Anda di halaman 1dari 67

A ss

ALa
uM Mu A
L aiK
DR H ASHAR KIMAN
SPOG,DFM,PIA
SC & EMBRYOTOMI
OBS
T
GIN ETRI
EKO DAN
LOG
I
Persalinan perabdominal

(Sectio caesaria)
Dr H Ashar Kiman,SpOG,
Persalinan abdominal
Merupakan tindakan bantuan
persalinan
- insisi dinding
perut
- dinding uterus
- keluarkan bayi.
LAPAROTOMI

p t
Uterus ru r
u
utuh
Syar
at
SC BB
janin>50
0gr
Indikasi Ibu

Panggul sempit Tumor jalan lahir


absolut obstruksi

Stenosis Placenta preavia


serotik/vagina

Disproporsi cepalopelvic (CPD)


Ukuran panggul normal, anak besar
Kateter urin berdarah (blast teregang
kapiler pecah)
Ada cekungan dipegang sakit
Indikasi janin

Kelainan letak

Gawat janin
Jenis SC
SC hysterectomi
SC. Ekstra peritonial SCkeluarkan
bayirahim tidak bagus
(plasenta sulit keluar dan
pebdarahan banyak )
hysterectomi

jenis SC
SC SCTP insisi segmen
klasik/corporalme bawah rahim
manjang Melintang
Memanjang
Jenis sayatan
1. Sayatan perut Keuntungan:
Keuntungan:
a. Longitudinal Bisa
Bisadiperlebar
diperlebar
Bisa
Bisadibuka
dibukaulang
ulang
Cepat
Cepat

Kerugian:
Kerugian:
Kurang
Kurangkosmetik
kosmetik
Penyembuhan
Penyembuhan
kurang
kurang
b. Fanenstyl Keuntungan:
Keuntungan:
Kosmetik
Kosmetik
Penyembuhan
Penyembuhan
bagus
baguskarena
karenaotot
otot
bersilang
bersilang

Kerugian:
Kerugian:
Susah
Susahmenjahit
menjahit
2. Sayatan
rahim
a. Seksio klasik (corporal)
Keuntungan:
Cepat
Bayi mudah
dilahirkan
Tak ada keluhan
kencing, karena
blast tidak
terganggu

Kerugian:
Dapat ruptur
spontan saat
kehamilan tua/
akhit kehamilan
b. SCTP (isthemica/ SC. Trans
peritonial profunda)
Keuntungan:
Mudah dilebarkan
Perdarahan sedikit

Kerugian/resiko:
Keluhan kencing.
Karena blast
terganggu
Kala II: sakit
mengejan
Ruptur saat
persalinan
Porro operation Sc primer: ditetapkan
dari semula setiap
(anak+uterus) persalinan harus secsio
dibuang semua tanpa
membuka rahim

Beberap
a istilah
SC sekunder: gagal Repeat caesaria
partus percobaan SC section: SC ulang
tidak harus secsio
setiap persalinan

Indikasi porro opertion:


- Bayi lama mati -Pembukaan < 6 cm
- Resiko>>> - grande multipara
Sagit
Trans water
latzko long al+tr
insisi s
ans
PERBANDINGAN
SCK SCTP
+ cepat dan mudah + jahit sulit dan lama

-Mudah infeksi -Reperitonealisasi (+)


-Ruptur pada kehamilan baik
tua -Ruptur pada persalinan
-Cegah ruptur -> anjuran -Pendarahan >> oleh
atur jarak kehamilan 1 karena uterus putus
tahun-3 tahun -Keluhan-keluhan blast
-Kencing terganggu
TEKHNIK JAHITAN UTERUS

1. Lap I endometrium + miometrium =


jelujur
2. Lap II Miometrium saja
3. Lap III Perimetrium saja/ plike =
orsilio uterina
Embriotomi
Defenisi
Suatu persalinan buatan
dengan cara merusak atau
memotong bagian tubuh janin

Lahir pervaginam
Tanpa melukai ibu
Indikasi
1. Janin meninggal, ibu dalam
keadaan bahaya
2. Janin meninggal, tidak
mungkin lahir spontan
Syarat emriotomy

Janin mati,
kecuali
Diameter
hidrocephalus/ CV> 6 cm cervix > 7 cm
hidropsfilaksis
u/ kleidotomk

Ketuban (-)
atau di
(-) tumor di
pecahkan jalan lahir
Jenis-jenis embriotomy
Craniotomy / perforasi

Tindakan
1. Memperkecil ukuran
kepala
2. Lobangi
3. Keluarkan isi
4. Ekstrasi kepala
perforasi cranealis
Alat pelubang
1. Perporatorium
naegele
2. Perporatorium
subold
Asisten operator menahan posisi
kepala agar tidak terdorong
keatas saat perforator
dimasukkan rongga kepala
Lokasi
1. ubun-ubun besar-sutura
sagitalis ( jika ubun2
besar tidak terlihat )
2. Mata ( jika letak muka,
karena tempat paling
lunak )
Alat penarik
- Cranioclas browns dan mouzeuax
Membuka dan menutup perforator
untuk melebarkan lubang perforasi
Memasukkan sendok jantan kedalam
lobang perforasi yang sudah terbentuk
Memasang sendok betina yang
berlubang dibagian depan wajah anak.
Pada after coming head
( kepala tertinggal )
*Misalnya : hidrocephalus

*Pemecahan, cara
1. Mauricaeli tekhnik
2. Cranioclast brown

Kepala yang ketinggalan setelah


dekapitasi usahakan tetap kepala
terdapat dibawah
Lokasi pelobangan ada 2
yaitu
Foramen magnum ( bayi
menelungkup )
Dari mandibula (rahang bawah )
bayi menelentang
dekapita
si
Memisahkan
kepala janin
dengan
memotong
leher janin

terutama anak
meninggal letak
lintang kasip
Cara dekapitasi
menggunting leher dengan gunting
ribold
Mematahkan tulang leher dengan
pengait brow
Gergaji leher
Tali/gas mengikat tangan tarik
Setelah putus tangan ditarik lahir
Kepala = masukkan telunjuk kemulut ,
jari lainnya kerahang
Alat-a
lat ya
ng d ig
pada u nakan
d ek a p
itasi
pengait BRAUN
GUNTING SIEBOLD &GERGAJI GIGLI
Memasukkan pengait kedalam
jalan lahir
(kiri )Melahirkan tubuh janin dengan
menarik lengan
(kanan ) Melahirkan kepala dengan cara
Mouriceau
Pemasangan dan pemotongan
leher dengan kawat
kleidotomi
Kesukaran lahir bahu ( sholder
dystocia )
Memotong clavicula secara avue
hanya satu yang dipatahkan
Gunting sebold
kleidotomi
Eviserasi / eksentrasi
Pada janin letak lintang teraba
perut
Kepala janin ditarik menjauhi
perut dada janin
Di dada/perut, digunting siebold
Isi dikeluarkan dengan cunam
abortus
pungsi
Tindakan mengeluarkan cairan dari
tubuh janin
Diameter 4 cm
Kulit kepala dijepit dengan mazeux
Jarum spinal 16 atau 18
Sutura/ubun-ubun
Pungsi , Hidrosepalus pada presentasi kepala
yang menyebabkan distosia, pungsi dilakukan
melalui ubun-ubun besar (bila mungkin),
Pasca pungsi, kepala mengecil dan ditarik
dengan cunam Mouseaux
spondilotomi
Pada letak lintang, kepala tinggi sukar
dekapitasi
Memotong ruas2 tulang belakang
Lahirkan bagian bawah badan janin dengan
menarik kaki
Jika embriotomy harus dilakukan
pengawasan ibu << sempurna kelalaian
ibu/dokter
Makin sering operasi ini disuatu negara
perawatan ibu hamil di negara tersebut buruk
Soal
llll l llll
..
Persalinan peradominal
1. Apa kerugian dari SCTP (sectio
caesaria trans peritonial profunda):
a) Ruptur saat akhir kehamilan
b) Ruptur saat persalinan
c) Perdarahan sedikit
d) Sulit di lebarkan
Jawaban
B. Ruptur saat persalinan
2.Rupturnya bekas sayatan sectio
pada akhir kehamilan dapat di
temukan pada :
a) SCTP
b) Sectio clasik
c) Sayatan longitudinal
d) Sayatan fanenstyl
Jawaban
B. Secsio clasik
3. Tindakan persalinan perabdominal
pada keadaan uterus yang telah
ruptur di sebut :
a) Sectio clasik
b) Histerektomi
c) Laparotomi
d) SCTP
e) Sectio caesaria
jawaban
C. laparotomi
4. Indikasi ibu dengan sectio caerasia
adalah kecuali :
a) Panggul sempit absolut
b) Plasenta previa
c) Tumor pada jalan lahir yang
menimbulkan obstruksi
d) Anak besar
e) Janin mati sebelum di lahirkan
jawaban
E. Janin mati sebelum dilahirkan
5. Apa yang di maksud dengan porro
operation :
a) Uterus di buang setelah melahirkan
anak
b) Uterus dan anak di buang dengan
membuka rahim
c) Uterus dan anak di buang tanpa
membuka rahim
d) Pemotongan uterus
jawaban
C.Uterus dan anak di buang tanpa
membuka rahim
1. Tindakan apa yang di lakukan pada
pasien yang mengalami kesukaran
lahir bahu (sholder distosia) :
a) Craniotomy
b) Decapitasi
c) Cleidotomy
d) Perforasi
e) Eksentrasi
jawaban
C. Cleidotomy
2. Apabila di temukan kasus badan
janin sudah lahir tapi kepala belum
dalam posisis kepala menelungkup
maka tindakan yang harus
dilakukan :
a) Tusuk mandibula
b) Tusuk mata
c) Lobangi foramen magnum
d) Lobangi ubun-ubun kecil
jawaban
C. Lobangi foramen magnum
3. Tindakan apa yang harus dilakukan
pada janin letak lintang kasip
meninggal sebelum dilahirkan:
a) Craniotomy
b) Decapitasi
c) Cleidotomy
d) Perforasi
e) Eksentrasi
jawaban
B.Decapitasi
4. Apa saja yang termasuk syarat-
syarat di lakukannya embriotomi
kecuali :
a) Janin mati
b) Konjungtiva vera besar dari 6 cm
c) Ketuban pecah atau di pecahkan
d) Pembukaan servik kecil dari 7cm
e) Tidak di temukannya tumor di jalan
lahir
jawaban
D.Pembukaan servik kecil dari 7cm
5. Jika di temukan janin letak lintang,
teraba perut meninggal sebelum di
lahirkan tindakan apa yang harus di
lakukan :
a) Spondilotomi
b) Kleidotomi
c) Pungsi
d) Eviserasi
jawaban
D. Eviserasi
wassa
lam***
*

Anda mungkin juga menyukai