Anda di halaman 1dari 14

Permesinan Perkapalan

I
(Motor Bakar - 3 SKS)
Modul 1
Pengenalan Motor Bakar
Sylabus Permesinan Perkapalan I
Prasyarat: Termodinamika

Tujuan: Mahasiswa mampu memahami dan menguasai teori Internal Combustion


Engines untuk penggerak kapal dan mengetahui semua komponen motor
bakar.

Materi: Proses kerja motor bakar dengan siklus Otto dan siklus Diesel, konstruksi
motor bakar Diesel 2 langkah dan 4 langkah, proses termodinamika yang
digunakan sebagai dasar motor bakar, efisiensi dan analisa siklus udara
standar, penyimpanan dari proses ideal, proses pembakaran bahan bakar
termasuk proses karburasi dan injeksi bahan bakar, detonasi dan knocking,
desain ruang bakar, sistem bantu motor bakar Diesel yang meliputi: sistem
bahan bakar, sistem pelumasan, sistem pendingin air laut dan air tawar,
sistem penggantian gas dan pemasukkan udara pembakaran, supercharging,
sistem start dan sistem pengendalian mesin, karakteristik dan stabilitas
operasi motor, daya indikator HP dan daya output/poros BHP, Balance panas.

Buku ajar: 1) L.C Lichty, Internal Combustion Engine 2)N. Petrovski, Marine Internal
Combustion Engines 3) S.H Henshall, Medium & High Speed Diesel Engines
For Marine Use
Pendahuluan
Salah satu penggerak mula yang banyak dipakai adalah mesin kalor, yaitu mesin yang
menggunakan energi termal untuk melakukan kerja mekanik. Energi itu sendiri dapat
diperoleh dengan proses pembakaran, proses fisi bahan bakar nuklir ataupun proses-
proses lainnya. Ditinjau dari cara memperoleh energi termal ini mesin kalor dibagi
menjadi dua golongan, yaitu mesin pembakaran luar dan mesin pembakaran dalam.

Energi
Mesin Kalor Termal Kerja
Mekanik

Mesin Pembakaran Luar (External Combustion Engine


Contoh: turbin uap dan ketel uap.
Mesin Kalor

Mesin Pembakaran Dalam (Internal Combustion Engin


Contoh: motor bakar torak, turbin gas, jet / roket.
Sumber tenaga yang terdapat pada permukaan bumi ataupun di dalam
kulit bumi secara alamiah adalah sebagai berikut:

a. Biasa (konvensional): batu bara, minyak, gas dan kayu-kayuan.


Sumber tenaga ini
berekasi dengan zat asam (Oxygen) dari udara untuk menghasilkan
tenaga panas.
b. Luar Biasa (extraordinary): bahan-bahan radioaktif seperti
Uranium. Bahan
radioaktif ini menghasilkan tenaga panas dari proses kimiawi
yang berupa per-
senyawaan atau reaksi inti atom (nuclear reaction).
in-lain (others): sinar matahari (solar energy), panas bumi, angin, air dst. Pengha
naga panas dapat diperoleh secara langsung maupun dengan peralatan peranta
tuk memperoleh tenaga panas yang lebih besar atau terkosentris dapat pula di-
roleh tenaga gerak langsung ataupun dengan perantara peralatan.
Pada mesin pembakaran luar (external combustion engine), proses pembakaran
terjadi di luar mesin, energi termal dari gas hasil pembakaran dipindahkan ke
fluida kerja mesin melalui beberapa dinding pemisah. Prosesnya dimulai dengan
reaksi kimia, pembakaran bahan bakar dengan udara ataupun dengan reaksi inti
atau reaksi berantai inti atom menghasilkan panas. Panas ini diserap oleh zat
perantara (medium) termodinamika misalnya air yang kemudian menjadi uap air
panas dan bertekanan yang mendorong torak atau sudu-sudu turbin untuk
menghasilkan tenaga gerak. Tenaga yang dihasilkan oleh mesin ini mulai dari
kecil, kurang dari 1 DK (daya kuda) sampai lebih dari 100.000 DK, bahkan
sekarang sudah mendapat mencapai 1000 MW satu unit.

Bahan
Bakar CC Panas Dinding Pemindah Kalor
/ Ketel Uap Fluida Kerja
(air atau
uap)

Ruang Bakar Luar Saluran Fluida Kerja


(Sistem 1) (Sistem 2)
Gbr 1. Contoh skematik mesin pembakaran luar (mesin uap)
Sedangkan pada mesin pembakaran dalam yang pada umumnya dikenal
dengan nama motor bakar, proses pembakaran berlangsung di dalam
motor bakar itu sendiri sehingga gas pembakaran yang terjadi sekaligus
berfungsi sebagai fluida kerja. Proses mesin ini di-
mulai dengan proses reaksi kimia atau pembakaran bahan bakar dengan
udara yang meng-
hasilkan tenaga panas. Zat perantara (medium) termodinamika disini
adalah gas panas hasil pembakaran itu sendiri yang kemudian
mendorong torak (piston) atau sudu turbin (turbine blade / vane) untuk
menghasilkan tenaga gerak. Untuk mesin jet / roket, gas panas hasil
pembakaran dipancarkan ke luar mesin dan sebagai reaksi terhadap
pancaran ini adalah tenaga dorong kepada mesin itu sendiri berdasarkan
kepada Hukum Newton III: Aksi sama dengan Reaksi.
Tenaga yang dihasilkan oleh mesin ini untuk motor bakar torak mencapai
lebih dari 10.000
DK satu unit. Untuk turbin gas dapat mencapai lebih dari 30.000 DK satu
unit. Sedangkan untuk jet dan roket dapat mencapai tenaga dorong yang
lebih besar lagi.
Bahan
bakar
C Panas Kerja Mekanis
C
Gbr 2. Skematik mesin pembakaran dalam
Tabel 1. Penggolongan Mesin-Mesin Kalor

Kelompok
Golongan Gerak Daya Mesin* Aplikasi Khas Status (1970)
Jenis
Mesin uap
Translasi K&S Lokomotif Tidak biasa
torak
Pusat Tenaga
Motor Bakar Turbin uap Rotasi S&B Listrik & kapal Aktif
Luar laut
(External Tidak
Mesin udara
Combustion Translasi K Tidak ada dipergunakan
panas
Engines) lagi
Pusat Tenaga
Turbin gas Eksperimen
Rotasi S&B Listrik & kapal
siklus tertutup (tidak banyak)
laut
Kendaraan
darat, kapal
Translasi &
laut kecil,
Motor bensin rotasi (Motor K&S Aktif
industri dan
Wankel)
pesawat
terbang
Kendaraan
darat, industri,
Motor Bakar
lokomotif,
Dalam Motor Diesel Translasi K&S Aktif
kapal laut dan
(Internal
pusat tenaga
Combustion
listrik
Engines)
Industri, pusat
Motor gas Tranlasi K &S Aktif
tenaga listrik
Pusat tenaga
listrik dan
Turbin gas Rotasi S&B Aktif
pesawat
terbang
Propulsi pancar Pesawat
Rotasi S&B Aktif
gas terbang

*K = Kecil (< 1.000 kW)


S = Sedang (1.000 10.000 kW)
B = Besar (> 10.000 kW)
onsep Motor Bakar Tora
Keterangan:

Spark plug: pasak (besi) penyala


Intake cam: kam hisap
Exhaust cam: kam buang
Intake valve: katup hisap
Exhaust valve: katup buang
Piston: torak
Clutch: kopling
Gearbox: Bak perseneling
Flywheel: Roda Gaya / Roda Gila
Crank: Engkol
Connecting rod: batang penghubun

Gbr 3. Motor Bakar Torak


Motor Bakar Torak (Gbr.
3) mempergunakan
beberapa silinder yang di
dalamnya terdapat torak
yang bergerak translasi
(bolak-balik). Di dalam
silinder itulah terjadi
pembakaran antara
bahan bakar dengan
oksigen dan udara. Gas
pembakaran yang
Gbr 6. Diagram Piston dihasilkan oleh proses
Gbr 4. Motor Bakar Torak 4 Langkah
tersebut mampu
menggerakkan torak
(piston) yang oleh batang
penghubung (connecting
rod) dihubungkan dengan
poros engkol
(crankshaft). Gerak
tranlasi torak tadi
Gbr 5. Motor Bakar Torak 2 Langkah menyebabkan gerak
rotasi pada poros engkol
dan sebaliknya gerak
rotasi poros engkol
menimbulkan gerak
Silinder dan torak seperti
itu tidak ada pada sistem
turbin gas. Pada motor
bakar macam ini gas yang
berfungsi sebagai fluida
kerja itu memutar roda
Gbr 7. Skema Turbin Gas Sederhana turbin bersudu. Sejumlah
sudu disitu berfungsi
mengubah momentum
fluida kerja yang mengalir
di antara sudu tersebut.
Jadi pada turbin gas tidak
terdapat bagian mesin
yang bergerak translasi
dan karena itu dapat
dikatakan turbin gas
bebas dari getaran.

Gbr 8. Mekanisme Sudu-Sudu Turbin Gas


Mesin propulsi pancar gas
(Jet Propulsion Engine)
adalah mesin yang
menghasilkan gaya
dorong. Gaya tersebut
terjadi karena adanya
perubahan momentum
gas yang mengalir
melalui mesin tersebut.
Gbr 9. Skema Mesin Pancar Gas
Dalam hal ini momentum
gas yang keluar dari
mesin dinaikkan,
Keterangan:
terutama dengan
Air Intrake: pemasukan udara menaikkan kecepatannya
Compressor: Kompresor setelah temperaturnya
Fuel Spray: penyemprot bahan bakar
Igniter: penyala
terlebih dahulu dinaikkan,
Combustion Chamber: ruang bakar yaitu dengan
Nozzle: nosel (moncong) mengalirkannya melalui
nosel (nozzle). Jadi nosel
berfungsi menaikkan
kecepatan gas setinggi-
tingginya. Makin tinggi
perbedaan momentum
antara gas yang masuk
Motor Bakar Torak
Pada motor bakar torak tidak terdapat perpindahan kalor dari gas pembakaran ke fluida kerja.
Karena itu jumlah komponen motor bakar lebih sedikit daripada komponen mesin uap. Motor bakar
lebih sederhana, lebih kompak dan lebih ringan jika dibandingkan dengan mesin uap. Karena itu
pula penggunaan motor bakar di bidang transportasi sangat menguntungkan. Di samping itu
temperatur seluruh bagian mesinnya jauh lebih rendah daripada temperatur gas pembakaran yang
maksimum sehingga motor bakar torak bisa lebih efisien daripada mesin uap.

Namun demikian hal itu tidak berarti mesin uap tidak memiliki kelebihannya sendiri.
Mesin uap lebih menguntungkan jika dipandang dari hal berikut:

1. Mesin uap lebih leluasa menggunakan bermacam-macam bahan bakar, termasuk


bahan bakar
padat.
2. Mesin uap lebih bebas dari getaran.
3. Turbin uap lebih praktis dipakai untuk daya tinggi, misalnya untuk 2000 PS* atau
*lebih.
Gerakan mesin itu menghasilkan kerja. Kerja yang dihasilkan per satuan waktu dinamai daya.
Ukuran daya
dari mesin penggerak biasanya dinyatakan dalam HP (Horse Power) atau PS (Metric Horse Power)
atau kW
(kilowatt).= 33000

Dan oleh karenanya: 1 PS = 0,986 HP = 0,736 kW

Jadi apabila sebuah mesin menghasilkan kerja per satuan waktu sebanyak W maka dikatakan
bahwa mesin itu meng-hasilkan daya (N) sebesar: N = = HP
rdasarkan susunan silindernya, motor bakar torak dapat tergolong sbb:

(terletak pada bidang berpotongan)


(terletak pada sebuah bidang datar )

Gbr 10. Susunan Silinder Pada Motor Bakar Torak


Motor Bensin (Otto)

Motor Bakar Torak

Motor Diesel

Perbedaan yang utama terletak pada sistem penyalaannya. Bahan


bakar pada motor bensin (Otto) dinyalakan oleh loncatan api
listrik di antara kedua elektroda busi, oleh karenanya motor
bensin dinamai juga Spark Ignition Engines (SIE).

Sedangkan pada motor Diesel, yang biasa juga disebut


Compression Ignition Engines (CIE), terjadi proses penyalaan
sendiri (self ignited) karena bahan bakar yang disemprotkan ke
dalam silinder berisi udara yang bertemperatur dan bertekanan
tinggi yang mampu melampaui temperatur nyala bahan bakar,
yang mana setelah itu bahan bakar itu sendiri oleh udara, yang
mengandung 21% volume O.

Anda mungkin juga menyukai