Anda di halaman 1dari 24

AGAMA DAN IPTEK

KELOMPOK 3

NAMA: INTAN MAYANG SARI


M. NUR SIDDIQ
TRYANA INDAH SARI
IPTEK
IPTEK ialah singkatan dari Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi.
ilmu adalah pemahaman mengenai suatu pengetahuan
yang mempunyai fungsi untuk mencari, menyelidiki,
lalu untuk menyelesaikan suatu hipotesis.
Pengetahuan adalah suatu yang diketahui ataupun
disadari oleh seseorang yang didapat dari
pengalamannya.
Teknologi adalah suatu penemuan melalui proses
metode ilmiah, untuk mencapai suatu tujuan yang
maksimal.
jadi Pengertian iptek adalah sumber informasi yang
dapat meningkatkan ilmu pengetahuan ataupun
wawasan dibidang teknologi.
IPTEK
Sejak turunnya kitab suci Al-Quran untuk pertama
kalinya yang tertera dalam surah Al-Alaq ayat 1-5,
telah menunjukkan bahwa ajaran Islam sangat erat
pertautannya dengan ilmu pengetahuannya.
Kalimat IQRA, pada surat tersebut menjadi
pelambang bahwasanya ajaran Islam itu
keseluruhannya mengandung ilmu pengetahuan.
IQRA yang memiliki arti BACALAH. Dengan begitu,
menjadi kewajiban bagi setiap muslim agar mencari
dan menuntutnya sepanjang hidup. Karena dengan
baca dan tulis itulah manusia akan mampu
memahami agamanya, dan mampu pula memberi
arti bagi hidupnya.
Islam mementingkan ilmu pengetahuan, Karena seluruh
ajaran yang tercantum dalam wahyu Al-Quran dan sunnah
Nabi Muhammad Saw berkaitan dengan ilmu pengetahuan.











Artinya :
Anas r.a berkata: Rasullah saw bersabda : Tuntutlah ilmu walau di
negeri cina, sebab menuntut ilmu agama itu wajib atas tiap orang
muslim. Sesungguhnya Malaikat menghamparkan sayapnya pada
orang yang menuntut ilmu karena ridha (suka/senang) dengan apa
yang dituntut (dicari).
(H.R. Ibnu Abdul Barr)
Al Quran menegaskan bahwasanya orang berilmu
itu, lebih tinggi derajatnya dari orang yang tidak
berilmu. Seperti yang dijelaskan pada ayat berikut :














Artinya:
Allah swt meninggikan orang mukmin diantara
kamu, dan mengangkat orang-orang berilmu,
dengan ketinggian beberapa derajat.
(Q.S. Al Mujadillah : 11)
Hanya orang yang memahami Al-Quran dengan baik sajalah yang
akan dapat memahami dan memetik hikmah yang tersembunyi dalam
Al-Quran. Yang dimaksud hikmah dalam ayat yang dijelaskan
sebelumnya adalah ilmu pengetahuan. Karena dengan hikmah itulah,
orang akan mendapat hidayah yang dapat diangkat dari kitab suci Al
Quran. Itulah sesuatu yang besar dan mahal harganya. Allah swt
menegaskan pula :




















Artinya:
Allah Swt. menganugerahkan al hikmah (kefahaman yang dalam tentang
Al Quran dan As Sunnah) kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan
barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar telah dianugerahi
karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat
mengambil pelajaran (dari firman Allah).
(Q.S. Al-Baqarah (2) : 269)
Mengapa orang berilmu lagi beriman itu diangkat derajatnya dari
pada orang-orang yang tidak berilmu?
Karena Al Quran hampir seluruhnya berbicara tentang ilmu
pengetahuan, baik yang lahiriyah maupun batiniyah. Dalam
memahami wahyu Allah tentu saja tidak sama anatar orang-orang
yang berilmu dan tidak berilmu.
Allah Swt telah berfiman :














Artinya:
adakah sama orang berilmu dengan mereka yang tidak berilmu?
(Q.S. Az-Zumar : 9)
Nabi besar Muhammad Saw. bersabda untuk setiap Muslimin agar
ia keluar dari rumahnya mendatangi para ahli ilmu pengetahuan
untuk menimba ilmu pengetahuan dari mereka. Mendorong para
pemuda agar terus-menerus menuntut ilmu (Agama dan ilmu
pengetahuan umum) agar mereka menjadi muslimin dan muslimat
yang memiliki kekuatan rohani dan jasmani yang dapat diandalkan,
yakni manusia yang berkualitas.
Rasulullah Saw mengingatkan hal ini dalam sabda beliau :
Artinya :
Barangsiapa yang keluar dari rumahnya untuk menuntut ilmu
pengetahuan, (maka yang akan diperolehnya) adalah Allah akan
mempermudah baginya jalan menuju surga.
(H.R. Tabarani dari Aisyah RA).

Beliau Rasulullah Saw menjelaskan pula :


Artinya :
Ambillah hikmah itu, ia tidak akan membahayakan kepadamu,
sekalipun dari tempat yang manapun keluarnya, karena perbuatan
itu tetap sebagai perbuatan yang dibenarkan.
(H.R. Imam Tabrani)
Agama Islam sangat mementingkan teknologi sebagai ilmu dan
amal. Mengelola alam, dan semua anugerah Allah yang terdapat
di atas bumi, di angkasa luar, di dalam lautan, dan di peut bumi,
hanya dapat dikerjakan dengan menggunakan teknologi. Seperti
diterangkan dalam Al-Quran sebagai berikut :
Artinya :
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi,
silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang
berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi
manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit
berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi
sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di
bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin
dan awan yang dikendalikan antara langit dan
bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan
dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.
(Q.S. Al-Baqarah(2):164)
Ayat tersebut menjelaskan beberapa hal
sebagai berikut :
1. Umat Islam harus mengembangkan
teknologi kemaritiman.
2. Mampu mengelola hasil laut dan
penambangannya.
3. Mengelola hasil bumi dan peternakan.
4. Memanfaatkan dan mengelola panas
matahari.
5. Melaksanakan irigasi dari sumber-
sumber air hujan.
Ilmu dan teknologi memang banyak ditemukan pada
ayat-ayat Al-Quran, walaupun secara implisit. Artinya
agama Islam sangat memberi perhatian kepada ilmu
pengetahuan dan perkembangan teknologi modern,
dengan tujuan agar ummat Islam mampu mempelajari
dan memiliki untuk kepentingan Islam dan ummatnya.
Perlu dipahami sedalam-dalamnya, bahwasanya dalam
hal apapun dan di masa manapun Islam selalu bekerja
sama dengan ilmu pengetahuan dengan tujuan untuk
memperteguh keimanan, serta mengembangkan
agama Islam sesuai dengan perkembangan dan
kemajuan zaman.
Pandangan Islam Tentang IPTEK
Setiap manusia diberikan hidayah dari Allah swt berupa
alat untuk mencapai dan membuka kebenaran. Hidayah
tersebut adalah
(1)indera, untuk menangkap kebenaran fisik,
(2) naluri, untuk mempertahankan hidup dan kelangsungan
hidup manusia secara pribadi maupun sosial,
(3) pikiran dan atau kemampuan rasional yang mampu
mengembangkan kemampuan tiga jenis pengetahuan
akali (pengetahuan biasa, ilmiah dan filsafi). Akal juga
merupakan penghantar untuk menuju kebenaran
tertinggi,
(4) imajinasi, daya khayal yang mampu menghasilkan
kreativitas dan menyempurnakan pengetahuannya,
(5) hati nurani, suatu kemampuan manusia untuk dapat
menangkap kebenaran tingkah laku manusia sebagai
makhluk yang harus bermoral.
Dalam konsep Islam pada dasarnya tidak ada
pemisahan yang tegas antara ilmu agama dan
ilmu non-agama. Sebab pada dasarnya ilmu
pengetahuan yang dikembangkan manusia
merupakan jalan untuk menemukan kebenaran
Allah itu sendiri. Sehingga IPTEK menurut Islam
haruslah bermakna ibadah. Yang dikembangkan
dalam budaya Islam adalah bentuk-bentuk IPTEK
yang mampu mengantarkan manusia
meningkatkan derajat spiritialitas, martabat
manusia secara alamiah. Bukan IPTEK yang
merusak alam semesta, bahkan membawa
manusia ketingkat yang lebih rendah
martabatnya.
Kebenaran IPTEK menurut Islam adalah sebanding dengan
kemanfaatannya IPTEK itu sendiri.
IPTEK akan bermanfaat apabila :
(1) mendekatkan pada kebenaran Allah dan bukan
menjauhkannya,
(2) dapat membantu umat merealisasikan tujuan-tujuannya
(yang baik),
(3) dapat memberikan pedoman bagi sesama,
(4) dapat menyelesaikan persoalan umat.
Dalam konsep Islam sesuatu hal dapat dikatakan mengandung
kebenaran apabila ia mengandung manfaat dalam arti luas.
Ada beberapa kemungkinan hubungan antara agama dan iptek:
a. Berseberangan atau bertentangan.
b. Bertentangan tapi dapat hidup berdampingan secara damai
c. Tidak bertentangan satu sama lain
d. Saling mendukung satu sama lain, agama mendasari
pengembangan iptek atau iptek mendasari penghayatan agama.
Pola hubungan pertama adalah pola hubungan yang
negatif, saling tolak. Apa yang dianggap benar oleh
agama dianggap tidak benar oleh ilmu pengetahuan dan
teknologi. Demikian pula sebaliknya. Dalam pola
hubungan seperti ini, pengembangan iptek akan
menjauhkan orang dari keyakinan akan kebenaran agama
dan pendalaman agama dapat menjauhkan orang dari
keyakinan akan kebenaran ilmu pengetahuan. Orang
yang ingin menekuni ajaran agama akan cenderung untuk
menjauhi ilmu pengetahuan dan teknologi yang
dikembangkan oleh manusia. Pola hubungan pertama ini
pernah terjadi di zaman Galileio-Galilei. Ketika Galileo
berpendapat bahwa bumi mengitari matahari sedangkan
gereja berpendapat bahwa matahari lah yang mengitari
bumi, maka Galileo dipersalahkan dan dikalahkan. Ia
dihukum karena dianggap menyesatkan masyarakat.
Pola hubungan ke dua adalah perkembangan dari pola hubungan
pertama. Ketika kebenaran iptek yang bertentangan dengan
kebenaran agama makin tidak dapat disangkal sementara keyakinan
akan kebenaran agama masih kuat di hati, jalan satu-satunya adalah
menerima kebenaran keduanya dengan anggapan bahwa masing-
masing mempunyai wilayah kebenaran yang berbeda.
Pola ke tiga adalah pola hubungan netral. Dalam pola hubungan
ini, kebenaran ajaran agama tidak bertentangan dengan kebenaran
ilmu pengetahuan tetapi juga tidak saling mempengaruhi. Kendati
ajaran agama tidak bertentangan dengan iptek, ajaran agama tidak
dikaitkan dengan iptek sama sekali.
Pola hubungan yang ke empat adalah pola hubungan yang positif.
Terjadinya pola hubungan seperti ini mensyaratkan tidak adanya
pertentangan antara ajaran agama dan ilmu pengetahuan serta
kehidupan masyarakat yang tidak sekuler. Secara teori, pola
hubungan ini dapat terjadi dalam tiga wujud: ajaran agama
mendukung pengembangan iptek tapi pengembangan iptek tidak
mendukung ajaran agama, pengembangan iptek mendukung ajaran
agama tapi ajaran agama tidak mendukung pengembangan iptek,
dan ajaran agama mendukung pengembangan iptek dan demikian
pula sebaliknya.
Secara lebih spesifik, integrasi pendidikan imtak
dan iptek ini diperlukan karena empat alasan.

Pertama, sebagaimana telah dikemukakan, iptek akan memberikan


berkah dan manfaat yang sangat besar bagi kesejahteraan hidup
umat manusia bila iptek disertai oleh asas iman dan takwa kepada
Allah swt. Sebaliknya, tanpa asas imtak, iptek bisa disalahgunakan
pada tujuan-tujuan yang bersifat destruktif. Iptek dapat mengancam
nilai-nilai kemanusiaan. Jika demikian, iptek hanya absah secara
metodologis, tetapi batil dan miskin secara maknawi.
Kedua, pada kenyataannya, iptek yang menjadi dasar modernisme,
telah menimbulkan pola dan gaya hidup baru yang bersifat
sekularistik, materialistik, dan hedonistik, yang sangat berlawanan
dengan nilai-nilai budaya dan agama yang dianut oleh bangsa kita.
Ketiga, dalam hidupnya, manusia tidak hanya memerlukan sepotong
roti (kebutuhan jasmani), tetapi juga membutuhkan imtak dan nilai-
nilai sorgawi (kebutuhan spiritual). Oleh karena itu, penekanan pada
salah satunya, hanya akan menyebabkan kehidupan menjadi pincang
dan berat sebelah, dan menyalahi hikmat kebijaksanaan Tuhan yang
telah menciptakan manusia dalam kesatuan jiwa raga, lahir dan
bathin, dunia dan akhirat.
Keempat, imtak menjadi landasan dan dasar paling kuat
yang akan mengantar manusia menggapai kebahagiaan
hidup. Tanpa dasar imtak, segala atribut duniawi, seperti
harta, pangkat, iptek, dan keturunan, tidak akan mampu
alias gagal mengantar manusia meraih kebahagiaan.
Kemajuan dalam semua itu, tanpa iman dan upaya
mencari ridha Tuhan, hanya akan mengahsilkan
fatamorgana yang tidak menjanjikan apa-apa selain
bayangan palsu (Q.S. An-Nur:39).

Maka integrasi imtak dan iptek harus diupayakan dalam


format yang tepat sehingga keduanya berjalan seimbang
(hand in hand) dan dapat mengantar kita meraih kebaikan
dunia (hasanah fi al-Dunya) dan kebaikan akhirat (hasanah
fi al-akhirah) seperti doa yang setiap saat kita panjatkan
kepada Tuhan (Q.S. Al-Baqarah :201).
SESI TANYA-JAWAB
Sesi 1
1. Seperti memprediksi cuaca, gunung meletus dan lain
sebagainya. Apakah kita termasuk mendahului Allah dan
apa hubungan dalam Islam? (Kelompok 1 => Kevin Dwi
Dharmawan)

2. Adakah peningkatan terhadap umat manusia karena iptek?


(Annisa Alquratu Aini)

3. Apa saja dampak positif dan negatif dari iptek? (Siti Meirini)

4. Apakah ilmu pengetahuan sekarang mempengaruhi


spiritual manusia? (Muhammad Basyir Jabar)
SESI TANYA-JAWAB
Sesi 2
1. Bagaimana pengaruh iptek bagi diri sendiri dan
masyarakat? (Dhea Delta Agata)

2. Hidup berdampingan tapi bertentang, jelaskan dan berikan


contoh? (Laisa Julianti)

3. Bagaimana kedudukan iptek dalam Islam? (Iis Novalina)

4. Bagaimana pendapat anda mengenai kloning! (Siska


Anggraini)
SESI JAWAB
Dampak positif dari iptek. Contohnya di bidang komunikasi dan
informasi.
1. Kita akan lebih cepat mendapatkan informasi-informasi yang akurat
melalui internet.
2. Kita akan dapat berkomunikasi dengan teman, maupun keluarga yang
sangat jauh melalui handphone.
3. Kita mendapatkan layanan bank dengan sangat mudah seperti kita
bisa mentransfer uang dengan menggunakan aplikasi bank di
handphone tanpa harus pergi ke atm atau bank.

Dampat negatif dari iptek.


4. Informasi yang didapat di internet terkadang tidak sesuai dengan fakta.
5. Tidak bisa bersilahturhmi dengan teman ataupun kerabatnya secara
langsung maksudnya tidak dapat bertemu sapa.
6. Kemorosotan moral dikalangan warga masyarakat, khususnya
dikalangan remaja dan pelajar, karena remaja sekarang tidak bisa
lepas dari handphone membuat mereka malas untuk melakukan
ibadah.
SESI JAWAB
Hidup berdampingan tapi bertentangan maksudnya yaitu antara kemajuan iptek
dalam pengertian umum dan iptek dalam pengertian Islam saling berdampingan,
tapi di antara keduanya mempunyai perbedaan. Contohnya Kloning, dalam iptek
umum hal tersebut boleh saja dilakukan, tetapi dalam Islan hal tersebut dilarang.

Apakah ilmu pengetahuan sekarang mempengaruhi spiritual manusia? Ya,


karena ilmu pengetahuan sekarang dapat berpengaruh positif ataupun negatif bagi
manusia. Adapun pengaruh positif bagi manusia, manusia akan menggunakan ilmu
pengetahuan itu sebagai alat untuk lebih taat kepada Allah Swt, seperti mencari ilmu
tentang agama di internet. Sedangkan pengaruh negatif bagi manusia, manusia akan
menggunakan ilmu pengetahuan itu sebagai alat untuk berbuat maksiat, seperti
bejudi secara online.

Seperti memprediksi cuaca, gunung meletus dan lain sebagainya. Apakah


kita termasuk mendahului Allah dan apa hubungan dalam Islam?
Istilah yang benar barangkali bukan ramalan cuaca , melaikan prakiraan cuaca.
Iostilah ramalan cuaca adalah nama program TVRI zaman dahulu. Para ulama di
hijaz dalam banyak kesempatan secara tegas menyebutkan bahwa prakiraan cuaca
bukanlah bagian dari ramalan penyihir yang haram. Karena prakiriraan ini adalah
hasil pengamatan tanda-tanda yang ada di atmosfer terkait tekanan, suhu, arah
angin, kelembapan dsb. Semua merupakan ilmu yang tidak ada kaitan dalam alam
ghaib. Jadi bukan mengada-ada atau bersifat syirik.
SESI JAWAB
Pendapat tentang kloning. Kloning adalah pembiakkan dengan
teknik membuat keturunan dengan kode genetik yang sama
dengan induknya. Walaupun dengan alasan untuk memperbaiki
keturunan agar lebih cerdas, rupawan dll, kloning manusia
hukumnya HARAM.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai