(NDP)
Sindikasi
Disusun guna memenuhi persyaratan sebagai peserta Senior Course ( SC )
HMI Padangsidimpuan
Disusun oleh :
ISMAIL HUSEIN
DAFTAR ISI
Halaman :
Daftar isi ........I
Pendahuluan ...1
Alokasi Waktu 2
Target Pembelajaran Umum ...2
Target Pembelajaran Khusus ..2
Pokok Bahasan/Sub Pokok Bahasan ..2
Pembahasan Materi ................3
Metode Penyampaian .12
Tata Ruang Latihan 12
Evaluasi ..12
Referensi
PENDAHULUAN
Tiada untaian kata yang patut hamba ucapkan selain puji syukur hamba
kepada Allah SWT, Tuhan yang telah menciptakan keseimbangan di dunia ini
dengan dialektika, sehingga dengan rahmatNya manusia dapat berperan serta
dalam proses sosial yang sedang berlangsung. Sholoawat serta salam semoga tetap
terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad yang merurapakan sang
Revolusioner
besar
yang
mambalikkan
piramida
struktur
sosial,
serta
Materi
Alokasi waktu
14 Jam
PEMBAHASAN
1. Pengertian NDP
Orde lama merupakan satu masa yang riuh dengan perdebatan ideologi.
Suat kurun yang bukan saja menjadi apa yang disebut Soekarno sebagai nation
building namun juga semacam pencarian dan transaksi gagasan antar elit bangsa
mengenai dasar dan alat perjuangan bangsa1.
Naskah Nilai Dasar Perjuangan Yang pada dasarnya mengandung Nilainilai Islam dalam kehidupan individu dan juga kemasyarakatan, dalam sejarah
perumusannya sering kali kita dengan nama Nurcholis Madjid. Iya adalah seorang
kader HMI yang berperan penting dalam perumusan naskah ini.
Awalnya dimulai dari menghadiri undangan pemerintah Amerika untuk
mengunjungi Universitas-universitas yang ada di negeri itu. Kemudian darisana
beliu yang sering disapa Cak Nur, melanjutkan perjalanan ke Timur-tengah. Dan
kemudian kembali ke Indonesia lalu berinisiatif untuk membuat satu naskah
Organisasi yang kemudian dinamakan dengan Nilai Dasar Perjuangan.
Nilai (value) artinya sesuatu yang tersubstansi memiliki makna dan Harga,
Dasar adalah pondasi atau landasan untuk berpacu serta Perjuangan merupakan
suatu proses yang selalu bergerak kedepan untuk mencapai suatu Tujuan.
1.2 Dasar- Dasar Kepercayaan
Setiap makhluk memiliki kepercayaan dasar dan rasional yang diketahui
secara intuitif yang menjadi kepercayaan utama sebelum merespon segala sesuatu
diluar dirinya. Memiliki sebuah kepercayaan yang benar, selanjutnya menimbulkan
sebuah tata nilai adalah sebuah kepastian bagi perjalanan hidup manusia.
Pada hakikatnya, perilaku manusia yang tudak peduli untuk berkepercayaan
benar tidak kan mengiringi pada sebuah kesempurnaan. Maka mereka tidak
ubahnya seperti binatang karena manusia harus menelaah secara obyektif sendisendi kepercayaannya dengan segala potensi yang dimilikinya.
Kajian yang teoritik tentang kepercayaan sebagai konsep teoritis akan
melahirkan sebuah kesadaran bashwa manusia adalah maujud yang mempunyai
hasrat dan cita-cita untuk mencapai kebenran dan kesempurnaan mutlak. Manusia
yang terbatas dan tidak sempurna membutuhkan sebuan sistem nilai yang
sempurna dan tidak terbatas sebagai sansaran dan pedoman hidupnya.
Sistem nilai tersebut harus berasal dari Dzat yang maha sempurna yang
segalanya berbeda dengan makhluk. Bahwa yang maha sempurna itu harus dapat
1
Danial Iskandar Yusuf (ed.) NDP HMI: NDP Cak Nur,NDP Arianto, NDP Andito. Jakarta (sholis society). Hal.;5
dijelaskan dengan argument yang rasional terbuka dan tidak doktriner. Sehingga
lapisan intelektual manusia tidak akan ada yang sanggup menolak eksistensinya.
Keinginan untuk merefleksikan rasa terima kasih dan beribadah kepada
Tuhan Yang Maha Kuasa pasti membimbing kepada kebenaran. Tuhan
membimbing manusia pasti mengutus rasulnya yang dimana sebagai cerminan
tuhan didunia (manifestasi). Bukti kebenaran rasul untuk manusia ditunjukkan oleh
kejadian luar biasa
dipelajari.
sebabnya menurut agama islam percaya pada hari akhirat dipandang sebagai
tuntutan yang hakiki bagi kebahagiaan manusia
Hidup fitrah iyalah bekerja secara ikhlas yang memancarkan dari hati
nurani yang hanif dan suci. Karena hati nurani yang hanif dan suci itulah kemudian
memberikan peluang bagi manusia untuk berbuat atau bekerja kebaikan dan
kebenaran yang sejati pula.
Apabila dalam perbuatan tersebut ada dimensi ketiga, yaitu sarana atau
peluang yang diberikan untuk terjadinya perbuatan tersebut dan lingkup
pengaruhnya (sebab material), maka tindakan tersebut menjadi tindakan kolektif.
Jadi masyarakat adalah pihak yasng memberikan landasan bagi tindakan kolektif
dan membentuk sebab material. Ini berarti, individu memiliki andil besar dalam
merubah wajah bumi atau mengalahkan sebuah masyaraat kearah yang sempurna
atau kehancuran.
Drs, Azhari Akmal Tarigan, M.Ag, Islam Mazhab HMI, Tafsir Tema Besar NDP, Kultura Jakarta.2007. Hal: 146
10
Konstitusi, HMI
Nurcholis Madjid, Islam Doktrin Dan Peradaban, Jakarta. Paramadina. 1992. Hal:130
QS. 95:6
10
11
Maha Esa, serta menjadikanya satu-satunya tujuan hidup dan tempat pengabdian
diri yang terakhir dan Mutlaq.
Sikap prikemanusiaan inilah yang kemudian melahirkan amal saleh, artinya
amal yang bersesuaian dengan dan meningkatkan kemanusiaan. Sebaik-baik
manusia adalah yang berguna untuk sesamanya. Tapi bagaimana hal itu dapat
dilakukan oleh manusia?.
Sebagaimana setiap sesuatu bergerak kedepan menuju arah tujuan maka
semua nilai dalam kehidupan relatip dan demikian terus berubah kecuali tujuan
akhir yaitu Tuhan. Jadi semua nilai yang benar bersumber dan dijabarkan dari
ketentuan-ketentuan hukum-hukum Tuhan11.
Oleh karena itu manusia selalu bergerak kedepan (progresif) menghendaki
perubahan sejalan dengan arah menuju kebenaran Mutlaq. Ilmu pngetahuan adalah
alat bagi manusia untuk menemukan kebenaran-kebenaran dalam hidup, sekalipun
relative, namun kebenaran itu menjadi tonggak yang mesti dilalui menuju kepada
kebenayan yang mutlaq.
Jadi Ilmu pengetahuan adalah persyaratan dari amal sholeh. Hanya mereka
yang dibimbing oleh ilmu pengetahuanlah berjalan diatas kebenaran-kebenaran
yang menyampaikan kepada kepatuhan yang esensi kepada Tuhan Yang Maha Esa
Manusia semestinya menguasai Ilmu pengetahuan sebagai hubungan dan
pengarahan terhadapnya menuju kepada yang lebih baik. Selain itu, Alam yang
tersedia bagi kehidupan manusia ini akan dapat dipahami dan dimanfaatkan oleh
manusia apabila mengarahkan kemampuan intelektual atas rasio.
Manusia akan menemui kejayaan jika ia setia kepada fitrahnya. Dan
menemui kehancuran jika menghindar dari fitrah itu. Masalah perbaikan hidup itu
adalah pengalaman. Pengalaman haruslah ditarik dari masa lampau untuk
memahami masa sekarang dan masa depan sekaligus. Menguasai dan mengarahkan
masyarakat ialah mengganti kaidah-kaidah umumnya dan membimbingnya kearah
kemajuan dan kebaikan.
Metode penyampaian :
11
QS. 6:57
12
13
DAFTAR PUSTAKA
Drs, Tarigan, Azhari Akmal, M.Ag, Islam Mazhab HMI, Tafsir Tema Besar
NDP, Kultura, Jakarta: Paramadina, 2007
Madjid, Nurcholis, Islam Doktrin Dan Peradaban, Jakarta: Paramadina. 1992.
Alquran dan tejemahan, Departemen Agama RI
Hasil-hasil kongres HMI
Yusuf, Danial Iskandar (ed.), NDP HMI: NDP Cak Nur,NDP Arianto, NDP
Andito. Jakarta: (sholis society). 2010
14