Adinda P
Annisa KS
Fadlan Azrialsyah
Irsyad Abqori Fikri
PENGERTIAN PENYIMPANGAN SOSIAL
Penyimpangan adalah segala bentuk perilaku yang tidak menyesuaikan diri dengan
kehendak masyarakat. Dengan kata lain, penyimpangan adalah tindakan atau perilaku
yang tidak sesuai dengan norma dan nilai yang dianut dalam lingkungan baik
lingkungan keluarga maupun masyarakat. Penyimpangan terjadi apabila seseorang atau
kelompok tidak mematuhi norma dan nilai yang berlaku dalam masyarakat.
Penyimpangan terhadap nilai dan norma dalam masyarakat disebut dengan deviasi
(deviation), sedangkan pelaku atau individu yang melakukan penyimpangan disebut
divian (deviant).
Beberapa contoh kasus pelanggaran nilai sosial dalam masyarakat yang dilakukan oleh aparat
hukum/pemerintahan, antara lain :
Korupsi
Kasus satu ini sering terjadi dalam suatu Negara atau wilayah, contohnya saja Negara
kita Indonesia. Sudah puluhan bahkan ratusan kasus korupsi belum juga terselesaikan
sampai sekarang ini. Contoh kasus korupsi yang terjadi di Indonesia:
Kasus korupsi pengucuran dana Yayasan Pengembangan Perbankan Indonesia (YPPI), dengan
tersangka Aulia Pohan, dan Maman Sumantri (2008)
Kasus suap proyek Wisma Atlet SEA Games, dengan tersangka Muhammad Nazaruddin (2011)
Penanganan Pelanggaran terhadap Nilai Sosial
Penanganan pelanggaran terhadap nilai social mempunyai sanksi yang diberikan. Selain itu, sanksi akan
diberikan kepada individu atau anggota kelompok. Jika diantara keduanya tidak mematuhinya akan
dijatuhkan sanksi yang bersifat negativ dapat berupa cemoohan dalam bermasyarakat seperti pengucilan.
Penanganan terhadap pelanggaran nilai social dibedakan menjadi 2, yaitu:
Preventif dilakukan sebelum terjadi sebuah pelanggaran yang bertujuan untuk mencegah terjadinya
pelanggaran.
Represif dilakukan setelah terjadi pelanggaran dan yang telah diupayakan supaya keadaan pulih
seperti sediakala.
Solusi untuk mengatasi terjadinya pelanggaran terhadap nilai sosial:
1. Sistem mendidik
Dimaksudkan supaya didalam individu atau seseorang terdapat sebuah perubahan sikap dan tingkah laku
untuk bertindak sesuai dengan nilai maupun norma.
2. Sistem mengajak
Dimaksudkan untuk mengarahkan agar perbuatan seseorang tersebut didasarkan pada nilai maupun
norma dan tidak mematuhi kemauan individu-individu.
3. Sistem memaksa
Bertujuan untuk memengaruhu secara tegas agar seseorang akan bertindak sesuai dengan nilai maupun
norma.