BALISTIK DAN

LUKA TEMBAK
 BALISTIK
BALISTIK TERDIRI DARI :
BALISTIK INTERNA :
MEMPELAJARI GERAK PROYEKTIL, SEJAK
PELATUK DITEKAN HINGGA PROYEKTIL KELUAR
DARI LARAS
BALISTIK EKSTERNA :
MEMPELAJARI GERAK PROYEKTIL SEJAK KLEUAR
DARI LARAS HINGGA MENGENAI SASARAN
BALISTIK SASARAN :
MEMPELAJARI KINERJA PROYEKTIL PADA WAKTU
MENGENAI SASARAN
PADA TUBUH : BALISTIK LUKA
 BALISTIK INTERNA
SENJATA :
SENJATA GENGGAM
SENAPAN
SHOTGUN
SUBMACHINE GUN
MACHINE GUN
AMUNISI :
SELONGSONG
PRIMER
MESIU (PROPELLANTS)
PROYEKTIL
 BALISTIK EKSTERNA
LINTASAN PROYEKTIL
KECEPATAN
MASA
BENTUK (SHAPE)
FRIKSI UDARA
KOEFISIEN BALISTIK
RICOCHET
TEMBAKAN PERINGATAN
ENERGI KINETIK
1/2 mV2
 SENJATA GENGGAM
TERDAPAT 4 MACAM :
SINGLE-SHOT PISTOL
DERRINGER
REVOLVER : SWING-OUT, BREAK-TOP DAN SOLID
FRAME ; SINGLE-ACTION DAN DOUBLE-ACTION
AUTO-LOADING PISTOL
YANG UMUM DI INDONESIA :
REVOLVER, DIGUNAKAN OLEH POLISI, KECUALI
MAGNUM
PISTOL, DIGUNAKAN OLEH TNI
 REVOLVER
PELURU DI DALAM SILINDER
SILINDER BERISI 5-9 PELURU
SILINDER ROTASI SEARAH JARUM JAM (COLT)
ATAU BERLAWANAN ARAH (SMITH&WESSON)
GAS & MESIU BANYAK BOCOR
KECEPATAN PROYEKTIL KURANG DARI 300
M/DET
PROYEKTIL DARI TIMAH HITAM (Pb) TANPA
MANTEL, KADANG DILAPIS PLASTIK
SELONGSONG TETAP DI SILINDER
KALIBER BERVARIASI,
LARAS BERALUR
REVOLVER
 PISTOL
PELURU DI DALAM MAGAZIN
JUMLAH PELURU BERVARIASI
GAS LEDAK DIPAKAI JUGA UNTUK
MEMBUANG SELONGSONG DAN
MEMASUKKAN PELURU BARU
SELONGSONG DI TKP
KECEPATAN PROYEKTIL ANTARA 300 - 400
M/DET
PROYEKTIL BERUPA Pb DILAPIS MANTEL
KUNINGAN ATAU TEMBAGA.
KALIBER .22 - .46
LARAS BERALUR : 4 - 7
PISTOL
 SENAPAN
JENIS : SINGLE-SHOT, LEVER-ACTION, BOLT-
ACTION, PUMP-ACTION, AUTO-LOADING
SISTEM SAMA DENGAN PISTOL
ADA YG AUTOMATIS
JUMLAH PELURU BERVARIASI
LARAS PANJANG
KECEPATAN TINGGI
LARAS BERALUR
KALIBER : .22
PROYEKTIL : Pb + MANTEL
M 16 DAN AK 47
 SHOT-GUN
BENTUK SEPERTI SENAPAN
LARAS TIDAK BERALUR
PELURU BERUPA SELONGSONG PLATIK ATAU
KARTON DENGAN BAGIAN DASAR LOGAM
UMUMNYA ANAK PELURU BERUPA PELLET
JUMLAH PELLET BERVARIASI
VARIAN LAIN : ANAK PELURU BERUPA SLUG
DENGAN ALUR DI BADANNYA, SEHINGGA
AKAN BERPILIN AKIBAT FRIKSI UDARA
JARANG DI INDONESIA
 SUBMACHINE GUN

= MACHINE PISTOL
DAPAT FULLY AUTOMATIC
LARAS BERALUR
GUNAKAN PELURU PISTOL
 MACHINE GUN

DAPAT FULLY AUTOMATIC

LARAS BERALUR
GUNAKAN PELURU SENAPAN
TYPE TERTENTU DAPAT
DIOPERASIKAN OLEH SATU ORANG
 KALIBER
PADA LARAS BERALUR, KALIBER UMUMNYA
ADALAH DIAMETER LARAS DARI LAND KE LAND
(DATARAN)
KALIBER JUGA BISA MENGGUNAKAN UKURAN
GROOVE (ALUR) DAN PROYEKTIL
KAL .38 SPEC = .357 MAGNUM
KAL .303 SAVAGE : DIAMETER PROYEKTIL .308
INCH
KAL .303 BRITTISH : DIAMETER PROYEKTIL .312
INCH
KAL .3006 DAN .308 WIN PUNYA BULLET YG
SAMA (.308)
 AMUNISI
SELONGSONG UMUMNYA DARI TEMBAGA
(70% Cu DAN 30% Zn)
SELONGSONG TIDAK SELALU
MENCERMINKAN KALIBER ;
DI BASIS : JEJAS CENTER-FIRE (CF) ATAU
RIM-FIRE (RF)
US-PRIMER CF: LEAD-STYPHNATE, Ba-
NITRATE, Sb-SULFIDE
GERMAN-PRIMER : TANPA Pb & Ba
WIN & CCI PRIMER RF : Pb & Ba
FEDERAL PRIMER RF : Pb, Ba, Sb
Rem PRIMER RF : Pb
 AMUNISI 2
DULU, PROPELLANT TERBUAT DARI C, S,
KNO3 = BLACK POWDER (56% PADAT, 44%
GAS)
1884, VIEILLE, TEMUKAN NITRO-
CELLULOSE DALAM KOLOID GELATIN
1887, NOBEL, NITROCELLULOSE
DIKOLOIDKAN DENGAN NITRO-GLISERIN
NITROCELLULOSE=SMOKELESS
(SELURUHNYA GAS)
PYRODEX = BLACK POWDER SINTETIK
AMUNISI
 BULLET / PROYEKTIL
BULLET / PROYEKTIL TERBUAT DARI Pb SEBAGAI
DASAR
SEKARANG ADA DUA JENIS : LEAD BULLET DAN
METAL JACKETED
UMUMNYA LEAD BULLET UNTUK REVOLVER DAN .
22 RF ;
METAL JACKETED UNTUK PISTOL DAN SENAPAN
BERKECEPATAN TINGGI
Pb DIKERASKAN DENGAN DIBUAT ALLOY DENGAN
TIN ATAU ANTIMON
KADANG DILAPIS TIPIS TEMBAGA
METAL JACKETED DAPAT BERINTI BAJA (STEEL
CORE)
GERAK PROYEKTIL
 LUKA TEMBAK
SEBAB : BENTURAN YG MEROBEK, BUKAN
MENGEBOR
ANAK PELURU TIDAK STERIL
BESAR ATAU KEPARAHAN LUKA
TERGANTUNG BESARNYA ENERGI YG
DILEPAS, YG TERGANTUNG :
BESAR ENERGI KINETIK YG DILEPAS PADA SAAT
IMPAK,
SUDUT YAWING,
KALIBER, KONSTRUKSI, KONFIGURASI
DENSITAS, KEKUATAN DAN ELASTISITAS
JARINGAN
 PARTIKEL vs CEDERA
KELUAR LARAS : BILA KENA KULIT :
1. PROYEKTIL 1. LUBANG DENGAN
2. MESIU TAK KELIM LECET,
TERBAKAR KADANG KELIM
KESAT / LEMAK
3. ASAP
4. API DAN GAS 2. TATTO
PANAS 3. JELAGA
4. HIPEREMIS /
KEMERAHAN
 LUKA TEMBAK MASUK
LTM JARAK JAUH : LUBANG DENGAN
KELIM LECET , KELIM LEMAK
LTM JARAK DEKAT : LUBANG DENGAN
KELIM LECET , KELIM LEMAK , KELIM TATTO
LTM JARAK SANGAT DEKAT : LUBANG
DENGAN KELIM LECET , KELIM LEMAK ,
KELIM TATTO, JELAGA DAN HIPEREMIS
LTM TEMPEL : LUBANG DAN KELIM
LECET, KELIM LEMAK, JEJAK LARAS (MESIU
DAN JELAGA MASUK KE DALAM SALURAN
LUKA)
 L.T.M. JARAK JAUH
LUBANG BUNDAR, DIKELILINGI LECET
(ABRASI) DAN KELIM LEMAK
BILA TEGAK LURUS MASUKNYA, MAKA
KELIM LECET JUGA BUNDAR, BILA
MIRING MAKA LECETNYA LONJONG
(lihat gambar)
 L.T.M. JARAK DEKAT
KURANG DARI 60-100 CM
LUBANG, LECET DAN DIKELILINGI
KELIM TATTOO
KELIM TATTO DAPAT DIHALANGI OLEH
PAKAIAN YANG TEBAL ATAU PERISAI
LAIN
 L.T.M. JARAK SANGAT
DEKAT
BIASANYA KURANG DARI 30 CM
LUBANG, LECET, KELIM TATTOO, DAN
JELAGA
KADANG TERLIHAT PAKAIAN SEKITAR
LUKA YG TERBAKAR KARENA GAS
PANAS
JELAGA JUGA BISA DIHALANGI OLEH
PAKAIAN
 L.T.M. TEMPEL
SERING MENINGGALKAN JEJAS LARAS
BILA DASARNYA TULANG, GAS PANAS
DAPAT MEMBALIK DAN
MENGAKIBATKAN KULIT PECAH,
SEHINGGA LUKA BERBENTUK SEPERTI
BINTANG
JELAGA MASUK KE DALAM SALURAN
LUKA
CO-MIOGLOBIN DI SALURAN LUKA
TINGGI
LUKA TEMBAK
 LUKA TEMBAK KELUAR :
UMUMNYA LEBIH BESAR DARI L.T.M.,
TERUTAMA BILA PROYEKTILNYA MEMILIKI
MASA YG RENDAH
TIDAK BERBENTUK KHUSUS DAN TIDAK
ADA KELIM-KELIM
TERCEMAR JARINGAN YG DILALUI
 ARAH PROYEKTIL
LIHAT BENTUK KELIM LECET DAN
HITUNG SUDUTNYA

LIHAT SALURAN LUKANYA

UKUR SUDUT DENGAN MELIHAT TINGGI

LTM DAN TINGGI LTK
 ISU PENTING
LTM ATAU LTK?
DIAMETER PELURU? DESKRIPSI?
PETUNJUK TENTANG SENJATA?
JARAK TEMBAK?
ARAH PELURU?
SEBAB MATI
LTM YG MANA YG BIKIN MATI?
LUBANG PADA TULANG
 MEKANISME MATI

KERUSAKAN SSP
KERUSAKAN CARDIO-VASKULER
PERDARAHAN
INFEKSI
 PROYEKTIL DINILAI:

PANJANG
DIAMETER
BERAT
JUMLAH ALUR
ARAH ALUR
BENTUK
JENIS LOGAM INTI
JENIS LOGAM MANTEL
 KARAKTERISTIK
PROYEKTIL
JUMLAH ALUR DAN DATARAN
DIAMETER ALUR DAN DATARAN
LEBAR ALUR DAN DATARAN
KEDALAMAN ALUR
ARAH PUTARAN ALUR
SUDUT KEMIRINGAN / PUTARAN ALUR
(PANJANG ALUR SATU KISARAN)
RINCIAN GAMBAR ALUR

IDENTIFIKASI SENJATA : MIKROSKOP KOMPARASI

 DETEKSI GUNSHOT
RESIDUE
PARAFFIN TEST = DERMAL NITRATE =
DIPHENYLAMINE TEST : MENCARI
ADANYA NITRAT & NITRIT
SWAB DENGAN KAIN PUTIH DIBASAHI
DG AS. HIDROKLORIK, KEMUDIAN
BUKTIKAN DENGAN TES WARNA,
ADANYA Pb, Sb, Ba
TRIFENILMETILARSON IODID : Sb
SODIUM RHODIZONAT : Ba & Pb
 PEMERIKSAAN
LABORATORIUM
NEUTRON ATOMIC ACTIVATION
FLAMELESS ATOMIC ABSORPTION
SPECTROMETRY
SEM-EDX
TRACE METAL DETECTION
TECHNIQUE
TERIMA KASIH