Anda di halaman 1dari 26

STRUKTUR-STRUKTUR

BATUAN SEDIMEN DAN


METAMORF

M.NOVANDRE MAHYUS
1404108010044
STRUKTUR BATUAN SEDIMEN
DAPAT DIKLASIFIKASIKAN
MENJADI :
1. Struktur Primer : struktur yang
terbentuk bersama dengan pembentukan batuan
sedimen itu sendiri :
a. Struktur Fisika: struktur yang terbentuk karena
proses fisika (Angin,arus/gelombang)
Bedding, Cross-bedding, Graded-bedding, Inverted
graded-bedding, Lamination.Ripple marks, Tool marks,
Flute cast, Mud cracks, Rain print,Load cast, Convolute
structure.
b. Struktur Biologi; struktur yang terbentuk karena aktivitas
organisme biologis.
Track, Trail (jejak)
Burrow (galian)
Cast, Mold (cetakan)

c. Struktur Kimia; struktur yang terbentuk karena aktivitas


kimiawi.
Nodule, Konkresi.

2. Struktur Sekunder :
struktur yang terbentuk setelah terbentuknya
batuan sedimen tersebut, seperti fault, fold,
jointing.
1. BEDDING

Adalah struktur Berlapis-lapis yang


memperlihatkan susunan lapisan-lapisan
(beds) pada batuan sedimen dengan
ketebalan setiap lapisan 1 cm.
2. CROSS-BEDDING

Cross-bedding memperlihatkan struktur


perlapisan yang saling potong memotong.
Terbentuk karena pengaruh perubahan energi
ataupun arah arus pada saat sedimentasi
berlangsung.
3. GRADED-BEDDING

Memiliki ciri-ciri ukuran butir penyusun batuan


sedimen yang berubah secara gradual, yaitu makin
ke atas ukuran butir yang semakin halus, dimana
pada proses pembentukkannya butiran yang lebih
besar terendapkan terlebih dahulu sedangkan yang
lebih halus terendapkan di atasnya.
4.
LAMINATION/LAMINASI

Merupakan Struktur Perlapisan (Bedding)


dengan ketebalan masing-masing lapisan
(bed thickness) yang kurang dari 1 cm.
6. SLUMP

Salah satu struktur batuan sedimen yang


berbentuk lipatan kecil meluncur ke
bawah karena adanya suatu
pengangkatan pada suatu lapisan yang
belum terkonsolidasi sempurna.
7. LOAD CAST

Merupakan struktur batuan sedimen yang


berupa lekukan di permukaan ataupun
bentukan tak beraturan karena pengaruh
suatu beban di atas batuan tersebut.
8. FLUTE CAST

Suatu struktur batuan sedimen yang berupa


gerusan di permukaan lapisan batuan
karena pengaruh suatu arus.
10. STROMATOLITE

Stromatolite adalah struktur lapisan batuan


sedimen dengan susunan berbentuk
lembaran mirip terumbu yang terbentuk
sebagai hasil dari aktivitas cyanobacteria.
11. TOOL MARKS

Struktur ini hampir sama dengan flute cast,


namun bentuk gerusan pada
permukaan/lapisan batuan sedimen
diakibatkan oleh gesekan benda/suatu objek
yang terpengaruh arus.
12. RAIN PRINT

merupakan suatu kenampakan/struktur


pada batuan sedimen akibat dari tetesan
air hujan.
14. TRAIL

Kenampakan jejak pada batuan sedimen


berupa seretan bagian tubuh suatumakhluk
hidup/organisme.
15. TRACK

Seperti struktur trail, track merupakan


kenampakan jejak berupa tapak kaki suatu
organisme.
16. MUD CRACKS

Bentuk retakan-retakan (cracks) pada


lapisan lumpur (mud) yang umumnya
berbentuk polygonal.
17. FLAME STRUCTURE

Flame structure, kenampakan struktur yang


seperti lidah/kobaran api. Struktur ini dapat
terbentuk ketika suatu sedimen yang belum
terlitifikasi sempurna terbebani oleh suatu
lapisan sedimen yang lebih berat di atasnya.
STRUKTUR-STRUKTUR BATUAN METAMORF
STRUKTUR BATUAN METAMORF

1. Struktur Foliasi
Merupakan kenampakan struktur planar
pada suatu massa. Foliasi ini dapat terjadi
karena adnya penjajaran mineral-mineral
menjadi lapisan-lapisan (gneissoty),
orientasi butiran (schistosity), permukaan
belahan planar (cleavage) atau kombinasi
dari ketiga hal tersebut (Jacson, 1970).
STRUKTUR FOLIASI YANG DITEMUKAN
ADALAH :
Slaty Cleavage
Umumnya ditemukan pada batuan
metamorf berbutir sangat halus
(mikrokristalin) yang dicirikan oleh adanya
bidang-bidang belah planar yang sangat
rapat, teratur dan sejajar. Batuannya disebut
slate (batusabak).
Schistosic
Terbentuk adanya susunan parallel
mineral-mineral pipih, prismatic atau
lentikular (umumnya mika atau klorit) yang
berukuran butir sedang sampai kasar.
Batuannya disebut schist (sekis).
Phylitic
Srtuktur ini hampir sama dengan struktur
slaty cleavage tetapi terlihat rekristalisasi
yang lebih besar dan mulai terlihat
pemisahan mineral pipih dengan mineral
granular. Batuannya disebut phyllite (filit)
Gneissic/Gnissose
Terbentuk oleh adanya perselingan.,
lapisan penjajaran mineral yang mempunyai
bentuk berbeda, umumnya antara mineral-
mineral granuler (feldspar dan kuarsa)
dengan mineral-mineral tabular atau
prismatic (mioneral ferromagnesium).
Penjajaran mineral ini umumnya tidak
menerus melainkan terputus-putus.
Batuannya disebut gneiss.
2. STRUKTUR NON FOLIASI
TERBENTUK OLEH MINERAL-MINERAL
EQUIDIMENSIONAL DAN UMUMNYA TERDIRI DARI
BUTIRAN-BUTIRAN (GRANULAR). STRUKTUR NON
FOLIASI YANG UMUM DIJUMPAI ANTARA LAIN:
Hornfelsic/granulose
Terbentuk oleh mozaic mineral-mineral
equidimensional dan equigranular dan umumnya
berbentuk polygonal. Batuannya disebut hornfels
(batutanduk)
Phylonitic
Mempunyai kenampakan yang sama dengan
struktur milonitik tetapi umumnya telah
terjadi rekristalisasi. Cirri lainnya adlah
kenampakan kilap sutera pada batuan
yang ,mempunyai struktur ini. Batuannya
disebut phyllonite (filonit).
Milonitic
Dihasilkan oleh adanya penggerusan
mekanik pada metamorfosa kataklastik. Cirri
struktur ini adalah mineralnya berbutir halus,
menunjukkan kenampakan goresan-goresan
searah dan belum terjadi rekristalisasi
mineral-mineral primer. Batiannya disebut
mylonite (milonit).

Anda mungkin juga menyukai