Rekam Medis PHOP 3
Rekam Medis PHOP 3
Pokok bahasan
1. Pengertian Rekam Medis
2. Manfaat Rekam Medis
3. Isi Rekam Medis
4. Tata Cara Penyelenggaraan Rekam Medis
5. Rekam Medis Kaitannya Dengan
Manajemen Informasi Kesehatan
SEJARAH REKAM MEDIS
1)Sejarah rekam medis dimulai pada zaman yunani kuno Acusculapius yang
dikenal sebagai dewa kedokteran yang mempunyai tongkat ular yang
merupakan simbol ilmu kedokteran sampai saat ini.
3)Galen dan Santa Jerome adalah tokoh-tokoh yang berperan pada zaman
Romawi dalam perkembnangan ilmu kedokteran dan yang pertama kali
memperkenalkan istilah rumah sakit yang pertama kali didirikan di Roma
Italia pada tahun 390 Masehi.
d. Aspek Keuangan
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai uang,
karena isinya mengandung data / informasi yang
dapat dipergunakan sebagai aspek keuangan
e. Aspek Penelitian
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai penelitian,
karena isinya menyangkut data / informasi yang dapat
dipergunakan sebagai aspek penelitian dan
pengembangan ilmu pengetahuan dibidang kesehatan.
f. Aspek Pendidikan
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai
pendidikan, karena isinya menyangkut data / informasi
tentang perkembangan kronologis dan kegiatan
pelayanan medik yang diberikan kepada pasien.
Informasi tersebut dapat dipergunakan sebagai bahan
atau referensi pengajaran dibidang profesi si pemakai.
g. Aspek Dokumentasi
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai
dokumentasi, karena isinya menyangkut sumber
ingatan yang harus didokumentasikan dan dipakai
sebagai bahan pertanggung jawaban dan laporan
rumah sakit.
Pemanfaatan Rekam Medik
TPPRJ KEPUTUSAN
FINANSIAL
TPPRI
PENGOLAH DATA RM
RISET &
URI
PENDIDIKAN
IPP
DOKUMENTASI
LEGAL
19
Alur Berkas Rekam Medis (1)
4.Informasi harus diberikan secara lengkap dan jujur, kecuali dokter menilai
bahwa informasi tersebut dapat merugikan kepentingan atau kesehatan
pasien atau pasien menolak untuk diberikan infomasi (KODEKI, pasal 5)
5.Untuk tindakan bedah (operasi) atau tindakan invasive yang lain, informasi
harus diberikan oleh dokter yang akan melakukan operasi. Apabila dokter
yang bersangkutan tidak ada, maka informasi harus diberikan oleh dokter
yang lain dengan sepengetahuan atau petunjuk dokter yang bertanggng
jawab.
IV. Tata Cara Penyelenggaraan Rekam Medis
Pasal 46 ayat(1) UU Praktik Kedokteran :
dr. & drg. wajib membuat rekam medis dlm menjalankan praktik kedokteran.
Setelah memberikan pelayanan praktik kedokteran, segera melangkapi RM dg mengisi atau menulis semua
pelayanan praktik kedokteran yang telah dilakukannya.
Pasal 79 UU Praktik Kedokteran secara tegas mengatur bahwa setiap dokter atau dokter gigi yang dengan
sengaja tidak membuat rekam medis :
sanksi dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun atau denda paling banyak Rp
50.000.000,-(lima puluh juta rupiah).
Sanksi Perdata wanprestasi terhadap janji kepada pasien
Sanksi disiplin dan etik sesuai dengan Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) dan Majelis Kehormatan
Etik Kedokteran Gigi (MKEKG) & Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia Nomor 16/KKI/PER/VIII/2006 :
a. Pemberian peringatan tertulis.
b. Rekomendasi pencabutan surat tanda registrasi atau surat izin
c. Kewajiban mengikuti pendidikan atau pelatihan di institusi pendidikan kedokteran atau kedokteran gigi.
Setiap catatan dalam RM harus dibubuhi :
- Nama
- Waktu
- Tanda tangan petugas yg memberikan pelayanan
atau tindakan.
RM elektronik : Tanda tangan diganti dg nomor
identitas pribadi / personal identification number (PIN)
Note : jarak antara baris tulisan jangan ada yang
kosong untuk mencegah informasi lain masuk ke
dalam rekam medik
Bila
terjadi kesalahan saat melakukan pencatatan
pd RM
Catatan atau berkas tidak boleh dihilangkan atau
dihapus dg cara apapun.
Perubahan catatan atas kesalahan dg
pencoretan dan kemudian dibubuhi paraf petugas
yg bersangkutan.