&
Dislokasi Mandibula
Kuliah
Drg.H.Ardin Amir D.D.S
Buku Pegangan :
1. Archer, W.H: Oral and Maxillofacial Surgery, 5th ed.W.B Saunders Co,1975
2. Fonseca, R.J, Walher, Betts J.W, Barker H.D:
Oral and Maxillofacial Triner, W.B Saunders Co,1991
3. Guy Poyton: Oral Radiology Williams & Wilkins Baltimore,U.S.A 1982
4. Sailer F.H , Pajarola F.Gion : Oral Surgery for the General Dentist. Thieme Stuttgart New York
1999.
5. Pederson W.Gordon: Buku Ajar Praktis Bedah Mulut Alih Bahasa Purwanto
Basoeseno. Penerbit Buku Kedokteran EGC 1996.
6. Peter Banks: Killeys Fractures of The Middle Third of The Facial Skleton 4th.ed
John Wright & Sons Ltd, Techno House Redcliffe Way , 1983, Bristol, England
7. Peter Banks: Killeys Fractures of The Mandible. Butterworth & Co 1983, London, England
=
FRAKTUR 1/3 TENGAH
Tulang Muka
Etiologi : >>> Kecelakaan lalu lintas Sepeda motor, Mobil
Terjatuh
Olah Raga
Kecelakaan kerja
1. Dua Maxilla
2. Dua Tulang Zygomaticus
3. Dua Processus Zygomaticus
4. Dua Tulang Palatum
5. Dua Tulang Hidung
6. Dua Tulang Lacrimal
7. Vomer
8. Etmoid dengan konka yang melekat
9. Dua konka Inferior
10.Plat Pterygoid Sphenoid
1. 2 maxilla
2. 2 tlg.zygomaticus
3. 2 proc. zygomaticus
4. 2 tlg. palatum
5. 2 tlg.hidung
6. 2 tlg. lacrimal
7. vomer
8. ethmoid dgn
konka melekat
9. 2 konka inferior
10. plat pterygoid
sphenoid
KLASIFIKASI FRAKTUR
1. Fraktur Dento Alveolar
2. Fraktur Zygomatik Komplek
3. Fraktur Nasal Komplek
4. Fraktur Le Fort I
= Guerin = Low Level Fraktur
5. Fraktur Le Fort II
= Piramidal = Infra Zygomatic
6. Fraktur Le Fort III
= Supra Zygomatic = Fraktur Transfersal
PENGELOLAAN UMUM PASIEN
1. Jalan Pernapasan
O.S Sadar Posisi O.S
- Mampu mempertahankan - Duduk tegak dengan
jalan pernapasan secara
muka tetap ditahan
memadai
kedepan
O.S sadar,
tak sadar Posisi O.S
- Dapat tercekik karena ada - Miring
darah + lendir pada jalan
pernapasan
2. PERDARAHAN
InfusNaCl 0,9%
Transfusi darah
Stop perdarahan + Jahit
II. ANAMNESA
1. Auto Anamnesa
2. Allo Anamnesa Sebab, Kapan, Sadar/tidak
teraturnya tulang-
tulang, krepitasi
5. Pergerakan gigi
IV. PEMERIKSAN RADIOLOGIS
1.Oksipitomental 1
A. Untuk Tulang-
derajat dan 30 derajat
tulang wajah
2. Lateral Position
tengah
3. Oklusal Maksilla
4. Intra oral Periapical
V.TERAPI
1. Sinkop Infus
A. Perawatan NaCl 0.9%
Umum 2. Transfusi darah
3. Kontrol rasa
nyeri
B.Perawatan Luka Cuci, Jahit
Jaringan Lunak
C. Perawatan Reposisi,Imobilisasi,
Tulang Fiksasi
FRAKTUR DENTO ALVEOLAR
Fraktur gigi
Subluksasi gigi
Terlepasnya gigi
Ekstraksi
Pemasangan Splin
3.
Gigi
Mengalami
subluksasi
Fraktur tuberositas maxilla:
1.Tuberositas lepas
4. Fraktur seluruhnya Diseksi,
kerusakan jaringan lunak
Alveolar jahit
2.Tuberositas melekat pada
periosteum diamkan saja,
pemasangan splin
FRAKTUR MANDIBULA
Sering terjadi dibandingkan fraktur
tulang wajah lain
1. Simple fracture
= Close fracture = Fracture occlusal
Bagian tulang yang patah tak berhubungan dengan dunia
luar
Contoh:
A. Fraktur linear tertutup dari :
condiloideus
coronoideus
ramus mandibula
edontuluos corpus mandibula
B. Greenstick fracture;
Simple fraktur pada anak-anak dimana kalsifikasinya
2. Compound fracture
= Open fracture = Fracture aperta
Daerah M3 Coronoideus
(angulus)
Subcondylous
Angulus
mandibula
Symphisis Daerah caninus
Corpus
(parasymphisis)
mandibula
III. Etiologi fraktur mandibula
1. Benturan langsung
2. Benturan tak langsung
3. Kontraksi otot
- Fraktur processus coronoideus
- Fraktur leher condilus
- Kontraksi tiba-tiba dari M.Temporalis
1. Fraktur dento alveolar
Postero-Anterior
rotasi Fraktur antara symphisis + C
Merupakan
sumber infeksi
dan proses
Extraksi ?
penghalang
terhadap (+, -)
penyembuhan
fraktur
Indikasi Ekstraksi Gigi
5. Perikoronitis akut
1. Fraktur longitudinal
yang mengenai akar 6. Gigi yang tak
1.Wiring transosseous
2. Wiring sirkumferensial
2. Fiksasi pada tulang
3. Bone plating
4. Eksternal pin fiksasi
5. Bone clamp
6. Transfiksasi dengan
kawat Kirschner
Wiring Gigi
Indikasi :
Gigi utuh atau hampir utuh
Bentuk gigi baik
Kawat stainles steel diameter 0,45 mm
Wiring langsung
Teknik
Eyelet dibuat dengan memegang kawat sepanjang 15
cm dengan tang arteri pada kedua ujungnya
Bagian tengah kawat dilewatkan dua kali disekeliling
bar bulat dengan diameter 1/8 -3 mm yang difiksasi
pada posisi tegak lurus
Eyelet dipasang antara dua gigi
Eyelet dipasang 5 pada R.A + 5 pada R.B next
Eyelet dipasang sedemikian rupa pada rahang atas dan
bawah bila kawat dipasang diantara eyelet
dihasilkan efek tarikan melintang
Kawat penghubung dilewatkan melalui eyelet
menghubungkan eyelet atas dan bawah
Perhatikan:
Kawat sangat tajam dan mudah terlontar dan mengenai
mata pasien
Ujung kawat yang bebas pegang dengan arteri klem
yang berat + lindungi mata pasien
Eyelet wiring
Keuntungan Eyelet :
1. Mudah dipasang, sangat efektif
2. Reduksi + Imobilsasi memuaskan
3. Oklusi dapat diperbaiki sempurna
4. Dapat dipakai pada hampir Fraktur
mandibula
Arch Bar
Etiologi :
Nekrotik, osteomyelitis
Gigi pada garis fraktur yang
dipertahankan
Infeksi
Neoplasma jinak, ganas
Diabetes
O.S lemah
O.S dengan terapi steroid
Parastesi bibir komplikasi fraktur
Kerusakan Saraf
corpus mandibula
Kerusakan saraf wajah Fraktur
ramus + condyle
Gigi-gigi atau
sebagian gigi tiruan
masuk kedalam
Pergeseran gigi-gigi saluran pernapasan
dan benda asing
Potongan gigi +
kaca masuk
kedalam jaringan
lunak
Gingivitis perawatan
Gingivitis lokal
+ Kelainan periodontal
tekanan eyelet + arch bar
Periodontitis
gigi memanjang + lepas
Komplikasi tahap lanjut
Malunion
Terjadinya malposisi dari fragmen tulang yang
fractur harus segera diperbaiki reoperation
Delayed union
Tertundanya penggabungan bagian fragmen
tulang yang fractur
Etiologi :
Infeksi
Osteoporosis
Kekurangan gizi
Non-union
Tidak terjadi penyatuan dari fragmen tulang yang
fractur
Ro. Foto :
Ebumasi Gambaran bulat dan sklerosis pada
ujung tulang yang fractur
Etiologi:
Infeksi daerah fractur
Imobilisasi kurang kuat
Aposisi ujung tulang tak memuaskan
Mandibula tak bergigi, sangat tipis
Kerusakan tulang + jaringan lunak luka tembak
Suplai darah tak cukup Radioterapi
Patologi tulang neoplasma
Osteoporosis, kurang gizi, gangguan metabolisme Ca
Terapi
03/08/17 61
II.2. Dislokasi T.M.J
1. Pencegahan R.B difiksasi
2. Dislokasi harus segera direduksi untuk
mencegah spasmus otot
Teknik reduksi
- Operator berdiri didepan pasien
- Letakan ibu jari dalam mulut o.s diregio
gigi molar terakhir.
Bila o.s tidak bergigi pada alveoalar ridge
sebelah lateral molar bawah
- Jari-jari letakan diluar mulut dibawah batas
bawah mandibula
- Tekan kebawah dengan ibu jari dan dorong
keposterior dengan jari-jari
03/08/17 62
- Dislokasi akan kembali
Articula
r
eminenc
e
Con Glenoid
dyle socket
Dislokasi mandibula
03/08/17 63
Dislokasi mandibula kiri
03/08/17
Lateral Foto 64
03/08/17 65