DALAM MENGUATKAN
KEBERDAYAAN UMMAT
Kaidah syara ttg status perempuan
UMM(UN) / IBU
WA
RABBATUL / MANAGER
BAIT RUMAH
Peran sebagai ummun wa rabbatul bait
inilah yang merupakn peran penting dan
utama dari perempuan, karena jika peran ini
berjalan sebagaimana mestinya maka
lahirlah generasi cemerlang, yang merukan
asset berharga bagi eksistensi suatu
bangsa/negara. Sebaliknya jika peran ini
dijalan dengan semaunya saja ,bahkan
negara tidak mempermudah
pelaksanaannya sehingga generasi sekarang
adalah generasi yang galau alias generasi
yang kehilangan identitas dirinya.
Suami Bersama Istri
KEWAJIBAN
Sedangkan untuk wilayah umum diluar
rumahnya maka Islam membolehkan
aktivitas ini, Dan tidakboleh bertentangan
dengan kewajiban utamanya , sebagai
ummun warabbatul bait. Sehingga Islam
memberikan hak perempuan untuk
perdagangan, pertanian,industri, melakukan
akad-akad muamalah, memiliki barang,
menjadi pegawai dalam kantor
pemerintahan, hakim hisbah dan lain
sebagainya. Namun untuk melindungi
perempuan maka dia harus menutup aurat,
tidak tabarruj, tidakberkhalwat, tidak ikhtilat,
kalau syafar lebih sehari semalam harus
disertai mahram,
Dalam aktivitas wilayah umum ini
perempuan -perempuan dan shahabiyah
dalam sejarah Islam memberikan kontribusi
yang signifikan, seperti ummul mukminin,
Aisyah R.a.sebagai politisi, kemudian
seorang wanita yang memprotes kebijakan
khalifah umar ibn khatab yg membatasi
jumlah mahar, lalu seketika setelah dikritik
khalifah umar membatalkan kebijakannya
tersebut, pada masa khalifah umar pun
beliau mengangkat Syifa menjadi qodhi
hisbah( Qodhi yang menyelesaikan perkara
harta dan perdagangan ), lalu di Fez maroko
pada masa kekhilifahan islam abad ke 8 ada
Fatimah al fahriyah sbg insinyur perempuan
pertama, pada masa rasulullah SAW ada
Rufaidah yang ahli dalam pengobatan, beliau
mendirikan rumah sakit berupa tenda-tenda
Peran perempuan pada wilayah umum ini
walaupun bukan yang utama namun
secara hk;syara jika peran ini berupa
Dakwah terutama dakwah ideologis yang
mengajak ummat agar melanjutkan
kehidupan iskam, hidup dalam sistem
islam maka hukumnya fardhu ain baik laki-
maupun perempuan. Bahkan sejarah islam
telah membuktikan betapa banya muatia
islam bertebaran sepanjang peradaban
islam , mereka adalah perempuan yang
berkontribusi signifikan bagi kemajuan dan
kemuliaan ummat.