdiri atas sederetanpelengkung sejajar asalkan dinding penumpu tersebut dapat memberikan reaksi yang diperlukan. Apabila permukaan kaku, maka permukaan tersebut juga dapat menunjukkan aksi plat yang dibutuhkan dalam memikul beban tidak merata. Perilaku cangkang yang pendek sangat berbeda dengan perilaku cangkang lainnya , apabila pengaku ujung transversal digunakan.beban permukaan dapat dteruskan secara langsung ke pengaku-pengaku secara aksi plat longitudinal. Pada cangkang yang panjang dibandingkan dengan transversalnya ada aksi yang sangat berbeda dengan cangkang pendek, khususnya apabila balok tepi tidak digunakan, atau apabila digunakan balok tersebut sangat fleksibel. Setiap balok tepi akan menjadi fleksibel apabila panjangnya bertambah. Demgan demikian cangkang silindris akan mulai cenderung berperilaku seperti pelengkung dalam arah transversal. Balok tepi fleksibel tidak dapat memberi terhadap gaya horizontal, akibatnya tidak ada aksi seperti pelenkung pada arah ini. Hal ini berarti apabila ada balok tepi, tepi bebas logitudinal akan berdefleksi ke arah dalam bukan keluar, pada kondisi beban penuh. Oleh karena itu ada jenis lain dari mekanisme pikul beban. Struktur seperti ini disebut cangkang barrlel. Aksi utama pada cangkang ini adalah dalam arah logitudinal bukan transversal. Lentur logitudinal terjadi dan analog dengan yang terjadi [pada balok sederhana atau plat lipat. Tegangan tekan pada arah logotidinal dapat terjadi di dekat puncak dari permukaan lengkung, dan tegangan 2.1.4 CANGKANG HIPERBOLIK PARABOLOID Pada umumnya perilaku permukaan cangkang hiperboloid paraboloid dapat dipelajari dengan memnadangnya sebagai kelengkungan yang dibentuk dari garis-garis lurus. Apabila kondisi tepi memberikan tahanan (misalnya dengan pondasi atau balok tepiyang kaku) maka akan ada aksi seperti pelengkung di daerah yang cembung dan aksi seperti kabel di daerah yang cekung