Struktur-Struktur Batuan Sedimen
Struktur-Struktur Batuan Sedimen
M.NOVANDRE MAHYUS
1404108010044
STRUKTUR BATUAN SEDIMEN
DAPAT DIKLASIFIKASIKAN
MENJADI :
1. Struktur Primer : struktur yang
terbentuk bersama dengan pembentukan batuan
sedimen itu sendiri :
a. Struktur Fisika: struktur yang terbentuk karena
proses fisika (Angin,arus/gelombang)
Bedding, Cross-bedding, Graded-bedding, Inverted
graded-bedding, Lamination.Ripple marks, Tool marks,
Flute cast, Mud cracks, Rain print,Load cast, Convolute
structure.
b. Struktur Biologi; struktur yang terbentuk karena aktivitas
organisme biologis.
Track, Trail (jejak)
Burrow (galian)
Cast, Mold (cetakan)
2. Struktur Sekunder :
struktur yang terbentuk setelah terbentuknya
batuan sedimen tersebut, seperti fault, fold,
jointing.
1. BEDDING
1. Struktur Foliasi
Merupakan kenampakan struktur planar
pada suatu massa. Foliasi ini dapat terjadi
karena adnya penjajaran mineral-mineral
menjadi lapisan-lapisan (gneissoty),
orientasi butiran (schistosity), permukaan
belahan planar (cleavage) atau kombinasi
dari ketiga hal tersebut (Jacson, 1970).
STRUKTUR FOLIASI YANG DITEMUKAN
ADALAH :
Slaty Cleavage
Umumnya ditemukan pada batuan
metamorf berbutir sangat halus
(mikrokristalin) yang dicirikan oleh adanya
bidang-bidang belah planar yang sangat
rapat, teratur dan sejajar. Batuannya disebut
slate (batusabak).
Schistosic
Terbentuk adanya susunan parallel
mineral-mineral pipih, prismatic atau
lentikular (umumnya mika atau klorit) yang
berukuran butir sedang sampai kasar.
Batuannya disebut schist (sekis).
Phylitic
Srtuktur ini hampir sama dengan struktur
slaty cleavage tetapi terlihat rekristalisasi
yang lebih besar dan mulai terlihat
pemisahan mineral pipih dengan mineral
granular. Batuannya disebut phyllite (filit)
Gneissic/Gnissose
Terbentuk oleh adanya perselingan.,
lapisan penjajaran mineral yang mempunyai
bentuk berbeda, umumnya antara mineral-
mineral granuler (feldspar dan kuarsa)
dengan mineral-mineral tabular atau
prismatic (mioneral ferromagnesium).
Penjajaran mineral ini umumnya tidak
menerus melainkan terputus-putus.
Batuannya disebut gneiss.
2. STRUKTUR NON FOLIASI
TERBENTUK OLEH MINERAL-MINERAL
EQUIDIMENSIONAL DAN UMUMNYA TERDIRI DARI
BUTIRAN-BUTIRAN (GRANULAR). STRUKTUR NON
FOLIASI YANG UMUM DIJUMPAI ANTARA LAIN:
Hornfelsic/granulose
Terbentuk oleh mozaic mineral-mineral
equidimensional dan equigranular dan umumnya
berbentuk polygonal. Batuannya disebut hornfels
(batutanduk)
Phylonitic
Mempunyai kenampakan yang sama dengan
struktur milonitik tetapi umumnya telah
terjadi rekristalisasi. Cirri lainnya adlah
kenampakan kilap sutera pada batuan
yang ,mempunyai struktur ini. Batuannya
disebut phyllonite (filonit).
Milonitic
Dihasilkan oleh adanya penggerusan
mekanik pada metamorfosa kataklastik. Cirri
struktur ini adalah mineralnya berbutir halus,
menunjukkan kenampakan goresan-goresan
searah dan belum terjadi rekristalisasi
mineral-mineral primer. Batiannya disebut
mylonite (milonit).