Anda di halaman 1dari 15

KELOMPOK

39
Adhika Pratama
111.130.175
Paisal Syeh Aulia
111.130.151
Pradityan Febri Y
111.130.176

BATUBARA
Kelompok 39

BATUBARA

Batubara adalah salah satu bahan bakar fosil.


Pengertian umumnya adalah batuan sedimen yang
dapat terbakar, terbentuk dari endapan organik,
utamanya adalah sisa-sisa tumbuhan dan terbentuk
melalui proses pembatubaraan.

Batubara
Rumus kimia : C

Warna : cokelat, hitam


Kilap : metalik
Kekerasan

: 5 6 skala Mohs

Gores : hitam
Belahan/Pecahan

: Conchoidal Fracture (seperti kaca pecah)

Sub-conchoidal fracture
Blocky Fracture (berbentuk kubus)
Sub-blocky fracture
Even fracture (rata)
Uneven (tdk rata)
Tenacity : Brittle
Berat jenis

: 1.25 1.70

Kemagnetan : Diamagnetit
Derajat ketransparanan

: Opaque

Materi Pembentuk
Batubara
Alga, dari Zaman Pre-kambrium hingga Ordovisium

Silofita, dari Zaman Silur hingga Devon Tengah

Pteridofita, umur Devon Atas hingga Karbon Atas

Gimnospermae, dari Zaman Permian hingga Kapur Tengah

Angiospermae, dari Zaman Kapur Atas hingga kini

Kelas dan Jenis Batubara

Gambut

Lignit

Bituminus

Sub-bituminus

Antrasit

Genesa Batubara

Kegunaan

Pembangkit Listrik

nghangat Doc Kandang Ayam

Karbon Aktif

Bahan Produksi Baja dan B

PERSEBARAN BATUBARA DI
INDONESIA

OPEN PIT MINING

Kebanyakan tambang batubara di Indonesia


menggunakan metoda tambang terbuka, oleh
karena sebagian besar cadangan batubara
terdapat pada dataran rendah atau pada
daerah pegunungan dengan topografi yang
landai dengan kemiringan lapisan batubara
yang kecil (<30). Untuk cebakan yang
berada di bawah permukaan tetapi relatif
masih dangkal, maka metoda penambangan
terbuka umumnya akan lebih ekonomis
dibandingkan dengan tambang dalam (bawah
permukaan). Dan bila cebakan itu berada
jauh di bawah permukaan dengan bentuk
yang tidak beraturan, maka mungkin
penambangan dengan cara tambang bawah
tanah yang masih dianggap ekonomis.

UNDERGROUND MINING

Penambangan dengan cara


Underground Mining adalah salah satu
teknik untuk menggali mineral keras,
kebanyakan yang mengandung metal,
misalnya bijih yang mengandung emas,
perak dan tembaga dan juga
merupakan cara yang sama untuk
menggali bijih batu permata seperti
intan.
Underground Mining hanya sedikit
mengubah bentang alam, sehingga
lebih ramah lingkungan. Sayangnya,
tidak banyak investor yang tertarik
karena diketahui biaya operasinya
lebih mahal.

DAERAH PENAMBANGAN
BATUBARA

Tambang batubara di Kalimantan Timur, dengan


cara tambang terbuka (open pit mining)

DAERAH PENAMBANGAN
BATUBARA

Tambang batubara PT Bukit Asam Sumatera Selatan, dengan


cara tambang terbuka (open pit mining)

SARI

Batu bara adalah salah satu bahan bakar fosil. Pengertian umumnya
adalah batuan sedimen yang dapat terbakar, terbentuk dari endapan
organik, utamanya adalah sisa-sisa tumbuhan dan terbentuk melalui
proses pembatubaraan. Unsur-unsur utamanya terdiri dari karbon,
hidrogen dan oksigen.
Batu bara juga adalah batuan organik yang memiliki sifat-sifat fisika
dan kimia yang kompleks yang dapat ditemui dalam berbagai bentuk.
Pembentukan batu bara memerlukan kondisi-kondisi tertentu dan hanya
terjadi pada era-era tertentu sepanjang sejarah geologi. Zaman Karbon,
kira-kira 340 juta tahun yang lalu (jtl), adalah masa pembentukan batu
bara yang paling produktif dimana hampir seluruh deposit batu bara
(black coal) yang ekonomis di belahan bumi bagian utara terbentuk.
Pada Zaman Permian, kira-kira 270 jtl, juga terbentuk endapan-endapan
batu bara yang ekonomis di belahan bumi bagian selatan, seperti
Australia, dan berlangsung terus hingga ke Zaman Tersier (70 - 13 jtl)
di berbagai belahan bumi lain.

KESIMPULAN

Batubara adalah adalah batuan sedimen


yang dapat terbakar, terbentuk

dari endapan organik, utamanya adalah sisa-sisa tumbuhan dan terbentuk


melalui proses pembatubaraan.
Unsur-unsur utamanya terdiri dari karbon, hidrogen dan oksigen.
Materi pembentuknya adalah Alga (zaman Pre-kambrium Ordovisium),
Silofita (zaman Silur - Devon Tengah), Pteridofita (Devon Atas - Karbon
Atas), Gimnospermae (zaman Permian - Kapur Tengah), Angiospermae
(zaman Kapur Atas sekarang).
Berdasarkan tingkat proses pembentukannya yang dikontrol oleh tekanan,
panas dan waktu, batu bara umumnya dibagi dalam lima kelas: antrasit,
bituminus, sub-bituminus, lignit dan gambut
Cara penambangan batubara dengan cara open pit mining dan
underground mining.
Mempunyai berat jenis 1.25 1.70, kekerasan 5 6 skala dan goresnya
berwarna cokelat sampai hitam, tenacity brittle, berat jenisnya 1.25 1.70
/, sifat kemagnetannya diamagnetit dan derajat ketransparanan opaque.
Persebaran batubara di Indonesia meliputi Sumatera, Kalimantan, Jawa,
Sulawesi dan Papua.

Anda mungkin juga menyukai